Genre : Fantasy/Romance (*)

Rate : T (*)

Pair : SasuNaru always! Slight a bit NejiGaa

Warning : sho-ai/yaoi, OOC, AU, typo(s), banyak flashback, abal, gaje, aneh, etc. Don't like please don't read!

(*) bisa berubah sewaktu-waktu.

Enjoy please…

l\_/l
(^_^)

Seorang gadis bermata merah di balik kacamatanya terlihat menyalang di dalam kegelapan. Bibir merahnya menyunggingkan seringaian. Di hadapannya terdapat gambar lingkaran diagram bintang enam. Di setiap ujung bintang itu terdapat enam batang lilin merah yang terbakar api pada ujungnya. Dan di tengah-tengah diagram itu terdapat sesosok pemuda yang berbaring. Tak ada tanda-tanda kehidupan dari pemuda itu. Tubuhnya dingin dan warna kulitnya pucat. Gadis itu mendekatinya perlahan.

"Inilah saatnya," ucapnya. "Hikaru," panggilnya pada seorang bocah berambut dan bermata hitam yang memakai kacamata bulat. Lalu bocah itu menyerahkan sebuah tabung kecil berisi darah pada gadis itu.

Tangannya mengangkat tinggi-tinggi tabung darah itu dan memejamkan matanya. Bibirnya mulai bergerak membaca mantra. Udara di sekitarnya terasa mulai berubah. Api yang menyala di atas lilin-lilin itu mulai bergerak-gerak tak menentu. Gadis itu tetap membaca mantranya hingga api di lilin-lilin itu membesar dan mengelilingi si gadis yang berada di dalam lingkaran diagram.

Perlahan dia melukai ujung jarinya dan memasukan setetes darahnya ke dalam tabung yang dipegangnya. Seketika api di sekelilingnya seolah-olah tersedot ke dalam tabung darah itu. Ruangan kembali meredup karena api yang berkobar semakin mengecil. Tabung darah yang tadinya berwarna merah pekat kini berubah menjadi hitam. Gadis itu menyeringai kembali.

"Hihihi… Aku berhasil," dia tertawa kecil melihat tabung yang dipegangnya.

Dengan perlahan gadis itu berlutut di sebelah sosok pemuda yang terbaring di tengah-tengah diagram. Dia membuka mulut pemuda itu dan memasukan cairan hitam dari dalam tabung yang dipegangnya ke dalam mulut si pemuda. Begitu seluruh cairan itu telah masuk dan melewati kerongkongan pemuda itu, tubuhnya mengejang sesaat. Jantungnya mulai berdetak seirama dan bernafas. Suhu tubuhnya meningkat dan warna kulitnya tak lagi pucat, melainkan berwarna tan seperti terbakar sinar mentari. Rambutnya berwarna pirang. Telinganya berubah menjadi telinga hewan, yaitu seperti rubah. Dan muncul ekor yang berbulu lebat di belakang tubuhnya berwarna keemasan. Dengan perlahan kelopak mata itu terbuka dan memperlihatkan iris berwarna biru langit.

"Akhirnya…" gumam gadis itu. "Selamat datang di dunia yang kotor ini, 'anakku'," ucapnya sambil menyentuh tangan pemuda itu dan membantunya berdiri.

Pemuda itu diam memandang sang gadis.

"Akulah yang 'melahirkanmu'. Panggil aku Master," ucap gadis itu sambil menyentuh pipi si pemuda dengan lembut.

"…Master…" lirih pemuda itu.

Lalu senyuman manis terlukis di bibir tipisnya.

"Hihihi… Haha… Ahahahahahahaha…" gadis itu tertawa terbahak-bahak hingga suaranya memenuhi seluruh ruangan. "Anak baik, anak baik," tangannya membelai rambut si pemuda pirang dengan lembut.

Pemuda itu semakin memberikan senyuman manisnya.

"Nah, sekarang akan kuberikan sedikit energi padamu, 'anakku'. Ketika kau telah melakukan kontrak dengan seorang Mage, maka energi yang kuberikan padamu akan menghilang saat itu juga," ucapnya sambil menyentuh perut pemuda itu dengan ujung jarinya yang sedikit mengeluarkan darah.

Jarinya bergerak perlahan hingga membentuk suatu pola spiral.

"Mulai sekarang namamu adalah Naruto."

"Naruto," ulang pemuda itu dengan ceria.

"Ya, Naruto. Hihihihi…"

"Naruto…"

l\_/l
(^_^)

Nieranthas : Magic Pet

Prequel & sequel from Nieranthas : Fireworks Pouring by Snow

Naruto © Kishimoto Masashi

Nieranthas : MP © AssX a.k.a Akaneko

'Beta-Ed by FBSN'

Special thanks to Akatsuki no Hyoran & Ange la Nuit

l\_/l
(^_^)

Seorang pemuda tampan tengah berjalan di antara kerumunan dan keramaian kota Konoha. Dia adalah Uchiha Sasuke, seorang Mage jenius dari keluarga Wizard terkemuka di Negara ini. Berkulit putih, beriris mata onyx dan berambut raven yang membuatnya tampak sangat tampan hingga dapat meluluhkan semua wanita yang ada. Sedikit berlebihan memang, tapi fakta berkata demikian. Sikap dingin dan ekspresi stoic-nya merupakan daya tarik tersendiri bagi wanita-wanita yang mengaguminya. Sayang, harapan setiap wanita itu selalu dipatahkan oleh Uchiha muda itu. Karena dia tak pernah tertarik untuk menanggapi ulah wanita-wanita yang selalu mencari perhatiannya.

