Confused Heart

Part 4: Shirou nii? Renji?

Bleach punya om Tite Kubo

Confused Heart punya aya^^

Pairing: HitsuRuki, HitsuHina,

IchiRuki, RenRuki

Okkk..

Selamat membaca^^

R&R ya….

Part 4: Shirou nii? Renji?

Rukia's POV

Aku teringat pertemuanku tempo hari dengan Shirou nii. Apa laki-laki itu benar-benar Shirou nii? Tapi, kenapa dia sama sekali tidak mengenaliku? Apa Shirou nii benar-benar melupakanku? Tidak.. Dia pasti bukan Shirou nii. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku sendiri, berusaha menepis segala fikiranku tentang laki-laki itu. Tanpa sadar, aku menabrak seseorang.

"Ah.. Sumimasen!" ucapku sambil membungkukkan badanku.

"Yo, tidak masalah," ucapan itu yang kudengar dari orang yang ditabrakku. Aku mengangkat kepalaku untuk melihat orang itu. Rambut jeruk, itu yang ada di kepalaku saat melihat warna rambutnya.

"Perimisi," ucapku lalu melewati orang itu.

"Ngng.. tunggu!" laki-laki itu sepertinya memanggilku. Aku memutar badanku dan kembali menghadap orang itu.

"Ya?"

"Mmm.. boleh aku tahu namamu?" tanya laki-laki itu sambil tersenyum. Mau tak mau, aku pun tersenyum sebelum menjawab pertanyaannya.

"Kuchi…"

"Woi, Ichigo! Sedang apa kau disini?!" ada suaranya lain yang memotong ucapanku. Aku membalikkanbadanku untuk melihat siapa orang itu. Dia…

Toushirou's POV

"Woi, Ichigo! Sedang apa kau disini?!" aku beteriak saat melihat Ichigo malah asyik menggoda seorang gadis. Tapi tunggu, rasanya aku mengenal profil tubuh gadis itu. Rambut sebahu hitam kebiruan, tinggi yang tidak lebih dari tinggiku. Gadis itu.. Gadis itu memutar tubuhnya perlahan dan menghadapku. Kau..

"Kau.." ucapku dan gadis itu, mmm.. maksudku Rukia secara bersamaan.

"Eh, kalian sudah saling kenal?" tanya Ichigo bingung.

"Huh, tentu saja. Dia adalah Kuchiki Rukia yang ku ceritakan kemarin," jawabku datar. Sebenarnya hatiku senang bertemu lagi dengan gadis dihadapanku ini.

"Heh! Memangnya apa yang kau ceritakan padanya?!" tanya Rukia sengit.

"Apa saja boleh, yang penting okeh.." jawabku asal.

Bletakk.. satu jitakan berhasil mendarat dengan mulus di kepalaku.

"Heh, apa-apaan kau?!" tanyaku kesal masih dengan mengusap kepalaku yang sakit akibat jitakannya.

"Hei, Shirou, ini bagus kan? Dengan begitu kita bisa langsung memberitahu Rukia. Mmm.. perkenalkan, namaku Kurosaki Ichigo," ucap Ichigo sambil mengulurkan tanganya. Cih, pasti Ichigo ingin menggodanya. Dasar playboy cap kuda jingkrak!

"Mm.. namaku Kuchiki Rukia," ucap Rukia sambil tersenyum manis dan menyambut tangan Ichigo. Oh.. Sial! Kenapa hatiku jadi panas seperti ini!

"Ehmm..ehmm..," aku berusaha memutus salaman mereka dengan dehamanku, tapi sekali lagi Rukia benar-benar tidak mempedulikan dehamanku. "Sudah-sudah! Nanti saja bermesraannya!" aku tak sabar dan langsung menarik tangan Ichigo yang masih bersalaman dengan Rukia.

Ichigo langsung menatapku dengan tatapan 'dasar Shirou baka, tidak tahu apa kalau aku sedang menikmati saat-saat ini,' dan aku membalas tatapannya dengan tatapan 'bodo amat, yang penting cepet ceritakan masalah Shinigami Devils pada Rukia,'. Dan berakhirlah tatap-tatapan kami.

