_Keep Loving_

Desclaimer: Masashi Kishim0t0

Rating: T

Pairing: Sasuke x Sakura x Naruko

By: Kinoshita no Shoujo

Genre : Romance but Gaje

To : Nacchi-senpai, baca ya... ^__^

Flashback..

"Lepasin!" bentak si anak baru merasa disepelekan.

"Nggak akan sampai kau kulempar ke neraka!"ancam Naruto lebay mampus.

"Usuratonkaschi...."desis si anak baru. Matanya menyala-nyala memandang Naruto, kemudian berpaling juga memandang Sakura yang masih tersudut diantara pertengkaran mereka.


Chappie 2..

Sakura terus memimpikan malam-malam setelah kejadian tersebut. Mulai detik itu dia memutuskan untuk terus membenci Sasuke. Karena tak ada hal baik sedikitpun yang diperbuat Sasuke selama di kelas. Baik dengan dirinya ataupun teman sekelas lainnya. Rasa benci mendarah daging dalam diri Sakura. Mengklaim bahwa Sasuke adalah cowok paling menyebalkan yang pernah ia temui seumur hidup. Beda dengan Naruto yang dikenalnya adalah cowok baik hati. Heran memang, bagaimana dia bisa sebenci itu dengan Sasuke. Tapi perasaan itu ada begitu saja dalam dirinya. Sakura memang mudah menyukai dan membenci seseorang. Jadi jangan heran jika dengan sedikit alasan saja dapat merubah imej seseorang dimatanya dalam sekejap.

Hari itu hari Kamis, Naruto dan Sakura menuju ruang guru untuk menyerahkan buku-buku tugas satu kelas. Mereka berjalan berdampingan menuju kelasnya yang berada di bawah tangga. Hinata tiba-tiba saja melintas di depan mereka tanpa memandang. Naruto segera menyerahkan buku yang dibawanya kepada Sakura. Bertumpuk buku tebal telah bertengger`di tangan Sakura.

Sebelum Naruto melesat mengejar Hinata, Sakura menangkap lengan Naruto. "Mau kemana Naruto?" tanyanya penuh cemas berharap Naruto merasa tak tega membuatnya mengantar sendiri buku-buku tersebut ke ruang guru.

"Aku mau menemui Hinata sebentar," Naruto mengibaskan tangan Sakura sampai setengah terlempar. Sakura tersentak. Tapi naruto tak peduli dengan itu dan segera menyusul Hinata. Sakura menatap bisu tingkah Naruto yang begitu care terhadap Hinata. Begitu lain dengan perlakuan terhadap dirinya. Di mata Sakura, mungkin Hinata sudah mencuri hati Naruto terlebih dulu dari padanya yang bahkan satu kelas Naruto. Dan Hinata berhasil merenggut perhatian Naruto. Semua ini membuat Sakura kecewa. Kekecewaan itu terus berlanjut hingga hari ini. Membuat Sakura memantapkan hati dan menyerah soal Naruto yang sudah tidak bisa diharapkan lagi untuk dimiliki.

#

Sakura's home...

Televisi kini memutar kaset CD yang telah Sakura masukkan kedalam impact-nya. Gadis itu tengah bersantai sehabis menghadapi hari yang tergolong cukup berat untuknya. Ingin melepaskan kegundahan dengan menikmati alunan-alunan indah musik yang sudah lama tak diputarnya. Sakura meng-set televisi dalam mode karaoke. Dan lagu dari Ungu pun mengalun.. Sakura agak lupa apa judulnya dan melihat tulisan di pojok kiri bawah si layar kaca. Ternyata, ber-title: Cinta Dalam Hati. Liriknya mulai tercantum di sisi bawah layar kaca. Sakura benyanyi,

"Mungkin ini memang jalan takdirku

Mengagumi tanpa dicintai

Tak mengapa bagiku

asal kaupun bahagia dalam hidupmu..

dalam hidupmu.."

Sakura tergagap seketika saat menyadari lagu ini adalah dirinya yang sekarang. Dengan penuh penghayatan, Sakura kemudian memulai bait yang kedua..

"Telah lama kupendam perasaan itu

menunggu hatimu menyambut diriku

tak mengapa bagiku

mencintaimu pun adalah bahagia untukku,"

Sakura mulai menangis..

