IT'S YOUR FARM, BUT YOU'RE MINE—Chapter 7© ME

HARVEST MOON © NATSUME AND MARVEOLUS INTERACTIVE


"…Ah, besok kan Summer Opening. Tiap tahun aku ikut, tapi sepertinya tahun ini tidak bisa. Jadi aku ingin kau menggantikanku!"

"...Summer Opening itu lomba renang kan? A-Aku tidak begitu pandai berenang…"

"Tenang saja! Aku akan melatihmu!"


30'TH SPRING 09.00 AM AT THE FARM

"Siapa?"

Claire mendengus, "K-A-I, KAI!"

"Iya, aku tahu Kai. Tapi dia kenapa?"

Gadis berambut pirang itu membuang nafas, "Pagi tadi dia baru saja sampai di Mineral Town dari Denmark. Dan mulai besok seaside lodge akan buka, bertepatan dengan lomba renang, Summer Opening!"

Jack mendengarnya tanpa niat, "Ya.. ya… soal Kai aku sudah dengar dari Popuri, dan soal Summer Opening aku sudah dengar dari Mayor."

Claire menatapnya kesal, ditandai dengan kedua pipinya yang menggembung dan alis yang ditekuk. Ia menatap Jack yang sedang memindahkan beberapa buah lobak yang kemarin sudah panen untuk dijual. Kelihatannya gesit sekali. Tiba-tiba, Claire teringat sesuatu, "Omong-omong Jack, katanya Trent kan seharusnya akhir musim semi ini kakimu sudah sembuh?"

Dan hal itu membuat Jack tersentak dan buru-buru menghentikan pekerjaannya, "Aduh, kakiku tiba-tiba sakit… Harus istirahat," keluh Jack dengan akting payahnya.

'…Dia pasti mengulur waktu. Dasar pemalas,' batin Claire, sambil melukiskan senyum simpul.

Melihat pekerjaannya ditinggal Jack, Claire senantiasa melanjutkannya. 'Waktunya mepet… Lebih baik lobak-lobak ini langsung kuantar ke pelabuhan, jadi Zack tidak perlu kemari jam 5 nanti.' batin Claire, kemudian ia memindahkan lobak-lobak besar itu ke dalam sebuah kantung kulit hewan yang besar. Setelah selesai, dengan kekuatan perkasanya, ia mengangkutnya sendiri.

"Hu-huaaa, berat juga," gumam Claire, ia nyaris terjatuh ke belakang gara-gara beban kantung itu. Tapi meski jalannya sedikit tidak karuan, ia tetap berusaha berjalan. Jack yang saat itu sedang duduk di atas kotak kayu sempat menawarinya bantuan, tapi Claire menolaknya.

30'TH SPRING 09.10 AM AT THE ROSE SQUARE-BEACH

BRUK

Sekarung lobak itu dibanting di hulu tangga ke pantai dari Rose Square. Pada akhirnya Claire memilih untuk istirahat sebentar, 'Aku ini… sebenarnya… mengangkut sekarung lobak… atau apaan sih? !'

Beberapa menit ia gunakan untuk meluruskan nafasnya. Setelah itu ia sudah berdiri lagi dengan mantap dan kini ia memutuskan untuk membawa karung itu di depan dadanya, bukan di bahunya lagi. Tapi ternyata itu keputusan yang salah. Otot-otot lengan Claire belum cukup istirahat sehingga ia terjatuh ke depan. Sialnya lagi, ia jatuh di tangga yang cukup curam.

"Ha—," Claire tidak sempat berteriak, 'To-tolong! Aku jatuh!'

Di tengah suasana batinnya itu, sebuah suara meneriakinya, "HEI, AWAS!"

BRUAK

'Hng? Sepertinya pasir pantai tidak selembut ini? …Wangi pula.'

"…Maaf nona, mau sampai kapan kau menibaniku?"

Claire memberanikan diri untuk membuka matanya. Dan sebuah pemandangan paling mengejutkan tiada tara terlihat hanya beberapa senti dari hidung, "Ma-maaf…" Claire merasakan wajahnya panas.

30'TH SPRING 09.15 AM AT THE SEASIDE LODGE

"Maaf, Kai! Sumpah aku tidak sengaja!" Claire bersimpuh pada Kai yang tak sengaja di tubruknya. Yang juga menyebabkan kaki Kai sedikit keseleo, dan kini Claire disuguhi teh dingin oleh Kai di kedainya.

