Welcome to MÄR Heaven
xxxxxxxx
Disclaimer: yang jelas bukan punya saia. Tanya tuh Kishimoto-sensei sama Nobuyuki-sensei!! -kalo Naruto sama MÄR punya saia, saia bikin Naruto ketemu sama Ginta en dunia ninja saia gabung sama dunia dongeng MÄR-.
Genre: Adventure/Friendship slight Humor-mungkin-
Chara: Naruto Uzumaki, Ginta Toramizu, en other chara.
Summary: Naruto yang berawal dari mengejar 'stalker' misterius yang membuntutinya, tiba-tiba memasuki sebuah dunia lain!!!! Dunia apakah itu?
Fic CROSSOVER Naruto en MÄR!!! Buat penggemar kedua manga ini, harap baca!!
Ket: pre-shippuuden, Naruto en Ginta: 14 tahun.
ENJOY IT!!!
Xxxxxxxx
Part 1 –Other world!!!-
"Uffh...capeknya jalanin misi sendirian..." gumam Naruto pada dirinya sendiri sambil berjalan menuju pintu gerbang Konohagakure. Ya, ia baru saja pulang dari misi rangking D di Namigakure. Walaupun itu misi kelas yang paling rendah, tetap saja dia kelelahan. Wong, tugasnya dia disuruh bantu warga Nami yang kebanjiran ngungsi dan pake kagebunshin berkali-kali. Jelas aja capek!! Sendirian sih!!
"Uuh, Tsunade-baachan keterlaluan! Masa aku ngejalanin misi ini sendirian sih??!!" keluhnya sambil menendang batu di depannya hingga batu tak berdosa itu terjatuh tepat di balik semak-semak.
"Aduuhh..." tiba-tiba terdengar suara rintihan seseorang. Dengan sigap, Naruto melempar kunainya kearah semak-semak itu.
"Siapa disana??!" seru cowok berambut pirang itu. Siiiiinnggg.... gak ada suara apa-apa, hening.
"Huf, mungkin cuma kucing..." batinnya lalu kembali melanjutkan perjalanannya.
,
,
,
'HAAAHHH?? KUCING BISA NGOMONG 'Aduh'!!??'
Xxxxxxxx
"Hmm...misinya berhasil ya?" gumam Tsunade setelah mendengar laporan Naruto.
"Iya! Sekarang berikan upahku!!" ujar Naruto sedikit ketus sambil mengadahkan tangannya.
"Hh...baiklah. Tapi jangan judes gitu dong!" gerutu Tsunade tak kalah ketusnya. Kemudian ia memberikan sebuah amplop cokelat pada Naruto dan segera menyuruh(baca: mengusir)Naruto pergi.
Xxxxxxxx
"Aah...asyik. Uangnya lumayan nih buat beli ramen miso 10 mangkok!!! Hihihihi..." batin Naruto sambil tersenyum-senyum melihat uang didalam amplop itu, membuat orang-orang disekitarnya menjadi illfeel. Tiba-tiba, ia menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang.
"Perasaan ada yang ngikutin aku tadi..." gumamnya lalu cuek bebek sambil menggumamkan kalimat "Masa bodo, ah," dan langsung melangkah ke tempat Ichiraku Ramen berada.
Xxxxxxxx
-Di Ichiraku Ramen-
"Ini ramennya, Naruto," kata Ayame sambil memberikan mangkuk ramen yang ke-9.
"Arigatou, Ayame-nee," ucap Naruto senang tanpa memedulikan perutnya yang sudah membuncit karena ramen. Saat akan menyantap ramennya, ia merasa si 'stalker' mengintipnya dari luar.
'Huh, mengganggu saja,' gerutunya dalam hati.
Xxxxxxxx
Setelah puas menyantap 10 mangkuk ramen, Naruto memutuskan untuk jalan-jalan saja daripada pulang ke rumahnya dulu.
"Kalo stalker itu ngikutin aku lagi, bakal aku lemparin kunai dia!" tekadnya. Tiba-tiba ia merasakan si 'stalker' membuntutinya lagi. Dengan cepat, cowok pirang itu langsung menoleh ke belakang secepat kilat. Tidak sia-sia, matanya menangkap sosok hitam yang langsung nyungsep ke semak-semak.
