Disclamer : Naruto © Masashi Kishimoto

Genre : Yaoi, Shonen ai, Pedophile

Pairing : SasuxNaru

Rated : M

Don't Like! Don't Read!

Piknik


Masih seperti hari sebelumnya, Naruto yang manis itu senantiasa sedang bermain dengan mobil-mobilannya di rumah. Dia sedang menunggu surat dari sekolahnya untuk pergi piknik dua hari satu malam ke Pantai. Dan setelah surat itu datang, Naruto begitu sedih saat orang tuanya tidak memperbolehkannya ikut dalam acara itu. Karena pada tanggal itu, orang tua Naruto tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Maka dari itu Minato dan Kushina tidak memperbolehkan Naruto ikut, karena khawatir tidak ada yang akan menjaga Naruto di sana. Seberapa Naruto memohon dan menangis untuk ikut, Kushina tidak memperbolehkannya mengikuti piknik sekolah itu. Dan hari ini Naruto datang ke rumah Sasuke sambil menangis terisak-isak, Sasuke yang melihatnya pun begitu bingung melihat tangisan Naruto. Hingga dia gelagapan ingin menghibur Naruto.

"Naru-chan, ada apa? Kenapa kau menangis? Apa ada anak yang nakal padamu?" tanya Sasuke sambil memegang kedua pundak Naruto.

"Enn-enn.." gumamnya sambil menggeleng-gelengkan kepala dan masih dengan tangisannya. "Huu..uu.. Okasan jahat! Naru tidak boleh ikut piknik sekolah. Padahalkan Naru ingin ikut piknik. Huuu…" tambahnya.

"Kenapa tidak boleh?"

"Katanya otosan sama okasan tidak bisa pergi, mereka tidak bisa meninggalkan perkerjaannya. Makanya Naru dilarang ikut piknik, gara-gara tidak ada yang harus menjaga Naru. Hiik..hikk."

"Hmm.. Memangnya kapan pikniknya Naru?"

"Hari sabtu. Naru ingin sekali ikut piknik. Ingin pergi bersama teman-teman Naru."

"Hnn, Onii-san yang akan menemani Naru ikut piknik. Jadi Naru berhenti menangis, ya? Kalau begitu ayo kita bilang sama Okasan Naru-chan."

"Hontou?" ucap Naruto sumringah mendengar Sasuke akan menemaninya pergi piknik.

"Hnn.."

Lalu Sasuke pun menggandeng tangan Naruto dan pergi ke rumahnya untuk meminta ijin agar dia diperbolehkan ikut dalam piknik sekolah itu.

"Bukannya Sasuke-kun harus masuk sekolah?" tanya Kushina saat Sasuke meminta ijin padanya agar memperbolehkan Naruto ikut piknik dan sebagai gantinya dia yang akan menjaga Naruto.

"Beruntung sekali hari sabtu sedang libur, jadi bisa menemani Naru pergi piknik. Lagipula aku tidak mau melihat Naruto menangis. Dia benar-benar ingin pergi dalam piknik itu." jelas Sasuke.

Kushina pun melihat Naruto yang hampir menangis kembali saat melihat raut wajah okasannya seakan tidak menyetujui untuk ikut dalam piknik itu.

"Haah~ Baiklah. Kau boleh ikut Naruto, tapi berjanjilah pada okasan. Jangan sekali-sekali berbuat nakal di sana, ya!" sahut Kushina memperbolehkan Naruto ikut dalam piknik itu.

"Iya! Naru janji." sahut Naruto bahagia.

"Lalu Sasuke-kun, untuk segala keperluan Naruto nanti bibi yang akan menyiapkannya. Jadi kamu cukup menemani Naruto saja, lalu bibi harap kamu jangan terlalu memanjakan dia. Soalnya dia itu memang anak yang nakal. Ohya, keperluan Naruto selain baju dan makanan bisakah kau membelikannya dulu di toko. Soalnya bibi sangat sibuk besok, jadi bibi mohon kau bisa mencarikan barang untuk keperluan piknik Naruto besok."

