BLEACHMEGAPLEX

DISCLAIMER : BLEACH bukan punya saya, tapi punya Tite Kubo-san yang sekarang pasti sedang berada di Negara sakura sana. Mungkin dia sedang melanjutkan manga dari BLEACH, atau mungkin dia sedang terlibat dalam pembuatan movie BLEACH yang ke 4..

The story is collab by me and my younger sister.. :D

WARNING : OOC berat~ Hehehe..

Haaahh~ Akhir nya sampe chapter 7 juga! Sejujurnya, 7 chapter itu sudah termasuk panjang buat Shab karena Shab adalah author baru.. XD

Makasih banget buat yang udah menjadi pe-review setia dari fanfic konyol ini. Shab selalu seneng menerima review dari kalian.

Maafkan Shab karena telat update~

Sekarang Shab sibuk banget karena udah kelas XII. Baru masuk aja udah dibebani PR yang menumpuk..

Lalu, THANKYOU berat buat Ulquiorra dan Byakuya, yang udah jadi korban OOC terberat dalam fanfic ini! Ampuni saya yang sudah membuat kalian out of character dari character aslinya. Karena Cuma kalian berdua yang pas buat di OOC in. :D

Maafkan saya bila ada kesalahan ketik di chapter ini walaupun di chapter-chapter sebelumnya, karena author bukan Dewa, bukan Tuhan, jadi wajar kan kalo ada kesalahan.

Okey, let this chapter begin..

"Sudah ya, Ulquiorra! Aku duluan~" kata Grimmjow, lalu bersonido ke kamarnya.

"Emm.. Ya sudah lah." Jawab Ulquiorra.

"Aku kembali dulu, yaa!" ucap Halibel, langsung berlari ke kamar nya.

Ke 9 Espada langsung bersonido ke kamarnya sehabis makan malam. Yang tersisa hanya Ulquiorra.

Ulquiorra heran, kenapa teman-temannya langsung bersonido masuk ke kamarnya. Padahal, biasanya mereka ber 10 kan ngumpul bareng dulu, karena waktu kosong yang mereka miliki. Entah maen kartu, nonton film-film humor, ato sekedar bersenda gurau saja.

"Ih, hari ini pada kenapa, sih? Kok langsung pada balik gitu.." kata Ulquiorra pelan.

"Kenapa kau, Ulquiorra? Kesepian?" ucap sebuah suara yang tidak lain tidak bukan adalah Aizen.

"Em.. Tidak juga." Jawab Ulquiorra pendek, menutupi perasaan gundahnya.

"Tidak usah berbohong padaku, Ulquiorra. Aku tahu semua sifat dari Espada. Sedatar apapun dirimu, pasti sekarang kau sedang gundah karena espada yang lain berubah mendadak, kan?"

"…"

"Pasti ada sesuatu.."

"Ku pikir juga begitu. Baiklah Aizen-sama, aku kembali dulu ke kamarku."

Lalu Ulquiorra bersonido ke kamarnya.

~~SHIN~~

Esok pagi nya..

Sikap dan kelakuan ke 9 Espada selain Ulquiorra, tidak berubah, masih saja aneh.

"Grimmjow! Apa kau ingat, hari ini hari apa?" Tanya Ulquiorra pada Grimmjow, ketika ia bertemu dengan Grimmjow.

"Hmm? Hari Sabtu, memang ada apa?" Tanya Grimmjow heran.

"Tidakkah kau ingat, ada sesuatu yang penting hari ini?"

"Hah? Kejadian penting? Apaan tuh? Sudah ah, aku masih ada kerjaan, sudah dulu, ya."

Grimmjow bersonido menghilang dari pandangan Ulquiorra.

'Soulmate gue aja udah lupa kalo hari ini adalah hari yang penting buat gue. Sebegitu menyebalkannya kah, gue?' batin Ulquiorra merenung.