"Mmm.. maaf, sebenarnya apa yang ingin kalian beritahukan padaku?" tanya Rukia bingung.

***

"APA!!?" Rukia berteriak saat Ichigo memberitahukan masalah kami padanya.

"Kau bisa tidak, tidak berteriak!" ucapku ketus sambil menutup kedua telingaku.

"Dasar Shirou nii baka! Mana mungkin aku tidak berteriak saat mendengar kegilaan kalian!" Rukia langsung menutup mulutnya. Sepertinya ada sesuatu kesalahan yang tak sengaja diucapkannya, dan tidak luput dari perhatianku. Shirou nii, ya, ada yang salah dengan kata itu, kenapa dia memanggilku seperti itu. Ku lirik Ichigo, Ichigo pun sama terkejutnya sepertiku.

"Mmm.. maksudku, kalian kan lebih tua dariku, makanya aku memanggil kau dengan ucapan Shirou nii, negitu pula denganmu, Ichi nii," ucap Rukia gugup.

"Oh," hanya itu yang terucap dari bibir Ichigo. Jawaban masuk akal, tapi entah kenapa rasanya aku pernah mendengar sapaan itu, Shirou nii.. Kata itu seolah menari-nari dalam ingatanku. Seperti sesuatu yang tertimbun dan ditarik paksa oleh otakku saat ini.

"Hei, Toushirou, kau tidak apa-apa?" tanya Ichigo sambil mengibaskan tangannya di hadapanku.

"Eh.. mm.. tidak, aku tidak apa-apa," jawabku datar.

"Nah, bagaimana Rukia? Kau mau membantu kami kan?" tanya Ichigo, aku menatap Rukia, meminta jawaban atas pertanyaan yang sama dengan Ichigo.

"Mmm.. bagaimana ya?" Rukia menatapku dan Ichigo sebelum berkata, "baiklah," Rukia mengakhiri ucapannya dengan senyuman.

Sial.. kenapa wajahku jadi memanas seperti ini saat melihat senyumnya. Sadar! Sadar Toushirou!! Aku memalingkan wajahku, tidak akan kubiarkan salah satu dari mereka melihat perubahan warna wajahku yang ku rasa sudah memerah. Aku melirik Ichigo sebentar, ngngng?? Ada apa dengan wajahnya? Kenapa wajahnya juga memerah? Apa? Arghhh…!!

"Terima kasih," ucapku dan Ichigo berbarengan dan tanpa sadar kami berdua berpandangan, oh.. tidakk!! Dia pasti melihat wajahku yang memerah, dan cih.. kenapa wajahnya juga memerah! Ichigo baka!

"Mmm.. sama-sama!" Rukia kembali memamerkan senyum mautnya. Sial!! Dasar Rukia baka! Apa dia tidak sadar, senyumannya bisa membuatku dan sepertinya Ichigo juga mati dalam hitungan detik.

"Ya sudah, aku pulang dulu ya!" Rukia lalu beranjak meninggalkanku dan Ichigo yang masih terbawa euphoria alam bawah sadar kami akibat senyumannya.

"Eh, tunggu, biar aku antar," ucap Ichigo lalu beranjak menyusul Rukia. Cih, sial aku kalah cepat.

Drtttt..drttt.. bunyi sms masuk di ponsel Ichigo menghentikan langkahnya. Ichigo terlihat serius melihat isi sms tersebut.

"Ah, kuso! Rukia, maafkan aku, sepertinya aku tidak bisa mengantarmu," ucap Ichigo dengan wajah melankolisnya. Cih.. amit-amit! Jangan sampai Rukia terpesona.

"Eh, tidak apa-apa Ichigo nii," ucap Rukia sambil tersenyum.