"Baiklah bi, aku akan mencarikannya besok."

"Naru mau ikut! Bolehkan?" sahut Naruto kembali.

"Kalau kamu mau ikut, Naru tidak boleh nakal ya? Jangan meminta aneh-aneh sama onii-san. Paham?" sungut Kushina sambil mengarahkan telunjuknya pada Naruto.

"Iya, Naru paham." timpal Naruto.

Akhirnya Naruto pun diperbolehkan orang tuanya untuk ikut dalam piknik sekolah itu dan dengan Sasuke sebagai wakil walinya.


Keesokan harinya, Sasuke dan Naruto pergi membeli sesuatunya untuk perlengkapan menginap mereka. Naruto menggandeng tangan Sasuke sambil bernyanyi-nyanyi seperjalanan mereka pergi ke toko. Naruto begitu senang bisa mengikuti acara piknik sekolahnya itu.

Dan saat di dalam toko, semua orang melirik-lirik pasangan manis itu. Mereka menganggap Sasuke dan Naruto adalah kakak adik yang sangat manis dan tampan. Sehingga tak ada satupun yang melewatkan untuk melirik mereka. Ada juga yang datang langsung menyubit-nyubit pipi Naruto dengan gemas sehingga dia hampir menangis dibuatnya.

"Hnn, kau kenapa Naru?" tanya Sasuke yang bingung melihat Naruto hampir menangis.

"Huweee~~ Pipi Naru sakit! Kakak-kakak itu nyubitin pipi Naru."

Mendengar itu pun Sasuke melirik orang-orang yang tengah melirik mereka dengan death glare super andalannya. Bukannya takut, mereka malah semakin terpesona dengan tatapan mata Sasuke. Membuatnya semakin muak berada di sana lama-lama. Kemudian Sasuke pun menggendong Naruto berada di depan, agar kakak-kakak itu tidak lagi menyentuh dan menyubit pipi Naruto.

Dan setelah membeli barang-barang yang diperlukan, Sasuke pun mengajak Naruto pergi ke sebuah kedai yang cukup sepi.

"Anda mau memesan apa, tuan?" tanya seorang pelayan pada Sasuke.

"Naru mau apa?" tanya Sasuke sambil melihat-lihat menu yang dipegangnya.

"Naru mau ini." sahut Naruto sambil menunjuk sebuah gambar di sebuah menu.

"Ini?" ucap Sasuke memastikan. "Tolong parfait orange float satu dan cappuccino-nya." kata Sasuke pada pelayan yang sedari tadi sudah menunggunya untuk memesan sesuatu.

"Baik, tunggu sebentar." Pelayan itu pun langsung pergi meninggalkan tempat duduk mereka.

Dan beberapa saat kemudian kedai yang sepi itu entah kenapa mulai ramai dikunjungi para pengunjung. Bukannya mereka memesan sesuatu malah dengan asik mereka melihat Sasuke dan Naruto yang sedang menunggu pesanannya.

"Sasuke onii-san, kenapa kakak-kakak itu melihat kita terus?" tanya Naruto takut.

"Hnn, tidak usah dipikirkan Naru. Kakak-kakak itu memang sedang tidak ada kerjaan. Lagipula karena Naru anak yang manis, jadi kakak-kakak itu melihat Naru." Timpal Sasuke.

"Ooh, tapi Naru takut."

"Tidak usah takut, kan ada Onii-san."

"Maaf, menunggu lama. Ini pesanan anda, parfait orange float dan cappuccino. Silahkan menikmati." Sahut seorang pelayan sambil meletakkan pesanan mereka di atas meja dan kemudian pergi meninggalkan meja itu.