Sama dengan sikap Grimmjow, ke Espada yang lain pun menunjukkan sikap acuh tak acuh pada Ulquiorra.

'Ih, mereka tuh pada kenapa, sih? Gue kan udah mau tobat dengan banyak-banyak senyum, karena senyum itu adalah ibadah (?). Tapi kenapa mereka malah begitu, ya? Emang gue aneh ya, kalo begini?' batin Ulquiorra lagi, sedih.

~~SHIN~~

"Ohayo, Kurosaki!" ucap sebuah suara bernada tinggi milik Orihime.

Orihime, Ishida dan Chad menginap di Seireitei selama beberapa hari.

"Ooh, Ohayo, Orihime, Ishida, Chad! Tumben kalian datang ke kantorku." Jawab Ichigo.

"Kau ingat kan, rencana yang kuceritakan kemarin?" tanya Orihime.

"Tentu saja.. Nanti setelah bioskop itu buka, kita akan segera melaksanakannya."

Flashback mode : ON

Orihime mengajak Ichigo, Rukia, Ishida, Chad, Hitsugaya, Matsumoto dan ke 9 espada selain Ulquiorra untuk membuat kejutan kecil untuk Ulquiorra.

"Hei, besok kan Ulquiorra ulang tahun, kenapa kita tidak memberi dia sedikit kejutan? Mungkin dia akan senang dengan pemberian kita." Kata Orihime.

"Ahh.. Buat apa sih ngasih macem-macem buat dia? Orang aneh begitu.." jawab Ichigo asal.

"Hei, hei, mungkin aja dia udah berubah jadi lebih bener dibandingin dulu? Kau lihat sendiri kan, Ichigo, kalau sekarang kerjaan Ulquiorra tuh senyum-senyum melulu, nggak kayak dulu, datar bener.." ucap Grimmjow.

"Grimm, Ichi, diamlah sedikit! Kenapa sih kalian susah bener akur nya? Memang apa yang akan di berikan pada Ulquiorra, Orihime?" sekarang giliran Rukia yang bertanya.

"Kue saja, ya? Pasti dia tidak pernah makan kue, kan?" jawab Orihime.

"Ya terserah kau saja, lah. Tapi masa Cuma kita yang membuat kejutan itu?" tanya seorang Espada bernomor punggung 9 (kayak pemain bola aja), Aaronierro.

"Ya itu terserah kalian saja, lah. Tidak mungkin kan aku memanggil semua nya ke sini? Kalau mau ngajak yang lain juga tidak apa-apa." Ucap Orihime bersemangat.

"Oke, oke, nanti di bicarakan lagi dengan yang lain. Jadi, bagaimana ide mu, Orihime-chan?"

"Ubah saja sikap kalian pada Ulquiorra. Sampai besok, ubah sikap kalian jadi sinis. Pasti dia bingung karena tahu-tahu teman-temannya berubah, kan?"

"Ide bagus, patut di coba."

"Katakan hal ini pada teman-teman kalian yang lain. Kami juga akan memberi tahu yang lain." Sambung Ichigo.

"Oke."

Flashback mode : OFF

"Taichou, bagaimana dengan pekerjaan loe? Yang kemaren belom selesai, kan?" Tanya Kira, fuku-taichou berambut light yellow itu.

"Ahh.. Loe aja deh yang ngelanjutin! Gue males nih." Jawab Ichigo santai.

"Kau tidak pernah berubah, ya, Kurosaki." Ucap Ishida.

"Hah? Apa yang nggak pernah berubah, Ishida?" Tanya Ichigo heran.

"Dulu kau paling males kalo di suruh bikin PR sama guru kita. Sekarang? Kau males bikin paperwork mu sendiri. Padahal kupikir paperwork itu jauh lebih penting dibandingkan dengan PR yang diberikan di sekolah." Papar Ishida pendek.

"Hmmm.."

"Udah deh, Ichigo Taichou. Loe tahu kan kerjaan gue masih banyak.." kata Kira dengan tatapan memelas kayak orang belom makan selama seminggu.