"Aha, itu dia!!" serunya. Ia pun bergegas mengikuti sosok itu dengan cara menembus semak-semak yang tak berdosa itu untuk segera mengejar si 'stalker'.
"Hei, kamu!! Tunggu!!" Naruto terus berlari mengejar si 'stalker', hingga akhirnya si 'stalker' itu masuk ke sebuah celah putih di batang pohon.
'Hah, nembus ke pohon??!!' pikirnya kaget. Maunya sih dia memberhentikan kakinya, namun sayangnya, ia tergelincir lumut dan akhirnya...masuk ke batang pohon itu.
Xxxxxxxx
"Hee...kayaknya dia bukan orang sini, deh..."
"Iya, benar. Kayaknya dia pasti dari daerah lain,"
"Tanda di dahinya itu, apaan sih?"
Naruto merasa mendengar suara-suara orang disekelilingnya. Perlahan, ia pun membuka matanya.
"Heeii, dia bangun!!" tiba-tiba terdengar sebuah suara yang memekakkan telinga.
Saat Naruto merasa pandangannya sudah jelas, ia pun memandang orang-orang di sekitarnya, dan...
"HEEIII!!!! KALIAN INI SIAPA???" seru Naruto tak kalah dengan seseorang yang berteriak tadi. Dia refleks bangun.
"Seharusnya kami yang tanya kamu itu siapa," balas seorang anak yang tampaknya...mirip dengan Naruto?
Naruto memiringkan kepalanya. Jelas-jelas anak di depannya itu cukup mirip dengannya. Rambut kuning, penampilan urakan...dan memakai kalung? Dan anehnya, anak itu membawa makhluk besi yang menyerupai mainan kendama raksasa.
"Kau...siapa...??" tanya Naruto sepelan mungkin pada anak didepannya itu.
"Aku?? Seharusnya kau dulu yang memperkenalkan dirimu, tau!!" jawab anak itu ketus.
"Hei! Aku tanya baik-baik kamu malah judes gitu!!" protes Naruto.
"Sudah...sudah..." kali ini seorang cewek berambut biru pendek berpita pink menengahi mereka.
"Sepertinya kau bukan orang disini ya? Siapa namamu?" tanya cewek itu lembut.
"Aku, Naruto Uzumaki, shinobi dari Konohagakure yang akan menjadi Hokage berikutnya!!!" seru Naruto yang jelas-jelas mengucapkan hal yang gak penting. Kedua anak itu tampak bingung dengan bulir keringat besar di kening mereka.
"Kau ini ngomong apa, sih??" ujar anak pirang didepannya sinis.
"Heh?" sepertinya Naruto memang tidak tau kalau ia sudah berada di luar Konoha, di luar dunia ninja malahan.
"Sudahlah, apapun itu, selamat datang di dunia kami, MÄR Heaven," kata cewek itu seolah menyambut kehadiran Naruto.
"Namaku Snow, ini rekanku, Ginta Toramizu," ujar cewek yang mengaku bernama Snow itu sambil memperkenalkan cowok pirang yang bernama Ginta itu.
"Hei, trus aku gak diperkenalkan begitu??" tiba-tiba bola kendama raksasa yang sedari tadi diam, ikut nimbrung.
"Oh, ya. Ini Babbo, ärm Ginta," Snow memperkenalkan bola kendama itu, Babbo namanya.
Kepala Naruto serasa dipenuhi tanda tanya. 'Ini cewek ngomong apa sih?? Masa mainan bisa ngomong? Udah gitu hidungnya panjang banget lagi,' pikirnya.
Tiba-tiba, entah datangnya dari mana, terjadi retakan-retakan disekitar kakinya.
"Earth Beans!!!!" tiba-tiba(lagi) terdengar suara seorang cowok lainnya dari kejauhan.
SYUUUTTT!!!! "GYAAAAAAA!!!!!" Naruto berteriak kencang saat tubuhnya serasa diangkat tumbuhan kacang raksasa yang menjulang tinggi.
"Rasakan itu, penjahat!!!!!" seru seseorang yang merupakan pengguna tanaman itu dari bawah.
"Huweeee!!! Tinggi amat!!! Turunkan aku, baka!!!" protes Naruto sambil memberontak diatas daun kacang raksasa.
