Disclaimer © Masashi Kishimoto

.

Summary : Akankah pahitnya kenyataan di masa lalu akan musnah meski musim ini tengah berjalan? Ya. Hanya takdir yang bisa menjawabnya.


.

.

-MEMORIES OF THE WINTER-

Prologue

.

.



Desember.

Salju pertama di musim dingin.

-

Sakura menyibak tirai jendelanya, membiarkan seberkas cahaya menembus masuk ke dalam kamarnya. Perlahan, telapak tangan putihnya menyeka embun─yang melekat di jendela. Kemudian, ia dekatkan wajahnya pada jendela tersebut, dan ia biarkan kedua mata emeraldnya menyusuri butiran-butiran salju yang turun dari langit kelabu.

Gadis itu merapatkan cardigan merah marun yang dipakainya─ketika ia merasakan dingin mulai menyergap. Ia pun melangkahkan kakinya menuju sudut ruangan. Dalam hitungan detik, ia segera menyalakan pemanas dan menghangatkan diri di sampingnya. Bibirnya yang mungil menggumam kesal. Dingin. Satu dari sekian banyak alasan mengapa ia tak menyukai musim dingin. Terkadang ia ingin lenyap dari musim dingin, dan menampakkan diri kembali kala musim semi tiba. Dan kemudian ia akan tersenyum geli, kerap kali impian konyol tersebut melintas dalam pikirannya.

Ia merasa, sungguh mustahil untuk melepaskan diri dari jeratan musim dingin ini. Musim yang selalu mengembalikan ingatan menyakitkan itu. Sebuah sosok yang begitu dingin─yang sangat ingin ia lupakan dalam kehidupannya… untuk selamanya

-

-

-

Jika adam dan hawa ditakdirkan untuk bersama…

Apakah aku dengannya juga akan seperti itu?

-

-

Kehidupan Sakura tak pernah lepas dari kejadian itu. Setiap tapak langkah dan hembusan nafas, selalu terbayang sebuah kejadian yang hanya akan meninggalkan rasa sakit dan rasa marah yang begitu mendalam. Sejauh gadis itu mencoba menekan diri untuk melupakannya, semakin ingatan tersebut memuncak bercampur perasaan benci saat mengetahui─dia tak datang

Musim dingin. Disaat salju turun dengan lebatnya. Disaat sepasang insan berdebat akan egonya masing-masing. Itulah saat dimana gadis itu harus menerima suatu kenyataan pahit. Mengetahui bahwa takdir tak sejalan dengan perkiraannya. Dan gadis itu hanya bisa menangis, serta menyimpan perasaan marah yang berkecamuk itu, dalam hati.

-

-

Sebuah harapan semu,

yang hanya akan membuat hatimu sakit.

-

-

-


To be continued


.

Authors Note

Akhirnya nacchi buat fic lagi. Hmm… ada yang tau kalau ini kali pertama nacchi mencoba membuat 'prolog'? (^^) Jadi, gomen nasai kalau prolog ini terkesan pendek dan sama sekali tidak sesuai dengan keseluruhan cerita nantinya. Doakan saja supaya nacchi bisa menyelesaikannya hingga selesai dan tidak tersendat-sendat. (^^\/)

For the last, RnR pliss… segala saran dan kritik akan nacchi terima untuk kebaikan fanfic ini kedepannya =D

Karena kalianlah fic ini ada…

Domo Arigatou

.


© nacchi cullen