Haiiiiiiii para Author, senpai-senpai n yang cuma numpang baca aja… hehe…
FiiFii balik lagi dengan fic ke-2 FiiFii.
Yah, fic ini FiiFii buat berdasarkan pengalaman hati FiiFii aja *blushing*.
Okay, daripada FiiFii kelamaan ngomong, lebih baik kita ke cerita saja ya…,
From My Heart
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pairing: SasuSaku
A story by: FiiFii Swe-Cho
"Ohayoo Sakura-chan!" sapa riang seorang pemuda berambut durian kepada rekan satu teamnya.
"Ohayoo Naruto-kun," balas gadis itu. Naruto tersenyum ceria kepada sahabat lamanya itu.
"Yuk, jenguk si teme. Kau kan dokter yang menanganinya," ajak Naruto. Sakura langsung mengangguk. Mereka berdua pergi ke Konoha Hospital sambil mengobrol dengan riang.
Mereka akhirnya sampai di Konoha Hospital dan langsung menuju kamar 237 yang berada di lantai dua.
Kriet… pintu kamar 237 tersebut dibuka lebar dan cepat oleh Naruto.
"Pagi teme~!"
"Hn," jawab pemuda bermata onyx ini dingin (es kale!*ditimpuk batu*).
"Pagi Sasuke-kun. Bagaimana keadaanmu? Sudah merasa baikan?"
"Aku sudah merasa sembuh," jawabnya ketus. Sakura menarik nafas perlahan.
"Baguslah kalau begitu. Tapi, biarkan aku memeriksamu dulu agar aku bisa mengetahui kapan kau boleh pulang," kata Sakura sambil tetap tersenyum.
"Cih! Berada di rumah sakit membosankan."
"Memang. Maka dari itu, turuti saja orang-orang yang berusaha menyembuhkanmu agar kau cepat keluar dari ruangan ini," nada Sakura pelan tetapi tegas.
"Ya,ya,ya!! Hoi teme, turuti saja kata Sakura agar cepat sembuh."
"Berisik dobe!" kata Sasuke sambil memberikan death glare-nya. Naruto dengan cengiran khasnya tak menampik death glare Sasuke.
"Kutinggal kalian berdua ya. Aku ada janji dengan Hinata-chan sekarang. Cepat sembuh Sasuke-teme!! Jaa ne," kta Naruto sambil melambaikan tangannya.
"Pergi saja dobe!" kata Sasuke sambil memberinya hadiah death glare yang lebih mengerikan (oh yeah?*dichidori Sasuke*). Naruto langsung kabur keluar ruangan. Sakura tersenyum kecil.
"Baiklah Sasuke-kun, berbaringlah dengan nyaman di tempat tidurmu agar aku dapat dengan mudah memeriksamu," kata Sakura. Sasuke menurut. Sakura mulai mengeluarkan ninjutsu medis-nya dan mulai memeriksa Sasuke.
"Sudah bagus. Besok kau sudah boleh pulang. Istirahatlah hari ini. Sekarang aku harus membantu Tsunade-sama. Kutinggal dulu, ya?"
"Hn."
"Baiklah. Jaa ne Sasuke-kun." Sakura mentup pintu ruang 237 dengan pelan. Sasuke memperhatikannya hingga ia menghilang di balik pintu (ce ila!). Sasuke mendengus pelan.
Sungguh dalam lubuk hatiku yang paling dalam
dari hati terkecilku
aku tak dapat berbohong
bahwa dirimu yang aku inginkan
aku selalu berkata aku tak suka
tapi sebenarnya hatiku berontak
aku tidak bohong
bahwa kau benar-benar kuinginkan
bahwa kau benar-benar kunantikan
hatiku hanya untukmu
Hanya untukmu Sakura
To Be Continue
Gimana fic ke-2 saia?
Terlalu pendek? Kurang panjang? Atau malah kepanjangan? (Author erroring system)
Hehe….
Gomenasai (_._)
Para Author baru n senpai-senpai, tahu nggak apa yang FiiFii inginkan???
Please… review ya??? (puppy eyes mode: on)
Oke, atas permintaan yang udah nge-review akan FiiFii tambah deh ceritanya...
oia, mau dibuat happy ending atau sad ending???
request and tungguin ya next chapternya..........!!!
FiiFii Swe-Cho
24th of April, 2010.