Halo semua..

Maaf apdetnyah lama ya

Aku gak bisa bales reviewnya lagi buru-buru soalnya.

kompi aku masuh rusak nih. T,T

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Rate: M

Pairing: di chapter ini Kakasaku

Note: semua anggota akatsuki masih hidup tapi ada Tobinya. :D


Summary:

"Kau akan merasakan akibatnya karena mengkhianati Akatsuki, Sasori!"

"Tapi Pein, biarkan saja dia. Selama ini dia juga tak merugikan kita kan?" Konan berusaha menenangkan suasana hati Pein yang sedang marah.

"Tapi ia telah mencoreng nama Akatsuki! Orang-orang akan menganggap anggota Akatsuki orang yang lemah nantinya!"

"Hidan, Kakuzu, Deidara, Tobi! Ikut aku! Akan ku bunuh Sasori, sekalian kita urus si bocah kyuubi itu!"


~*~*~*~

Red Or Silver

Chapter 3

by Miamau Kakashi

"Aku tak bisa maaf."

"Kakashi.. kumohon! Akan kulakukan apapun untukmu! Tolong selamatkan Sakura," Sasori yang masih berlutut di kaki Kakashi menarik lengan Kakashi yang sudah akan beranjak dari kantor Hokage.

Kakashi tampak sangat bimbang. Saat misi kemarin, ia benar-benar berniat menjernihkan pikirannya dari Sakura. Tapi kenapa saat ia kembali keadaannya harus seperti ini?

Kakashi sangat takut kehilangan Sakura. Tapi apakah ia benar-benar harus melakukan ini?

"Kakashi, kau boleh pulang sekarang. Jernihkan pikiranmu dan pikirkan ini baik-baik. Kutunggu keputusanmu esok. Karena Sakura hanya punya waktu 3 hari," Tsunade berkata dengan tegas.

~*~*~*~

Sementara itu di sebuah gua di tengah hutan..

Terdapat sekumpulan orang yang sedang berkumpul dan mereka mengenakan jubah hitam bermotif awan merah. Ya, mereka anggota Akatsuki.

"Deidara, aku senang kau memberitahu kami tentang Sasori."

"Dan Zetsu, aku juga berterima kasih padamu karena sudah menemukan tempat tinggal Sasori di Konoha."

Mereka yang di puji itu hanya mengangguk sekilas.

"Kau akan merasakan akibatnya karena mengkhianati Akatsuki, Sasori!"

"Tapi Pein, biarkan saja dia. Selama ini dia juga tak merugikan kita kan?" Konan berusaha menenangkan suasana hati Pein yang sedang marah.

"Tapi ia telah mencoreng nama Akatsuki! Orang-orang akan menganggap anggota Akatsuki orang yang lemah nantinya!"

"Hidan, Kakuzu, Deidara, Tobi! Ikut aku! Akan ku bunuh Sasori sekalian kita urus si bocah kyuubi itu!"

~*~*~*~

Keadaan Sakura sudah sehat seperti semula berkat penahan racun yang diberikan Tsunade.

Tapi ini takan berpengaruh untuk jangka hidupnya yang tinggal beberapa jam lagi.

Hingga saat ini, Kakashi belum juga memberi jawaban.

Akhirnya Sakura memutuskan menanyakan langsung pada senseinya itu.

Ia datang ke flat senseinya lalu saat tiba di depan flat senseinya, ia ketuk perlahan pintunya. Saat pintu terbuka Sakura tak mampu menyembunyikan rona wajahnya. Senseinya tidak pakai baju!

Sepertinya ia habis mandi. Terlihat butuiran-butiran air menempel di dada bidang dan tubuh kekarnya. Kakashi hanya pakai handuk yang melilit di pinggangnya. Kakashi yang kaget akan tamunya, langsung menutupi wajahnya yang tidak ditutupi masker.

"Ah.. Sakura. Err.. ayo silahkan masuk dan duduk. Aku pakai baju dulu ya," Kakashi bergegas menuju kamarnya saat Sakura sudah masuk ke dalam ruang tamunya. Tapi tangannya ditarik oleh Sakura yang sedang menahan tangisnya.

"Senseii, aku tahu kau memang tidak menyukaiku. Tapi, tak bisakah Sensei menolong anaku? Aku tidak ingin orang lain yang melakukannya. Karena aku, aku.. mencintaimu!"

Kakashi yerkejut sesaat akan pernyataan Sakura.