"Kita akan membantu kok, Kurosaki!" ucap Orihime.

"He.. Hei.. Orihime.." Ishida berniat protes.

"Sudah lah, Ishida-kun, mumpung kita lagi ada di sini, kenapa tidak sekalian saja kita bantu Kurosaki-kun?"

"Ah, ya sudah, lah.."

~~SHIN~~

"Hei, Nel, apa kau lihat, tadi, ekspresi nya Ulquiorra waktu sikap kita berubah pada nya?" Tanya Grimmjow pada Nel. Saat ini mereka berdua lagi mojok di ujung tertinggi dari menara Las Noches, memandang bulan yang selalu saja berbentuk sama.

"Iya. Ulquiorra tampak bingung sekali karena sikap kita berubah 180 derajat ke dia.. Hahaha." Jawab Nel lalu tertawa.

"Jelas saja dia heran. Tadi pagi dia sempat menanyakan hari ini hari apa. Tentu saja aku ingat, hari ini adalah hari ulang tahunnya, kan? Tapi aku pura-pura saja tidak tahu.."

"Sepertinya dia menanyakan hal itu ke semua yang ada di sini, termasuk Aizen-sama dan Tousen-sama, tapi mereka semua berpura-pura tidak tahu karena akan ada surprise untuknya nanti."

"Tentu saja."

"Hey kalian berdua, mojok aja sih! Sengaja, lagi, memilih tempat yang paling tinggi di menara ini." Terdengar suara Starrk yang sangat khas.

"Ah, berisik bener kau, Starrk. Kalo yang nama nya mencari ketenangan, butuh tempat yang jauh dari semuanya, kan?" jawab Grimmjow agak ketus, karena Starrk berhasil menemukan mereka.

"Tapi kata nenek kalo berduaan doang, itu berbahaya, Grimmjow.." ucap Halibel yang tahu-tahu datang ke situ.

"Sejak kapan pula kau punya nenek, Halibel?" kata Grimmjow, lagi, masih dengan nada ketusnya.

"Emm.. Kapan yaa? Udah lama banget aku nggak ketemu nenek.." sahut Halibel.

"Ah, aku tidak percaya."

"Hei, hei, Grimmjow, jangan ketus begitu. Sudahlah, sebentar lagi jam 2, bagaimana kalau kita pergi ke Seireitei untuk menyempurnakan rencana kita?" ucap Aaronierro yang tahu-tahu sudah berada di tempat itu.

"Ih, kok kau bisa tahu kami ada di sini, Aaronierro?" kata Grimmjow.

"Reiatsu mu itu terasa sekali, Grimmjow.."

~~SHIN~~

Back to Seireitei.. Hampir jam 2 siang.

Di BleachMegaplex..

"Ih, pada kemana, sih? Biasanya jam segini fraksi-fraksi dari Espada udah pada dateng. Sekarang kok masih sepi, ya?" gumam Ulquiorra tidak jelas.

Ya, memang sejak pembukaan, BleachMegaplex sudah ramai oleh karyawan yang bekerja, alias para fraksi Espada. Tapi sekarang? Hampir tidak ada orang. Bukan hampir lagi, memang tidak ada orang sama sekali.

Dengan bingungnya, Ulquiorra berjalan berkeliling untuk melihat siapa saja yang sudah datang.

'Sepi sekali.' Batinnya sedih.

'Pada kemana sih? Hari ini kan gue mau bikin sesuatu yang menarik karena gue ulang tahun..'

Beberapa saat kemudian..

"Happy birthday, Ulquiorra!"

Seketika itu seluruh penghuni yang sudah tahu akan memberi Ulquiorra kejutan, segera keluar.

Orihime membawa sebuah kue tart besar bersama dengan Ichigo dan Rukia.

"E.. Ehh.." Ulquiorra bingung karena tidak menyangka akan ada kejutan seperti ini.

