Cinta Ichigo... By Kawaii Shiki Senri.
Bleach... By Tite Kubo.
Pairing: IchiRuki.
Genre: Romance, Friendship.
Warning: OOC, AU, GAJE dan aneh.

Cinta Ichigo...

Aku yang terpuruk dalam keadaan.
Tak dapat berbuat atau berkata.
Terbelenggu oleh sebuah rantai.
Rantai kehidupan yang kusebut cinta.
Terus menunggu dalam sepi, menanti seseorang dengan kunci hati.
Kunci yang dapat membuka rantai yang membelenggu.
Kunci yang dibawa oleh seorang kekasih.
Dan aku yakin kekasih itu adalah kamu...

"Pu-puisi apa ini? Aneh?!" Pikir Rukia dengan keki.

"Woy Rukia, gimana? Keren kan puisi gue?" Tanya Ichigo.

"Hah?! Gimana ya?..." Rukia bingung.

"Ayo jawab Rukia? Jawab yang jujur!" Pinta Ichigo.

"Bagus kok..." Jawab Rukia terpaksa.

"HAH?! Serius? Wah, bagus deh kalo gitu!" Ichigo terlonjak girang.

"Emang itu puisi buat siapa?" Tanya Rukia ingin tau.

"Buat seseorang yang sudah mencuri hati gue," jelasnya dengan berapi-api.
"Siapa?!".

"MaTaZa DEH!" Ucap si rambut jeruk sebelum berlari keluar kantin.

"ICHIGO TUNGGUU, SIAPA ORANG ITU?" Rukia berteriak.

Dengan wajah sumringah, pemuda itu menjawab, "NTAR, LO JUGA TAU SENDIRI KOK, TUNGGU AJA TANGGAL MAINNYA".

Rukia pun tersenyum sambil menggelengkan kepala saat melihat tingkah sahabat baiknya. Sahabat yang telah lama ia sukai, mesti Ichigo tidak pernah menyadari hal itu.

Malam harinya, dikamar Rukia...

"Sebenarnya, puisi itu buat siapa ya?" Gumam Rukia didepan meja belajarnya.

"Ichigo, kenapa sih lo nggak pernah ngerti bagaimana sebenarnya perasaan gue," kata Rukia sedih.

Esok hari, dikelas X Sma Karakura...

"HAH? Apaan nih?" Tanya si pemilik tempat duduk. Panggil saja ia Inoue. Pagi itu, dia dikejutkan oleh sebuah kado ditempat duduknya. "Waaah, buat gue? Apa isinya ya?" Membolak-balik kotak kado tersebut.

"Udah deh, mending lo buka aja!" Suruh Tatsuki, teman sebangkunya.

Tanpa pikir panjang, Inoue pun membuka kado itu. Sebuah kalung berwarna perak dengan liontin hati warna pink membuat hati Inoue jadi berbunga-bunga. Sedang Tatsuki memungut sepucuk surat yang berisi puisi tanpa nama.

"Nggak ada namanya? Tapi puisinya boleh juga," ujar Tatsuki setelah membaca isi surat itu.

"Gue gak peduli siapa pengirimnya," yang penting, kalung yang bagus ini buat gue, Inoue memakai kalung itu.

"Terserah lo deh," Kata Tatsuki.

Sementara itu, dari luar kelas, Ichigo yang meperhatikan keduanya dengan sembunyi-sembunyi, terlihat sangat senang. Apalagi, gadis yang ia sukai, menerima kado darinya dengan wajah gembira.

"RUKIA, RUKIAAA!!" Teriak Ichigo mencari-cari sahabat. "RUKIA!!" Ichigo berteriak hiper, begitu menemukan gadis itu. Gadis yang kini sedang bermain basket dengan beberapa temannya.

"Ngapain teriak-teriak sich? "Balas Rukia menghentikan permainannya.

Ichigo pun berlari kearah Rukia, dan memeluk gadis itu.

"Woy lo kenapa?!" Rukia Heran.

Ichigo menarik tangan Rukia menjauh dari teman-temannya. Dan Rukia sempat tersipu karena ulah pemuda tinggi itu.

"Rukia, lo tau gak?"... Tanya Ichigo menggebu.

Rukia menggeleng, "Enggak, lo kan cerita apa-apa," jawab Rukia seadanya.

"Inoue nerima kalung dan puisi pemberian gue, hahaha, gue seneng banget," cerita anak itu riang.

"Ou, gitu ya..." Kata Rukia kecewa.

"Gue seneng banget liat expresi happy Inoue. Huch, nggak sia-sia gue begadang semalaman buat bikin puisi itu".

Rukia tersenyum kecil.

"Ichigo, kenapa lo nggak pernah peduli ama perasaan gue?" Umpat gadis itu dalam hati.