Segera mungkin Naruto langsung melahap parfait yang ia pesan barusan, sedangkan Sasuke dia dengan tenang menyeruput cappuccino yang hanya ia beri sedikit caramel sambil menatap cara makan Naruto yang terbilang manis itu di matanya. Sasuke menyunggingkan senyumnya saat melihat ada beberapa krim yang mulai berceceran di sekitar bibir Naruto. Diusapnya bibir Naruto yang terkena krim itu dengan ibu jarinya dan kemudian dijilatnya ibu jari itu. Cewek-cewek yang melihat hal itu pun menjadi blushing dibuatnya, ada yag berteriak-teriak tak karuan, ada juga yang mimisan maupun hampir pingsan dibuatnya. Memang hal itu adalah pemandangan yang paling eksotis menurut mata mereka.

"Ne, Sasuke onii-san mau?" ucap Naruto menawarkan es krim yang dimakannya.

"Onii-san tak suka manis Naru."

"Tapi ini enak, lho. Sasuke onii-san coba dulu, ya?" timpalnya sambil menawarkan sesendok pairfait dari tangannya. Karena tak mau menolak, Sasuke pun melahap parfait dari sendok Naruto. "Bagaimana?" tanya Naruto kembali.

"Hnn, enak. Tapi onii-san lebih suka cappucino dari pada es krim, Naru."

"Memangnya cappuccino itu enak?" tanya Naruto penasaran.

"Naru mau mencobanya?"

"Emm.." gumamnya. Lalu Naruto pun mencoba cappuccino milik Sasuke, dan alhasil Naruto berdecak tak suka pada cappuccino milik Sasuke itu. "Huweeekk.. Pahit."

"Haha.. Cappuccino-nya memang sengaja aku kasih caramel sedikit, jadi memang agak pahit."

"Kok Sasuke onii-san bisa suka itu? Padahalkan itu pahit sekali. Naru lebih suka es krim dari pada itu." sungutnya.

"Hnn, kau belum tahu saja Naru. Kau itu masih kecil."

"Hmm.."

Dan beberapa menit kemudian. Setelah selesai menikmati parfait dan cappuccino mereka, akhirnya Sasuke pun mengajak Naruto kembali pulang.


-Sabtu, 09.00 AM-

Pagi ini Sasuke pergi piknik bersama Naruto. Namun mereka tidak sendirian, melainkan bersama teman-teman Naruto bersama Ibunya.

"Maaf, saya sebagai wakil wali Naruto. Ini surat yang sudah ditanda tangani Ibunya Naru."

"Ah, iya." jawab seorang guru yang mulai terpesona dengan Sasuke. Tidak hanya para guru yang mulai terpesona dengan Sasuke, namun semua wali murid mulai berbinar-binar menatap Sasuke.

Setelah selesai menjelaskan semuanya pada guru yang mengampu saat itu, Sasuke dan Naruto pun langsung naik ke dalam bus yang di siapkan sekolah untuk pergi ke pantai. Selama perjalanan Naruto begitu senang memandangi keluar jendela bus sambil bernyanyi-nyayi tidak jelas.

"Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali…" Naruto bernyanyi-nyanyi tidak jelas, sedangkan Sasuke hanya tertawa manis melihat tingkah Naruto yang sedang bernyanyi itu.

"Naru, kitakan tidak sedang naik ke gunung. Kenapa kau bernyanyi itu?" tanya Sasuke yang heran pada Naruto.

"Hehe~ Naru suka lagu itu. Lagipula Naru tidak tahu mau nyanyi apa lagi."

"Maaf, anda mau roti?" tanya seorang Ibu pada Sasuke.

"Ah, maaf. Saya.." Sebenarnya Sasuke ingin menolak pemberian Ibu itu, namun Ibu itu terus memaksanya. Dan alhasil dia pun mengambil salah satu roti pemberiaanya dan diberikannya pada Naruto. Namun tidak hanya satu dua orang saja yang memberi Sasuke sebagian dari bekal yang mereka bawa, tapi hampir seluruh wali orang tua memberinya makanan. Hingga membuat Sasuke kewalahan.