"Hei Ulquiorra, mana mungkin aku lupa dengan hari ulang tahunmu?" tanya Grimmjow, kemudian mendekat.

"Iya, sejak kemarin kami sengaja mendiamkanmu untuk membuat kejutan ini." Sambung Nel.

"Masa kau tidak menyangka sih, Ulquiora." Ucap Aaronierro.

"Eh.. Aku.." Ulquiorra masih saja tidak bisa berkata apa-apa.

"Hey, ngomong yang bener, kenapa, sih? Masa Cuma bisa 'eh' doang, sih?" kata Ichigo to the point.

"Err.. Kalian tidak lupa hari ini hari apa?" akhirnya Ulquiorra bisa bersuara.

"HARI SABTU lah, dodol!" jawab Grimmjow.

"HEH, nama ku bukan dodol!" sela Ulquiorra sedikit kesal.

"Iya, iya, kami semua tahu kok, hari ini adalah hari ulang tahunmu, kan, Ulquiorra." Sambung Aaronierro.

"Kami sengaja bersikap aneh padamu sejak kemarin untuk memberikan kejutan padamu." Sahut Nel yang baru saja datang.

"Seperti yang sudah kuduga, Ulquiorra. Teman-temanmu masih memikirkan mu. Tidak mungkin kan, mereka yang sudah sekian lama bersama denganmu, berubah seketika?" terdengar suara khas dari Aizen.

"A.. Aizen-sama.. Tapi.. Tapi.. Aku.." Ulquiorra tergagap.

"Tapi apa, Ulquiorra?"

"Tapi.. Aku tidak menyangka akan seperti ini.."

"Sudah lah Schiffer-kun. Yang penting sekarang, happy birthday, ucapkan permintaanmu, dan tiup lilinnya!" kata Orihime, lalu memberi light kiss di pipi Ulquiorra.

Ulquiorra pingsan dengan wajah merah, mengalahkan merahnya rambut Renji.

(Readers: Perasaan ngalahin warna rambutnya Renji mlulu, yang laen kenapa?

Author: yang punya warna rambut merah selaen Renji, siapa?)

"Eh, Ulquiorra! Kok malah pingsan? Itu lilin di kue nya matiin dulu, biar nggak meleleh ke kue nya!" sahut Ichigo panik ketika melihat Ulquiorra pingsan.

"Ichi, Ichi, biar udah jadi taichou juga, loe tuh masih aja telmi, ya. Ulquiorra pingsan karena di cium sama Orihime! Gimana sih?" jawab Ishida sebel, melihat kelemotan Ichigo.

"Ah, sudah deh, sekarang bawa dulu ke kursi, ntar lagi juga sadar!" kata Grimmjow lalu membopong Ulquiorra ke kursi.

'Ah, ni orang kok lemah bener sih sama cewek yang di suka in?' batin Grimmjow.

'Wah, Ulquiorra pingsan? Tumben banget!' batin Nel.

'Ulquiorra pingsan? Nih orang beneran abis ketiban batu bata, ya? Nggak biasanya..' batin Szayel.

Beberapa menit kemudian..

"Hemm.." ucap Ulquiorra setelah sadar.

"Tuh kan, gue bilang juga apa, Ulquiorra pingsan nggak pernah lama." Kata Grimmjow dengan gaya slengeannya.

"Emang Ulquiorra pernah pingsan sebelumnya?" Tanya Ishida heran.

"Kagak. Baru kali ini aja." Jawab Grimmjow.

"Yee.. kalo gitu, jangan bilang nggak pernah lama!" kata Ishida.

"Berisik!" ucap Ichigo singkat.

"Bawel!" balas Grimmjow.

"Sudah, sudah! Jangan bikin masalah lagi!" ucap Rukia melerai Ichigo dan Grimmjow yang selalu saja seperti anjing dan kucing, walau di sisi lain mereka bersahabat baik.

