Disclaimer : Naruto punya masashi kisimoto

Cerita ini baru punya aq*kepedean,dirasengan ma naruto*

Rated : M (kesampaian keinginan aq, pi ga berniat ada lemon di fic ini, semoga ga ada, semoga pikiran aq ga berubah)

Genre: Hurt/Romance (mungkin,lagi-lagi mungkin)

Pairing : gaahina

Warning : typo,ooc,gaje,ga seru,

GO NIN NO SHINIGAMI CHAPTER 1 : GO HOME

Lelaki muda berambut merah itu menatap enggan pada bangunan dihapadannya. Dalam hati, dia berjanji tidak akan kembali ketempat itu lagi. Tempat terkutuk yang telah mengurungnya beberapa tahun belakangan. Tidak lama memang, tapi siksaan yang dijalaninya disana sangatlah berat. Penjara itu, Konoha River, merupakan penjara terketat disepanjang sejarah perkembangan wilayah konoha. Konoha yang terkenal dengan remaja-remaja yang pada usia mudanya telah sanggup membunuh tanpa belas kasih, memang membutuhkan penjara ini.

Salah satunya adalah Gaara, pemuda berambut merah yang baru saja dilepaskan hari ini. Lelaki berambut merah dengan jubah hitam yang nyaris menutupi seluruh tubuhnya itu merupakan salah satu dari lima orang kepercayaan Orochimaru, sang pemimpin yakuza. Mereka berlima diberi julukan " Go nin no shinigami".

Gaara, pemuda dingin itu sangat ditakuti. Dia mulai membunuh saat berusai 13 tahun. Bayangkan, seorang remaja yang seharusnya menikmati hidup dengan gembira pada umur itu, malah memulai pelajaran membunuhnya. Selain Gaara ada empat pemuda lain. Itachi, pemuda ini lebih tua beberapa tahun darinya, dia membunuh seluruh klannya pada usia 15 tahun. Dia membunuh tanpa ekspresi, datar, seperti melakukan hal yang biasa layaknya makan siang. Dia akan membunuh hanya disaat dia ingin membunuh. Berikutnya adalah Sasori, Sasori merupakan kakak kandung dari Gaara. Berbeda dengan Gaara, yang membunuh tanpa alasan, hanya mengikuti perintah, Sasori membunuh berdasarkan naluri ketidaksukaannya. Dia dengan mudah membunuh orang yang tidak dia sukai. Walau begitu dia sangat menyayangi adiknya, Gaara.

Sai, pemuda dengan senyuman palsu. Dia memang belum membunuh, tapi dia satu-satunya yang mampu menyiksa seseorang tanpa pandang bulu. Satu-satunya yang mampu memberi neraka terindah untuk menutup nyawa lawannya dan melihat seluruh siksaan itu tanpa niat menghentikan sampai orang itu mati dengan sendirinya. Satu-satunya pemuda yang mampu tersenyum dari pada segera menghabisi siksaan yang menarik sedikit demi sedikit nyawa korbannya. Yang terakhir adalah Pein. Pein, pemuda mesum(?) yang paling banyak membunuh orang. Dia membunuh orang-orang atas dasar hobby dan kesenangan. Membunuh adalah hobbynya. Dengan tanpa perasaan dia memperkosa wanita yang diinginkannya, lalu membunuh seluruh keluarga wanita itu. Untuk membawanya ke markas mereka.

Gaara menghirup udara segar ini kembali. Dia tersenyum, dengan cepat ia melangkah menuju distrik suna, salah satu bagian konoha yang seluruh warganya adalah anggota yakuza. Pemuda tampan dengan rambut merah itu mempercepat lajunya saat melihat gapura suna. Dia menyadari seluruh mata tertuju padanya, tidak ada lagi senyuman manis di bibirnya, yang ada hanya seringai kematian yang menakutkan.

Mata sai terhenti saat melihat rambut merah mendekat kearahnya dari arah gapura, bukan rambut merah milik seseorang yang berdiri dihadapannya. Sai tersenyum palsu. Pemuda dihadapannya menoleh kearah senyuman Sai. Lelaki muda itu sekarang menyeringai dan beranjak turun dari gedung berlantai empat tersebut,dia turun dari tiga, menuruni atap, bukan tangga. Kedua kakak-beradik itu saling mendekat, dan berhenti seketika pada jarak yang cukup dekat.

"Kau kembali…. Baka."

"Apakah kau tidak merindukan adikmu ini ha?"

Seringai mengembang di kedua pasang bibir lembut itu. Sang kakak mengepalkan tangannya dan meninju dada sang adik dengan pelan. Memang pemandangan yang sangat jarang diwilayah seperti itu. Sai mendekat sambil tersenyum yang dipaksakan, semua tahu itu adalah palsu.

"Selamat datang kembali Gaara, ku kira kau takkan kembali setelah memasuki tempat itu."

"Itu tidak mungkin terjadi, Sai. Aku tidak semudah itu untuk disingkirkan. Dan aku tahu, banyak orang yang merindukanku, iyakan?"

"Dasar, kau ini"Sai tersenyum palsu-lagi.

Memang saat mereka berada ditempat ini tidak akan ada aroma kejahatan yang biasa mereka lakukan diluar distrik suna. Di tempat itu adalah tempat teraman di konoha. Karena semua pembuat onar negeri konoha berasal dari distrik tersebut dan tidak mungkin mengacau ditempat itu. Berani mengacau? berarti mati.

Mereka memasuki dedung berlantai empat itu, melalui tangga, mereka merangkak naik menuju lantai dua. Saat melewati sebuah kamar di lantai dua. Gaara mendapati Pein sedang mencium dengan ganas wanita yang ada di pangkuannya. Pein menghentikan aksinya saat menyadari kehadiran Gaara, dan mendekatinya.

"Kau…. Mengganggu saja. Kenapa datang sekarang ha."lelaki itu mengambil kemeja hitam yang terletak dibawah kursi. Lalu dia mencium lagi wanita itu, hanya beberapa detik. Memakai kemeja itu dan berusaha menutup kamarnya.

"Cepat….Pein"panggil sasori. Pemuda itu mendekati Gaara.

"Kau, mengganggu kesenanganku. Aku baru akan memulai tahu."Sai -akhirnya- menyeringai mendengar ucapan Pein untuk Gaara.

Mereka melanjutkan kelantai berikutnya. Sejenak Gaara terhenti. Ditatapinya ruangan itu, ruangan tempat dirinya biasa melewati malam tanpa tidur. Dia tersenyum dan melanjutkan langkahnya. Semuanya terhenti saat Itachi keluar dari biliknya.

"Jadi, kau ingat pulang ya murid kecil?"Itachi menyulut rokoknya.

"Sepertinya begitu…. Sensei"Itachi memang adalah orang pertama yang mengajarkan,memaksa pada awalnya,membuat Gaara membunuh pada usia 13 tahun.

Mereka berlima, Go nin no shinigami, sepakat untuk naik kelantai paling atas. Lantai tempat Tuan Orochimaru bersemayam. Tempat pemimpin mereka menunggu dengan sabar, kepulangan salah satu anak buah kesayangannya.

To Be Continue

RIPYUW?

Yang udah baca harus ripyuw

Yang belum?

Harus baca dunk

Supaya nge-ripyuw

RIPYUW y