She is Mine

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Mila Rikudo Sakura

Warning : AU, OOC, gaje, abal, dan keanehan lainnya—tapi nekat dipublish.

*

*

*

Panas terik matahari membakar kota dibagian utara Jepang bernama Konoha. Konoha merupakan salah satu kota termaju di Jepang. Siang ataupun malam hari, jalan raya ramai dipadati kendaraan bermotor ataupun pejalan kaki. Dan siang hari ini, salah satu pejalan kaki yang menjadi korban keganasan sinar matahari adalah gadis cantik berumur 16 tahun yang baru pertama kalinya menginjakkan kakinya dikota ini. Sakura Haruno—ialah gadis muda yang merantau kekota besar ini untuk menuntut ilmu—mengenyam bangku SMA tepatnya. Alasannya meninggalkan Kirigakure—desa asalnya—adalah, disana jarang sekali ada SMA, kalaupun ada—kualitasnya bisa dibilang dibawah standar.

Dan… atas kebijakan kedua orang tuanya—Asuma dan Kurenai—Sakura akan dititipkan disebuah keluarga kaya yang merupakan sahabat dari Asuma—ayahnya.

"Ya ampun, apa masih jauh ya?" Tanya Sakura pada dirinya sendiri sambil membaca secarik kertas digenggaman tangannya dimana alamat rumah yang akan dituju tertera disitu. "Aku sudah tidak tahan lagi nih…" keluh Sakura. Tentu saja dia mengeluh bukan tanpa alasan. Banyak alasan yang mewajibkannya untuk mengeluh; satu, kerongkongannya sudah kering kerontang—sangat haus. Dua, punggungnya sudah sangat pegal karena terus memikul ranselnya yang beratnya bukan main. Tiga, dia telah berjalan kaki sejak sejam yang lalu dibawah terik matahari. Empat, hah sudahlah, tidak usah dituliskan lagi—kasihan juga melihatnya menderita.

Akhirnya, Sakura bisa bernafas lega. Saat ini dia telah berdiri didepan gerbang besar yang diatasnya bertuliskan `Komplek Griya Pratama I`. komplek dimana rumah tujuannya berada disini.

"Akhirnya sampai juga dikomplek ini." Tanpa banyak menunda waktu, Sakura langsung masuk kekomplek itu.

"…81, 82, 83…. Ini dia no 84." Sakura lalu menuju kearah rumah berpagar besi hitam yang bernomor 84. karena tak dikunci, Sakura langsung masuk saja kedalam.

Ting Tong. Sakura menekan bel yang ada didekat pintu besar bercat putih dan ada sedikit ukiran didaun pintu itu.

.

5 menit. Tak ada respon.

.

Sakurakembali menekan bel. Ting Tong.

.

5 menit.

Masih sama—tak ada respon.

'Mungkin tidak ada orang.' Batinnya. Sakura memutuskan untuk duduk dilantai teras rumah itu—namun menundanya saat terdengar suara seperti seorang yang akan membuka pintu.

Klek. Pintu terbuka dan tampaklah pria tampan dengan model rambut yang tidak biasa namun biasa (?)—karena bisa kita temukan pada bokong hewan ternak—ayam.

"Hai…" ucap Sakura sambil (berusaha) tersenyum ditengah penderitaanya.

Orang yang membuka pintu tadi bukannya menjawab atau membalas—malah sibuk memperhatikan penampilan Sakura yang sedikit compang camping.

"Aku Saku—"

"Sai!! Tolong ambilkan uang receh. Ada pengemis nih!!" teriak orang yang membuka pintu tadi dengan santainya.

"A-apa? Apa-apaan kau? Aku bukan pengemis!!" bantah Sakura. Siapa juga yang mau dibilang pengemis?

"Apanya yang bukan pengemis? Jelas-jelas tampangmu dekil begini." Ucap orang yang tadi membuka pintu. Memang sih kalau diperhatikan sekilas saja—penampilan Sakura saat ini benar-benar aneh. Dengan rambut pink acak-acakan, keringat mengalir disekitar jidat lebarnya…. Dan tak bisa dideskripsikan lagi.

"Pokoknya aku bukan pengemis!!"

"Terserah kau saja!"

BRAKK. Pintu ditutup.

"Hei… apa-apaan kau?? Buka pintunya!!" teriak sakura dari luar rumah.

