Setelah pertarungan 7 hari 7 malam (?) dengan Masashi Kishimoto-sensei

Dengan berat hati , saya mengakui kalau Naruto miliknya *digiles truk FFn*

Naruto milik Masashi Kishimoto

Tapi "Give Me One Chance" asli milik Kira Hikarii-chan ...

Enjoy !


Summary : Sakura yang sering sekali merasa sakit hati, memutuskan untuk mencari seseorang yang lebih dewasa dan dapat mengerti dirinya. Ia merasa, orang dewasa pasti akan lebih serius daripada anak seumurannya. Tapi, keputusan itu malah membawanya pada kehancuran bagi dirinya. Apa yang akan terjadi ? My First Fic. AU. Alur kecepetan. Warning ! Lemon inside here ! Request from Awan Hitam-senpai. Mind to R&R ?


Sakura's POV

Hai. Namaku Sakura Haruno. Aku kelas 3 SMA di Konoha SHS.

Ehm... Sekarang ini aku sedang mencari seseorang yang lebih dewasa dariku. Dan aku mendapatkannya.

Dia seorang mahasiswa populer di Konoha College. Dia teman kakakku.

Aku sangat bahagia bisa bersama dirinya... Sosoknya begitu gentle...

Dia sangat tampan... Ramah dan murah senyum pada semua orang... Dia juga lembut dan sabar... Aku sangat mencintainya...

Hatinya juga sangat mulia...

Suka menolong orang lain... Dan pintar tentunya...

Pokoknya, bagiku, dia sangatlah sempurna...

Contohnya, seperti sekarang ini, dia membawaku pada rengkuhan hangatnya...

Di atas tempat tidur kamarnya yang di dominasi warna hitam dan putih ini.

End Sakura's POV

Normal POV

"Sakura ?" Suara lembut nan tegas meluncur dari bibir tipisnya. Membuat semua wanita akan lebih haus akan dirinya.

"Ya?" Perempuan yang dipanggil Sakura itu membalas. Masih memejamkan matanya, menikmati rengkuhan hangat dari sang pemuda.

"Apa kau mencintaiku ?" Pertanyaan itu membuat Sakura mendongakkan kepalanya, menatap bola mata sang pemuda dengan bola mata Emeraldnya.

"Tentu saja. Aku sangat mencintaimu."

"Mau melakukan apapun untukku Sakura ?"

"Tentu saja. Apapun untukmu. Ada apa ?"

"Aku merasa... Ikatan sebagai kekasih belum cukup... Aku butuh ikatan yang lebih serius lagi untuk memastikan kau hanya milikku dan aku hanya milikmu Nona..." Suara itu mulai terdengar agak nakal.

Sakura mengernyitkan keningnya.

"Jadi, apa maumu Tuan Kakashi-ku tercinta ?" Jawab Sakura. Nada di setiap katanya terdengar manja.

"Aku mau... Kamu..." Kakashi menunduk dan mencium leher gadis itu.

"Hihi..." Sakura tertawa geli, karena sentuhan dan hangat nafasnya menggelitik leher jenjangnya.

"Bukankah kau sudah mendapatkanku ?'' Tanya Sakura.

"Aku... Mau, kita melakukan itu, Sakura." Jelas Kakashi.

"Itu ?" Sakura tak mengerti.

"Iya..." Kakashi memandang Sakura intens.

"Tapi..."

"Tapi apa Saku ?"

"Entahlah...Aku merasa ini belum saatnya Kakashi...Aku merasa...Apa tidak terlalu cepat ?" Sakura bertanya lagi. Terdengar lebih mirip pernyataan daripada pertanyaan.

"Apa kau tidak percaya padaku Sakura ? Aku sangat mencintaimu... Dan aku tidak mau kita akan berpisah, Saku... Apa kau tidak percaya ?"

"Tentu saja aku percaya padamu Kakashi... Kau segalanya bagiku."

"Jadi ?"

"Baiklah. Apapun untukmu..." Kata Sakura yakin.

Setelah itu, dengan cepat Kakashi melumat bibir tipis Sakura. Merasakan tiap rongga yang ada di dalam sana. Sakura yang awalnya kaget, kini membalas lumatan Kakashi. Tangan kekar Kakashi tidak tinggal diam, mulai menyingkap pakaian Sakura, meremas kedua bukit kebangaan Sakura, dan bermain di daerah kewanitaannya. Bibir Kakashi juga sudah melepas lumatannya pada bibir Sakura. Bibir itu mencium leher jenjang Sakura, cuping telinganya, dan memberikan 'kissmark' pada setiap tempat yang sudah dilaluinya.

Pakaian-pakaian mereka yang sedari tadi melekat pada tubuh masing-masing , kini tergeletak di samping tempat tidur begitu saja.

Dan tibalah waktu untuk melepas semuanya...

"Kakah...Shih...Pelan-pelanh..." erang Sakura.

Dan dengan gerakan lembut dan teratur dari Kakashi, keduanya berhasil menikmati surga dunia yang terindah...

"Terima kasih Sakura..." Kata Kakashi terengah-engah, sembari mengecup kening Sakura.

"Sama-sama Kakashi... " Jawab Sakura pelan, masih terengah-engah.

Kemudian, kedua insan itu terlelap sejenak.

