Disclaimer : Masashi Kishimoto, of course

Genre : Friendship

Rated : T

Pairing : Haruno Sakura


I, YOU and WE

By : YaraiYarai-chan

Chapter 1


Ini mungkin untuk yang kedua kalinya para warga Konoha berkumpul menyambut pahlawan mereka dari peperangan yang menentukan kehidupan zaman ninja. Mereka masih menyambut orang yang sama seperti sebelumnya, Uzumaki Naruto. Namun, tidak hanya pemuda itu saja yang disambut meriah oleh warga desa atas kepulangannya, melainkan bersama seseorang yang sebelumnya sudah dicap sebagai seorang missing-nin. Uchiha Sasuke…. beserta dengan timnya.

"Naruto!"

Seperti sebelumnya, ada Sakura disitu. Berlari menghampiri Naruto dan kemudian memeluknya. Tapi kali ini tidak seperti yang sebelumnya, Sakura tidak memberikan pukulan terlebih dahulu pada Naruto, melainkan langsung pada pelukan yang hangat dan lembut.

Dan walaupun untuk yang kedua kalinya, wajah-wajah para warga Konoha yang melihat tontonan itu tidak terlepas dari kekagetannya.

Lama Sakura memeluk Naruto tanpa menghiraukan pandangan kaget dan sedikit tidak suka dari sepasang onyx yang berdiri dibelakang Naruto dengan tubuh yang tidak kalah kacaunya-penuh luka dimana-mana.

Dan pandangan onyx itu semakin terlihat tidak suka saat tangan Naruto terangkat dan membalas pelukan gadis merah muda itu.

"Arigato, Naruto." dan setelah itu, Naruto benar-benar kehilangan kesadarannya didalam pelukan Sakura. Tampaknya, ia benar-benar tidak bisa menahan lagi sakit dari luka-luka disekujur tubuhnya.


Pagi ini, gadis merah muda itu berjalan dengan semangat di lorong-lorong rumah sakit yang masih sepi itu - karena pagi masih menunjukkan pukul 6.00. Kedua tangannya dimasukkan kedalam kantong jas putih yang terdapat dikedua sisinya, stetoskop menggantung di lehernya yang tertutupi rambut merah mudanya yang mulai memanjang. Dan sesekali ia tersenyum ramah pada suster-suster maupun pegawai-pegawai rumah sakit yang berpapasan dengannya.

Langkah semangatnya berhenti ketika dia sampai pada pintu ruang rawat 211. Senyum yang sedari tadi sudah terpatri diwajah manisnya, semakin melebar saat ia mendengar suara ribut-ribut yang berasal dari dalam ruangan itu.

"Kenapa kau ada disini, Sasuke? Ekh, kalian bertiga, juga?"

"Kau berisik sekali!"

"Apa sih? Aku baru bangun, kenapa marah-marah?"

"Hei, kalian!"

"Sasuke-kun, bagaimana keadaanmu?"

"Ini, rumah sakit Konoha?"

"Mana, Sakura-chan?"

'Mereka bersemangat sekali rupanya.'

'CLEEKK…'

"Selamat pagi, semua!!" sapa Sakura ceria sambil melangkah masuk kedalam ruang rawat yang luas itu. Naruto, Sasuke, Karin, Suigetsu, dan juga Juugo memang sengaja ia tempatkan dalam satu ruangan. 'Biar tidak repot memeriksanya nanti' begitu alasannya.

Dan entah kenapa, mereka ber-5 memendadak berhenti ribut dan diam. Terkejut dengan kedatangan Sakura yang tiba-tiba, mungkin.

'SREEKK…'

Sakura membuka korden bewarna pastel yang menutupi jendela besar yang berada didekat ranjang Sasuke dan kemudian membuka jendela, membiarkan cahaya matahari dan udara pagi masuk keruangan itu.