"Tidak apa-apa kok, santai saja," Kai tersenyum sambil memperhatikan Claire, "Oh ya, tadi kau bilang mencari Zack ya? Baru saja ia pergi ke kota, pasti tak lama lagi kembali."

Claire kecewa, "Yaah… Begitu ya. Eh, apa ada yang bisa kukerjakan untukmu? Apa saja! Anggap saja sebagai pernyataan maafku!"

"Tidak usah...," Kai menolaknya dengan manis, 'Cewek ini manis sekali…'

Claire membanting meja, "APA SAJA!"

'…kuralat, cewek ini kekuatannya kayak gajah!' Kai sweatdropped seketika, "Baik! Baik! Jadi berhentilah membelah mejaku jadi dua!"

Hening

Claire mulai meminum teh dinginnya, meski sedikit malu-malu. Sedangkan Kai menaruh tangannya di dagu, sibuk mencari kegiatan yang bisa dilakukan Claire untuknya. Kegiatan yang simple untuk seorang perempuan. Tapi juga membutuhkan tenaga luar biasa. Adakah?

"…Ah, besok kan Summer Opening. Tiap tahun aku ikut, tapi sepertinya tahun ini tidak bisa (sambil menunjuk pada kakinya yang keseleo). Jadi aku ingin kau menggantikanku!"

Claire berkedip puluhan kali, "Summer Opening itu lomba renang kan? A-Aku tidak begitu pandai berenang…"

Kai meraih pundaknya dan member semangat, "Tenang saja! Aku akan melatihmu!"

"…Kapan?"

"SEKARANG!"

"HAH? !"

30'TH SPRING 06.00 PM AT THE FARM

Kriet…

Wajah Claire pucat pasi karena kelelahan, dan ia memberi salam, "Aku pulang…"

Jack menyambutnya dengan masakan makan malam buatannya, meski hanya roti, susu, dan anggur, "Eh, tumben pulang jam segini. Apa saja yang kau kerjakan?"

"…Latihan renang dengan Kai… Huaam," Claire menguap brutal, seraya meminum segelas susu suguhan Jack.

"Renang? Memangnya kau ikut summer opening besok?"

Claire mengemut rotinya, "Yah… bisa dibilang begitu. Aku tidak sengaja membuat kaki Kai keseleo, dan dia memintaku untuk ikut perlombaan besok."

Jack menatapnya nanar, "…Sepertinya kau berbakat membuat kaki laki-laki cedera ya, Claire." Lalu buru-buru minta ampun sebelum Claire membantingnya. "Tapi besok aku pasti datang melihat! Sekalian bikin bekal makan siang ya!" gumam Jack sambil memikirkan bekal makan siang besok.

"Kenapa kau juga tidak ikut?" tanya Claire datar.

Jack langsung berkeringat, "Ka-kakiku kan masih dalam tahap penyembuhan!"

Claire menatapnya lucu, tapi tubuhnya sudah tidak bisa diajak kompromi, "Maaf Jack, aku harus tidur lebih cepat. Badanku capek…"

"Kalau begitu tidur saja, biar aku yang beres-beres."

"Ya, selamat malam…"

"Ini masih sore lho, Claire."

1'ST SUMMER 10.00 AM AT THE BEACH

"Selamat datang warga Mineral Town di Summer Opening! Para peserta lomba silakan bersiap, perlombaan akan di mulai sebentar lagi!'

"Claire, kau baik-baik saja?" Jack menepuk-nepuk punggung gadis yang gemetaran itu.

Claire menoleh, "Ti-tidak apa-apa kok. Dari pagi kakiku gemetar… Huh, ya sudah, Jack, aku duluan ya!" Ia pun turun untuk menemui mayor.

Sementara Claire sibuk dengan urusannya, Jack menggelar tikar di samping Gray, membuka payung dan menancapkannya di pasir, kemudian mulai berbaring berjemur matahari, sambil menikmati bebrapa helai sandwich buatannya sendiri. Yah, entah kenapa dan entah sejak kapan ia berprofesi sebagai koki di rumah.

1'ST SUMMER 10.05 AM AT THE BEACH

Peserta yang terdiri dari Claire, Trent, Karen, Jeff, dan Popuri telah siap dengan pakaian renang masing-masing. Claire mengikat rambutnya ke atas, lalu dengan jepit rambut ia menggulungnya. Claire juga mengenakan pakaian renang putih dengan garis-garis merah, modelnya lumayan terbuka pula. Kini semuanya sedang melakukan pemanasan ringan.