"Mmmm.. Kau tidak perlu memanggilku seperti itu. Ichigo saja sudah cukup. Tanpa perlu embel-embel nii. Lagipula aku masih muda. Hehehe.." Ichigo tertawa dan saat itu juga aku sangat ingin menendang wajahnya. Kenapa dia ganteng sih? Bagaimana kalau Rukia jadi menyukainya? Arghhh…!! Akumelirik ke arah Rukia. Syukurlah, sepertinya dia idak terpikat oleh tawa Ichigo.

"Tentu, Ichigo," ucap Rukia.

"Nah, aku duluan ya," ucap Ichigo lalu berbalik ke arahku. "Dan kau, jangan mesum pada Rukia," ucap Ichigo dengan enteng lalu pergi meninggalkanku dan Rukia. Mesum?? Otakku memang aga lambat bila mengenai hal-hal seperti itu. Tapi kata-katanya..

"Aku tidak mesum, baka!!" teriakku pada sosok Ichigo yang sudah pergi. Aku lalu menatap Rukia, entah kenapa aku merasa daritadi dia terus menatapku.

"Apa lihat-lihat?!" ucapnya ketus.

"Cih, siapa yang melihatmu," ucapku acuh tak acuh.

Rukia lalu kembali melanjutkan jalannya dan meninggalkanku yang masih terduduk. Aku pun bangkit dan mengejarnya.

"Tunggu aku, bodoh!" ucapku setelah berhasil menyusulnya. Rukia melayangkan pandangan sebal ke arahku.

"Apa?!"

"Kau ini kenapa sih?"

"Aku tidak suka kau menyebutku bodoh!" ucap Rukia sambil memanyunkan bibirnya. Entah kenapa hal itu membuatku senang. Aku pun menyadari walau Rukia terkadang ketus padaku, aku selalu merasa nyaman berada di dekatnya. Di dekatnya bisa membuatku kesal sekaligus tertawa. Tanpa sadar aku mengacak-acak rambut hitamnya.

"Baiklah kalau begitu, kau ku panggil Rukia yang pintar! Hahahaa…" seruku sambil diakhiri tawa panjang.

"Menyebalkan!!" seru Rukia lalu bersiap lari lagi, sebelum jauh, aku menangkap pergelangan tangannya. Rukia terkejut menyadari tanganku yang kini menggenggam pergelangan tangannya.

"Jangan kemana-mana. Tetaplah di sampingku. Aku akan mengantarmu," ucapku sambil tersenyum. Sekilas aku melihat sinar keterkejutan Rukia dalam amethyst indahnya. Tapi aku senang dia tidak menampik tanganku. Dan aku tetap menggenggam tangannya selama di perjalanan ke rumahnya.

.

.

.

Rukia's POV

Kami sama, apa benar dia adalah Shirou nii? Kami sama, tolong aku. Bagaimana kalau dia memang Shirou nii? Tapi kenapa dia melupakanku? Apa dia benar-benar sudah melupakan aku? Kenapa? Apa kehidupannya yang sekarang membuatnya lupa pada masa kecil kami? Tidak.. Dia pasti bukan Shirou nii! Shirou nii tidak akan mungkin melupakanku! Shirou nii pasti mengingatku! Dia berjanji akan menyusulku! Dia berjanji akan menemaniku lagi! Shirou nii.. aku merindukanmu.

"Ada yag kau fikirkan, Rukia?" pertanyaan nii sama membuyarkan lamunanku.

"Eh, itu.. Mmm.. aku tidak memikirkan apa-apa nii sama," ucapku sambil tersenyum.

"Kau sakit?" tanya Renji khawatir padaku. Aku tersenyum padanya. Renji adalah pria terbaik yang pernah ku temui. Dialah yang selalu menjaga dan menghiburku sejak aku tinggal bersamanya dan nii sama di rumah ini. Dialah yang mengajarkanku tentang arti hidup dan semangat. Bagiku, Renji adalah matahari.

"Aku tdak apa-apa, Renji," ucapku sambil tersenyum.

