BLEACHMEGAPLEX

DISCLAIMER: BLEACH bukan punya saya, tapi punya Ian Kasela. Eh salah, maksud saya, punya Tite Kubo-san! Habis Tite Kubo mirip sih sama Ian Kasela. *Tite Kubo berniat menggampar saya untuk yang ke 3 kali nya, tapi kali ini saya menghindar. Hehe.*

Story nya adalah collab dari saya dan adik perempuan saya (masih halal koQ! ^^)

Warning: OOC!

Hueco Mundo dan Soul Society baikan. Udah beberapa tahun yang lalu hal itu terjadi. Perjanjian sehidup (tidak) semati. Kalo mau mati, silahkan sendiri saja, saya tidak ikut-ikutan. Mungkin judul dari perjanjiannya memang agak panjang, tapi pada kenyataannya memang begitu.

Yaa, biar baikan pun, terkadang anak-anak Seireitei suka dateng ke Hueco Mundo buat latihan bertarung. Begitu pula sebaliknya. Selama itu tidak membuat kerusakan yang besar. –Berarti kalo kecil, boleh dong? Enggak juga, sih. Yang penting jangan yang aneh-aneh, aja! Kalo mau bertarung, yang bener ya!-

Di Gotei 13 terjadi beberapa perubahan.

Ichigo Kurosaki, shinigami pengganti, ryoka, intruder, -ato apa lah nama nya itu-, sekarang sudah di akui kekuatannya oleh Soutaichou dan di percaya untuk memimpin batalion 3. Wakilnya tetap Izuru Kira, lelaki yang wajahnya agak-agak madesu namun jago Kidou.

Untuk batalion 5, Abarai Renji lah yang dipercaya untuk memimpinnya. Wakilnya tetap Hinamori Momo, gadis manis teman masa kecilnya Toushiro.

Wakil batalion 6 yang sekarang adalah Kuchiki Rukia, adik tercinta dari Byakuya Kuchiki. Yang pasti sekarang Byakuya seneng banget karena ia bisa mengawasi Rukia, sang adik tersayang, sepenuhnya.

Sedangkan batalion 9, komandannya adalah Shuuhei Hisagi, mantan wakil dari batalion yang bersangkutan. Lalu wakilnya adalah Madarame Ikaku, laki-laki botak seksi dari batalion 11.

Di Hueco Mundo juga ada sedikit perubahan.

Barragan tidak terselamatkan dari Winter War beberapa tahun yang lalu.

Tadinya, Aizen tidak berniat untuk mengisi kekosongan Espada nomor 2, tapi atas saran dari Tousen, akhirnya diputuskanlah yang menjadi Espada nomor 2 adalah Neliel Tu Oderschvank, mantan Espada nomor 3 yang sempat dikabarkan menghilang.

Akan tetapi, Gin Ichimaru malah pergi menghilang, pergi entah kemana. Dia tidak mau mengikuti lagi perintah Aizen. Ada apa gerangan? Ternyata ada 2 alasan kenapa Gin tidak mau lagi bersama dengan Aizen, yaitu..

Yang pertama, Gin tidak setuju ketika Hueco Mundo baikan dengan Soul Society.

Lalu yang kedua, Gin nggak suka ngeliat wanita yang ternyata masih ia cintai, Rangiku Matsumoto, ternyata makin deket bak gula dan semut dengan komandannya sendiri, Toushiro Hitsugaya.

Padahal kayaknya, sejak awal, mereka berdua udah deket, deh! (Makanya jadi orang jangan dodol, mau-mau nya aja ninggalin orang yang di cintai cuman buat nyari kekuatan baru. Akhirnya ya begitu, deh. Terimalah nasibmu, Nak! Karena orang yang kau cintai sudah berpaling pada orang lain).

Lalu, salah satu arrancar, yaitu Ggio Vega, ternyata terlibat cinta lokasi dengan salah satu komandan Gotei 13, yakni Soi Fon, komandan batalion 2.

Itu tadi baru intro nya. Cerita yang sebenernya baru di mulai sekarang! :D

So, Let the story begin..

Di Hueco Mundo..

'Tok tok tok!'

Pintu ruangan Aizen diketuk dari luar.

"Masuk!" kata Aizen dari dalam ruangan.

"Konichiwa, Aizen-sama" terdengar salam dari seseorang yang ternyata adalah Espada nomor 4, Ulquiorra Schiffer.

"Oh, Ulquiorra. Ayo masuk! Ada apa?"

Sejak Winter War berakhir, sikap Aizen benar-benar berubah terhadap pada Espada nya. Dia jadi lebih baik.

"A.. Ano, Aizen-sama.." ucap Ulquiorra terbata-bata.

"Ada apa, Ulquiorra? Tidak biasanya kau gugup seperti itu?"

"Bolehkah aku membangun satu bisnis baru?"

"Bisnis? Untuk apa? Bukankah semua keperluan dan kebutuhanmu sudah aku penuhi? Ada uang saku, pula. Kurang? Bisa aku tambahkan.."

"Ehmm.. Bukan begitu, Aizen-sama.. Aku ingin membangun suatu bisnis untuk mencari uang secara halal.."