"Saku...Saku sayang..." Kakashi membangunkan Sakura.

"Nnghh..." Sakura menggeliat dan mengerang pelan.

"Ayo, aku antar kamu pulang. Udah jam 9 lho. Nanti aku dibunuh Sasori lagi..." Gurau Kakashi.

"Mmh... Baiklah." Sakura bangkit dan mulai memakai pakaiannya satu persatu.

"Sakura ?"

"Ya ?"

"Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu...Jauh lebih mencintaimu..."

'CUP'

Kakashi mencium bibir Sakura. Sukses membuat wajah cewek pink ini menjadi merah.

"Kau ini aneh sekali sih...Kita 'kan udah 'begituan' , masa' dicium gitu aja malu..." Goda Kakashi.

"Uuh. Lagipula, siapa juga yang malu ?!" Bantah Sakura , memalingkan wajah.

Skip Time

"Terima kasih ya Kakawaii, mengantarku pulang...?" Kata Sakura sambil mencium pipi kiri Kakashi.

"Kakawaii ?" Tanya Kakashi tak mengerti.

"Yap. Kakawaii. Singkatan dari Kakashi Kawaii. Hehe..." Sakura menjulurkan lidahnya.

"Hei, tunggu ! Aku tidak cantik tahu ! Aku laki-laki !" Teriak Kakashi pada Sakura yangn sudah keluar dari mobil Kakashi.

"Aku tidak peduli !" Jawab Sakura menjulurkan lidahnya lagi, dan masuk ke dalam apartemennya.

"Huh. Dasar. Anak itu..." Kakashi tersenyum melihat tingkah Sakura yang membuatnya gemas.

3 Hari kemudian ...

Sakura's POV

Yes ! Hari ini adalah hari jadi Kakashi denganku ! Senangnya...

Aku sengaja untuk tidak memberitahunya ... Mungkin dia lupa. Tapi tak apalah. Kakashi memang pikun. Mengingat rambutnya yang sudah berwarna putih... Hahaha...

Aku membuat Tiramisu kesukaannya. Hah... Senangnya...

Aku mengendap-endap menuju kamarnya yang telah lama kurindukan. Aku lumayan lama tak kemari mengingat aku menghadapi UAN.

Tanganku menggenggam gagang pintu, dan membukanya perlahan.

'Deg'

Ada suara-suara aneh.

Sayup-sayup kudengar...

"Kaka~... Bagaimana dengan anak ingusan berambut aneh itu, hmm...?"

"Maksudmu Sakura...? Ah, anak itu bodoh sekali... Murahan. Di rayu sedikit saja mau... Bodoh !"

"Uuhm~... Kau tidak serius dengannya kan , sayang...?"

"Tentu saja tidak. Aku tak mau dengannya. Dia itu, cuma untuk bahan taruhanku saja. Masa' kau tidak tahu...?"

"Tahu dong sayang... Pein sudah memberi tahuku... Dan kau memenangkannya... Dengan tantangan, harus mendapat perawannya...Benar tidak?"

"Benar sayang... Karena cintaku cuma untukmu..."

"Ouhh...Kakashih...Terus..."

Aku dengan cepat membuka pintu itu dan... Aku terpaku... Rasa sakit dan sesak yang menyiksaku kini. Air mataku meluncur jatuh ke lantai. Aku bagai dihantam palu raksasa yang membuat jiwaku hancur sekarang...

Kulihat dia tengah bercumbu mesra dengan seorang wanita berambut hitam. Tubuh mereka hanya tertutup selimut yang aku yakin, tidak ada pakaian yang menutupi tubuh mereka...

Kotak transparan yang berisi Tiramisu itu sukses meluncur ke lantai dan bunyi itu menyadarkan mereka akan sosokku...

"Sakura!" Kakashi mengenakan celana panjangnya.

"Ini yang kau berikan untukku Kakashi ?" Tanyaku setelah menemukan suaraku.

'Lari Sakura. Lari.'

Aku berlari dari sana. Memanggil Taxi , tak memedulikan Kakashi yang mengejarku dan sempat mengetuk-ngetuk kaca Taxi.

Kami-sama. Inikah yang harus kurasakan ? Sakit sekali...

Pengkhianatanmu Kakashi... Bahkan sekarang akupun susah untuk mengeluarkan air mata. Tenggorokanku tercekat.

Cinta tulusku ini. Telah kau bayar dengan pengkhianatanmu... Telah kau balas denagn pernyataan bahwa aku cuma 'Barang Taruhan'-mu. Trima kasih Kakashi. Trima kasih.

Kau telah mengajarkanku rasa sakit tak terperi.


A/N : Maaf ya, kalo hasilnya jadi segini mengecewakan... N banyak typo d sana-sini... Habisnya, Kira-chan buru-buru sih... Cuma dibolehin buka laptop baru selama satu jam...

Huft ! Gara-gara kakak yang lagi UAN, ga boleh sering'' buka laptop !

Nah lhoo.... Mama yang aneh kan ? Masak kakak yg UAN, saia yang ga boleh buka laptop *timpuked mama*

Baiklah...

Silahkan tekan tombol ijo,,,

Nyatakan apa pendapat kalian...

Flame juga boleh kok ! Asal yg membangun ya! *gilased*

Bye !