Holla minna~ Hajimemashite! Watashi no namae wa kiky desu ^^' tp bosen ye perkenalan pake basa jepang mulu? Kalo gitu kiky coba pake basa mandarin sesuai yang diajarin 'n dipake di skula kiky aja yah?

Ni men hao~ wo de mingzi shi Darky Hinariyoshi. Wo jiao kiky. Gao xing jian dao ni!

Hoho... ini fic pertama kiky di fandom DGM. Jadi mohon maklum kalo masih ada yang kurang-kurang ;) Kiky menulis –atau mengetik tepatnya- fic ini bertujuan untuk merayakan '1 Tahun Dedikasi Kiky Untuk FFN'. Mungkin bagi Anda sekalian hal demikian tidak perlu dirayakan. Tapi yang namanya orang kan beda-beda. Iya nggak??

Disclaimer: Hoshino Katsura exactly...

Pairing: not yet for now, but I'm promise Yullen and Laven in the future

Warning: AU, OOC, shonen-ai, school life, 80% imagination 20% my reality XP, Allen POV, bahasa santai plus so'ing (sok inggris)

Mr. Invisible

Act.1: Allen, Mr. Invisible to Incredible

*****

Panggil aku Tuan Tak Tampak. Sebab aku invisible di mata mereka. Meskipun aku ada tapi aku hanya dianggap bayangan oleh mereka. Aku bukan hantu atau setan. It's simply Allen Walker. Si penyendiri yang lain daripada yang lain. Mengapa aku lain? Karena pertama, aku tak sama seperti mereka. Kedua, aku tak bisa seperti mereka. Ketiga, aku berbeda dari mereka. Dan keempat, aku tak dianggap sama oleh mereka.

Kata orang untuk bisa survive di SMA, kamu harus menggunakan segala cara yang kamu punya. Entah dengan modal tampang, otak, harta atau kekuasaan asalkan agar tak tersisih dari pergaulan itu semua halal saja digunakan. Karena dengan begitu kau bisa mendapatkan gelar kehormatan idaman tiap remaja. Yaitu gelar sebagai 'anak populer'.

Akibat luka bakar di sekujur tangan kanan beserta luka gores di wajah, tampangku jelas tak menjual. Apalagi otak. Rata-rata menukik ke bawah. Kekayaan pun aku tak punya. Jadi intinya aku tidak punya modal apa-apa untuk tetap bisa bertahan di tengah kerasnya persaingan poularitas SMA Black Order. Lebih baik aku terus menjadi Mr. Invisble. Kadang tampak tapi lebih sering tak tampak.

"Kanda!!!"

"Lavi!!!"

Cukup, aku kenyang setiap hari mendengar anak-anak memanggil nama-nama tadi. Memang sih, mereka itu kan dua cowok paling beken seantero SMA Black Order. So, wajar kalau anak-anak SMA Black Order dari Sabang sampai Merauke berlomba-lomba menyapa mereka setiap pagi. Memang apa hebatnya mereka?

Well, of course they're great guys. If not, they –certainly- can't be a famous students just like now.

*****

Introduction:

Yuu Kanda. Ini dia Mr. Pretty Boy. Ciri-ciri rambut hitam panjang diikat model ponytail, mata hitam tajam menyeramkan –menurutku. Si jenius dari kelas akselerasi. Dari sekian banyak makhluk 'menyebalkan' di dunia, cowok inilah yang paling aku benci. Mengapa? Karena gayanya yang sok penting! Galak, judes, dingin, sok keren. Sejak SD aku selalu satu sekolah dengan Kanda. Jadi aku paham betul bagaimana BURUKnya dia. Apalagi dari jaman SD sampai SMA aku tidak pernah dengar Kanda punya pacar, dekat dengan perempuan, atau bahkan suka sama perempuan. Kadang aku berpikir apa jangan-jangan dia... O.O

And then, Lavi Bookman. Playboy cap kadal dari kelas XI E. Dia sekelas denganku. Ciri-ciri Lavi: rambut spike warna merah, mata emerald green ber-eyepatch, kadang suka pakai bandana. Kalau Anda bertemu dengan manusia semacam ini, maka hati-hatilah kalau tidak mau termakan rayuan gombalnya. Lavi anak band. Biasa dikerubuti cewek-cewek cantik. Maka tidak kaget kalau ada kasus dia ganti pacar 3X sehari seperti kalau mau minum obat. Anehnya, pacar Lavi cewek semua! (ya iyalah!!) Cowok mana coba yang nggak sirik pada Lavi?

Selain Kanda dan Lavi, masih ada satu lagi anggota tetap club anak-anak populer. Yaitu, Lenalee Lee! Dia ketua tim cheerleader. Cantik, pintar, juga ramah. Yah, setidaknya dia masih mau menyapaku. Dia juga sangat kuat dan meyeramkan jika sedang marah. Dulu teman les semasa SMP. Tidak kupungkiri dulu pun aku sempat suka pada Lenalee. Tapi entah mengapa perasaan itu tiba-tiba menguap begitu saja.

*****

Hari ini... seperti biasa, kehidupan biasa-biasa saja-ku dimulai. Bangun pagi, mandi, sarapan, berangkat sekolah. Oh ya, apa aku sudah bercerita mengenai orangtuaku? Belum? Kalau begitu biar aku ceritakan sedikit. Tujuh tahun lalu terjadi kebakaran besar di komplek perumahan tempat keluargaku tinggal. Peristiwa tersebut menelan banyak korban termasuk kedua orangtuaku. Aku bisa hidup hingga saat ini pun karena pengorbanan ayah dan ibu. Kebakaran itulah penyebab luka-luka ini ada. Kemudian sejak saat itu, aku dirawat oleh teman ayah.