"Jack, turunkan dia! Dia bukan penyusup koq," bujuk Snow pada cowok yang dipanggil Jack itu.
"Tapi jelas-jelas, dia mengajak kalian berkelahi!!! Dan dia pasti ingin mencuri ärm kalian!!" kilah Jack keras kepala.
"Jack, turunkan saja!!" tiba-tiba Ginta ikut menyuruh Jack.
"Tapi..."
"Turunkan! Cepat!!" Jack mendengus kesal.
"Hufft, baiklah..." akhirnya tanaman kacang itu pun lenyap dan Naruto pun meluncur bebas dari ketinggian sekitar 60 meter.
'Celaka!!! Kalau begini aku bisa mati! Kalau begitu...' Naruto langsung menorehkan ibu jarinya ke gigi taringnya hingga berdarah dan memperagakan handseal lalu,... "KUCHIYOSE NO JUTSU!!!"
BUMM!!!! Naruto pun akhirnya jatuh diatas punggung Gamabunta.
"Huff, hampir saja..." kata Naruto lega.
"Huh, Naruto. Untuk apa kau memanggilku kesini?? Gak ada musuh apapun tuh. Mengganggu saja," cetus Gamabunta.
"Gomen. Tadi aku habis dijatuhin sama seseorang dari atas. Kalo gak ada kamu, aku pasti udah mati. Arigatou yaaa~," ucap Naruto seakan merayu katak besar itu supaya tidak marah.
"Huuhh...aku mau tidur siang dulu. Ngapain aku berada di tempat aneh seperti ini," setelah berkata begitu, Gamabunta pun lenyap.
TEP!! Naruto menjejakkan kakinya ke tanah. Ia baru menyadari kalo 3 anak itu plus Babbo memperhatikannya dengan tatapan cengo.
"Gu-guardian ärm macam apa tadi barusan???" ujar Snow pelan dengan masih memasang muka terkejut.
"I-iya. Belum pernah aku lihat Guardian Ärm yang seperti itu," komentar Jack takjub.
"Besarnya...luar biasa. Mungkin sedikit lebih besar dari Gargoyle," sambung Ginta. Sementara itu Babbo masih menatap Naruto dengan tatapan yang lebih cengo dari yang lain.
"He? Kenapa kalian? Kenapa menatapku seperti itu?" Naruto merasa heran saat diperhatikan begitu.
"Guardian Ärm-mu...langka..." kali ini Babbo yang berbicara.
Naruto menyipitkan matanya. Ia belum pernah dengar istilah begitu di Konohagakure.
"Guardian Ärm itu apa sih? Kalian ini dari tadi ngomongin istilah yang gak kumengerti sama sekali," kata Naruto sambil menggaruk-garuk kepalanya.
'Hahh...ternyata anak ini benar-benar dari dunia lain,' pikir Ginta.
"Yahh...akan kujelaskan..." Snow akhirnya akan memberikan 'les' pada Naruto seputar ärm.
"Ärm adalah sejenis senjata-senjata yang kami gunakan untuk menyerang musuh dalam bentuk cincin, kalung atau semacamnya. Ärm ada 3 jenis yaitu Holy Ärm untuk menyembuhkan luka, Nature Ärm untuk senjata berkekuatan natural atau alam, dan yang terakhir, Darkness Ärm, ärm yang sangat berbahaya untuk lawan maupun si pengguna. Selain itu, ada juga ärm yang enggak termasuk kategori itu. Misalnya, sekop yang dipegang Jack itu, merupakan Weapon Ärm," jelas Snow panjang lebar sambil menunjukkan sekop Jack.
"Oohh..." Naruto hanya meng 'oh' kan saja. "Lalu, apa itu Guardian Ärm??" tanyanya.
"Guardian Ärm adalah senjata pelindung kita yang biasanya berbentuk makhluk hidup. Kita mengendalikan guardian dengan menggunakan kekuatan gaib kita. Selama kita menggerakkan guardian, kita enggak akan bisa bergerak karena kekuatan kita dipakai oleh guardian tersebut," jawab cewek berjaket pink itu lagi.
