Disclaimer: heenn~ bukan saya yang pasti~;_;

Rating: T kok..

Pairing: Sasunaru, not Narusasu!..dan pairing-pairing lainnya.

Summary: Konoha Academy adalah sekolah unik bin ajaib yang dikelola oleh kepala sekolah yang unik juga. Ditambah dengan 3 remaja tampan pemegang OSIS, makin unik-lah Konoha Academy itu.

Author's Note:

Nyuahahah~ another weird fic from mee~

Wkakakaka XDD sungguh..diharapkan jangan baca kalau ga mau baca fic garing krauk2 macem gnian..;__; Penuh dgn KeGajean, mungkin sedikit OOC!!3

Tapi saya tak ingin melepaskan karakteristik dari tokoh2 Naru~ jadi doakan saja biar tak OOC..nyuahaha~

Wuokee~ kalau senang silahkan baca! Kalau ga, silahkan pergi! Jangan klik review klu ga suka! Kkkk *dtendang*

Warning: Shounen Ai, keGejean..garing krauk krauk

Italic : Shizune's talking

Normal : Shizune's narrative

"…" talk

'..' think

This fic based on manga and anime,

"Clamp School Detective"

by Clamp

*tapi ga semuanya sama kayak CSD,cuman gaya ceritanya hampir *

bwakakaka

Yomimashhooou~


~Prolouge~

Konoha Academy!!

Neko Battler

~Present~

Konoha School Detective

X

X

X

X

X

XxxxxxxxxxxX

Konoha Academy, masa sekarang..

"KYAAAA~! Hadap sini dong!!"

"Aku ingin hiidup denganmuu~!"

"Jadikanlah aku pembantumuuu~!"

"Oh my goat!!Oh my gooatt~!!Mereka melihat ke sinii~!"

"Aagghhh~! Tidaaaakk~! Mereka melihat ke arah sini!!AAAAHH~!AKU BISA MATII!"

"Kirie!! Jangan pingsan duluu! Lihat mereka!!Mereka melambaikan tangaan!"

"Ohh~!ohh~! Mereka ,eh,merekaterseeennyuumm~~~!!"

"Aaaa-!!Aku bisa mati bahagiiiaaa~"


*pengarang ditendang Shizune yang tiba-tiba datang*

Oke, mari saya jelaskan baik-baik. Jangan langsung keluar dan pergi dari halaman ini karena dialog yang tidak jelas di atas ini. Ataupun buru-buru ke bagian review untuk memberi flamer yang baik dan tidak sombong untuk author sedeng ini.

Saya, Shizune, sebagai narator dalam fic Konoha School Detective ini, akan selalu melaporkan setiap kejadian yang ada di dalam fic ini. Kenapa mesti saya? Karena saya hampir atau jarang muncul di cerita Naruto. Padahal peranan saya begitu besar dan sangat bagus bagi perkembangan Naruto yang asli. Bagaimana tidak?!! Saya selalu merawat orang-orang Konoha di saat sulit atau tidak, tetapi jarang untuk muncul di dalam cerita-cerita?!! Anda tahu betapa sakitnya sayaaaaaa!!! *cough**cough*

Baiklah. Maafkan curhat 24 jam dari saya itu. Saya akan segera menceritakan mengenai kelanjutan teriakan gila dari gadis-gadis di atas. Selamat membaca! Jangan lupa review!


Teriakan para gadis yang terlalu semangat itu terdengar dari sebuah pinggiran kota Konoha. Lebih tepatnya, di sebuah akademi yang megah di dekat laut dan di pinggiran kota. Para gadis yang kehilangan akal sehatnya itu sedang berteriak-teriak ke arah langit. Bukannya mereka berteriak karena mengidolakan awan ataupun pada burung camar yang sangat keren terbang melayang di atas langit. Tetapi mereka berteriak seakan-akan orang gila kepada sebuah balon udara yang berbentuk seperti kucing hitam. Bukan balon udara juga yang mereka teriakkan. Tetapi pada orang-orang yang ada di dalam balon udara yang melayang bebas di sana.

Jika lebih dispesifikkan, mereka berteriak kepada tiga orang remaja yang sedang melambai-lambaikan tangan ala miss universe dari balon udara kucing yang ada di langit. Tiga orang remaja laki-laki sehat wal'afiat, selamat sentosa, sehat lahir batin itu berciri-cirikan, rambut kuning muka cengarcengir, rambut hitam pantat ayam muka kulkas, rambut hitam muka mesum-mesum najis.