"bahagia untukku…"

Reff di keluarkan sepenuh hati..

"Kuingin kau tahu.. diriku disini menanti dirimu

meski kutunggu hingga ujung waktuku

dan berharap kisah ini kan abadi untuk selamanya..

Penghayatan pol-polan..

"Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja

tuk ucapkan slamat tinggal untuk slamanya

dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja.."

"O...o.. ha...ha..." lantunan tanpa lirik yang mengiringi lubernya air mata yang jatuh kelantai kamar. Bisa kita bayangkan betapa Sakura tersiksa dengan perasaan itu. Malam itu dilaluinya bersama melodi cinta sang televisi. Dia berjanji tak akan selamanya larut dalam jurang cinta seperti ini. Ia akan bangkit, dengan atau tanpa Naruto!

#


Konoha High School 3..

Sekarang Sakura tak lagi memandang Naruto. Dia mencoba untuk mencari hati insan adam yang lain sebagai tempat hatinya bertambat. Sulit sekali menghapus Naruto dari hatinya jika tak ada orang lain yang menggantikan posisi tersebut. Siapapun orang penggantinya.

Jam pelajaran ke 5...

Perut Sakura keroncongan sehabis jam Biologi. Dia memutuskan menuruni tangga pergi ke kantin memenuhi hasratnya sebagai sebentuk makhluk hidup. Untung saja pas jam istirahat. Di waktu yang masih tergolong pagi itu, embun masih juga menutup pandangan mata walau sudah tidak terlalu ada pengaruhnya. Kemarin memang hujan lebat sampai gedung sekolah sedikit mengalami kebocoran di beberapa tempat. Tapi untunglah sudah selesai diperbaiki sebelum jam pelajaran ke-2 tadi. Perasaan jadi sedikit tenang.

Sakura menuruni tangga berkeramik putih itu. Tangannya menelusuri palang tangga layaknya seorang putri turun dari singgasana istana. Menghirup penuh oksigen di musim hujan. Ringan sekali rasanya. Tiba-tiba kakinya meluncur kebelakang karena alas kakinya aus. Sakura kaget dan menginjak genangan air yang tak terlihat membuatnya makin melesat kebawah tak terkendali, "Kyaaa..!"

Tubuhnya condong kedepan tertarik oleh gaya grafitasi dan sedikit lagi jidatnya akan membentur palang tangga. Tapi... Settt— GREPP!! Tubuhnya tertahan melayang.

Seorang yang ia rasa berbadan tegap telah menopang tubuhnya dari belakang. Memeluk erat lingkar pinggang Sakura agar Sakura selamat. Tidak jadi jatuh! Dekapan itu membuat mereka melorot bersama di tengah satu gundukan tangga. Mereka terduduk bersimpuh dan membelak dengan apa yang baru saja terjadi. Degup jantung Sakura sangat terasa di pelukan itu. Dia kaget dan sangat ketakutan. Gemetaran bertambah ketika menyadari tangan yang memeluknya adalah tangan besar seorang laki-laki berkulit pucat.

Kemudian suara bernada rendah hadir di telinganya berkata dengan lembut dan sedikit cemas, "Kau tak apa-apa?"

Sakura menata hatinya yang masih tak karuan dan menoleh lemah pada orang yang telah menyelamatkan jiwanya. Kaget kuadrat ditemuinya saat dia mengetahui siapa. Ternyata orang itu adalah Sasuke. Sasuke. Sasuke? Ya.. orang yang selama ini sangat dibenci dalam seumur-umurnya.

Melihat mimik Sakura terkejut karena ditolong olehnya, Sasuke berusaha buru-buru melepaskan pelukan dan beranjak berdiri dengan kedua kaki yang masih ringkuh karena tertindih Sakura. Dia melangkah menapak sepatu ke bawah tangga meninggalkan gadis yang masih berpaku pandang terhadapnya tersebut. Sasuke menghembuskan nafas yang terlalu lirih untuk tidak didengar oleh Sakura. Sakura terus memandang Sasuke hingga air matanya tak terasa meleleh luber deras ketika Sasuke menghilang dari sudut pandang.