"Kalian ini benar-benar kompak! Pingsan dihari yang sama dan bangun bersama pula." Kata Sakura sambil menyenderkan punggung pada jendela dibelakangnya. Oh, dan tak lupa dengan senyuman ramah yang terlukis diwajahnya.

"Sa, Sakura. Memangnya kami pingsan?" Tanya Naruto dengan wajah polos bercampur kaget*?* . Menanggapi pertanyaan dari Naruto, Sakura hanya memutar bola mata emeraldnya. 'Dasar anak ini. Bahkan dia tidak sadar kalau dia pingsan.'

"Tentu saja" gadis itu menjawab. "Kau pikir berapa lama kalian ber-5 ini, tertidur?"

Terpeta rasa ingin tahu diwajah ke-5nya.

"Memangnya, berapa lama?"

Sakura menunjukkan 5 jari tangan kanannya. "Lima hari."

"eehh,,EEHH…..! Lima hari? Lama sekali!"

Dan untuk yang kedua kalinya pada pagi ini, Sakura memutar bola mata emeraldnya lagi.

"Selain karena kondisi kalian yang cukup buruk waktu itu, juga karena efek dari obat yang aku berikan. Makanya kalian bisa pingsan selama itu." Jelas Sakura.

Tanpa disadari oleh 5 orang yang berada diruangan itu, sepasang mata onyx terus saja memperhatikan penampilan gadis yang berdiri didepan jendela itu.

Oh tidak, ternyata ada sepasang mata ruby yang sedari tadi juga mengawasi gerak gerik mata onyx itu dari jauh.

"Sakura!" panggil Sasuke.

Yakin Sasuke memanggil namanya, Sakura berpaling dari Naruto ke Sasuke.

"Ada apa?" Tanya Sakura disertai dengan senyum ramahnya.

"Kau….sepertinya, terlihat berbeda." Akhirnya Sasuke menanyakan apa yang sedari tadi membuatnya penasaran dengan penampilan gadis pink itu. Baju bewarna merah marun selutut yang ditutup oleh jas putih panjang selutut pula, sepatu dengan hak sedikit tinggi-kurang lebih 5cm, stetoskop menggantung dilehernya, kalung dengan liontin bunga sakura bewarna pink bening, sedikit lipgloss dibibirnya. Benar-benar menampakkan penampilan dewasa, berbeda dengan penampilan sebelumnya.

Sakura memperhatikan dirinya sendiri dari ujung kaki sampai lututnya dan kemudian tersenyum kearah Sasuke. "Bagaimana? Apa aku pantas memakai jas dokter ini?" Sakura kemudian menegakkan punggungnya yang sedari tadi bersandar pada jendela besar dibelakangnya. Dan tentu saja yang menjawabnya, siapa lagi kalau bukan….

"Kau terlihat sangat cantik dan dewasa, Sakura-chan." dan pipi Sakura tak pernah semerah ini mendengar pujian dari Naruto. Dan semuanya yang berada di ruangan itu, bisa menangkap rona merah di pipi putih Sakura, yah…kecuali Naruto tentunya. Untuk mengalihkan perhatian, Sakura langsung mencari topik lain.

"Benar juga. Aku belum memperkenalkan diri,ya? Terutama pada teman-teman Sasuke." Sakura sedikit menyerong kekiri agar dapat melihat teman- teman Sasuke yang ranjangnya bersebrangan dengan ranjang Naruto dan Sasuke yang terletak di sebelah kanan ruangan itu.

"Perkenalkan, namaku Sakura Haruno. Kepala Rumah Sakit Umum Konoha yang baru. Jika kalian bertiga perlu sesuatu, jangan sungkan untuk meminta bantuanku, selama aku bisa membantu." Senyuman dan sikap sopan Sakura barusan dapat membuat Suigetsu sedikit merona dan Juugo yang sempat bengong.