"Para peserta, dengarkan penjelasanku! Kalian di haruskan berenang ke karang sana, orang yang pertama kali sampai di sana, akan menjadi pemenangnya!" mayor menjelaskan lewat megaphone yang lumayan besar.

'Jaraknya sekitar 800 meter ya… Lumayan jauh.' batin Claire, sambil merenggangkan otot-otonya.

"Kalian semua, berjuanglah!" terdengar teriakan Rick di atas karang, sambil mengibarkan sebuah bendera.

'R-Rick sejak kapan ada disana?' tanya Claire dalam hati, karena sepertinya saat datang ia belum melihat Rick disana. Tapi ternyata ada sebuah suara lagi yang sama hebohnya dengan Rick, "CLAIRE! Yang semangat ya!" Itu suara Jack dari ujung dermaga. Claire menepuk wajahnya dan bersembunyi, malu dilihat orang.

"Semua peserta! Bersiap… Yak…"

Claire mengambil posisi, mulai konsentrasi.

"MULAI!"

DOR

Pistol suara yang di gunakan mayor telah berbunyi. Semua peserta sergap terjun ke air laut yang hangat, kemudian saling rebut-merebut jalur. Sorak-sorai para penonton dan pendukung serta pengunjung pantai semakin menggila dan liar. Jack misalnya, bertingkah seperti orang ayan.

Kita beralih pada Claire yang mulai kesulitan menyamai kecepatan empat peserta lainnya. Gaya renang bebas yang diajari oleh Kai kemarin sepertinya belum cukup untuk memenangkan lomba ini. Jarak yang sudah ia tempuh kira-kira sudah 500 meter, berbeda 3-5 meter dengan Jeff yang ada di depannya.

'Aaah! Sialan! Kutunjukan kekuatan seorang Farmer!'

Kekuatan gadis itu meluap, kecepatan renangnya yang tadinya cukup lamban, sekarang lumayan bisa menyamakan kedudukan. Untungnya arus laut saat itu cukup pelan dan ombaknya kecil, Claire semakin yakin akan kemenangannya—

—Sebelum ia menyadari kalau kaki kanannya tiba-tiba terasa terpelintir.

'Ka-kakiku kenapa nih?' Claire memperlambat renangnya sebentar, menahan rasa sakit itu. Otot betis sampai pahanya serasa seperti diremas mesin pabrik. Karena tak tahan, ia memutuskan untuk akhirnya berhenti sejenak dan membiarkan tangannya memijit bagian yang sakit.

Jack yang melihatnya sontak berteriak protes, "Hei! Kenapa kau berhenti! Peserta lain sudah dekat finish loh!"

Entah kenapa gadis yang mengubah kata 'memijit' menjadi 'meremas' itu sebal mendengarnya, "Diamlah! Kakiku tiba-tiba keram, nih!"

NYUT

'Oh sialan. S*it. Kenapa kaki kiriku ikutan keram? !' salah satu tangan Claire terpaksa memegangi kaki kirinya juga. Dua-duanya kini terasa sakit dan Claire tidak mampu menggerakan keduanya. Para penonton yang melihat Claire hanya terdiam dan bertanya-tanya; "Kenapa dia?"

Namun, mencuri pisang dapat jitak. Malang tak dapat ditolak. Ombak laut yang tadinya tenang dan damai, sekarang muncul sebuah ombak berukuran sedang datang menerjang pantai. Claire tak bisa melihatnya, kedua matanya tertutup menahan sakit.

Jack memperingatkan, "Claire! Awas, ada ombak!"

BRUUUSSHH

"Dan… Pemenangnya adalah Karen!"

Rick mengibaskan bendera itu berulang kali dan mengangkat tangan Karen tinggi-tinggi. Kebisingan semua orang yang mendukung Karen meloncat penuh birahi bahagia, "WAAAA…"

Namun Jack memandangi laut dengan wajah horror, "Tunggu dulu! Claire… Claire tidak ada!"

Barulah setelah Jack berkata begitu, seluruh orang di pantai menoleh ke tempat Claire terakhir kali terlihat. Dan memang benar, sosoknya menghilang seperti ditelan laut. Sejuta pemikiran dan kesimpulan mulai berkutat di otak masing-masing.

"Astaga, jangan-jangan dia tenggelam!" seru Kai, ia sudah melepas baju atasannya dan bersiap terjun untuk menolong Claire. Tapi dicegat Jack. Laki-laki berambut coklat itu melepas topi, scarf merah, dan sepatu boots-nya. "Aku titip ya."