Teriakan gadis itu makin menggila saat rambut hitam muka mesum-mesum najis itu mencium-cium jarak jauh sambil berdadah-dadah ria ala artis-artis ibukota.

"KYYAAAA~!!! UCHIHA SAI-SAMAAA~!! PANAAS BANGGETT~!!" Eum, baiklah. Maksud panas ini bukannya panasnya panci yang habis dipanasin di kompor, tapi panas yang membuat gelora asmara para gadis itu membara bagaikan bara api yang dibakar. Dan dari teriakan bagaikan koor itu, diketahuilah, laki-laki rambut hitam muka mesum-mesum najis itu adalah Uchiha Sai.

Para gadis mulai mengangkat dan menurunkan kedua tangannya secara bergilir bagaikan sebuah ombak besar. Mereka bertindak aneh seperti itu karena melihat rambut pirang muka cengar-cengir berteriak dengan kerasnya sambil melanjutkan lambaian tangan-miss universe-nya itu.

"HEEEII! KALIAN GADIS-GADIS YANG CANTIKK! TERIMA KASIH TELAH MENUNGGU KAMII~! " Para gadis membalasnya,

"KYAAAAAAA~!!! SAMAA-SAMAA NAMIKAZE NARUTO-SAMAAAAAAAAA~!!!!MANISSNNYYAA~!" Oh, tentu saja, makhluk rambut pirang muka cengar-cengir itu adalah Namikaze Naruto.

"KYYAAAAA!!!UCHIHA SASUKE-SAMAAA~! LIHAT KE SINI DOONG~!KAMI INGIN MENDENGAR SUARA EMASMUUU~" Para gadis langsung berteriak tanpa menunggu sepatah dua patah kata dari remaja satu lagi itu. Remaja rambut hitam muka kulkas itu melirik ke arah para gadis yang berteriak itu dan menjawab,

"Hn"

"KYYAAAAAAA~!!!!!DIA MAU MELIHAT KITAA! DIA MAU BERBICARAA~!!KYYAAAA~"

Oke, saya ingin meluruskan sebentar. Melirik itu bukanlah melihat, dan berkata "Hn" itu juga bukan berbicara dengan suara emas, wahai gadis-gadis yang edan! Kenapa gadis-gadis itu tetap berteriak seperti orang sedang kumat penyakitnya padahal hanya dibalas seperti itu oleh Uchiha Sasuke? Jawabannya karena Uchiha Sasuke hampir tak pernah berbicara jika ia tidak ingin berbicara! Jadi, kata-kata "Hn" itu sudah seperti pidato bagi fans girl Sasuke!

Perlahan, balon udara itu pun turun menuju lapangan landas. Para gadis-gadis itu pun mengejar ke arah balon udara itu turun. Setelah balon udara itu menyentuh tanah, pintu kecil di balon udara itu pun dibuka oleh seorang bodyguard. Ketiga remaja itu pun melangkahkan kaki ke tanah dan tersenyum selebar mungkin (kecuali Sasuke).

Dalam sekejap, para bodyguard yang entah darimana segera berkumpul dan membentuk sebuah jalan bagi tiga remaja itu menuju ke arah gedung sekolah Konoha. Para gadis banyak yang mengeluh kesal ataupun berteriak agar bodyguard itu tak menutupi pandangan mereka.

Sai, Naruto dan Sasuke berjalan menyusuri jalan setapak yang dibuat oleh bodyguard itu. Sai dan Naruto tentunya melambaikan tangan ataupun mencium jarak jauh ataupun menyapa para gadis itu. Sementara Sasuke, oh, melirik saja tak dilakukannya apalagi ia mencium jarak jauh, menyapa atapun tersenyum lebar sambil berdadah-dadah ria,bukan?

Sesampainya di depan pintu besar gedung Konoha High School, Naruto membalikkan badannya dan menatap para fansnya yang mulai berteriak kesetanan lagi, karena berharap Naruto akan berlari menuju mereka.

"Terima kasih semuanya! Kami akan mengurus tugas kami terlebih dahulu! Setelah itu, kami akan bermain dengan kalian, gadis manis!" ucapnya senang sambil tersenyum manis 1mega watt dan pintu pun tertutup.