"Sakura..," Kakashi memegang pipi Sakura dengan kedua tanganya.

"Kenapa keadaannya harus seperti ini? Aku juga mencintaimu!" Kakashi menatap dalam-dalam mata Sakura hingga akhirnya mereka larut dalam senuah ciuman hangat. Ciuman yang berubah panas saat Kakashi melumat dengan ganas dan mengaitkan lidah mereka satu sama lain.

Dan entah bagaimana caranya mereka sudah ada diatas Sofa tanpa mengenakan pakaian.

"Aarhh.. ngghh, sensei," Sakura menggeliat-geliatkan tubuhnya saat lidah Kakashi menyapu kulit payudaranya.

Kakashi memutar-mutar lidahnya di putting Sakura sebelah kiri. Sedang yang kanan Kakashi remas perlahan menggunakan tangannya.

Sakura menjerit kecil saat Lidah Kakashi semakin turun dan itu membuat Sakura tak henti-hentinya mendesah.

Sakura mengangkat pinggulnya keatas saat sesuatu keluar dari miliknya.

"Aahhhh.. Senseii! Ngghhh.."

~*~*~*~

Ia tak tahu kapan terakhir kali ia menangis.

Ia juga tak tahu jika perasaan sesak di dadanya dapat membuatnya menangis.

Air mata yang tersamarkan air hujan.

Ia berdiri diatas atap flat Kakashi. Rmbut merahnya tertiup angina disela-sela derasnya hujan.

Ia tadi ingin mencari Sakura yang hilang tiba-tiba. Dan ia yakin Sakura kesini.

Ia memutuskan pergi dari situ saat suara-suara di bawah sana tak mampu lagi diredam suara hujan.

~*~*~*~

"Maafkan aku Sensei," Sakura menangis lagi saat ia sedang bersandar di dada bidang Kakashi.

"Entahlah Sakura, mungkin ini yang terbaik?" Kakashi membelai rambut Sakura perlahan

Mereka berciuman kembali dengan hangat.

Dan saat Kakashi memposisikan dirinya diatas Sakura,

BRAKKG..

Atap Kakashi hancur oleh sebuah ledakan dan terdengar suara dingin dan menakutkan. Diantara kepulan asap hasil ledakan itu.

"Mati kau Sasori!"

Dan saat kepulan debu berkurang. Terdengar suara lain lagi.

"Whoaa.. Deidara-Senpai! Apaan itu? Koq nggak pakai baju tindih-tindihan begitu?" ternyata itu Tobi yang sedang menutupi wajahnya yang padajal sudah tertutupi topeng. Tapi ia tidak menutup matanya.

"Hahaha.. kubilang juga jangan percaya begitu saja omongan si Zetsu!"

"Diam Hidan..!"

"Tapi Pein.."

"Setidaknya ini kan gadis pink yang Zetsu ceritakan kan?"

"Kita bisa bunuh wanita ini, sehingga Sasori akan tersiksa!"

Kakashi dan Sakura yang sempat terbengong akhirnya tersadar akan keadaan mereka yang seperti itu. terlebih ditonton oleh beberapa orang!

Mereka Akatsuki!

Dan kali ini Akatsuki yang malah terbengong saat melihat Sakura menarik taplak meja di meja sebelahnya untuk menutupi tubuhnya. Apalagi saat Sakura berteriak..

"HEI DASAR PENJAHAT BODOH TUKANG INTIP!!!"

"Keluar! Kalau mau bertarung nanti dulu! Biarkan kami pakai baju!" Sakura wajahnya sudah sangat merah karena anggota Akatsuki itu hanya mengangguk dan menelan liur mereka melihat tubuh Sakura.

Setelah mereka keluar, Sakura segera menarik Kakashi.

"Sensei ayo!"

"Sakura, apa yang harus kita lakukan?! Kita tak mungkin mengalahkan mereka semua sementara kita hanya berdua."

"Sensei, apapun yang akan terjadi, asal aku bersamamu, aku siap menghadapi apapun!" Sakura menatap Kakashi tegas.


TBC

Hoaaa…

Makin jelek yah?

Ini pendek soalnya buru-buru.

kompi aku masih rusak T,T

Maaf aku juga gak bisa menghilangkan kebodohanku masalah typo! T,T

Oh ya, polling dong.

Kakasaku apa Sasosaku? *bingung nentuin endingnya saku ma sapa T,T*

Akhir kata,

Review dong..