Lupakan hal yang tak penting itu. Saat ini dia sedang dilanda masalah yang cukup rumit. Seorang Uchiha seperti dirinya yang selalu di kelilingi dengan kata 'sempurna' ternyata berhadapan dengan suatu masalah yang sepele sebenarnya, tapi bagi dirinya saat ini adalah masalah yang cukup sulit. Uchiha Sasuke, 17 tahun, seorang Mage yang paling jenius di akademi sedang dilanda masalah yang tak pernah diperkirakannya. Dia tak dapat mengikuti ujian Wizard; tingkatan yang lebih tinggi dari Mage, karena dia tidak memiliki Magic Pet sebagai persyaratan utama untuk mengikuti ujian itu.

"Che," dia mendengus dengan kesal.

Semua orang juga tahu kemampuannya dapat menyaingi level Wizard. Tapi dia tetap tak diperbolehkan untuk mengikuti ujian itu karena syarat memiliki Magic Pet sudah menjadi aturan dasar dunia. Beberapa temannya sudah mengikuti ujian itu, dan yang lainnya sudah memiliki Magic Pet masing-masing. Dia tidak perduli apakah mereka lulus dalam ujian itu atau tidak. Masalahnya sekarang, hanya dia satu-satunya Mage yang tak memiliki Magic Pet. Konyol, bukan?

Semua Mage angkatannya telah memiliki Magic Pet sejak lama. Dan dia menyesal tidak mencari Magic Pet sejak dulu di saat kemampuannya tidak setinggi sekarang. Hanya karena alasan egoisnya yang tak ingin direpotkan dengan hal Magic Pet sebagai partnernya. Syarat Magic Pet yang harus dimiliki adalah Magic Pet yang kemampuannya hampir mendekati sang Wizard itu sendiri. Tapi bagaimana caranya mendapatkan Magic Pet yang kemampuannya mendekati kekuatannya?

"Aku sudah mencarinya di Magic Pet Shelter, tapi tak satu pun yang ada di sana dapat menyaingi kekuatanku. Bahkan yang level A pun tak bisa menyamainya," desah Sasuke.

Magic Pet Shelter adalah tempat penangkaran Magic Pet terbaik yang pernah ada di Konoha. Tempat itu menampung berbagai jenis Magic Pet dengan level yang beragam pula. Dimulai dari level terendah yaitu level D, hingga level tertinggi level A. Semua Magic Pet level A di tempat itu sudah dicoba oleh Sasuke, tapi dia tak dapat menemukan Magic Pet yang sesuai dengannya. Dan dia sangat bingung karena hal itu. Jika di Magic Pet Shelter tak menemukan Magic Pet yang cocok, lalu dimana lagi dia harus menemukannya?

Kakaknya, Uchiha Itachi, lulus menjadi Wizard level B saat berumur 14 tahun. Dan Sasuke merasa tersaingi karenanya. Dia selalu membandingkan dirinya sendiri dengan kakaknya itu. Itachi pernah menyarankan Sasuke untuk segera mencari Magic Pet sejak dulu, tapi Sasuke selalu menolaknya dengan alasan merepotkan dan sebagainya. Kini dia merasakan akibat dari keegoisannya. Andaikan dia mencari Magic Pet sejak dulu, tentu dia tidak akan berhadapan dengan masalah konyol seperti ini.

'Jika tidak mendapatkan Magic Pet level A di dalam Konoha, carilah Magic Pet level AA di luar Konoha.'

Temannya, Hyuuga Neji, pernah menyarankan hal itu. Sebelumnya Neji bernasib sama dengannya. Temannya itu tak dapat mengikuti ujian Wizard karena tak memiliki Magic Pet seperti dirinya. Tak dapat menemukan Magic Pet yang cocok sebagai partner di Magic Pet Shelter kala itu. Tapi beberapa hari kemudian Sasuke mendapat kabar bahwa Neji telah lulus menjadi Wizard level A. Kontan hal itu membuatnya terkejut. Entah bagaimana temannya itu dapat menemukan Magic Pet yang cocok dengannya secepat itu. Dan dengan sedikit paksaan, akhirnya Neji menceritakan rahasianya dengan syarat Sasuke tidak boleh memberitahu orang lain.

-Flashback-

"Bertransaksi dengan Dark Wizard?"