Nah, cukup sekian! Penjelasan yang benar-benar sedikit, bukan? Aku tidak mau menangis gara-gara menceritakan hal ini pada kalian. Akan sangat memalukan bila itu terjadi. Biarlah sedihku kupendam sendiri. Halah, sok puitis!

By the way, sekarang aku sudah sampai sekolah. Dan tebak apa yang terjadi padaku di awal hari ini.

"Awww, hati-hati kalau jalan! Punya mata nggak sih?!", sembur orang yang tanpa sengaja aku tabrak.

"Ma-maaf," ujarku sambil mendongak melihat siapa yang sudah aku tabrak di tikungan kelas. Ketika berhasil menangkap sosok di hadapanku... DEGG!! Aku hampir kena serangan jantung mendadak.

Oh-My-God! Rambut hitam panjang dikuncir model ponytail, mata hitam pekat, tampang judes, galak plus angker. Si tuan sok penting dari kelas akselerasi. Aku menabrak Yuu Kanda! Mending nabrak Angelina Jolie. Ditabrak berapa kali pun aku rela-rela saja. Tapi apa ini?! Tuhan tidak adil!!! __

"Ooh, moyashi toh? Pantas ceroboh sekali. Lain kali kalau jalan mata dipakai jangan cuma dijadikan pajangan," katanya ringan seolah tanpa dosa sambil berlalu melewatiku. Ada raut-raut sinis terpancar dari wajah Kanda. Aduh, matanya...ingin aku colok sampai keluar!

Tanpa sadar aku menggeretakkan gigiku. Apa mulutnya tidak pernah di sekolahkan? Apa tidak bisa sedikit saja tidak membuat orang lain tersinggung? Lagipula aku sudah minta maaf. Tidak perlu menghina begitu. "Nggak usah menghina, ya?! Dasar BANCI!!" Oops! Sial, aku mengatakan kata-kata keramat itu. Otomatis Kanda berbalik dan menatapku marah. Ia berjalan kembali ke tempatku berdiri sekarang.

"Apa kau bilang?", tanya Kanda horror. Walau begitu anehnya aku tidak merasa takut terlebih gentar. Aku ingin dia sadar betapa menyebalkannya dia.

"Kau dengar? Aku bilang banci menyebalkan, tidak tahu diri, angkuh, sombong, arogan, harusnya kau sadar akan hal itu!", selesai sudah. Mungkin aku akan mati detik ini juga. Tapi aku puas telah mengungkapkan seluruh isi hatiku. Bukankah lebih baik mengutarakannya langsung di hadapan orang yang bersangkutan daripada membicarakannya di belakang? Yang seperti itu pasti lebih menyakitkan. Meski aku tak yakin seorang Kanda bisa merasakannya.

Kulihat ia mengayunkan tangan ke arahku. Tampak lambat tapi aku tahu cepat. Kalau dia mau menamparku, okay, tidak masalah. Namun ketika tangan Kanda mulai mendekat, tiba-tiba ada tangan lain yang menahannya. Milik seorang pemuda berambut spike merah. Lavi, my savior!

"Yuu-chan, lebih baik tidak usah. Tak ada untungnya bagimu," ujar Lavi tanpa mengalihkan pandangan dari mata Kanda. Tepat saat itu juga datanglah Lenalee.

"Kau bikin ramai saja. Ayo pergi," ujarnya sembari menggiring Kanda dan Lavi menjauh dari tempat perkara. Ia sempat menoleh seraya melempar senyum kepadaku. "Maaf merepotkan." Aku balik senyum sambil mengangguk.

Setelah mereka sudah pergi cukup jauh, ternyata anak-anak lain masih berkerumun. Tidak langsung membubarkan diri. Mereka berbisik-bisik, ada pula yang menunjuk-nunjuk ke arahku. Merasa terganggu, aku pun berlari pergi menuju kelas.

Esok harinya semua anak satu sekolah tampak aneh. Mereka terus memandangiku dengan tatapan aneh pula. Begitu kutahu rupa-rupanya mereka tengah memperhatikan Allen. 'Orang Pertama yang Berani Menghina Yuu Kanda.' Dan kau tahu apa artinya? Yap, betul, beken mendadak.

.. .


Huwah, selesai juga chapter 1! Punggungku sudah pegal 2 jam ngetik di depan komputer. Gara-gara kebanyakan baca chicklit, bahasaku jadi ikut kebawa so'ing2an. Mana chapter ini pendek banget lagi. Oh, yah, kiky tunggu reviewnya! Kritik, saran, komentar semua kiky terima dengan lapang dada. Kalau ada yang pengin liat fic ini berlanjut, maka review-lah!! XD

Thanks to: - Yiyi my sister, reader pertama sekaligus editor juga sih..

Niza my sister, yang tak bosan-bosannya memuji ketampanan Key (SHINee)

Nanda my kouhai, yang selalu membuatku pusing dengan pertanyaan2nya

Mumz, yang selalu menasehatiku agar tidak terlalu banyak menulis fanfic

KdaL members yang-sumpah-ribut-banget-di-kelas!!! Gak liat ada orang ngetik apa?!

And especially for YOU