"Wah, Naru dapat banyak makanan." Sahut Naruto bahagia mendapat banyak makanan. "Semua orang baik, ya sama Naru."

Beberapa jam kemudian, akhirnya sampai juga di tempat tujuan mereka. Sebuah pantai yang indah dengan pasir putih yang berserakkan di sana. Setelah sampai di sana, mereka semua membagi kamar. Setiap kamar akan dibagi menjadi beberapa kelompok, dan satu kamar hanya ada tiga ranjang yang cukup besar dan akan di huni oleh enam orang. Setiap Ibu dan anak akan tidur dalam satu ranjang termasuk Sasuke dan Naruto.

Setelah selesai membagi kamar, semuanya boleh pergi ke pantai dan harus kembali sebelum jam 5 sore. Sasuke dan Naruto pun pergi ke pantai bersama yang lainnya setelah berganti pakaian. Naruto yang membawa bola pun berjalan sambil digandeng oleh Sasuke.

"Naru-chan, Hina boleh ikut main?" tanya salah satu teman Naruto dengan malu.

"Iya." jawab Naruto dengan tawa lebarnya itu.

"Naru, aku juga ikut main, ya?" kata Gaara, teman Naruto juga.

"Emm.." Dan akhirnya beberapa teman Naruto pun ikut bermain bersamanya. Sedangkan Sasuke hanya duduk di samping sebuah payung besar sambil mengawasi Naruto yang sedang bermain, dia memang sedikit bosan karena tidak bisa mendekati Naruto saat ini.

Setelah capek bermain, Naruto pun menghampiri Sasuke yang duduk mengawasinya.

"Sudah selesai?" tanya Sasuke.

"Naru capek. Naru mau istirahat sebentar." sahutnya.

"Hnn.." Sasuke pun berbaring di pasir putih sambil melipat tangannya di bawah kepala dan Naruto yang melihatnya pun ikut berbaring di samping Sasuke. "Hei, kenapa kau ikut tidur di sini Naru?" tanya Sasuke.

"Naru mau menemani Sasuke onii-san." jawabnya. Sasuke pun langsung memiringkan tubuhnya ke arah Naruto sambil memandang bibir Naruto yang begitu membuatnya tergoda.

"Ne, kau tidak mau bermain dengan yang lainnya?"

"Enn-enn.." geleng-gelengnya.

"Begitukah?" ucap Sasuke sambil menyentuh bibir Naruto yang lembut itu dengan ibu jarinya. Lalu Sasuke dengan lembut mencium bibir Naruto, memasukkan dengan perlahan lidahnya ke dalam mulut anak kecil itu. Dan saat angin berhembus sedikit kencang, payung itu bergerak menutupi aktivitas mesumnya. Lidah Sasuke bergulat dengan liar di dalam mulut Naruto hingga membuat Naruto mengeluarkan erangan yang begitu menggoda. Dan beberapa detik kemudian Sasuke pun melepaskan ciumannya.

"Sasuke.. onii-san, Naru mau~" desah Naruto menginginkan lebih.

"Hnn?" gumam Sasuke sambil tersenyum licik. "Kita lanjutkan nanti malam saja, dobe." bisik Sasuke lalu mencium dengan lembut kening Naruto. Dan kemudian ia memeluk tubuh Naruto dan tertidur di sana.

Dan beberapa jam kemudian.

"Wah, mereka tertidur~ Manisnya!" sahut seorang Ibu saat melihat Sasuke dengan damai tertidur sambil memeluk Naruto. Namun bukannya membangunkan, para Ibu-Ibu itu malah memfoto mereka dengan nafsunya. Hingga membuat Naruto terbangun dari tidurnya dan terkejut saat beberapa orang tengah mengerubutinya.

