Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx It's My Life xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Hai hai! Ryuusei disini ! Ini fic pertama saia ! read please and review ya !

Ini sih hasil bengong di kelas. Dan korban di fic ini yang merasakan keselnya menjadi diri saia adalah Sai !

Maafkan saia kalo bahasanya yang terlalu lebay hehe -geplaked-

Hampura nya Kang Masashi , Sai-na ku aing disiksa heula (dibom Kang Masashi)

Biar dia merasakan menjadi author yang tersiksa (di chouju giga,author menerima dengan hati berbunga2)

Warning : Aneh, gaje, AU, kelebayan full power, semua chapter Sai's POV dan warning2 lainnya

Ok ! let's read

Aku hari ini baru saja naik ke kelas delapan. Aku harap, aku tidak satu kelas dengan teman-teman yang pernah menyakitiku waktu dulu. Aku adalah pohon kecil yang tumbuh disekitar pohon-pohon besar. Saking besarnya , mereka menghalangi sinar matahari sehingga aku tidak dapat tumbuh seperti mereka.

Hari ini, aku datang ke sekolah dengan tidak semangat. Malah gugup dan ketakutan layaknya siswa baru yang mengakibatkan perang batin di dalam diriku ini.

'Sai, kau payah sekali. Kau seharusnya malu pada dirimu. Apa takut dan gugup masuk kelas adalah hal yang dilakukan seorang pria?' aku mendengar suara itu dan aku meyakini bahwa itu adalah nuraniku sendiri

" Tentu tidak, aku hanya memikirkan nasibku nanti" elakku

' Nasib tak perlu dipikirkan , yang penting kau masuk dulu " lawan diriku yang lain

" Rasanya aku belum siap " aku balas

' Cepatlah masuk Tuan Penakut ' katanya dengan tenang

" Jangan memanggilku yang tidak-tidak . Baik jika kau memaksa " kataku

' Itu baru namanya semangat, go get 'em ! ' pujinya

Aku menarik nafasku dalam-dalam dan masuk ke kelas VII.F dan meletakkan tasku di meja.

Ok. Tidak ada apa-apa. Tiba-tiba Sakura memanggilku . "Hai, Sai! Baru datang ya ?" ujar perempuan berambut pink itu. "Ah iya" jawabku singkat sambil tersenyum kepada gadis itu. Aku , Sai mantan penghuni kelas VII.F . Anak pendiam yang ditakuti satu kelas . Tapi sisi baiknya , banyak yang mau berteman denganku. Aku sebangku dengan Karin, gadis bermulut pedas yang ada disebelahku saat ini , tetapi kalau ia sedang baik ya, ia gadis manis yang baik sejujurnya.

Rupanya, kali ini ia ingin mengobrol dengan ku. "Hai, Sai. Liburan kemana aja?" tanyanya dengan ramah. Tidak biasanya aku melihat pemandangan sebagus ini. "Ya,biasa aku ke Otogakure" jawabku sambil melayangkan senyuman ke gadis berkacamata itu. "Oh iya begini jadi….." ya,tanpa terasa ia mengajakku mengobrol lama sekali. Sampai hal yang tidak penting pun kami bicarakan.

"Kelas delapan dan sembilan, harap berkumpul di lapangan untuk upacara " kata seorang guru yang tak lain adalah Pak Ibiki. Ia memang tidak segan untuk menghukum murid-murid yang tidak melaksanakan upacara secara tertib , tapi jika di dalam kelas mengajarkan matematika, dia orang yang sangat lucu dan menyenangkan.

Aku pernah diguyur air kolam ikan sekolah olehnya, karena mengobrol pada saat upacara. Aku menghampiri teman-temanku di UKS. Ya, karena aku akan mengawasi anak-anak yang sakit bahkan pingsan untuk dibawa ke UKS."Ha, disini rupanya kalian. Aku jaga ya?" tanyaku."Baiklah" kata Zari saat ia sedang mengambil benda yang aku tidak tau apa itu . Aku memang sengaja tidak mengikuti eskul olahraga seperti futsal, basket, atau semacamnya karena tidak tertarik. Aku jadi memilih Palang Merah Remaja karena aku merasa senang mengikuti kegiatan semacam itu.

Teman-temanku memang benar jika mereka memanggilku 'Tuan Tidak Berperasaan' atau 'Tuan Tidak Romantis' karena sampai sekarang aku belum memiliki seorang pacar. Hei! Tapi bukan itu kan alasan yang tepat ? Lagipula, menurutku belum waktunya untuk membicarakan hal itu.

Hei! Seseorang keluar dari barisan, dan memintaku untuk membawanya ke UKS tambahan. Ok, aku mencoba seramah mungkin agar dia tidak merasa aneh ketika berada didekatku. Sebenarnya sih, aku tidak merasakan apa-apa. Aku merasa ia menatapku dengan aneh, tapi aku hanta membalasnya dengan senyuman saja. Setelah mengantarnya, waktu berjalan dan upacara selesai.

Pada saat aku masuk kelas, aku melihat secarik kertas biru yang ditempel di papan pengumuman kelas yang dikerubungi murid-murid di kelasku. Rupanya benar. Pembagian kelas. Saat aku mencari namaku, tunggu..Rock Lee..dan Sai. Ok aku masuk..oh tidak VIII.G . Tak apa, tidak buruk.

'Ayo, Sai. Ini kesempatanmu. Pergunakanlah dengan baik'

"Ok, akan ku coba"

FIN~~~~~~~~~~~

Yaaa…..readers-sama maafkan daku yang berpuisi dengan aneh, typo, miss typo yaa apalagi chapter ini kependekan, maafkan ya Author juga manusia. Bang Masashi, Sai nya pinjem dulu ya. Gak dibalikin kan juga gak apa2 kan? *dilempar tronton* Stay tune! *author bawa koper siap2 mau kabur* Jaa Ne! nb : Review lah yang membangun bukan melecehkan ok ^^d