Selang beberapa detik kemudian, para gadis yang kesetanan langsung pingsan di tempat, mimisan segalon, batuk-batuk, gangguan pada kehamilan, penyakit kuning, gangguan pada paru-paru, impoten bahkan hemofilia! Oke,mana mungkin wanita terkena impoten pengarang edan!

(Para pembaca, salahkan pengarangnya jika terlalu aneh dan tidak jelas! Saya tidak bertanggung jawab! Saya hanya sebagai narator!!)


Untuk menjelaskan semuanya, saya, Shizune akan menjelaskan hal penting mengenai tiga orang di atas dan Konoha Academy ini! Kita mulai dari sekolahnya!

Konoha Academy, adalah sebuah sekolah yang teramat mewah, teramat besar, dan teramat unik jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah umum biasa. Sekolah yang dibangun atas dasar ide kepala sekolah yang juga unik, Orochimaru-sama ini, terdiri dari 5 tingkatan sekolah. Dari kindergarten, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, kuliah, dan tempat kerja yang disediakan bagi para siswa yang sudah lulus dan siap untuk bekerja.

Area Konoha Academy terletak dari perbatasan laut dalam sampai jarak mencapai batasan gunung dan pemukiman penduduk. Jadi, Konoha Academy ini bagaikan suatu kota di dalam kota. Di sekeliling batasan selalu dipasang tembok transparan yang memang disengaja agar masyarakat lain dapat mengenal ataupun melihat-lihat keadaan Konoha Academy ini. Kenapa harus sesusah itu? Silahkan tanya kepada kepala sekolah Konoha ini.

Selain bangunan klasik sekolah, di Konoha Academy ini juga ada terdapat, asrama, hypermarket Konoha, café, perpustakaan, lapangan olahraga, gedung kebudayaan, gedung olahraga fisik, lapangan terbang, dan berbagai bangunan yang lazim dan tak lazim tersedia di Konoha Academy ini.

Siswa siswi Konoha Academy adalah orang-orang yang terpilih. Mereka memiliki kelebihan masing-masing dan kemampuan yang berbeda dengan orang biasa. Contohnya seperti Uchiha Sai, dengan kemampuan pheromone, kecerdikan dan kepintaran yang ia miliki, ia dapat menumbangkan sebuah perusahaan besar yang dikelola oleh wanita muda dengan mudahnya. Tentu saja, itu bukan hal baik, tetapi setelah kepala sekolah dan ketua OSIS berdebat dengannya, akhirnya, Uchiha Sai pun masuk ke dalam lingkungan Konoha academy. Sekarang, Uchiha Sai, 17 tahun, menjabat sebagai sekretaris OSIS Konoha High School.

Uchiha Sasuke, siswa yang juga memiliki marga Uchiha yang selalu menjadi insvestor utama di Konoha Academy ini juga memiliki kemampuan di atas rata-rata. Ia meraih penghargaan nobel di usianya yang 10 tahun dan memiliki berbagai sertifikat dari berbagai perlombaan bergelar internasional di usianya yang ke-13 tahun. Ia menggenggam Uchiha Corporation dengan bimbingan dari kakaknya, Uchiha Itachi, di usia ke-15.

IQ Uchiha Sasuke melebihi angka 200 dan kemampuan mental dan fisiknya pun seimbang dengan kekuatan IQ-nya. Tak heran jika bagian elektronika di Konoha Academy seringkali meminta bantuannya dalam menangani cracker ataupun virus-virus yang menyerang komputerisasi Konoha Academy ini. Bahkan masalah bisnis pun pernah dipegang oleh putra Uchiha Fugaku ini. Sekarang, Uchiha Sasuke, 17 tahun, menjabat sebagai wakil ketua OSIS dan bendahara OSIS Konoha High School.

Seorang anak yang kelewat ceria dan bersemangat, Namikaze Naruto, putra dari Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina atau bisa disebut Namikaze Kushina, adalah seorang anak yang kemampuan fisiknya melebihi kemampuan otaknya. IQ-nya sama dengan Sasuke, di atas 200, tetapi, beda dengan Sasuke yang bisa menyeimbangkan mental dan fisiknya, Naruto sangat lemah dalam menyeimbangkan kemampuan fisik dan mentalnya. Karena itu, ia sangat hiperaktif (baca:megatetrasuperduperaktif) dalam menghadapi persoalan apapun.