"Emm-emm.." Naruto terduduk dari tidurnya sambil mengusap-usap matanya. Tapi dia benar-benar kaget saat beberapa orang dengan asik memfoto mereka, dan membuatnya menangis ketakutan. "Huweeee…ee.. Huu.."

Sasuke yang mendengar tangisan Naruto pun tiba-tiba terbangun dari tidurnya.

"Hnn? Ada apa Naru-chan?" tanya Sasuke.

"Huaaaaa…. Naru takut. Huuu..uu.."

Dan saat Sasuke melihat beberapa orang tengah mengerubuti mereka, dia baru sadar apa yang ditakuti Naruto saat ini.

"Maaf, maafkan kami Sasuke-kun." Ucap salah satu Ibu.

Sasuke pun begitu kesal melihat tingkah mereka, dan memberikan death glare super andalannya itu. Setelah itu Sasuke mengajak Naruto kembali ke penginapannya.

Malamnya, saat waktu makan malam. Semua orang duduk di kursinya masing-masing dan memakan makan malamnya. Dan saat Naruto dan Sasuke sedang menikmati makan malamnya, tiba-tiba seorang Ibu memberikan sebagian dari makanannya kepada Naruto.

"Ini untuk Naru-chan. Jadi jangan menangis lagi, ya? Maafkan bibi tadi, ya Naru?" sahut seorang Ibu sambil memberikan sebagian makanannya untuk Naruto.

"Hu'um, arigatou gozaimasu." jawab Naruto senang sambil melahap makanannya.

Setelah selesai makan malam, mereka langsung di suruh kembali ke kamarnya masing-masing. Sasuke pun kembali menyelimuti tubuh Naruto dan memeluknya.


-11.00 PM-

Tiba-tiba Naruto terbangun saat dirinya ingin buang air kecil pada malam hari. Akhirnya Naruto pun membangunkan Sasuke yang masih tertidur itu.

"Sasuke onii-san~" panggil Naruto sambil mengoyak-oyak tubuh Sasuke.

"Ada apa Naru-chan?" tanya Sasuke.

"Naru mau pipis."

"Hnn.." Sasuke pun langsung berjalan menemani Naruto pergi ke toilet.

"Sasuke onii-san jangan tinggalin Naru, ya?"

"Hnn.."

Setelah selesai dari kamar mandi, mereka berniat kembali ke kamarnya. Namun saat seperjalanannya menuju kamar mereka, Naruto tidak sengaja melihat bintang jatuh. Dia pun langsung memohon sesuatu.

"Wah, ada bintang jatuh!" teriak Naruto, lalu langsung mengatupkan kedua tangannya dan memohon sesuatu.

"Kau memohon apa Naru?" tanya Sasuke penasaran dengan apa yang dimohon Naruto.

"Ra-ha-si-a!" sahut Naruto centil.

"Hnn?" sungut Sasuke penasaran melihat tingkah Naruto itu. "Naru mau ke pantai? Katanya malam ini ada hujan meteor, lho." ajak Sasuke. Sebenarnya dia tidak begitu tahu benar atau tidaknya berita yang ia lihat kemarin bahwa akan ada hujan meteor hari ini.

"Hontou?"

"Iya."

"Naru mau!"

"Hnn~" Sasuke tersenyum mesum pada Naruto.

Kemudian Sasuke pun mengajak Naruto ke pantai, namun niatnya kini terhalang saat ada beberapa orang tengah menunggu hujan meteor juga. Sasuke pun mengajak Naruto ke tempat yang sepi, hingga tak ada seseorang pun di sana. Mereka pun duduk di pinggir pantai sambil menunggu hujan meteor itu, namun di otak Sasuke bukannya memikirkan itu dia malah sibuk dengan pemikiran mesumnya. Dia menatap Naruto yang sedang asik menunggu datangnya hujan meteor itu. Ia begitu tidak tahan ingin segera menyentuh tubuh anak kecil itu. Sasuke pun menarik dagu Naruto agar menatap dirinya.