Naruto sedari tadi memperhatikan boneka salju yang menggantung di kalung rantai Snow. Ekspresi mukanya berubah-ubah tergantung bagaimana Snow berekspresi.
"Uumm... Snow, apa yang boneka salju dikalungmu itu ärm-mu?" tanyanya lagi sambil menunjuk si boneka salju mini itu.
"Oh, benar sekali. Ini namanya 'Snowman', tapi aku lebih suka memanggilnya 'Yuki-chan'. Yuki-chan termasuk kategori special guardian ärm. Akan kutunjukkan..." Snow pun memegang si boneka salju dan berkata, "Perbanyak Yuki-chan,". Seketika muncul 2 boneka salju raksasa yang entah asalnya dari mana.
BUM!! BUM!!! "Who-...WHOAAAA!!!! BONEKA SALJU RAKSASA!!!" seru Naruto takjub.
"Nah, ini maksudku. Guardian Ärm-ku dibilang spesial karena bisa dipanggil berkali-kali. Tidak seperti Guardian Ärm biasa yang hanya bisa dipanggil sekali. Selain itu, aku enggak banyak menguras kekuatan gaib karena Yuki-chan enggak banyak bergerak," jelas Snow lagi sekaligus menutup penjelasannya.
Tiba-tiba sebuah sosok berwarna hitam menabraki Snow.
"Akh!! Edward!!" serunya kaget saat melihat seekor anjing berkacamata plus bertopi Sinterklas dibawahnya yang memakai jubah hitam.
"Ha-h...hah... Tuan Putri... aku sudah menemukan seseorang dari dunia lain untuk membantu kita!!" kata anjing yang bernama Edward itu.
"Benarkah, Ed???" ujar cewek berambut biru kobalt itu.
Edward mengangguk. Naruto menatap si anjing dengan bingung, kemudian ia berseru, "Ja-jadi kau...si stalker itu???!!!"
"Waaa... ternyata orangnya ada disini!!!" tunjuk Edward kaget pada Naruto.
"Hah?? Jadi anak ini yang akan membantu kita??" Ginta menatap Naruto heran. "Rasanya gak mungkin banget, deh. Anak ini gak punya ärm,"
"A-apa kamu bilang?? Gak mungkin???" geram Naruto kesal. Sepertinya perang dunia MÄR Heaven 6 tahun lalu akan terulang lagi.
"Sudah, sudah!! Kalian berantem mulu!!! Ayo Naruto, kami akan memperkenalkanmu pada anggota yang lain," Snow melerai Ginta dan Naruto lalu menggeret Naruto ke suatu tempat.
Xxxxxxxx
-Markas besar Team MÄR, Istana Restava-
Naruto menatap bingung pada orang-orang baru yang ditemuinya. Ada cowok stoic berambut biru cepak, ada cewek berambut pink panjang bertopi hitam, cowok mata tertutup kain, dan seorang bapak yang mengisap cerutu.
"Waahh~, Ginta-kun bawa orang baru, ya???" sambut seorang cewek tinggi berambut pink dengan ganjennya mendekati Ginta.
"Iya, Dorothy-nee, dari luar MÄR Heaven," kata Ginta pada cewek berambut pink yang dipanggil Dorothy itu.
"Oohh... siapa namamu~??" Dorothy pun ganti menatap muka Naruto.
"Naruto Uzumaki... dari Konohagakure..." kata Naruto dengan perasaan sedikit malu-malu, membuat mukanya semakin imut. 'Warna rambut kakak ini mirip sama Sakura-chan,' pikirnya.
"Kyaaaa!!! Manisnya!! Namamu unik sekali!!!" tiba-tiba Dorothy memeluk Naruto erat-erat, sampai Naruto sesak nafas.
"Dorothy-chan... kenapa gak meluk aku aja???" tiba-tiba seorang cowok yang matanya ditutup kain, tengah nangis darah melihat adegan 'mesra' didepannya.
"Cuih! Amit-amit tau!! Kamu itu gak ada imutnya samasekali, Nanashi!!!" kata-kata Dorothy serasa membuat cowok yang dipanggil Nanashi itu pundung di pojokan.
"Jadi...namanya Naruto, ya? Nama yang belum pernah kudengar sebelumya," ucap seorang bapak yang menggigit cerutu.