Sakura memperbaiki diri dan segera berlari ke atas menuju ke toilet yang bersebelahan dengan kelasnya. Perut yang tadinya lapar kini hilang tak bersisa dalam sekejap. Sakura menutup pintu toilet dengan sedikit dobrakan keras. Untung saja tak ada orang disana. Sakura berdiri di depan cermin yang cukup besar di toilet. Kedua tangan gadis mungil itu menutup penuh wajahnya yang basah oleh air mata. Isakan-isakan sedikit menggema di toilet itu. Dada Sakura penuh sesak saat wajahnya tampak di cermin dengan warna merah sembab.

"Dia menolongku.. Dia menolongku.." rengekannya pecah saat Sakura mengulang kembali kata-kata itu dalam lampu toilet yang redup.

#

Pulang sekolah, masih dikelas..

Sasuke mengemas barang-barangnya dan menjejalkannya ke dalam tas. Hari ini pelajaran Pak Kakashi memang ber-hand out banyak sekali. Jadi sulit mengumpulkan dan menata tumpukan kertas yang berceceran disana-sini.

"Sasuke, ada yang bisa kubantu?"

Sasuke terkejut, baru kali ini ada yang menawarkan bantuan padanya. "Tidak ada, Sakura.."

"Tidak apa-apa, kok.." Sakura mengambil beberapa carik kertas dan menggeplakkan ujungnya supaya lebih rapi. "nih.."

"Oh, terima kasih.." Sasuke menangkap uluran Sakura dalam sebuah senyuman.

Sakura membelak kaget. Baru dilihatnya sesosok Sasuke tersenyum karena hal beginian.

Sasuke yang tadinya sibuk memasukkan bukunya, menatap Sakura cengok karena cewek cantik itu terus mengamatinya. "Kenapa Sakura?"

"Enggak, Cuma heran saja.." Sakura saling menggenggam kedua tangannya erat. Telapaknya basah, dia berkeringat.

"... Ngomong-ngomong.. errr.. terima kasih tadi telah menolongku.." katanya tanpa menatap Sasuke. Tak ingin cowok emo itu melihat semburat merah yang membekas lekat dimukanya.

Sasuke mendengus agak kuat. "Oh, yang tadi,ya.. Lupakan saja..". Sasuke memanggul tasnya dan beranjak pergi meninggalkan Sakura sendirian di dalam kelas.

Seharusnya perkataan Sasuke membuat Sakura lega karena pertolongan Sasuke tadi tidak masuk hitungan permusuhan mereka selama ini. Tapi entah mengapa hatinya malah sakit tak karuan. Seperti dijambak plus robek oleh sesuatu. Perasaan macam apa ini?

Sepanjang perjalanan pulang, Sakura terus-menerus memikirkan adegan tadi yang terus berulang dalam ingatan. Ibu Sakura yang duduk di jok samping menyadari ada yang tidak beres dengan putrinya, "Ada apa Sakura? Tumben kamu tidak secerewet biasanya."

Sakura agak mendelik ditanya seperti itu. Pelangi yang hanya berwarna merah menghiasi mukanya. Dia salah tingkah, "tidak apa-apa, kok Mam.."

"Hmm.." Ibu Sakura yang memegang kendali mobil itu hanya berdecak. Tetapi dia tahu bahwa anaknya telah dilanda yang namanya jatuh cinta. Jatuh cinta lebih dari jatuh cinta yang dirasakan sebelumnya. Ibu Sakura tidak ingin mencampuri urusan anaknya terlalu dalam. Biarlah gadis ini menjalani hidup seperti yang digariskan kehidupan untuknya.

Setelah berfikir terlalu lama, Sakura memutuskan untuk memantapkan hatinya kepada Sasuke sebagai pengganti Naruto yang telah membuang cinta yang di bangun setulus hati.

#

Konoha Gakuen 3, petang..

Malam tahun baru, Sakura memojok sendiri di tengah dingin malam plus ramainya teman-teman satu angkatan yang berkumpul untuk merayakan pergantian tahun. Sakura bingung bukan main. Teman-teman yang melihatnya mengira dia sedang frustasi akhir tahun. Tapi bukan itu penyebab sebenarnya! Yang sebenarnya adalah perkataan Naruto setengah jam yang lalu masih saja terngiang, teringat dalam radius dekat terus menggema di telinganya.. Inti dari percakapannya dengan Naruto yang diucapkan dengan terbata-bata tadi tak lain dan tak bukan adalah Naruto menembaknya!!