Tetapi, ada satu kemampuan lebih yang tidak dimiliki oleh para Uchiha-Uchiha di atas. Namikaze Naruto, memiliki kepribadian Kyuubi yang selalu menyeimbangkan kondisi mentalnya dan fisiknya jika ada suatu masalah yang menyudutkannya. Kepribadiannya akan berubah dalam sekejap menjadi seseorang yang sangat tenang, bahkan lebih kulkas dari Sasuke, dan auranya yang sangat menggetarkan hati di kala malam-malam gelap tiada berbintang (eh?). Tetapi, saudara-saudara, kepribadian Kyuubi ini sangat-hampir tidak pernah-jarang-kecil kemungkinan untuk muncul, sebab semua masalah langsung diselesaikan oleh Sasuke ataupun Sai. Karena itu, yang dapat dilihat hanyalah kepribadian hiperaktif (baca: megatetrasuperduperaktif) yang dapat membuat kepala sekolah tertawa terbahak-bahak. (tak usah ditanya kenapa ia tertawa padahal sekolah dapat hancur karena ulah Naruto itu)

Naruto, di usia 17 tahun ini, menjabat sebagai Ketua OSIS Konoha High School. Ketua OSIS yang tak kenal lelah untuk bermain, bermain, bermain, beramin, bermain, bermain, bermain, dan bermain sepanjang waktunya.(oh, kata bermain sudah berapa kali saya sebutkan?)

Selain tiga orang utama itu, masih ada banyak siswa siswi yang memiliki kemampuan yang sangat di atas rata-rata. Misalnya, Sabaku no Gaara, yang memiliki kekuatan mengendalikan pasir, yang sampai sekarang para peneliti masih berebut untuk dapat bisa meneliti ion-ion ataupun gaya induksi apa yang terkandung dalam tubuh Gaara. Hyuuga Neji dan Hyuuga Hinata yang bola matanya berwarna putih padahal bukan keturunan albino. Kemampuan IQ dan teknik penyusunan strategi yang dimiliki Nara Shikamaru. Bahkan pancaran kecantikan dan kelembutan seorang wanita yang dimiliki oleh Haku, seorang mahasiswa dari jurusan tata boga. Masih banyak lagi, kemampuan dan keanehan yang dimiliki oleh murid-murid Konoha Academy ini.

Setelah panjang lebar menjelaskan keterangan di atas, saya akan melanjutkan menceritakan naskah yang ada di hadapan saya ini mengenai kehidupan santai dari OSIS Konoha High School beserta siswa siswinya.


"Huuaaah! Melelahkaann!!" ujar Naruto sambil merebahkan dirinya di atas sofa empuk di ruangan OSIS Konoha High School. Ia pun menggeliat ke sana kemari sambil menggerutu kesal dengan jadwal padat yang diberikan Orochimaru kepadanya (baca: Kepada Sai dan Sasuke).

"Khukhukhu. Kau imut sekali, Naru-chan. Kalau kau begitu, nanti bisa kusebarkan pheromonku loh. Nanti kalau kau jatuh cinta padaku kan repot jadinya.." Sai tersenyum najis ke arah Naruto yang mulai meregangkan pinggangnya di sofa. Tanpa sepengetahuan Sai, ada sepasang mata death glare yang menatapnya dari balik meja wakil ketua OSIS.

"Muuu~ Aku capeekk!! Aku mau makan ramen! Sai~ tolong pesankan ramen yaa? Aku lapaar!" pinta Naruto sambil memasang mata puppy eyes ke arah Sai. Sebelum Sai bisa menjawab, ada suara yang memotong percakapannya dengan Naruto dengan cepat.

"Tidak boleh! Kau ini.. ramen itu bukan makanan yang sehat! Kau makan saja croissant atau sandwich! Kalau kau mau, aku akan membuatkannya untukmu!" tegas Sasuke sambil menatap Naruto yang menggembungkan kedua pipinya kesal. Sai hanya tersenyum penuh makna melihat awal pertengkaran sepupunya itu dengan ketua OSIS. (Hei! Sasuke bisa bicara lebih dari satu kosakata!)