"Sssshhhh… kecilkan suaramu, Sasuke. Sudah kukatakan untuk merahasiakan hal ini 'kan? Bagaimana jika orang lain mendengarnya?" desis Neji mencoba menenangkan.

Sasuke benar-benar merasa terkejut mendengar hal itu. Bagaimana tidak? Bertransaksi dengan Dark Wizard? Itu adalah hal yang tak pernah Sasuke dengar sebelumnya, bahkan tak pernah terpikirkan dalam benaknya.

"Dark Wizard katamu? Tapi seharusnya Dark Wizard itu sudah musnah sejak 300 tahun yang lalu. Bagaimana mungkin kau bertemu dengan salah satu dari mereka? Itu mustahil," bisik Sasuke mencoba mengendalikan diri.

Neji menghela nafasnya. Dia memang sudah menduga reaksi dari temannya ini.

"Awalnya aku juga berpikir seperti itu, Sasuke. Tapi kenyataannya, aku bertemu dengan Dark Wizard sungguhan. Dan aku sudah memastikan semua itu dengan mata kepalaku sendiri."

Sasuke berdecak dengan sedikit keraguan di hatinya.

Dark Wizard adalah bangsa yang menentang sihir alam. Yang dimaksud dengan menentang asas alam adalah menggunakan sihir yang 'mustahil'. Seperti membuat 'keabadian', Chimaera Animal, monster, lalu membalikan dan memutar waktu. Bahkan mereka dapat menghidupkan kembali manusia ataupun makhluk hidup lain yang sudah mati. Kekuatan seorang Dark Wizard sangat mengerikan. Untuk menyeimbangkan kekuatannya saja harus dilawan dengan tiga orang Wizard level A.

Zaman dahulu kala, Dark Wizard sering membuat kekacauan. Karena itu sering terjadi pertempuran antara Wizard dengan Dark Wizard. Dan sudah 300 tahun yang lalu Dark Wizard telah binasa. Tak terdengar lagi Dark Wizard yang tersisa. Semua Negara Wizard yang bekerja sama untuk melawan Dark Wizard telah memastikan bahwa sudah tak ada lagi dari mereka yang tersisa. Tapi kini Sasuke mendengar ada seorang Dark Wizard yang telah menemui temannya ini.

"Dark Wizard itu berkata bahwa Dark Wizard yang dilawan oleh gabungan Wizard dari semua Negara zaman dulu adalah palsu."

"Palsu? Apa maksudmu palsu?" tanya Sasuke heran.

"Sebenarnya mereka Wizard biasa sama seperti kita, hanya saja mereka menemukan Vice Book yang berisi ilmu dari Dark Magic. Mereka melakukan perjanjian berdarah agar dapat menguasai kekuatan yang ada pada buku itu. Tapi karena kemampuan Wizard biasa berbeda dengan Dark Wizard asli, jadi setiap Wizard hanya dapat menguasai satu Dark Magic," ujar Neji panjang lebar.

"Apa yang membedakan antara Wizard biasa dengan Dark Wizard yang sesungguhnya?"

"Umur dan penampilannya," sahut Neji.

Sasuke tak berkata apapun, tapi dia memperhatikan setiap kata-kata Neji dengan serius.

"Umur Dark Wizard yang sesungguhnya dapat mencapai hingga 1000 tahun lamanya."

"Apa? Selama itu?" bisik Sasuke terkejut bukan main. "Walaupun kita seorang Wizard, tapi sama saja dengan manusia biasa yang tak memiliki kemampuan seperti itu. Karena itu umur kita hanya dapat mencapai 100 tahun lamanya. Tapi, Dark Wizard…" Sasuke tak dapat meneruskan kalimatnya.

"Tak hanya itu, penampilannya juga terlihat masih sangat muda. Saat itu dia bilang bahwa umurnya telah mencapai 416 tahun, tapi jika kau melihat Dark Wizard itu, dia seperti seumuran dengan kita. Benar-benar terlihat muda. Tak tampak perubahan usia di wajahnya. Masih terlihat seperti remaja pada umumnya," jelas Neji.

"Kau yakin bahwa dia adalah Dark Wizard yang sesungguhnya? Bagaimana caramu memastikan hal itu?" tanya Sasuke sanksi.

Neji diam sesaat. Bola mata lavender-nya memandang ke arah lain. Sasuke memicingkan matanya bahwa dia semakin tidak percaya dengan kata-kata Neji sejak tadi.

"Dia memiliki dua Puppet Dolls yang dapat menggunakan Magic."

Kedua mata onyx itu membelalak tak percaya dengan hal yang baru didengarnya. Seolah-olah mata itu ingin keluar dari tempatnya.

"Dua Puppet DollsMagic…" ulangnya mempertegas ketidakpercayaannya.