"Enak saja. Pergi sana. Dasar orang gila!"

"Aku bukan orang gila. Aku ini Sakura…!!"

"Aku tidak perduli. Mau Sakura, sakuri, sukurin… itu bukan urusanku!"

Tiba-tiba wanita yang umurnya kira-kira 37 tahun berjalan kearah ruang tamu.

"Sasuke, ada ribut-ribut apa?" Tanya wanita yang umurnya kira-kira 37 tahun tadi.

"Ini Bu, ada orang gila maksa mau masuk kerumah kita." Jawab lelaki bermodel rambut yang tidak biasa tadi—yang dipanggil Sasuke.

"orang gila? Coba ibu liat." Lalu wanita ini membuka pintu—dan mendapati Sakura yang kondisinya setengah hidup (?).

"Ya ampun Sakura…!!"

"Tante Mikoto…" ucap Sakura lalu pingsan dan secara refleks Sasuke menangkap tubuh Sakura yang hampir menyentuh lantai kedalam pelukannya. Lalu atas perintah sang Ibu, Sasuke membawanya keruang tamu. Lalu membaringkan Sakura diatas sofa.

"Sasuke tolong ambilkan air dingin. Dia pasti kehausan." Perintah Mikoto.

"Baik Bu." Sasuke lalu melesat kedapur. Sementara itu Mikoto mengipaskan Sakura dengan majalah yang tergeletak diatas meja.

.

Tak lama kemudian Sasuke telah kembali dari dapur sambil membawa segelas air dingin lalu meletakkannya diatas meja.

"Dia siapa?" Tanya Sasuke

"Sakura, anak teman Ayah dan Ibu, Asuma dan Kurenai."

"Kenapa dia bisa kesini?"

"Dia ke Konoha karena akan meneruskan sekolahnya. Dan selama di Konoha—dia akan tinggal disini—bersama kita."

"APA!!! Tinggal disini??"

"Iya. Memangnya kenapa?" Tanya Mikoto

Tiba-tiba.

"Wah… ada apa ini?" Ucap seseorang yang tiba-tiba datang. "siapa wanita ini?"

"Dia Sakura." Jawab Mikoto

"Oh, wanita yang akan tinggal dirumah kita itu ya? Cantik juga." Ucap lelaki berkulit pucat ini.

"Sai? Kau sudah gila. Jadi kau menyetujui kalau ada perempuan tinggal dirmuah kita?" Tanya Sasuke

"Kenapa tidak?"

"Karena aku tidak suka!"

.

Perlahan… mata Sakura terbuka. "Aduh… aku dimana nih?" tanyanya sambil mengelus kepalanya.

"Tentu saja dirumahku! Kau jangan pura-pura amnesia!" jawab Sasuke

"Sudah baikan Sakura?" Tanya Mikoto. Sakura hanya mengangguk.

"Hai, aku Sai." Ucap lelaki berkulit pucat tadi.

"Sakura…" jawab Sakura

Tak ada angin tak ada badai, Sasuke langsung pergi dengan wajah kesal.

"Kenapa dia?" Tanya Sakura

"Dia itu memang aneh." Jawab Sai

"Oh… ehn… wajah kalian berdua mirip ya," ucap Sakura

"Tentu saja. Kami 'kan kembar." Jawab Sai

"Oh jadi kalian kembar ya? Pantas saja."

"Tapi meskipun kembar, kami sangat berbeda."

"Iya, sudah kelihatan. Kau sangat baik—suka tersenyum. Sedangkan dia, suka marah-marah. Menyebalkan!"

"Ehn… Sakura ayo kami antar kekamarmu." Ucap Mikoto

"I-iya-iya."

Lalu mereka bersama-sama menuju kekamar Sakura.

***

---TBC---

Hai hai hai…. Ketemu lagi dengan saya. Kali ini saya publish fic baru lagi, yang gak kalah gaje dan aneh seperti fic-fic saya sebelumnya (tapi nekat dipublish). Ceritanya Sasuke dan Sai itu kembar, entar mereka memperebutkan Sakura… hehehe…

Saya mau ucapin makasih aja buat yang mau baca. Dan saya juga gak tahu fic ini akan dilanjutin ato nggak. Jadi…

Keep Or Delete?

Thanks… :D