"Naru, kita lanjutkan yang tadi siang yuk?" ajak Sasuke.

Wajah Naruto pun kembali memerah saat dengan lembut bibir Sasuke menyentuh bibir mungilnya. Dan dengan ganas Sasuke melumat bibir Naruto yang menggairahkan itu.

Lalu Sasuke mengangkat Naruto ke pangkuannya tanpa melepaskan ciumannya itu.

"Enn.. Ngg.." desah Naruto menikmati ciuman Sasuke. Sasuke pun memeluk Naruto di dekapannya sambil menikmati ciuman mereka yang mulai memanas. Tangan Sasuke mulai masuk ke dalam baju Naruto, ia mulai menyentuh sedikit demi sediki tubuh yang mulai memanas itu. Kemudian Sasuke melepaskan ciumannya, ia mulai berganti menciumi telinga Naruto. Menjilati belakang telinga Naruto, hingga membuat Naruto geli dibuatnya. " Uuh.. umm. Sasuke onii-san~ uung, geli~"

"Hnn, aku akan membuatmu lebih geli dobe." Bisik Sasuke tepat di telinga Naruto.

Setelah itu Sasuke pun mulai melepaskan baju Naruto, dan kembali menciumi bibir mungil anak kecil itu. Lidah Naruto mulai bermain nakal di dalam mulut Sasuke, sehingga Sasuke merasakan suatu kenikmatan yang diperoleh dari perbuatan anak kecil seperti Naruto. Dan salivanya tercampur dan mulai masuk ke dalam mulut Naruto, namun dia sangat menikmati ciuman yang dilakukan Naruto ini. Merasakan Naruto yang mulai bermain liar di dalam mulutnya, dia pun tak mau kalah. Sasuke pun meremas-remas tonjolan kecil di dada Naruto, hingga membuat Naruto melenguh nikmat. Dipelintirnya tonjolan itu dan sesekali dicubit-cubit kecil, membuat Naruto harus meremas-remas baju yang sedang Sasuke pakai.

"Ung..uhh.. ngg~ aah.." Naruto melepaskan ciuman ganas itu, membuat salivanya mulai berceceran di bibirnya. "Sasuke onii-san.. Naru, mau.." timpalnya. Mendengar itu Sasuke pun tersenyum mesum. Dia langsung menyuruh Naruto berdiri dan mulai melepaskan celana Naruto. Dilihatnya kejantanan Naruto yang mulai berdiri tegak menjulang, membuatnya haus akan kenikmatan. Dipegangnya kejantanan itu dan kemudian dijilatnya penuh nafsu membuat Naruto harus menahan kenikmatan yang mulai menjalar dari ujung kaki sampai ujung kepala. Naruto hanya bisa dengan ganas menjambak rambut Sasuke, menikmati saat Sasuke dengan ganas mempermainkan kejantanannya. Dikulumnya kejantanan Naruto masuk ke dalam mulutnya, hingga masuk seluruhnya di dalam mulut. Digerakkannya keluar masuk bibir yang mengulum kejantanan itu, sambil mulai memasukkan satu jarinya ke dalam lubang Naruto. Alhasil Naruto pun mendesah-desah nikmat saat Sasuke mulai ganas mempermainkan segala bagian tersensitif pada tubuhnya. "Aah..aaah… onii-san,, ung..aaah~ Naru.. nikmat.."

Dan beberapa menit kemudian Naruto mengeluarkan cairan kenikmatannya masuk ke dalam mulut Sasuke. Lalu Sasuke menarik tangan Naruto hingga dia merunduk ke arahnya, kemudian ia menciumnya kembali dan memasukkan sisa-sisa cairan itu ke mulut Naruto. Naruto pun menelan sisa-sisa cairan yang Sasuke transfer dari mulutnya, dan mulai mengusap bibirnya.