Puppet Doll adalah boneka 'hidup' yang tak hidup buatan Wizard dengan level yang sangat tinggi. Berbeda dengan Magic Pet yang digunakan Wizard sebagai partner, Puppet Doll lebih sering digunakan sebagai pesuruh, pelayan, kurir, dan sebagainya. Biasanya Puppet Doll tak memiliki respon seperti makhluk hidup, karena inti tubuhnya adalah Magic dari Wizard pembuatnya. Dan karena 'nyawanya' terbuat dari inti Magic sang Wizard, seharusnya Puppet Doll tak dapat menggunakan Magic seperti Wizard pada umumnya. Jika ada Puppet Doll yang dapat menggunakannya, maka dapat dipastikan bahwa itu adalah buatan seorang Dark Wizard.

Dan kini yang ada dalam pikiran Sasuke, sehebat apakah kemampuan Dark Wizard itu hingga dapat membuat dua Puppet Dolls yang bisa menggunakan Magic? Membayangkan hal itu ternyata menjadi hal yang mengerikan baginya.

"La-lalu… bagaimana caranya kau bertemu dengan Dark Wizard itu?" tanya Sasuke sedikit terbata-bata.

Neji menghela nafasnya.

"Dia yang menghubungiku terlebih dulu menggunakan telephaty. Awalnya aku juga mencurigainya, tapi aku memberanikan diri untuk bertemu dengannya di Konoha West Field saat itu. Dan di sanalah aku bertemu dengan gadis Dark Wizard itu dan mengetahui kenyataan di balik semua sejarah 300 tahun yang lalu," ujarnya.

"Gadis? Dark Wizard itu seorang gadis? Kau serius?"

"Apa sejak tadi aku tidak serius, Sasuke?" dengus Neji dengan sikap Sasuke yang sejak tadi masih saja sulit mempercayai kata-katanya.

"Hn."

Neji menggeleng-gelengkan kepala sebelum melanjutkan ceritanya.

"Dia menawarkan sebuah transaksi padaku. Dia akan memberitahu dimana aku dapat menemukan Magic Pet level AA asalkan dia meminta sedikit sampel darahku," ucapnya.

Sasuke mengernyitkan dahinya.

"Sampel darah? Untuk apa?"

Neji mengedikan bahunya tanda dia tidak tahu. Sasuke semakin heran melihat jawaban dari temannya itu.

"Entah. Dia tidak mengatakan alasannya. Dia hanya menawarkan transaksi itu. Beberapa hari kemudian aku menemukan Magic Pet level AA sesuai dengan petunjuk yang diberikannya," ucap Neji.

Bola mata onyx itu langsung memandang ke arah pemuda berambut merah dengan warna mata green sea dan bertato 'Ai' di dahinya yang duduk di sebelah Neji. Sasuke menaikan alisnya menatap pemuda berwajah datar itu.

"Jadi… anak ini adalah Magic Pet level AA yang kau temui berkat petunjuk dari Dark Wizard itu?" tanya Sasuke.

Neji menganggukan kepalanya, begitu juga pemuda berambut merah yang berada di sampingnya.

"Ya, namanya Gaara. Wujud aslinya adalah seekor rakun berbulu coklat kemerahan. Kemampuan khusus yang dimilikinya dapat mengendalikan elemen pasir sebagai senjatanya," ujar Neji menjelaskan kemampuan Magic Pet miliknya.

Sasuke mengatupkan kedua tangan di depan wajahnya sambil menatap Magic Pet milik Neji itu. Dia terus diam masih tetap memandang Gaara. Melihat sikap Sasuke yang tak biasa itu, Neji langsung mendekap Gaara dan menyembunyikan wajah Gaara di dadanya.

"Kenapa kau terus memandangnya seperti itu, Sasuke?" ucap Neji ketus.

"Hn, tak ada. Aku hanya berpikir. Lagipula apa maksud sikapmu itu?" dengus Sasuke.

"Terserahlah," ucap Neji seraya menghela nafas. "Apa yang kau pikirkan?"

"Melihat Magic Pet milikmu…" ucapnya tak diteruskan.

Neji menaikan alisnya mendengar ucapan Sasuke yang tak dilanjutkannya.

"…aku jadi ingin bertemu dengan Dark Wizard itu," ucapnya lagi.

Seketika bola mata lavender itu terbelalak lebar. Kali ini ekspresi yang amat terkejut terpampang di wajah Neji. Rasa ketidakpercayaan memenuhi dirinya ketika mendengar kata-kata yang keluar dari bibir dingin temannya itu.

"Ka-kau yakin, Sasuke?"

Sasuke menjawabnya dengan seringaian Uchiha miliknya.

"Ke-kenapa kau…"

"Walau bagaimanapun caranya, aku ingin segera mendapatkan Magic Pet agar dapat menjadi Wizard secepatnya," potong Sasuke langsung.

"Tapi, bukankah kau tahu sendiri kalau dia adalah seorang Dark Wizard? Mungkin dia merencanakan sesuatu jika dia tahu kau ingin bertemu dengannya."

"Benarkah? Kalau memang dia merencanakan sesuatu, lalu kenapa tidak terjadi sesuatu padamu?"