"Baiklah, ada yang ingin aku bicarakan pada kalian," ucapan nii sama membuatku dan Renji seketika menolehkan kepala kami menghadap nii sama. Saat ini kami sedang berada di meja makan sehabis makan malam. "Ku rasa usia kalian sudah cukup dewasa. Maka dari itu, aku putuskan, pertunangan kalian akan dilaksanakan 1 bulan lagi," ucap nii sama.

Satu bulan? Aku dan Renji? Aku menoleh ke arah Renji. Renji pun menoleh ke arahku. Sesaat pandangan kami bertemu. Aku merasakan wajahku mulai memerah. Aku cukup sadar untuk mengakui bahwa aku menyukai Renji. Renji adalah putra dari Tuan Abarai, sahabat nii sama yang mengalami kecelakaan saat Renji masih kecil. Nii sama lah yang merawatnya semenjak itu. Sebulan kemudian aku tinggal di sini, dan jadilah aku selalu menghabiskan waktuku bersama Renji. 10 tahun adalah waktu yang cukup untuk menumbuhkan perasaan sayang di hatiku untuk Renji. Tapi aku tidak tahu apa perasaan sayangku itu bisa bertranformasi menjadi sebuah kata cinta. Cinta dari seorang wanita pada pria. Lagipula aku sendiri tidak tahu bagaimana perasaan Renji padaku. Mungkin saja dia hanya menganggapku sebagai adiknya.

"Aku menyetujuinya asal Rukia pun siap," ucap Renji menanggapi perkataan nii sama. Eh? Aku terkesiap mendengar pernyataan Renji. Apa itu berarti Renji menyukaiku?

"Nah, bagaimana dengamu Rukia?" kali ini nii sama bertanya padaku. Dan aku tahu, aku harus menjawabnya. Aku menghela nafas sebelum akhirnya menjawab,

"Aku setuju nii sama," ucapku sambil tersenyum. Aku melirik Renji di sebelahku yang juga membalas dengan senyumannya. Entah kenapa rasanya saat ini aku setengah berharap bahwa lelaki di sampingku adalah Shirou nii.

To Be Continue

Wew,, gomen.. Kenapa di chap ini kayanya malah RenRuki ya?? Hohoho..*disumpel tissue toilet*

Ya, gimana ya.. abiz kalau gada Renji, nanti endingnya kurang dapet. Cz Renji bakalan jadi pahlawan buat Ruki n Shirou.. hehehe..

Jujur saja, ay hampir lupa ama plot fic ini.. Jadi maaf kalo chap ini mungkin mengecewakan bagi para readar sekalian..

Chap depan ay usahain lebih baik lagi..

Di chap ini pasti udah bisa nebak masa lalu Shirou dan Ruki?*reader: ya iyalah.. dari dulu juga kita udah tau!*

Ay mau ngucapin terima kasih sama semua yang udah baca fic ini baik silent maupun yang sudah meninggalkan jejak di kotak ripiu.. Wow..! Ay seneng banget!*meluk semua ripiuer*

Makasih ya.. Karena kalian ay jadi bisa semangat nerusin fic ini..

Nggg.. doain ay ya.. Besok ay UTS!! 2 minggu!! Arghhh…!!

Bales ripiu yuk..

kireina-toshirou : mmm.. hehe.. gomen, apdetnya lama.. abiz tugas banyak bgt..!*nunjuk dosen-dosen*dipelototin-. Ampunn pak..! Iya, mereka emang ..

Zheone Quin : Yoyoy.. Mereka emang saudara saat di panti.. Dah ketebak ya?Hehehe..

Azalea Yukiko: Yukiko san.. Hehehe.. Matamu awas banget ya. Kamu pasti teliti orangnya. Iya, gomen di chap kemarin banyak typo. Abis, kejar target. Hehehe..*pundung di pojokan*. Wew.. dah pada ketebak ya kalo novel tu refleksi dari masa kecil Rukia.

Kushi N Ai: Anakku sayang, akhirnya kamu ripiu juga fic bundamu ini..*ditendang Ai gara2 ngaku2* Hehehe.. novel tu cuma karangan ay ko.. Tapi kalo berminat, silahkan kunjungi toko buku khayalan di otak ay, pasti ada deh novel itu. Tempatnya di ujung pojok deket wc (???). Hehehe.. maafkan omongan ay yg makin ngaco.