"JADI KAU MENGANGGAP UANG YANG SELAMA INI AKU BERIKAN PADAMU TIDAK HALAL, wahai Espada nomor 4?" Tanya Aizen, dengan reiatsu yang sudah mulai dikeluarkan. Bagi yang memiliki reiatsu lemah, tidak akan kuat menghadapi reiatsu Aizen.

"Bu.. Bukan begitu, Aizen-sama.." jawab Ulquiorra sambil menyembunyikan ketakutannya dengan wajah yang masih saja datar.

"Lalu?"

"Aku tidak ingin bergantung pada Aizen-sama terus. Aku ingin jika aku sedang kekurangan uang, aku ada persediaan.. Ku mohon, Aizen-sama.." ucap sang Espada nomor 4 dengan mata yang berbinar-binar.

"Umm.. Baiklah, Ulquiorra.." jawab Aizen, mengalah, karena tidak tega dengan wajah berbinar-binar nya Ulquiorra.

"Arigatou gozaimasu, Aizen-sama!" kata Ulquiorra dengan mata yang masih berbinar-binar ingin menangis terharu.

"Okay Espada kesayanganku, kau akan menjalankan bisnis apa? Aku akan memberimu modal"

Aizen tidak dapat menahan senyum ketika melihat sang Quarto Espada yang biasanya datar bak air tenang, sekarang berbinar-binar karena keinginannya dipenuhi oleh Aizen.

"Aku ingin membangun gedung bioskop, dengan nama 'BleachMegaplex.'" Jawab Ulquiorra.

Tawa Aizen meledak.

"Kau ingin membangun gedung bioskop? Di mana? Kau tahu kan, tanah Hueco Mundo tidak begitu bagus, sulit untuk membangun gedung sebesar itu. Lagipula, penonton di sini kan sedikit sekali. Siapa yang akan menontonnya? Menos?" Kata Aizen.

"Loh, kalo begitu, menara tempat kita tinggal sekarang, dibangun dengan menggunakan apa?" sekarang Ulquiorra yang cengo gara-gara Aizen bilang begitu.

"Ini sudah ada sejak sebelum aku datang ke sini, Ulquiorra. Aku hanya mengambil alih saja." Jawab Aizen di sela-sela tertawanya.

"Aku akan bangun gedung itu di Seireitei. Ku lihat di sana berpotensi untuk mendapat keuntungan yang besar, Aizen-sama"

"Baiklah, tapi kau harus mendapat izin dari Soutaichou. Kau harus bikin proposal dulu, agar lebih mudah di terima. Karena setahuku Soutaichou itu bukan orang yang mudah di ubah pendiriannya."

"Baik, Aizen-sama. Sekali lagi, thankyou very much. Aku permisi dulu."

Lalu Ulquiorra bersonido keluar dari ruangan Aizen.

Karena tidak pandai dalam urusan membuat proposal, Ulquiorra meminta bantuan dari soulmate nya, Grimmjow. Ia bersonido ke tempat Grimmjow. Rupanya Grimmjow lagi pacaran sama Espada nomor 2 yang tidak lain tidak bukan adalah Nel.

"Hei Grimmjow dan Nel~" sapa Ulquiorra dengan ramah (?) sambil membawa kertas dan ballpoint untuk minta bantuan membuat proposal.

Yang mendengarnya (Grimmjow dan Nel) langsung jantungan. Soalnya mereka ngga pernah mendengar, apalagi melihat, suara dan wajah Ulquiorra yang berekspresi. Biasanya kan cuman 'tuuuuuuutt' (datar, maksudnya).

"E.. Eh, Ulquiorra? Doushite? Ngapain kau bawa kertas dan ballpoint kayak gitu?" Tanya Grimmjow masih dengan wajah terkejutnya.

"Bantu aku bikin proposal donk! Aku kan ga pernah bikin kayak gituan!" jawab Ulquiorra lalu duduk di sebelah Grimmjow.

"Kau mau bikin proposal buat apa, Ulquiorra?" Tanya Nel.

"Aku mau membangun gedung bioskop di Seireitei. Dan aku harus bikin proposal dulu, biar jelas maksud dan tujuannya. Kata Aizen-sama, Soutaichou itu tidak akan mengizinkan kegiatan yang tidak jelas maksud dan tujuannya." Ucap Ulquiorra lagi.

Sama seperti reaksi Aizen, Grimmjow dan Nel pun tertawa terbahak-bahak.

"Hey, kalian jangan tertawa aja! Bantu aku bikin proposal!" sahut Ulquiorra kesal.

"Iya, Iya, Ulquiorra!" jawab Grimmjow dan Nel bersamaan.

Dan dimulailah pembuatan proposal yang sebelumnya ga pernah dibuat oleh seluruh jajaran Espada.

Mulai dari latar belakang, tujuan, alat dan bahan, serta teman-temannya.

***TO BE CONTINUED***

Fuuuhh~ (menyeka keringat yang udah mengucur banyak karena agak tersendat).

Selesai juga chapter pertama dari fanfic ini :D

Mungkin agak-agak jayus gimana, gitu, tapi setidaknya gw udah usaha bikin. Soalnya ini adalah fanfic humor gw yang pertama.. Hehe ^^

Last, Review please..

Karena gw tau masih banyak kekurangan yang ada di chapter ini.

Saran dan Kritik gw terima koQ.

Danke ^^~