Perkataan Sasuke membuat Neji sedikit terpojok. Memang, sudah satu bulan lamanya sejak Gaara menjadi Magic Pet miliknya. Dan tak pernah terjadi suatu hal yang ganjil setelah itu. Semua tampak baik-baik saja. Tapi tak ada salahnya jika dia tetap berhati-hati, bukan?

"Mungkin saat ini memang tak ada hal yang mencurigakan, tapi kita tidak tahu bagaimana yang akan datang. Lebih baik jika waspada, Sasuke," ucap Neji.

Sasuke diam tak menjawabnya.

-End of Flashback-

Setelah pembicaraan dengan Neji saat itu, Sasuke terus memikirkannya. Tapi keadaan mendesaknya untuk segera memiliki Magic Pet dan mengikuti ujian itu. Seperti mengetahui kesulitannya, Dark Wizard itu menghubungi Sasuke beberapa waktu yang lalu. Tepat seperti yang dikatakan Neji, Dark Wizard itu mengirimkan telephaty padanya dan mengajaknya untuk bertemu di luar Konoha, tepatnya Konoha East Field. Tanpa banyak bicara, Sasuke langsung menemui Dark Wizard itu di Konoha Field.

Melewati East Gate menuju Reddish Deep Forest, dimana Dark Wizard itu menunggunya di sana. Dan Sasuke bertemu dengan seorang gadis berambut merah dan bermata merah di balik kacamatanya. Di kedua sisinya berdiri dua orang bocah, mungkin bocah itu adalah Puppet Dolls yang dikatakan Neji sebelumnya.

-Flashback-

Saat itu dia menatap penampilan gadis yang mengaku sebagai Dark Wizard itu tanpa ekspresi. Memang, wajah dan penampilan gadis itu seperti sepantaran dengannya. Tapi siapa sangka bahwa gadis itu sudah berumur 400 tahun lebih.

"Percayalah bahwa umurku memang di atasmu, walaupun penampilanku terlihat begitu muda," ucap gadis itu.

Sasuke memicingkan matanya.

'Dia dapat menggunakan Mind Read?' batinnya.

"Tentu saja. Jika hanya membaca pikiran orang, itu hal yang mudah. Hihihi…" dan dia terkekeh pelan.

Sasuke tak menanggapinya. Mata hitamnya memandang sosok gadis itu dengan tajam.

"Oh… Jangan memandangku seperti itu, Tuan Uchiha muda yang terhormat," ucapnya dengan nada bercanda. "Baiklah jika kau tidak ingin membuang-buang waktu, aku akan segera menyelesaikan urusan kita. Tapi sebelumnya, izinkan aku memperkenalkan diriku dulu. Namaku Karin, tentu kau tahu bahwa aku seorang Dark Wizard dari Hyuuga Neji, bukan? Lalu, dua anak ini adalah Puppet Dolls buatanku yang terbaik," gadis itu sedikit menunduk untuk beramahtamah pada Sasuke.

Tapi wajah stoic itu tak juga berubah sedikit pun. Hingga membuat gadis bernama Karin itu sedikit mendengus kesal.

"Astaga… ternyata kau jauh lebih membosankan dari pemuda Hyuuga itu. Dasar Uchiha," komentarnya sambil memutar kedua bola matanya dengan bosan.

"Tak perlu banyak bicara, langsung saja."

"Baik, baik. Kau ini tak sabaran sekali. Inari, Hikaru," panggilnya.

Lalu kedua bocah yang berdiri di kedua sisinya berjalan mendekati Sasuke. Kedua bocah itu benar-benar seperti boneka 'hidup' dengan warna rambut dan matanya yang berwarna hitam. Perbedaan di antara mereka hanya salah seorang dari kedua bocah itu memakai kacamata.

"Yang memakai kacamata itu bernama Hikaru, dan yang satunya lagi bernama Inari," ucap gadis itu seraya tersenyum.

'Tak ada yang menanyakannya.'

"Aih… dingin sekali kata-katamu. Tak ada salahnya jika aku memperkenalkan juga kedua Puppet Dolls kesayanganku, bukan?" gadis itu berbicara dengan nada yang sedikit merajuk.

Sasuke hanya mendengus mendengarnya. Tak mempedulikan kata-kata gadis Dark Wizard yang tak penting itu. Bocah yang disebut Inari itu mengeluarkan sebuah belati hitam dengan perhiasan berwarna merah di pangkalnya. Lalu melukai sedikit ujung jari Sasuke dan memasukan tetesan darah itu ke dalam tabung yang di pegang oleh bocah berkacamata, Hikaru. Setelah merasa cukup, tabung itu ditutup. Lalu bocah bernama Hikaru menyembuhkan luka di jari Sasuke menggunakan Heal. Melihat hal itu, dia makin percaya bahwa gadis itu adalah seorang Dark Wizard, persis seperti yang dikatakan oleh Neji. Dan kedua bocah itu berjalan kembali ke samping Karin.

"Yak, sudah cukup. Terima kasih atas transaksinya," ucap Karin dengan senyumannya.

"Katakan, bagaimana aku bisa mendapatkan Magic Pet yang kuinginkan?"