"Namaku Aran, lelaki terkuat kedua di MÄR Heaven ini," ucapnya dengan bangga, membuat yang lainnya menjadi sedikit illfeel.
"Hei, Alviss, perkenalkan dirimu juga, dong," bujuk Aran pada cowok berambut biru itu yang sedari tadi diam saja.
"Namaku Alviss, anggota Crossguard," katanya singkat padat jelas.
"Mm... Al, ada apa ini...??" tiba-tiba terdengar suara yang sangat kecil yang hanya mampu didengar Alviss.
"Oh, Bell. Kamu sudah bangun, ya? Ini ada orang baru yang akan masuk ke tim kita," kata Alviss pada makhluk kecil bersayap di pundaknya. Naruto membelalakan mata melihatnya. 'Apa itu?? Itu beneran peri kan?? Rasanya peri itu cuma ada di dongeng-dongeng aja, deh,' pikir Naruto.
"Benarkah? Siapa dia?" ujar Bell. Alviss menunjuk kearah Naruto. Bell kemudian mendekati Naruto dan Naruto hanya bisa terdiam terpaku. Baru kali ini dia melihat peri sungguhan. Ya, PERI SUNGGUHAN, saudara-saudara!!
Bell pun mengamati Naruto dari atas ke bawah. Kemudian ia berkata, "Kamu bukan orang sini, kan?" rasanya Naruto jadi panas karena sudah 3 kali ditanyai begitu.
"Iya! Aku berasal dari dunia ninja Konohagakure!!" cetus Naruto agak kesal.
"Dunia ninja??" seru mereka bersamaan minus Naruto.
"Iya, dunia ninja. Kenapa memangnya?" tanya cowok berjaket oranye itu.
"Enggak, kami belum pernah dengar dunia yang bernama dunia ninja," jawab Dorothy.
"Iya, lagipula ninja itu apaan sih??" cetus Nanashi.
"Err... itu lho... pasukan pelindung desa... masa kalian enggak tau??" Naruto menggaruk-garuk kepalanya karena heran melihat orang-orang dihadapannya ini yang tidak tahu samasekali apa itu ninja. Halah, intinya Naruto masih belom nyadar kalo dia sudah diluar dunia ninja.
"Pasukan pelindung?? Berarti sama dengan Crossguard," Alviss ikut bicara.
"Ah? Crossguard itu apa?" tanya Naruto.
"Crossguard itu satuan anggota pelindung wilayah ini. Intinya, sama dengan ninja yang kau bicarakan tadi," jawab Alviss.
"Oohh..." Naruto hanya ber-oh ria lalu diam. "...umm, hei...untuk apa kalian membawaku kesini?" semua terdiam sejenak.
"Itu..." Snow memulai pembicaraan. "...karena kami kekurangan tenaga untuk mempertahankan MÄR Heaven dari Chess Pieces. Sebenarnya kami sudah berusaha mengajak beberapa orang anggota Crossguard disini serta orang-orang dari dunia lain, namun mereka semua enggak mau. Untunglah ada kau, Naruto. Hanya kaulah satu-satunya orang dari dunia lain yang mau membantu kami," lanjutnya.
Naruto terdiam. Lalu ia bertanya, "Chess Pieces itu apa sih? Apakah mereka jahat?"
"Tentu saja. Mereka orang-orang terjahat yang pernah kami kenal!" jawab Dorothy tegas. "Mereka selalu berambisi untuk menguasai MÄR Heaven. Jika itu terjadi, tidak akan ada manusia lagi di dunia ini!" perkataan Dorothy tadi membuat semuanya termasuk Naruto sedikit merinding.
"Setelah mendengar penjelasan Snow dan Dorothy-nee tadi, apa kau masih mau bekerja sama dengan kami, Naruto?" ujar Ginta kemudian.
"Umm...," Naruto terdiam sejenak. "Baiklah, aku akan membantu kalian mempertahankan dunia kalian ini," katanya mantap.
"Bagus!! Mulai hari ini, Naruto resmi menjadi bagian dari kita!!" kata Ginta antusias.
-TSUZUKU-
(Next: Part 2 –Naruto hilang!!-)
Gimana? Baguskah? Jelekkah?? Sampaikan aja lewat r-e-v-i-e-w, ya!!!^^