"Ru-Rukia! Lo kok bengong sih?" Mengguncang-guncangkan tubuh Rukia.

"Aah, enggak! Siapa yang bengong," tersentak dari lamunannya.

"Kita ke kantin yuk!" Ajak si rambut jeruk, semangat.

"Ngapain?".

"Tidur! Ya makanlah," kembali menarik lengan Rukia.

"Eeh, gue ganti baju dulu ya, kan gak enak kalo bau," melepaskan genggamannya.

"Ya udah, gue tunggu lo di kantin," meninggalkan Rukia.

Rukia pun bergegas ke tempat ganti, tapi, tidak sengaja ia mendengar Inoue dan Tatsuki membicarakan seseorang. Yang tidak lain adalah Ichigo.

Inoue Pov...

"Eh, Ichigo itu, bodoh apa culun sih?" Tanya Inoue pada Tatsuki.

"Yang pasti dia itu cowok yang amat sangat bego," balas temannya. "Lo pikir deh, masa dia sampai segitunya ngejar-ngejar cewek yang belum tentu suka ama dia".

"Ih, amit-amit deh, gue punya pacar kayak dia, emang gue mau dikasih makan puisi tiap hari apa? Hahaha," Tawa Inoue.

"Bener banget. Kasian banget ya cewek yang ditaksir Ichigo".

"Bukan ceweknya yang harus dikasihani, tapi Ichigo, berkhayal punya cewek sempurna, tapi bisanya cuma kencan ke taman dan bacain ceweknya puisi, atau, dia main gitar gak jelas gitu," cibir Inoue.

Lalu kedua gadis itu tertawa lepas.

Inoue Pov End...

Rukia yang sedari tadi diam mendengar obrolan mereka, kini tidak dapat lagi membendung emosinya. Ia pun menghampiri keduanya, dan menampar Inoue dan Tatsuki dengan penuh amarah.

"Asal kalian tau, Ichigo itu nggak serendah seperti yang kalian pikir. Liat aja, dia pasti bisa ngasih yang terbaik buat kekasihnya," kata Rukia. Inoue yang masih memegangi pipinya berkata,

"Eh, Rukia, seharusnya elo yang mikir. Emang selama ini, lo berhasil apa mendapatkan cinta Ichigo? Enggakkan?".

"Emang gue belum bisa ngedapetin cinta Ichigo. Tapi gue yakin, suatu saat nanti gue bisa ngedapetin itu semua!" Balas Rukia.

"Iya, dalam mimpi lo," seru Inoue dan Tatsuki bersamaan, sebelum keduanya pergi meninggalkan Rukia yang terlihat makin emosi.

Dikanti Karakura high school...

"Duh, Rukia mana sih? Kok lama banget?" Desah Ichigo.

"ICHIGO!!" Teriak Rukia tak berapa lama kemudian.

"Elo kemana aja sih? Gue kan udah nunggu lama?" Rengek Ichigo pada seorang gadis yang kini duduk di hadapannya.

"Sory deh...".

"Rukia, gue pengen curhat ama lo nih," kata Ichigo.

"Soal?".

"Soal Inoue".

Rukia speechless.

"Menurut pendapat lo, kapan waktu yang tepat buat nembak dia? Trus gimana cara penembakannya? Please, kasih tau gue ya!" Pinta Ichigo.

Rukia hanya diam. Sungguh kata-kata Ichigo barusan, seperti kunai yang tertancap tetap didadanya. Sakit.

"Rukia, jangan diam aja dong! Lo kan tau kalo gue cinta mati ama Inoue".

Rukia masih diam. Ia tidak tau harus berkata apa.

"Rukia, cepet jawab!".

BRAK.

"Inoue, Inoue, selalu Inoue. Emang dia ada apanya sih, sampai lo cinta mati ama dia? "Bentak Rukia sambil menggebrak meja.

"Kok elo ngomong gitu sih?" Ichigo heran.

"Eeh, dengar ya Ichigo Kurosaki. Elo itu udah jatuh cinta ama cewek yang salah. Inoue itu nggak pantes buat lo," lanjut Rukia.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu?" Ichigo mulai tersulut.

"Lo punya otakkan? Jadi pikir aja sendiri. Dan satu hal lagi, Inoue gak akan nerima cinta lo, dan gak bakalan mau jadi cewek lo," kata Rukia sebelum meninggalkan pemuda itu. Menjauh dari orang-orang yang sedang melihat ke arah mereka.

"Se-sebenarnya, ada apa ama Rukia?" Pikir Ichigo bingung.

Tbc...

Yah, gimana fanfic Bleach pertama saia ini, keren gak?. Gomen deh kalo aneh dan banyak salahnya. Inget, don t flame oke!.