"AAHH! Sasu-teme! Aku kan hanya mau makan ramen! Perutku ini hanya bisa menerima ramen! Kalau makanan lain tak mungkin bisa!" elak Naruto sambil melempar bantal sofa ke arah Sasuke. Sayang sekali, Sasuke dapat menghindar dan menangkap bantal itu dengan mudahnya.

"TIDAK-BOLEH..Apanya yang makanan lain tidak bisa?!! Apa yang kau makan tadi di acara rapat tadi pagi?! Dua loyang kue, sepuluh Cream Puff Strawberry, 15 slices pudding, satu tempat Custard Beard, dan satu loyang Creamy Corn!!Itu yang namanya tidak bisa makan makanan lain?!DOBE?!" Sasuke mulai kehilangan kesabaran menghadapi ketua OSIS yang kelewat manja, kelewat rakus dan kelewat aneh.

"Sasu-TEMEE!! Itu semua sudah tak ada lagi rasanyaa! Aku mau ramen, RAMEN titik!" Naruto menghempaskannya tubuhnya ke sofa lagi dan menutup kedua telinganya tanda ia tak mau mendengar dari Sasuke lagi. Sasuke, merasa diacuhkan, segera menghampiri Naruto yang meringkuk di sofa. Ia pun menunduk mendekati leher Naruto yang sama sekali tidak ada pertahanan. Dengan pelan, dikecupnya leher berwarna tan itu dan dijilatnya sedikit.

"Kyaaaaaaa!!!!Mesuuumm!!" Sasuke menyeringai dan tersenyum kejam melihat Naruto yang sekarang mengusasp-usap leher yang tadi dikecup dan dijilat Sasuke. Ia tahu, bagian leher adalah bagian sensitif Naruto. Bernafas di dekatnya saja membuat bulu kuduk Naruto berdiri, apalagi ada kecupan dan jilatan di leher.

Sai yang memperhatikan mereka berdua yang sekarang sedang membuat teh darjeeling yang dikirim impor langsung dari negara asalnya, India. Ia melihat Naruto yang memukul kepala Sasuke dengan bantal, yang dibalas ciuman di pipi oleh Sasuke. Merasa dikalahkan, ia pun memukul dagu Sasuke. Sasuke meringis pelan sambil menundukkan kepalanya. Naruto yang khawatir apakah ia merusak rahang atau membengkokkan dagu Sasuke, mencoba mengintip-intip Sasuke yang masih meringis dan mengaduh kesakitan. Tiba-tiba, Sasuke langsung mendongak dan mencium cepat bibir merah Naruto. Naruto terdiam dan membatu saat dicium dan baru sadar ketika Sasuke mencubit pipinya. Dengan amarah yang sangat di luar batas, Naruto melempar guci buatan Rusia yang ada di dekat sofa ke arah Sasuke (yang dengan mudahnya ditangkap oleh Sasuke lagi).

Sai terkekeh kecil melihat kedua temannya itu. Pertunangan yang dilakukan dari Uchiha dan Namikaze ternyata menghasilkan pasangan bodoh dan kocak yang Sai tahu. Ya, pertunangan, masa sebelum pernikahan dan merupakan masa pembinaan bagi kedua calon mempelai.

Kenapa mereka berdua ditunangkan? Karena waktu mereka kecil, Sasuke yang masih imut-imut bin ajaib, melamar Naruto yang masih sangat polos di hadapan kedua orangtuanya. Tentu saja, Uchiha Fugaku dan Namikaze Minato (sangat) kaget dan hampir pingsan mendengar lamaran yang dilakukan Sasuke. Berbeda dengan bapak-bapak itu, para ibu Namikaze dan Uchiha, malah sangat sumringah dan mengatakan,"Anakku sudah besar.." dan "Akhirnya kau dilamar nak.." sambil menangis senang. Sebetulnya yang mana yang normal ya?

Kembali pada mereka..

"Saaiii!! Tolong aku! Monster Sasuke menyerangkuu!!" rengek Naruto yang sekarang sedang ditindih oleh Sasuke yang sedang mencium leher Naruto. Sai tertawa kecil (sekaligus mesum) dan membawa 3 cangkir teh Darjeeling itu ke meja kecil dekat sofa itu.