Setelah itu Sasuke pun melepaskan celananya sendiri, dan sebelum Sasuke mulai melepas bajunya dia dikagetkan dengan Naruto yang tiba-tiba menciumnya kembali dengan ganas. Kemudian Sasuke mulai merebahkan dirinya di pasir putih yang dingin itu. Naruto mulai memasukkan lidahnya ke dalam bibir Sasuke. Merasakan itu Sasuke mulai membuka mulutnya agar lidah Naruto bisa masuk ke dalam mulutnya. Dan bermain ganas di dalam mulutnya. Kemudian ciuman Naruto turun ke leher Sasuke dan mulai melepaskan satu persatu kancing baju Sasuke dengan tangannya. Dan ciumannya itu mulai turun saat baju Sasuke sudah terlepas dari kulitnya. Naruto mulai menjilati tonjolan di dada Sasuke dan mulai menghisapnya dalam-dalam hingga membuat Sasuke harus menahan kenikmatan yang Naruto lakukan padanya.

"Dobe, kau hebat sekali." kata Sasuke sedikit terkejut merasakan lidah Naruto mulai bermain dengan hebat di tubuhnya. "Teruskan!" tambahnya.

Bibir Naruto mulai turun ke perut Sasuke sambil menjilatinya dengan nafsu dan kemudian sampailah ke kejantanan Sasuke. Naruto mulai menjilati kejantanan Sasuke dengan ganas dan kemudian memasukkannya ke dalam mulutnya. Naruto pun mengulum dan melakukan hal yang sama seperti dilakukan Sasuke padanya. Hingga beberapa menit kemudian Sasuke memuntahkan cairan putih itu ke dalam mulut Naruto, dan ia menelan habis cairan itu masuk ke dalam kerongkongannya. Kemudian Sasuke menarik Naruto, dan kembali menciumnya. Mencium dengan ganas bibir Naruto penuh nafsu.

Lalu diarahkan kejantanannya tepat di lubang Naruto, dan mulai memasukkannya pelan-pelan takut akan menyakiti Naruto.

"Uuh,, Sas..uke onii-san~ ngg.. ngg.. terus. Jangan berhenti." Desahnya meminta lebih saat kenikmatan itu mulai menjalar ke seluruh tubuh Naruto.

"Aku juga tidak mau berhenti, dobe." Sasuke mulai mempercepat gerakan maju mundurnya di dalam tubuh Naruto, hingga Naruto harus meremas-remas pasir putih yang berada di sampingnya. Dan setelah itu Sasuke berhenti sejenak, dia menyuruh Naruto duduk di atasnya tanpa harus melepaskan kejantanan yang masih menancap di dalam lubang kenikmatannya itu.

"Uuh..ungg..ahhaaah~"

"Bergeraklah dobe, buatlah aku menikmati permainanmu." Sahut Sasuke menyuruh Naruto bergerak di atas tubuhnya. Mendengar itu, Naruto pun menuruti apa yang dikatakan Sasuke padanya. Dia mulai menggerakkan tubuhnya naik turun, hingga membuat Sasuke begitu menikmati permainan Naruto di atas tubuhnya. Tangan Naruto pun menyangga tubuhnya agar dengan seimbang bisa bergerak di atas tubuh Sasuke. Sedangkan Sasuke, tangannya mulai bermain di kejantanan Naruto. Menggerakkan naik turun tangannya di kejantanan Naruto dan sesekali meremasnya.

"Aah~ Onii-san.. uuh..ung, Naru ti..dak tahan.."

"Keluarkan saja Naru." Dan beberapa menit kemudian Naruto pun kembali mengeluarkan cairan itu di atas tubuh Sasuke. Naruto terjatuh lelah di atas tubuh Sasuke, namun permainan belumlah selesai. "Hnn, kita belum selesai dobe." timpalnya.