'Kepala rumah sakit…' pikir Sasuke dan Naruto bersamaan dalam hati, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya pada gadis pink itu. Gadis yang sama-sama mereka sayangi. Ya, mereka berdua. Naruto, tentu saja. Dan juga, Sasuke.

"Wah… kau ternyata kepala rumah sakit besar, ini?" tanya Suigetsu.

Sakura menganggukkan kepalanya. "Yah, begitulah!"

"Kapan kau dilantik, Sakura-chan?" tanya Naruto yang membuat Sakura menolehkan kepalanya kembali pada pemuda itu.

"Dua hari yang lalu."

"Sakura-san." panggil satu-satunya gadis selain Sakura diruangan itu tiba-tiba. Dan sekali lagi, Sakura menolehkan kepalanya kesamping kiri.

"Ya?" tanya Sakura lembut pada Karin.

"Eumm,, terima kasih." Kata Karin sedikit kikuk. Dia menundukkan kepalanya. Sebenarnya, susah baginya untuk mengucapkan kata itu, tapi entah mengapa rasanya dia sudah berhutang banyak pada gadis pink itu. Apalagi, saat dia pertama kali bertemu dengan Sakura, dia sudah berhutang nyawa pada gadis itu. Kalau saja dia tidak datang waktu dulu, Sasuke pasti sudah membunuhnya, dan setelah itu, gadis itu mengobatinya dan sekarang dia lagi-lagi menyelamatkan nyawanya, mengobatinya. Karin tahu, sangat tahu bahwa Sakura bisa menjadi saingan terberatnya dalam mendapatkan Sasuke. Tapi, tetap saja dia tidak bisa menolak kenyataan bahwa dia telah berhutang banyak pada Sakura. Dan lagi, dia baru saja mendapatkan 2 fakta. Belum akurat memang, tapi setidaknya ia tahu.

Pertama, bahwa perasaan Sakura pada Sasuke saat dia pertama kali bertemu dengan Sakura, tidak sama lagi. Artinya, Sakura sudah tidak begitu mencintai Sasuke lagi. Dapat dilihat sekarang, sikap Sakura terlalu biasa pada Sasuke. Sangat biasa.

Dan fakta kedua yang ia sama, memang belum akurat tapi setidaknya ia tahu lagi, bahwa Sasuke sepertinya menyukai Sakura. Pandangan mata onyx pemuda Uchiha itu selalu diawasi olehnya. Pandangan kaget dan tidak suka saat Sakura memeluk Naruto dan pandangan memperhatikan itu…

Dia mulai cemas sendiri.

Perlahan, Sakura berjalan mendekati ranjang Karin yang terletak tepat disebrang ranjang Sasuke

"Oh ya Karin, maaf ya karena menempatkanmu dalam satu ruangan bersama laki-laki ini. Kupikir tak masalah menjadikan kalian satu dan aku akan sangat mudah memeriksa kalian. Kalian adalah pasien khususku sekarang," sakura kemudian menolehkan kepalanya untuk menghadap Naruto dan Sasuke. "Dan juga Kaka-sensei."

"OH IYAAA…..kenapa aku bisa sampai lupa dengan keadaan guru kita itu?" pekik Naruto.

To be Continued


Hufftt…

Author baru, fic pertama, semoga tidak terlalu mengecewakan. Mohon bantuannya para senpai-senpai *nunduk-nunduk mohon*. Sebenernya, udah lama mau updet fic, tapi karena sempat mengalami kesulitan dan kebingungan cara updet fic *Nampak nih, dodolnya* makanya baru bisa updet sekarang. Fic ini sebenarnya, mau yarai jadiin oneshot ja, eehhh…ternyata kelanjutan.

And sebenernya juga, yarai ini bukan orang baru di FFN. Tapi, selama ini yarai cuma menjelajah sebagai reader and reviewer doang. Hampir 2 tahunan, malah menjelajah di FFN.

So, g mau banyak bacot lah. Adakah yang bersedia me-review fic ini???

PLEASE?????? *_ ^/\