Apa yang mesti dia lakukan?? Sementara hatinya sudah dimantapkan hanya untuk Sasuke seorang. Kenapa Naruto.. Kenapa?? Kenapa tak sedari dulu kamu katakan? Kenapa kamu harus terlambat Naruto? Kini hatinya padamu sudah tiada lagi. Dibuang jauh-jauh rasa itu karena terlalu perih untuk dirasa..

"Maaf adalah jawaban terakhirku untuk permintaanmu terhadap diriku. Maafkan aku, Naruto.. Maaf.. maaf.." Air matanya menetes kembali. Bulir-bulir jernih mengalir deras.

Ia ingat kata-kata Naruto. "Walaupun kau telah menolakku, tetapi aku akan setia menunggumu kembali untukku."

Telinga Sakura sayup-sayup mendengar MP3 dari HP anak kelas sebelah yang usil mendengarkan lagu Agnes-Jera mode loadspeaker.

Salam hangat untuk cintamu

Aku yang kandas dan patah hati..

Sakura makin tak tahan meneteskan air matanya semakin dalam.

Biarlah orang memandang lemah

Aku tak mau bercinta lagi

Hatinya terasa makin tertusuk,

Engkau yang dulu pernah ku cinta

Namun terlanjur kau bersamanya

Sakura membenamkan kepalanya dengan kedua lengan yang saling terkait di atas lulutnya,

Dan ku terluka oleh cintanya

Kini kau hadir ku sudah, JERA~

"Ada apa Sakura?"

Lagi-lagi suara rendah nyaring itu mengagetkan Sakura. Suara cowok emo yang sudah mulai jadi teman dekatnya. Sasuke melipat kedua kaki tanpa duduk sedangkan lututnya bersandar di lulut Sakura. Kakinya berjinjit menopang badan.

"Ti-tidak apa-apa.." Sakura buru-buru mengelap air mata dengan punggung tangan. Tetapi masih juga tersisa sedikit di pelupuk mata dan akan segera menetes kembali. Sebelum menetes, jempol hangat Sasuke sontak menghapusnya. Sakura terpaku ketika tangan Sasuke menyentuh lembut padanya. Lalu mereka saling berpandangan.

"Sasuke sayang~" tiba-tiba dibelakang Sasuke muncul cecunguk yang biasa dikenal bernama Karin.

"Yuk! Kita ke lapangan basket. Anak-anak laen udah pada kesana," kata Karin sambil merangkul sebelah lengan Sasuke dan mengajaknya berdiri. Tanpa basa-basi Sasuke mengikuti tarikan Karin. Ia menatap Sakura, "Ayo Sakura!" satu tangan Sasuke yang masih bebas kini menggenggam tangan Sakura erat. Sakura terlonjak berdiri dalam tarikan itu.

"Iyeiiii...!!" Karin berteriak ricuh ketika mereka berhenti di lapangan basket sekolah. "Wahh.. teman-teman sudah nyiapin kembang api!" dia melesat menuju teman-teman cowok yang lagi mempersiapkan acara pelepasan tahun.

Sasuke mendengus, "Maaf, ya Sakura.. Pacarku satu itu memang lebay-nya minta ampun!!"

Petir super besar menyambar.

Sakura mendelik dengan tatapan hampa dalam detik itu juga. Rohnya keluar tak tahu pergi kemana. Dia tak tahu pandangannya pun mengarah kemana. Kabur mata seketika saat tubuhnya terasa jatuh ke neraka.

"Pa-pacar?" katanya berbisik. Tapi Sasuke mendengarnya.

"Lho? Aku belum pernah cerita, ya?" Sasuke menatap Sakura dengan tampang rada terkejut.

Sasuke kemudian memandang langit penuh bintang tanpa menutupi rasa bahagianya dan melanjutkan, "Dia pacarku sejak seminggu yang lalu. Aku yang ditembak. Sedikit gugup sih sebenarnya. Kupikir boleh juga. Nggak sadar lama-lama aku juga suka padanya, hehehe.." Sasuke menggaruk pipinya yang tidak gatal dengan ujung telunjuk sambil mesam-mesum.

DRAPP!! Sakura berlari menjauh dari Sasuke. Tangannya menahan air mata yang jatuh kembali sebelum Sasuke tahu.

