Halooo… The last chapter nih! Pairing berubah total semuanya, tetap aja IchiHitsu suka banget berantem! Oke! Let's go to wawancara para pemain!

Toushiro: *baca pikiran Erika* HitsuDeane… (HitsuNonFiksi)?

Erika: Banyak yang seneng ngeliat lo ke rumah Deane cuma minta semangka padahal stok lagi kosong.

Toushiro: What ever deh.

Erika: Tak berkutik! Hahahaah! Oke, Deane, pergi ke tempat syuting! Latar di SMAN 38, setahun kemudian, Deane kelas sepuluh!

Deane: OK!

Pairing:

IchiHitsu

Wanted:

OOC banget, gak ada Yaoi!

Disclaimer:

Tite Kubo lah… Masa Erika?

(Itu sih FITNAH!)

Chapter 7

Kami Kembali!

Deane mulai berubah sejak Toushiro cs kembali ke Soul Society. Terkadang dia menjadi diam, kadang sangat ceria. Tak menentu. Amalia dan Kiki jadi khawatir melihat temannya berubah sebegitu drastis beberapa bulan ini. Padahal hari itu mereka akan menghadapi ujian nasional (Erika takut UN lagi…). Tapi Deane selalu berusaha tersenyum dan berkata, "Gue gak apa-apa." Dan "Gue baik-baik aja."

Sebenarnya Deane merasa sangat kehilangan. Sepi. Tidak ada lagi keributan di kamarnya. Tak ada lagi yang mengajarinya matematika. Tak ada lagi yang bisa berantem dengannya. Semua berubah sebegitu drastis hanya dalam beberapa bulan saja.

Deane selalu bertanya-tanya apakah keputusannya membiarkan para shinigami itu pulang ke Soul Society adalah keputusan tepat. Tapi mereka semua berasal dari sana, dan Deane tak memiliki hak untuk menghentikan mereka dan memaksa mereka pulang ke asal mereka.

"Deane," panggil Amalia lembut. Deane menoleh pada sahabat terbaiknya itu dengan mimic muka penasaran. "Kalau mau, lo bisa cerita ke gue kok."

Deane terkejut mendengar Amalia berkata demikian. Itu berarti Deane telah membuat Amalia dan BFF-nya yang lain kesepian? Deane tersadar akan pertanyaan itu lalu menggeleng. "Gue udah gak apa-apa kok, Mal. Thanks. Moga-moga kita lulus dan masuk SMA bareng."

*~*~ERIKA-CHAN KAORU*~*~

Setelah menjalani berbagai ujian, dari seni musik, olahraga, agama dan ujian tertulis, akhirnya angkatan Deane lulus dengan perolehan nilai tertinggi kedua setelah SMPN 41. Deane tentu saja gembira bukan main. Apalagi beberapa minggu kemudian, Deane, Amalia, Vanny, Fitria dan Kiki masuk ke SMAN 38 dan satu kelas. Sungguh persahabatan yang luar biasa. Tak terpisahkan bahkan di SMA.

Deane mendadak teringat lagi tentang pertemuannya dengan toushiro, Ichigo, dan Matsumoto cs. Dari jebolnya atap kamarnya, Fans Club yang mendadak berdiri, diculik Ulquiorra, saat dirinya berantem dengan Ichimaru dan Toushiro hingga semua shinigami di Indonesia kembali ke Soul Society.

Tes…

Deane meneteskan air mata. SMPN 98 telah mengukir banyak kenangan dalam ingatannya, dalam hidupnya, dan para shinigami itulah yang merubah segala rasa bosannya. Dan sebentar lagi ia harus keluar dari sekolahnya itu. Walau hatinya menjerit tidak mau.

"Deane? Kok nangis?" Amalia panik melihat Deane meneteskan air mata.

Mendadak Deane terisak di dalam pelukan Amalia. "Mal… gue bener-bener gak mau ninggalin 98…"

Amalia yang terkejut lalu memaklumi. Semua anak kelas 9 tahun ajaran 2010/2011 juga pasti tidak ingin keluar daris sekolah ini. Sekolah dengan banyak kenangan suka ataupun duka.

*~*~ERIKA-CHAN KAORU*~*~

"Toushiro, istirahatlah sedikit…" Bujuk Ichigo saat main ke Soul Society. Toushiro tetap mengerjakan tugasnya semenjak pulang dari Indonesia. Padahal pekerjaannya sudah selesai, tapi ia selalu meminta tugas divisi lain untuk dia kerjakan setelah tugasnya clear. Toushiro menggeleng, tak menoleh.

Ichigo sedih melihat Toushiro berubah. Semenjak mengenal Deane, Toushiro belakangan lebih berekspresi. Dan sekarang alasan Toushiro terus bekerja sudah jelas: Ia ingin mencoba melupakan Deane. Bagaimana pun juga, Deane adalah manusia dan dirinya adalah shinigami! Tidak mungkin roh dan makhluk hidup bersatu! Itu pun juga kalau Deane ikut memikirkannya.