"Sasuke.. Kalau mau bermesraan silahkan di kamar istirahat. Jangan di depan umum..Kalau kau begitu nanti kurebut Naruto dengan pheromonku loh?" nasehat(?) Sai bijak. Refleks, Sasuke langsung memeluk Naruto dan menjauhkannya 5 meter dari Sai.

"Hei..aku cuma bercanda!"

TOK!TOK! Terdengar ketukan pintu besar di ruangan OSIS itu.

"Silahkan masuk!" teriak Naruto yang memaksa lepas dari pelukan Sasuke.

Dari pintu, terlihatlah sosok perempuan muda yang sangat cantik nan jelita. Ia memiliki rambut merah muda yang tergerai indah sepinggang, mata hijau emerald, dan tubuh yang semampai. Ia mengenakan seragam Konoha High School. Ia tersenyum lembut kepada tiga remaja yang sedang menatapnya.

"Selamat siang, Naruto-sama, Sasuke-sama, dan Sai-sama.." ujarnya lembut sambil membungkukkan badannya, menyilangkan kakinya yang ramping dan melebarkan roknya, tanda hormat seorang bangsawan.

"Selamat siang juga! Sakura-chan! Jangan begitu formal terhadap kami! Kami ini kan teman dari kecilmu! Hentikan kesopanan itu!" Naruto sangat tidak menyukai keformalitas yang ada jika ia bersama teman-temannya. Rasanya aneh jika temanmu memperlakukanmu lebih, padahal kau sangat mengenalnya kan?

"Hihi..Kau ini memang lucu Naru-kun..Um..Naru..boleh aku minta tolong?" ucapnya sambil berjalan ke arah mereka. Naruto mengangkat alisnya dan memiringkan kepalanya.

"Memang kalau kau minta tolong, pernah aku tolak?" Mendengarnya, Sakura tersenyum. Ia pun duduk di sofa yang berseberangan dengan sofa yang diduduki oleh tiga orang laki-laki itu. Dengan pelan, ia menatap ketiga laki-laki tampan itu dan mulai membuka mulutnya.

"Kalau begitu…aku ingin kalian dapat mencari.." ujar Sakura perlahan dan agak digaya-gayakan misterius seperti presenter Sil*t yang selalu berwajah serius dan memiring-miringkan kepalanya agar terlihat makin misterius.

"Mencari?" Naruto dan Sai yang ikut terbawa susana, eh, suasana, berlagak-lagak seperti tokoh utama dalam film horror yang berwajah serius namun merengut ketakutan. Sasuke? Apa kau bisa berpikir kalau seorang Uchiha Sasuke dapat merengut ketakutan seperti itu?

Sakura pun menutup matanya perlahan, tanda ia berpikir, dan membukanya lagi, tanda ia sudah siap. Naruto dan Sai meneguk air ludahnya sendiri bagaikan kehilangan waktu untuk minum. Sasuke…sedang akrobatik, bukan-bukan..saya hanya bercanda, sedang minum teh Darjeeling tanpa mendengarkan pembicaraan lama bin bodoh mereka bertiga.

Tiba-tiba air mata Sakura tak tertahankan, ia pun berteriak sambil menjerit, "Aku mau kalian mencarikan GAJAHKU sekarang jugaaaaa!!". Naruto dan Sai terdiam beberapa saat, lalu bertatapan, lalu melihat lagi Sakura yang menangis jejeritan. Dengan perlahan Sai menanyakan lagi kepada Sakura.

"Eum..Sakura-chan..maaf..tadi saya salah dengar. A..Apa yang Sakura-chan minta kepada kami?" ucap Sai dengan senyum ramah. Sakura menarik nafas dan berteriak dengan suara keras.

"AKU INGIN KALIAN MENCARIKAN GAJAHKUU!!" Yak, kaca ruang OSIS pun pecah. Masih terkejap-kejap dengan teriakan keras ala Sakura, Naruto dan Sai pun merengut ketakutan lalu saling bertatapan dengan muka tak percaya.

"He? GA..GAJAH??!!!"


Bersambung…*author digiles*

A/N: nyuahahah~ maapkan daku kalau GJ nan garing krauk krauk. Hiks hiks..maklumlah..saya kan orang GJ yang aneh..jadinya ficnya aneh-aneh..haa..*sigh*

Review please? *kitten eyes mode on*