Sasuke berteriak kaget ketika Sakura berbalik cepat menjauh darinya, "Sakura!!". Sasuke berusaha meraih lengan Sakura tetapi tak sampai. Kaki Sasuke tertahan. Dia tak bisa meninggalkan Karin disini bersama cowok-cowok tadi. Akhirnya dia membiarkan Sakura yang sekarang kembali terpojok di sudut bangunan. Membiarkan Sakura berdiam dalam kesedihan meratapi nasibnya. Sasuke berinisiatif mengambil HP dari saku celana dan menghubungi gadis berambut pink itu. Pip~ Pip~

Ini kisah tentang aku

Yang cintanya kandas slalu

Kepada para pencinta

dengar laguku

Ring tone berbunyi, Sakura yang merasa terabaikan sontak kaget. Dia mengambil HP flip yang layarnya menyala dengan tulisan 'My Lovely memanggil..'. Tapi Sakura memilih menunduk di antara kedua lengannya dan bersimpuh bersandar pada dinding. Dari pada mendengar suara yang baru saja menusuk hatinya, lebih baik mendengar ring tone yang baru seminggu lalu dipasangnya.

Apa ku tak pantas dicinta

Apakah diri ini tak layak, mencinta

Apakah memang tak ada cinta untuk diriku ini

Ring tone berhenti berdering. Tanda Sasuke memutuskan telepon. Dari balik tembok Sakura mendengar hitungan mundur dimulai. Sepuluh, sembilan,

'Awal tahun seharusnya harus dimulai dengan semangat baru.. Ya.. Meski otakku berkata demikian, tetapi hatiku berkata lain.. Aku tak ingin memulai awal tahun 2010 ini.. Lalu aku harus bagaimana?' Sakura mencari format MP3 di HP dan menekan play pada satu lagu.. Lirik lagu yang meneruskan ring tone-nya yang terhenti.

Menyebalkan

Menyedihkan,

Menyenangkan..

Tiga, dua, satu..

Cing.... DHUARR!! Cing.... DHUARR!! DHUARR!!

Teett..teeett..teeettt..

"Gaduh sudah teman-teman di lapangan basket. Apa aku juga harus kesana...? Baik, aku kesana.". Sakura berdiri dan berjalan menuju lapangan basket di balik tembok itu. Sasuke melihatnya sedang mengusap air mata sambil berjalan ke arahnya dan Karin.

Sasuke berkata dengan cemas, "Kamu kenapa Sakura? Dari tadi kok nangis terus?"

"Tidak apa-apa, Sas.. Kembang apinya bagus, ya.." Sakura melayangkan pandangan ke langit dimana kembang api mencuat meledak berusaha membawa keceriaan dalam hati orang-orang yang melihatnya. Sasuke ikut memandang sang kembang api.

Sasuke tersenyum simpul sambil sedikit menahan tawa, "Iya! Kamu terlalu sedih melepas tahun ini, ya.. Mungkin tahun ini begitu indah bagi kita semua. Mudah-mudahan saja tahun yang baru memberi keindahan yang lebih mengagumkan!"

Sakura tersenyum memaksa tanpa berpaling dari megahnya bunga cahaya yang tercipta kontras dengan langit hitam. Dalam hatinya, dia jauh tertusuk "Ya.. aku terlalu sedih melepas tahun ini. Memang tahun ini begitu menyakitkan bagiku. Mudah-mudahan saja tahun yang baru ini tidak memberi derita yang lebih mengagumkan lagi.."

MP3 di HP yang digenggam Sakura masih menyanyikan lirik terakhir..

Sudahlah, biarkanlah kisah ini

hanya untuk.. Aku..


FIN!!

Kino-chan, Sasuke, Naruto, Sakura, dkk mengucapkan..

SELAMAT TAHUN BARU 2010!!!

Gomennnn..!! untuk Nacci-san, Kino minta maap kalu endingnya nggak seperti yang diharapkan..

Buat temen2 yang dah ripiu, makash, yaw!!

Kino mau off dulu buat dua minggu ini! Baca fict-nya Kino-chan yang laen, yaw! Ada Christmas Night, Gaara's Fang, dll. Masih based on true story semua kecuali Gaara's Fang!

RnR

RnR

RnR

RnR

RnR

Please?