Dengan paksa, Ichigo menarik semua pekerjaan di meja Toushiro. Toushiro tak bergeming dari posisinya. Dengan suara parau, Toushiro bertanya pada Ichigo.

"Mau apa lo, Kurosaki…?"

"Gue mau lo berhenti ngelupain Deane!" Tegas Ichigo.

"Itu bukan urusan lo!" bentak Toushiro, membuat Ichigo berhenti menatapnya tajam. Ichigo kemudian mengambil sesuatu dari plastic yang dibawanya, bagaimana pun juga, Toushiro harus tahu perasaan Deane.

"Ini video yang direkam dari divisi 12 selama mengamati Deane setelah kita pulang," Ucap Ichigo setelah menyerahkan video itu ke tangan Toushiro. "Sekarang Deane udah SMA."

"Lalu?" Tanya Toushiro dingin.

"Lo amatin gerak-gerik Deane."

Akhirnya, video itu pun diputar di ruangan yang memiliki TV khusus. Toushiro bolak-balik kaget setengah mati. Deane yang terlihat lesu, tak bersemangat. Lalu berjuang untuk bangkit dan lulus dengan nilai memuaskan saat kelulusan. Tapi kemudian menangis dan memeluk Amalia sambil berkata tidak ingin pergi dari sekolah itu.

"Semuanya karena dia gak pingin ngelupain kenangan sama kita, Toushiro." Ichigo menjelaskan.

Toushiro yang terdiam lalu menggertakan gerahamnya. "Brengsek."

Ichigo diam.

"Harusnya kita memang berusaha bikin dia lupa sama kita!" Desisnya. Ichigo menepuk pundak Toushiro. Toushiro masih diam melihat layar TV.

"Keputusan ada di e o. Elo mau bertindak apa buat selanjutnya juga terserah lo." Ucap ichigo bijak. "Gue pulang ya."

Ichigo pun meninggalkan Toushiro yang masih terdiam Dalam perjalanan menuju Senkaimon, Ichigo bertemu para shinigami yang ikut ke Indonesia. "Bagaimana sikap kapten, Ichigo?" Tanya Matsumoto yang masih cemas. Ichigo menggeleng.

"Sepertinya tidak ngefek deh, video itu. Padahal gue aja udah kasian sama keduanya." Terang Ichigo. Semuanya mendesah.

Mendadak Hinamori datang dan berlari menuju divisi 10 melewati Ichigo cs. Melihat itu, Renji pun mendapat ide brilian. "Gue tau siapa yang bisa bikin hati kapten Hitsugaya luluh!"

*~*~*ERIKA-CHAN KAORU*~*~*

Sebulan kemudian, akhirnya Deane benar-benar jadi anak SMA. MOS menakutkan yang membuat Deane ngamuk beberapa kali itu telah berakhir. Deane terkenal di antara anak-anak OSIS sebagai 'Cewek Setan Minta Dijitak'.

Hari ini, pukul 05.22, Deane sekali lagi melihat dirinya yang memakai seragam SMA lewat cermin. Akhirnya! Ia menjadi anak SMA dan masuk ke sekolah yang memang diinginkannya. Deane masih belum bisa percaya bahwa dirinya bisa masuk ke 38 (bukan sekedar lewat atau masuk), tapi benar-benar bersekolah disana. Deane tersenyum gaje, tak sabar ingin menunjukan sosok SMA-nya pada sang keluarga.

Begitu Deane keluar kamar, ibunya terkagum-kagum. "Gitu dong, anak mama. Masuk sekolah favorit, bikin bangga."

Deane nyengir kesenangan. Ayahnya belum bangun dari tidur, saat berpapasan dengan Dony, kakaknya yang seorang kakak kelas Deane (Dony kelas 3 SMA, Deane kleas 1 SMA) di 38 berdecak. "Lumayanlah… tampilan lo berubah."

"Oh ya?" Tanya Deane senang.

"Iya. Kayak monyet lepas dari Ragunan trus make baju SMA cewek."

Deane langsung menghajar sang kakak habis-habisan. Setelah sarapan, Deane yang mulai hari ini bisa nebeng motor Dony sampai SMAN 38 pun pamit berangkat sekolah. Selama di perjalanan, pikiran Deane tak menentu. Ia masih terpikirkan untuk menjadi anak SMP sekali lagi. Tapi itu tak mungkin, dia kan sudah lulus SMP. Begitu kenangan bersama Toushiro teringat lagi, Deane menggeleng. Berusaha tidak terpuruk lagi dengan kenangan itu.

.

.

"Halooooooooo!" Teriak Deane begitu melihat Amalia, Vanny, Kiki dan fitria telah menunggunya di parkiran. Setelah parkir, Dony melengos seolah tak peduli dengan kehadiran BFF Deane. Dasar cowok sok SGKSGD! Sok Gak Kenal Sok Gak Deket!