Lacossu no ame2604: Wew.. ay dibilang kun senpai? A.k.a. kuntilanak senpai. Wah.. darimana kamu tau kalo malam ay berubah..?? Wew, jangan2 kita sebangsa ya? Hehehehe.. Yapz, kamu pinter!! Pasti UAN kamu nanti bagus! Hampir semua prediksi kamu tepat!*ngacungin golok, eh jempol maksudnya*

Yumemiru Reirin: Hehe.. takdir boongan ko. Kan ay yang bikin takdir mereka kaya begitu. Tapi beneran juga sih, kan Tuhan yang bikin takdir sampai ay bisa nulis takdir mereka kaya gitu..*garuk2 kepala*

Zizi Kirahira Hibiki: Sahabatku yang kini ngumpet entah dimana?*digatak Zizi* Zi, dikau kemana saja? Ko ay jarang ngeliat? Damang neng? hehe.. kangen ni smsan ma kamu.. Gimana UAS mu neng?? Ichi emang naksir Momo dulunya.. Ya, sekali-kali bikin Ichi kalah kan ga apa2. Hehe..

Rizu Auxe09: Wew.. abiz UTS ya?? Smoga nilainya bagus! Amin! Ay senin UTS nih..*curhat* HEHEHE.. Iya nanti mereka duet maut (?).wkwkwk.. Untuk kissu? Tenang aja, kissunya ada tapi di akhir fic aja ya..hehehe..

Ishikawa Miharu 150696: Kakanda…*digaplok gara2 manggil seenak udel*wew..hehehe.. Miharu chan, aduh jangan bingung donk.. Ini HitsuRuki kok, walau ay juga jadi bingung endingnya Rukia ama ciapa?*plakk.. ditabog gara2 g konsisten*

D31-ryuusei Hakuryuu : Yuu chan,tau tidak.. ripiu kamu memberi ay sedikit inspirasi lagu apa yg akan dibawakan oleh Hitsu n the gank. Hehehe.. Thanks ya masukannya.. Yosh! Moga UAN nilainya bagus ya! Amin..

Mii Saginomiya: Weee.. imouto ku tercayangg..*peluk2* seneng deh kamu masih setia ngeripiu fic ini. Hehehe.. Ga apa-apa ko telat ripiu, tak ada kata telat untukmu adikku..*smile berry*

Sora Chand: Ada donk!^^ Malah segi lima.. Hitsu,Ichi,Ruki,Momo,Renji. Wkwkwkk.. udah kaya pentagram ya(?)*ditendang sora chan*

Hira-Hikashi Dark Butterfly: Hehehe.. yang ada semuanya pada kedinginan kalo denger Hitsu nyanyi, secara dia nyanyi sambil gendong Hyorin (?) *reader: author oon, ni kan AU bukan Canon*

Yurisa-Shirany Kurosaki: Hehehe.. emang tuh, Shirou maruk!*dicaplok Hyorin* Moga UN nya sukses ya!!

Ninomiya Icha: Ah, Icha chan.. ripiumu selalu ay terima dengan lapang hati. Hehehe.. Wew, shirou punya sebutan baru. Si unyil. Hehehe.. *ditodong pake Hyorin* ampun.. bang!

Voidy: Wow.. makasih ya Voidy san!*peluk2* hehehe.. Seneng bgt deh pas buka ffn n dapet banyak ripiu dari kamu.. Wew.. prediksi kamu hampir tepat semua! Eh, apa iya ada band itu di fic English?? Jujur ay g tau. Coz ay jarang buka fic English. Maklum lah, bhs inggris ay karatan. Hehehe.. Lastly, love u too voidy san.. Muach..*voidy ngibrit bacanya*

Nah, selesai deh.. Makasih ya.. Ditunggu lagi ripiunya ya!*puppy eyes*

Luv U All.. Muachhh..*ditabog reader*

Jaa