Sasuke pun merebahkan tubuh Naruto di atas pasir putih itu dan lalu mulai membuka kedua kaki Naruto dengan lebar. Dimasukkan kembali kejantanannya ke dalam lubang Naruto, dan Naruto pun mendesah nikmat saat kejantanan Sasuke mulai menerobos dinding prostatnya. Digerakkan tubuhnya keluar masuk ke dalam lubang kenikmatan Naruto dan Naruto dengan erat mencengkeram pundak Sasuke.

"Uuh.. Sasuke onii-san.. en..ak.. ngg. Terus! Ter..us. Nik..mat. Aah, aahh~"

Mendengar desahan Naruto yang begitu menggairahkan itu, membuat Sasuke benar-benar teransang dibuatnya. Dia pun kembali mempercepat tempo gerakkannya agar Naruto kembali mengeluarkan desahan yang begitu ia sukai. Lalu ditariknya kedua kaki Naruto dan di letakkannya di atas pundaknya sambil mengeluar masukkan kejantanannya di dalam lubang Naruto. Naruto hanya bisa menggenggam tangan Sasuke yang mulai meremas-remas tonjolan di dadanya. Dan tangan satunya masih dengan kejantanan milik Naruto.

"Dobe, uuh~" desah Sasuke merasakan bahwa dirinya mulai merasakan sesuatu akan keluar dari ujung kejantanannya.

"Uuh.. Onii-san~ Naru..ngg.. Aah-aaaah… Naru su-dah tak tahan.. lagi..Uunn.." desah Sasuke.

"Kita keluarkan bersama, dobe. Uuh~" desah Sasuke.

Dan beberapa saat kemudian mereka pun kembali mengeluarkan cairan kenikmatan itu. Setelah itu Sasuke merebahkan tubuhnya jatuh di atas badan Naruto.

Dan saat masih dengan posisinya itu, tanpa sengaja Naruto melihat bintang jatuh kembali.

"Sasuke onii-san lihat! Ada bintang jatuh!" sahut Naruto sambil menunjuk ke arah langit malam itu.

Lalu Sasuke pun mulai menggerakkan tubuhnya dari badan Naruto, dan terbaring di atas pasir putih.

"Hnn.. Memang hari ini ada hujan meteor, ya?" kata Sasuke.

Sasuke pun memakai pakaiannya kembali dan kemudian membantu Naruto memakai pakaiannya. Setelah itu mereka pun kembali ke penginapan, Sasuke menggendong Naruto di belakang dan tanpa ia ketahui Naruto mulai tertidur di punggungnya.


Keesokan harinya.

Tujuan kedua adalah pergi ke kebun binatang. Sasuke menggendong Naruto di depan, agar tidak ada yang kembali menjahilinya. Dan setelah itu tujuan yang terakhir adalah membeli oleh-oleh. Sasuke pun membantu Naruto membelikan oleh-oleh untuk kedua orang tuanya. Dan setelah selesai mencari oleh-oleh akhirnya mereka pun kembali pulang ke rumah.

Seperjalanan pulang ke rumah mereka tertidur pulas di dalam bus, mungkin karena memang kelelahan dengan kegiatan mesum mereka malam itu.

Sesampainya di rumah.

"Tadaima." sahut Naruto.

"Okaeri Naru-chan, Sasuke-kun." sahut Kushina menyambut kepulangan mereka. "Bagaimana piknik kalian?"

"Menyenangkan!" jawab Naruto sumringah. Sedangkan Sasuke kembali menyunggingkan senyum mesumnya.

-THE END-


Haah~ Akhirnya Kemesuman Sasuke bisa di publish juga part 3 nya.

Minna, ditunggu reviewnya, ya..

Sankyuu, dah mengikuti fanfic Pedhopile ini.. =="

Semoga kalian suka membacanya.

Ja, kita bertemu lagi di chapter berikutnya.

Jane~~ n_n