"Kakak lo terlalu gak peduli ya, De." Ucap amalia heran dengan tingkah Dony yang cuek. Deane hanya menaikan bahu.

"Biarin aja. Dia emang dah rada miring," Ucap Deane malas. "Yuk, ke kelas!" Ajaknya.

Tapi, saat melihat keributan di depan kelasnya, 10-3, Deane bergegas untuk mengetahui apa yang terjadi. Saat melihat Gilang, sahabat cowoknya di SMP, Deane segera berlari lebih cepat.

"Lang, ada apaan sih?"

Gilang menoleh dan menunjuk dengan beberapa orang di dalam kelas Deane.

"Ada orang-orang yang cakep-cakep. Pindahan dari Jepang."

Mendengar kata 'jepang', Deane teringat sesuatu. Ia pun segera mencoba menerobos kumpulan senior cewek yang sedang histeris entah kenapa.

"Maaf, permisi. Permisi."

Setelah dia berhasil memasuki barisan paling depan, Deane yang berharap semua yang ada di 98 hanyalah mimpi panjang, mau tak mau terbelalak tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Beberapa murid asing yang berjejer di depan kelas. Deane tahu mereka semua, yang telah merubah kehidupannya. Tak mungkin Deane lupakan semudah itu wajah-wajah yang telah sering membuatnya terlihat bagaikan pengasuh selama mereka disana.

"Toushiro…"

Sang cowok berambut putih bermata hijau zamrud itu menoleh dan melebarkan matanya saat melihat Deane. Ya, Toushiro Hitsugaya. Orang yang paling dinantikan Deane, kini mereka berdua saling tatap menatap. "Ichigo… Rukia… Renji… Ikkaku… Yumichika… Hisagi… Soi Fon…!"

Mendadak di belakang Deane muncul 3 orang guru baru. Deane merasakan reiatsu yang dikenalnya. Ia pun menoleh dan mendapati 3 orang yang pernah menyamar di 98 sebagai guru itu.

"Byakuya-sama… Ichimaru… Matsumoto!"

Para shinigami (murid) segera memeluk Deane minus Toushiro. Matsumoto dan ichimaru juga, kecuali Byakuya yang hanya mengelus kepala Deane. Semua senior cewek histeris karena iri sama Deane.

"DEANE!" Teriak para shinigami. Pengasuh dan yang diasuh kembali bertemu setelah setahun tak lagi jumpa.

Mereka pun bernostalgia saat istirahat dan saling memperkenalkan diri dengan Amalia cs yang telah dihapus ingatannya. Matsumoto dan Ichimaru yang tahu kalau Amalia mengagumi Ichimaru berkata, "Kalau gitu, setelah kita berdua nikah, Amalia jadi anak kita deh!" Amalia semaput saking bahagianya.

Kemudian IchiRuki yang akhirnya pacaran itu pun berkata ingin sekali mencoba membawa Deane ke Soul Society, tapi takut dianggap Ryoka. Kiki, Vanny dan fitria terus menerus menatap Toushiro samapi cowok itu berkata ketus, "Ngapain sih, liat-liat?"

"Ng-nggak…"

Tiba-tiba Ichigo berkata pada Toushiro, "Ayo, Toushiro! Kau pasti bisa!"

Akhirnya dengan jujur, Toushiro berkata, "Maafin gue. Setelah gue pulang, gue malah pingin ngelupain elo." Tentu saja Deane terkejut dan merasa tersinggung sebelum Toushiro melanjutkan kata-katanya, "Tapi gue balik kesini buat nebus utang. Biarin gue ngelindungin elo."

Deane tersenyum senang, "Makasih, Toushiro."

Toushiro ikut tersenyum. "Boleh gak, gue mengenal lo lebih jauh? Karena… kita semua terutama gue SANGAT SAYANG sama lo. Boleh gue lebih deket sama lo?"

Deane sangat kaget. Tak ayal membuat gadis itu memerah. Akhirnya Deane mengangguk pelan.

Ya, akhirnya pasangan-pasangan lahir. IchiHitsu bahagia, Deane juga. Yah, ternyata, setelah semuanya berpikir kembali, cuma satu tempat yang membuat mereka seakrab ini. SMPN 98, awal dari berubahnya hidup para shinigami, awal perubahan hidup Deane.

FINISH

Selesaaaaaaaaaai! Erika terharu! Akhirnya ada multi chap yang selesai! *Sujud syukur* Alhamdulillah… Kali ini Erika akan lebih konsen sama fic one shot dan dua fic multi Chap. Tolong yang lain juga ikut Review ya, Kayak 'Rolling Days' (HitsuOC) dan 'GoodBye Days' (HitsuRuki). Oce! Let's review with the chara!

Toushiro: Akhirnya selesai juga. Bebas dari naskah konyol yang bikin gue pingin muntah.

Erika: Kurang ajar!

Semuanya: Horeee! The happy ending!

Erika: Horee! Yasud! Minta Review yuk!

All: Review ya!

REVIEW PLEASEEE!