Gadis itu menghela nafas.

"Kau memang tidak sabaran, ya? Mudah saja, tiga hari setelah ini, carilah Magic Pet itu di dalam hutan ini. Kau akan menemukan Magic Pet level AA seperti keinginanmu."

"Bagaimana ciri-cirinya?" tanya Sasuke lagi.

Gadis itu memandang Sasuke dengan mata merahnya yang tersembunyi di balik kacamata yang dikenakannya.

"Perjanjian kita hanya sampai aku memberitahu dimana kau bisa mendapatkan Magic Pet itu 'kan? Masalah ciri-ciri Magic Pet itu dan bagaimana wujudnya, aku tidak bisa memberitahukannya. Kau coba cari saja sendiri," ucap gadis itu seraya membalikkan tubuhnya hendak meninggalkan Sasuke.

Belum sempat gadis itu melangkah lagi, dia segera menghentikan langkahnya. Lalu kembali menghadapkan diri pada Sasuke. Dia berdecak sambil memutar kedua bola matanya. Dapat dilihatnya tangan Sasuke yang sudah dialiri sihir berelemen petir.

"Kau memang merepotkan, keras kepala, dan egois. Yah, memang semua Uchiha yang pernah kutemui seperti itu. Tapi kau jauh lebih menyulitkan dibandingkan mereka," dengus gadis itu.

"Lebih baik cepat katakan hal yang ingin kuketahui sebelum seranganku mengenaimu," ancam Sasuke dingin.

Gadis itu tak bergeming memandang Sasuke yang mengancamnya. Kemudian bibirnya menyunggingkan sebuah seringaian.

"Hihihi… Kau memang pemberani, Uchiha Sasuke. Padahal kau tahu bahwa tak mungkin menang melawanku yang seorang Dark Wizard ini. Tapi kau yang hanya seorang Mage saat ini begitu berani mengancamku. Hehehehe…" kekehnya pelan.

Sasuke merasa dirinya terhina ketika mendengarnya. Dia mencoba untuk benar-benar menyerang Dark Wizard itu, walaupun benar bahwa dia tak mungkin menang melawannya. Tapi harga dirinya begitu besar hingga membutakan itu semua.

"Tenanglah, nak. Aku tak berniat untuk melawanmu. Aku kagum akan keberanianmu itu, sebagai gantinya, akan kuberitahu apa pun yang ingin kau tahu," ucapnya dengan tenang.

Perlahan Sasuke menurunkan tangannya yang sudah teracung dengan sihir petir.

"Magic Pet yang akan kau temui begitu manis dan mempesona. Bagaikan cahaya mentari yang terus menyinari dunia ini di atas langit biru di sana," ucap gadis itu seraya menengadahkan kepalanya memandang langit di atas sana.

"Aku tak perlu kiasan bodoh itu. Cepat beritahu-"

Wuusshh.

Dalam sekejap mata sosok gadis itu telah hilang bersamaan dengan angin yang bertiup kencang. Begitu pula dengan kedua Puppet Dolls yang bersamanya. Melihat hal itu, Sasuke hanya dapat mendengus kesal.

"Che, dia kabur."

-End of Flasback-

Sasuke berjalan seorang diri tanpa mempedulikan banyaknya pasang mata yang terus memperhatikannya sejak tadi. Dia sudah terbiasa dengan semua itu. Pandangan terpesona yang sudah tak berpengaruh lagi baginya dari hampir seluruh wanita yang ada di sana. Tak terkecuali pria. Sebagai seorang Uchiha, Sasuke memang memiliki daya tarik yang besar bagi orang lain. 'Kesempurnaan', itulah yang membuatnya begitu disegani.

Langkahnya terhenti sesaat. Dia menengadahkan pandangannya ke arah langit yang sedikit gelap. Awan-awan hitam menghiasi langit yang biasanya biru cerah itu. Sinar mentari yang biasanya menghangatkan orang-orang yang berada di bawahnya kini tak menampakan cahayanya. Gumpalan berwarna gelap itu menghalangi sang matahari yang begitu indah.

"Besok…" gumamnya. "Besok adalah awal dari jalanku menuju masa depanku. Magic Pet…" lirihnya. "Jika aku telah mendapatkannya, aku akan selangkah mendekati Itachi. Aku tak akan kalah darinya setelah ini."

Dan dia kembali melangkahkan kedua kakinya, beranjak dari tempatnya. Hembusan angin mengiringi langkahnya yang beradu dengan jalan yang ditapakinya. Perlahan tapi pasti sosoknya menghilang dari keramaian kota. Kembali ke rumahnya yang mewah dan megah.

Sementara itu di tempat lain, seorang gadis tengah duduk di singgasananya. Memperhatikan seorang pemuda yang telah diperhatikannya sejak beberapa hari yang lalu dari Pilar Chrystal miliknya. Tangan kanannya memegang sebuah gelas berisi Red Wine. Perlahan dia menenggak minuman itu melewati tenggorokannya. Dan kembali mata merahnya memandang ke arah Pilar Chrystal yang berada di depannya. Mata itu tampak berkilat di balik kacamata yang dikenakannya dalam ruangan gelap itu. Bibirnya menyunggingkan sebuah seringaian.