Ulquiorra hanya bisa diam. Menahan agar wajahnya tidak berubah menjadi merah lagi.

"Kau tidak apa-apa, Schiffer-kun?" Tanya Orihime pada Ulquiorra yang masih saja terdiam.

"Eh.. Iya, aku tidak apa-apa. Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku." Jawab Ulquiorra. Nggak bisa di sangkal, wajah Ulquiorra blushing.

Aizen senyum-senyum nggak jelas melihat Espada kesayangannya, yang biasanya datar kayak air danau tenang, sekarang jadi bergelombang, karena ada sesuatu yang membuat air itu jadi tidak tenang lagi.

Well, teman-temannya masih aja kaget karena melihat ekspresi Ulquiorra yang seperti itu. Kejadian langka.

"Oke, sekarang, tiup lilinnya, ya! Jangan lupa ucapkan permintaanmu." Kata Nel sambil membawa kue tart dengan lilin yang sudah di nyalakan kembali.

Ulquiorra berdiri, memejamkan mata sejenak untuk mengucapkan permintaan, lalu meniup lilinnya.

"Arigatou gozaimasu, minna. Domo arigatou!" ucap Ulquiorra lalu berurai air mata karena terharu.

"Sejujurnya kami senang dengan perubahan sikap dan ekspresi mu, Ulquiorra. Tetaplah seperti itu. Jangan buat wajahmu selalu datar." Sahut Aaronierro.

"I.. Iya.." jawab Ulquiorra singkat, artikulasinya jadi tidak jelas karena sedang menangis terharu.

Lalu mereka semua berpelukan kayak teletubbies kelebihan jumlah, menandakan rasa persatuan yang semakin erat.

Oh iya, last but not least, mau tahu apa yang di minta Ulquiorra tadi?

'Semoga persahabatan kita selalu seperti ini. Nggak ada lagi pertempuran yang di dasari rasa dendam. Dan gue berharap gue bisa lebih sering ketemu Hime..'

***THE END***

Hueeee… *nangis bombay*

Akhirnya selesai juga fanfic multi chapter ini!

Shab masih nyari plot yang pas untuk fanfic selanjutnya (untuk ide sih udah ada). Hehe :D

Sekali lagi, TERIMA KASIH untuk yang sudah me-review chapter-chapter sebelumnya!

TERIMA KASIH BUAT ULQUIORRA. KAU LAH INSPIRASI TERBESAR DI FANFIC INI!

Ulquiorra : Onna.. Beneran deh, pengen gue bunuh loe! Ampun deh.. *siap-siap mau cero*

Author : Eitt.. Tunggu dulu! *Manggil Orihime*

Ulquiorra : *Langsung diem.* Kurang ajar kau, Onna.. berkata dalam hati.

Author : *seakan tahu apa yang ada di dalam pikiran Ulquiorra* Hehehe.. Ternyata oh ternyata, Ulquiorra sedang jatuh cinta..

Ulquiorra : *blushing* diem deh loe, Onna.

LALU, BUAT BYAKUU-SAMA, THANKYOU JUGA KARENA UDAH MAU LARI-LARIAN PAKE KAOS KUTANG DAN CELANA BOXER!

Byakuya : Dasar author sialan, muka gue mau di taruh di mana, hah? Bikin malu gue aja!

Author : Muka loe di taruh di depan lah, masa di belakang! Hehehe.. Tapi banyak yang suka tuh, loe lari-larian pake kaos kutang dan boxer.

Byakuya : Bankai. Senbonzakura Kageyoshi.

Author : Hweee.. Ampun, Byakuu-samaa! *ngacir sambil di kejar Senbonzakura*

Huahh! Beneran selesai nih fanfic. ^^

Akhir-akhirnya malah UlquiHime, ya. Tapi ga apa lah, sekali-sekali bikin Ulquiorra seneng kan ga apa2.

Buat readers, review please!

Last, sampe ketemu lagi di fanfic berikutnya!

Sayonara~