"Apa—"

BYUUUR

Terlambat, Jack sudah terjun ke laut.

Semua peserta yang sudah berhasil mencapai karang kembali ke pinggir pantai, maksudnya sih untuk membantu, tapi ternyata pemuda itu sudah naik kepermukaan, dengan seorang gadis di gendongannya. Itu Claire, kelihatannya ia tak sadarkan diri.

Jack berteriak mencari pertolongan, "Tolong segera! MEDIS!"

"Disini," Trent menepuk pundak Jack, dan entah sejak kapan dokter itu sudah terjun ke laut. Jack lupa kalau Trent juga ikut lomba renang.

.
.

Jack mengangkat gadis itu ke bibir pantai, dan selagi berjalan di atas pasir, pemuda itu merasa berat badan Claire bertambah atau apa, karena ia jauh lebih berat ketimbang saat Claire menibannya tempo hari. Dugaannya bahwa Claire meminum air laut terlalu banyak semakin terbukti.

Kemudian, Jack membaringkannya tubuhnya di atas tikar gelarannya. Memberinya handuk sebagai bantalan kepalanya. "Trent, tolong ya."

"Ya," ujarnya sambil segera bertindak. Dan entah sejak kapan pula sudah ada stetoskop terpasang di telingnya. Benar-benar orang yang serba siap di setiap situasi, begitu pikir orang-orang di sekitarnya.

Kembali pada Trent, ia sibuk menekan perut dan dada Claire terus-menerus. Sepertinya berusaha untuk mengeluarkan air laut yang masuk. Sedikit demi sedikit air mulai keluar dari mulut Claire, namun jumlah yang keluar tidak sebanding dengan yang masuk.

"Huh, tak ada cara lain," dengus Trent, "Jack, kesini."

"Apa?" Jack memenuhi panggilan Trent. Kemudian Trent membisikan sesuatu di telinga pemuda itu, sepertinya sesuatu yang ekstrim sampai-sampai Jack berteriak dengan wajah merah padam, "TU-TUNGGU DULU, KENAPA HARUS AKU? !"

"Sudah, lakukan saja!"

.
.

2'ND SUMMER 07.00 AM AT THE FARM

"Wah, Claire! Sudah sehat ya?" seru Ann dari balik pagar, ia menuju air terjun untuk kegiatan rutin paginya bersama Popuri di belakangnya.

Claire yang sedang menyebarkan bibit langsung meresponnya, "Iya, sudah bugar!"

Jack yang berada di ujung lapangan, sedang mencabut rerumputan liar dengan sabit di tanah daerahnya sedikit mencuri dengar percakapan gadis-gadis itu.

"Haha, syukurlah. Aku kaget waktu tahu kamu tenggelam kemarin!" kata Popuri, "Untungnya ada yang bersedia memberikan nafas bua—"

Pemuda itu sontak bangun dari posisi damainya "HEI, BERANI CERITA KUBUNUH KALIAN!" teriak Jack dari ujung, dengan sabit yang ia angkat tinggi-tinggi. Namun Ann dan Popuri malah terkikik. Claire sendiri tidak tahu menahu soal itu. Yang ia tahu, begitu bangun ia sudah ada di klinik.

"Dah, Claire! Kita ketemu di Inn saat makan siang ya!" kata Ann, masih terkikik.

"AWAS KAU, ANN!" jerit Jack, serdadu berlari mengejar putri Doug itu.

Claire mencegahnya berlari lebih jauh, "Kau yang awas, Jack! Kau nyaris menginjak daerahku! Ingat, 'gencatan senjata' karena luka kakimu itu telah ditiadakan!"

"APA?" darah merah mengumpul ke kepala remaja itu, "Seharusnya kau berterima kasih atas apa yang kulakukan! Kau mungkin takkan bernapas sekarang karena tindakanku!" Jack tak sadar atas perkataannya sendiri. Ia terdiam lama setelah berkata demikian.

Gadis itu menatapnya penuh tanda tanya, "…Memangnya apa yang sudah kau lakukan padaku?"

"…Lupakan saja…"

To Be Continued

Balesan reviewer anon: Satia Vathi: Haha iya juga ya^^; Makasih atas reviewnya dan ini dia updatenya! =D

A/N: Maaf ya, saya paling nggak bisa bikin adegan k-k-k-khitan eh kissu =w=" Tapi dari deskripsinya kelihatannya cukup jelas, kan? Kalau nggak, tolong ingatkan saya. Review, please?