"Besok… waktunya untuk menanam 'bibit' unggul. Kuharap 'bibit' itu bisa tumbuh dengan baik seperti 'bibit' sebelumnya," ujarnya.

Dia menenggak Red Wine kembali. Matanya terus menatap pemuda yang terus diperhatikannya itu.

"Ah… aku jadi tidak sabar untuk menuai hasilnya," desahnya dengan nada yang terdengar sedikit bergairah. "Tapi… cepat atau lambat, mereka pasti jatuh dalam kuasaku. Ya, dan aku akan mendapatkan mereka, 'bibit' unggul yang telah kunanti begitu lama. Dan 'bibit' itu harus dipupuk dengan baik, bukan? Hihihihi… Ahahahahahahaha…"

Tawanya yang keras terus menggema di setiap sudut ruangan gelap yang ditinggalinya. Kegelapan dan bayangan adalah sebagian dari hidupnya yang selalu penuh akan misteri itu. Tak seorangpun yang mengetahui tentangnya dengan baik. Di antara semua makhluk hidup yang ada di dunia itu, hanya dia yang mengetahui takdir yang akan berjalan sebentar lagi.

l\_/l
(^_^)

Berbeda dengan hari sebelumnya yang seolah tak bersahabat. Hari ini matahari tampak begitu cerah. Membagi kehangatan bagi semua makhluk yang ada di dunia ini. Dan di sebuah hutan yang bernama Reddish Deep Forest ada seorang pemuda yang berkeliaran di dalamnya. Dialah Uchiha Sasuke yang tengah mencari Magic Pet sesuai petunjuk yang diberikan oleh Dark Wizard yang ditemuinya belum lama ini. Sudah sejak tadi pagi dia mencari Magic Pet itu, tapi hingga siang ini dia tak menemukan makhluk hidup lain selain pohon-pohon besar yang ada di hutan itu.

"Sial! Apa gadis itu menipuku? Sudah berjam-jam aku berada di dalam hutan ini mencari Magic Pet itu, tapi aku tak menemukannya!" serunya kesal.

Perasaannya saat ini sedang sangat buruk. Jika dia tak menemukan Magic Pet yang dicarinya setelah menghabiskan waktu seharian ini, Sasuke akan mencari Dark Wizard yang telah menipunya itu. Tak peduli apakah gadis itu kuat atau pun seorang Dark Wizard yang mitosnya mengerikan.

"Che, aku tidak akan tinggal diam jika dia benar-benar menipuku."

Walaupun begitu, kakinya terus melangkah ke dalam hutan untuk mencari Magic Pet. Hingga dia berada di sebuah air terjun yang besar. Dilihatnya dari kejauhan, ada seseorang yang tengah berada di dalam air terjun itu. Lalu Sasuke mencoba untuk mendekatinya perlahan. Sosoknya memang seperti manusia, tapi ada yang berbeda dari itu. Telinganya merupakan telinga hewan, mungkin seperti rubah, dan ada ekor di belakang tubuhnya.

'Telinga dan ekor hewan? Mungkinkah…'

Dengan cepat dia mendekati air terjun itu. Sosok yang tengah berendam di dalam air terjun itu langsung menoleh ke arah Sasuke ketika dia mendekat. Dan Sasuke pun terpana ketika melihat sosok itu dengan jelas. Seorang pemuda berambut pirang dan bermata biru langit cerah dengan tiga garis halus di setiap sisi pipinya memandang ke arah Sasuke.

'Magic Pet yang akan kau temui begitu manis dan mempesona. Bagaikan cahaya mentari yang terus menyinari dunia ini di atas langit biru di sana.'

Tiba-tiba Sasuke teringat akan kata-kata Dark Wizard itu sebelum menghilang dari hadapannya. Rambut berwarna pirang bagaikan cahaya mentari, kontras dengan kulit tubuhnya yang kecoklatan. Lalu mata biru yang jernih itu seolah menghipnotisnya dalam surga langit yang diimpikan oleh manusia di dunia ini. Tak lupa dengan telinga dan ekor pada tubuhnya yang seperti rubah itu. Satu kata yang ada dalam benak si Uchiha muda ini, 'manis'.

Pemuda manis itu tersenyum cerah pada Sasuke. Dan tanpa sadar hal ini membuat wajah porselennya merona dengan sempurna oleh senyuman itu.

"Konnichiwa, apa kau juga ingin berendam di tempat ini?" tanya pemuda itu.

Tapi Sasuke tak menyahut pertanyaan si pemuda manis. Dia masih berdiam diri di tempatnya tanpa bereaksi apapun. Seolah otaknya membeku, atau mungkin masih dalam pengaruh hipnotis alam bawah sadarnya. Dia hanya diam mematung sambil tetap memandang si pemuda. Karena melihat Sasuke yang diam saja, pemuda itu keluar perlahan dari air terjun itu dan mendekatinya. Dan akhirnya Uchiha muda itu tersadar dari lamunannya. Tak hanya itu, dia terkejut ketika melihat pemuda itu keluar dari air terjun dan berjalan ke arahnya. Bagaimana tidak mungkin dia terkejut jika pemuda manis itu tak memakai kain apapun untuk menghampirinya. Oke, mari kita perjelas bagian itu, pemuda itu telanjang. Dan lagi-lagi membuat wajah stoic itu berubah menjadi merona begitu merah.

"U-uwaaa… apa yang kau lakukan? Dasar Dobe! Kenapa kau menghampiriku tanpa mengenakan pakaian apapun? Dasar bodoh!" serunya sambil membalikkan tubuhnya untuk tidak melakukan kontak mata dengan pemuda manis itu.

"He? Dobe? Apa itu?" tanya si pemuda bingung sambil memiringkan kepalanya sedikit.

Tentu saja hal ini tak dapat dilihat oleh Sasuke yang sedang tak mengarahkan pandangannya pada pemuda itu. Jika Sasuke dapat melihat tingkah pemuda manis itu, bisa kita pastikan tak hanya wajahnya yang semakin memerah karena pesona yang dipancarkan si pemuda. Tapi mungkin akan ada sedikit 'kekerasan' sehingga kita dapat melihat ada ceceran darah di tanah nantinya. Karena posisi si pemuda itu yang dapat 'menjatuhkan' siapa saja yang melihatnya.

"Ne, ne, Dobe itu apa? Beritahu aku," ucap pemuda itu sambil menarik-narik jubah hitam Sasuke.

"Untuk apa aku-"

Kata-katanya terhenti ketika dia membalikan tubuhnya dan memandang ke arah bola mata indah itu. Beruntung kali ini dia dapat mengendalikan dirinya dan dengan segera melemparkan jubah yang dikenakannya pada pemuda manis itu.

"Setidaknya kenakan itu di hadapanku, bodoh!" seru Sasuke menahan rasa malunya.

Pemuda itu memegang jubah yang dilemparkan Sasuke tadi. Walaupun dia tak mengenakan jubah itu, tapi setidaknya tubuhnya telah tertutupi karena jubah Sasuke yang dipegang oleh kedua tangannya. Tiba-tiba tubuh pemuda itu sedikit menegang, dibawanya jubah Sasuke mendekati wajahnya. Lalu dia mengendus jubah itu.

"Wanginya…" gumamnya lirih.

Lalu dia menyampirkan jubah itu di tubuhnya sehingga menutupi hampir seluruh tubuhnya itu. Dan perlahan kaki-kaki kecilnya berjalan mendekati Sasuke yang tak jauh darinya. Kedua tangan kecoklatan itu tiba-tiba melingkar di leher putih milik Sasuke. Bola mata onyx itu terkejut ketika sebuah kehangatan menyentuh tubuhnya.

"Hei, apa yang kau…"

Dan kata-kata itu terpotong oleh sebuah hal yang tak pernah dirasakannya sebelumnya.

~TBC~

Oke, apa masih ada yg inget sama fict Neko yg Nieranthas sebelum ini? *plak* (readers : siapa lo nanya2 begituan? Gue ga kenal sama lo!)

Neko ga komentar/curhat gaje dulu, deh… =_=;

Maaf, Neko ga tau mata Karin yg di sini berperan sebagai seorang Dark Wizard itu sebenernya merah atau bukan. Yah, namanya jg fanfic, sedikit bebas gpp kan? *kicked* (someone : ga boleh!)

Untuk 2 puppet dolls yg ada di atas, Minna pasti udah tau siapa Inari kan? Bocah kecil yang ada di Naruto waktu lawan Zabuza itu. Nah, kalo Hikaru yg pake kacamata itu dari Naruto Movie. Yg cucu dari raja negeri bulan, yg bapaknya gendut itu, trus Naruto, Sakura, Lee & Kakashi pake baju musim panas. Rambutnya agak mirip si Sasu-Chick sih *dichidori* Tau deh, judulnya apaan. Lupa. =_=; *dirajam* (someone : lo tuh fans Naruto apa bukan, sih?)

Sesuai tanda (*) paling atas fict, kalo genre & rate-nya bisa berubah sewaktu2 sesuai sikon. Genre utamanya tetep Fantasy. Mungkin ntar ada lemonnya, tapi ga yakin juga sih. Pokoknya liat alur cerita aja, deh… =_= *slaped* (someone : yg pasti donk! Jgn setengah2 gitu, ntar mati jg setengah2 lho!) weks… kejem ini namanya… XP

Ah… sesukanya aja lah. Yg mau me-review silahkan klik tulisan yg paling bawah. Bebas deh, kata2nya. Mau nge-flame atau muji (ngarep) *plak* jg boleh… XP

With Evil smile,

AssX a.k.a Akaneko as the Demon Queen

Thanks for reading… ^^