Last chapter updated! Sorry telat.... abis gimana lagi, tadi malem udah ga kuat ngetik, mood ga ada .. Trus tadi siang ketiduran.. wkwkwk. Gue naikin ratingnya ahh... udah telat banget seeh,, tapi gimana lagee... Wkwkwk.... Ohya, Ini chappie terakhir ..... jadi kalau ada salah dan janggal mohon di maklumi atau di maapin... Gue kan masih baru... –baru dari WC!-

Summary: Kisah cinta Naruto dan kawan kawannya di SMA! SasuSaku, ShikaTema, NaruHina, SaIno, NejiTen. Don't like, don't read. R&R please?

Warning: AU, hampir semua karakter OOC, Gazebabo, lebay-ness juga ada.

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

High School Love belongs to me.

High School Love

Chapter 8

The Last Chapter

Seminggu kemudian, Tenten keluar dari rumah sakit. Keadaan sudah mulai membaik antara pair antar pair lainnya kecuali Shikamaru dan Temari. Memang yang satu ini lama jadiannya karena authornya masih belum punya ide. –woalah-. Sekarang para bintang bintang fanfic ini sedang ngumpul ngumpul di bukit belakang sekolah. Mendiskusikan tentang….

"Eh, ntar pas ujian tunjukin gue ya!" Ujar Naruto

"Ogah ah, ntar nilai lo yang bagus, gue nggak" Komen Sakura

"Wuaa.. Sakura tega" Ujar Naruto berlinang air mata –lebay-

"Gue juga ga mau" Sambung Sasuke

"Huu… kalian berdua tega banget!! Kog sehati sih, ga mau nunjukin gue…" Ujar Naruto

Sasuke dan Sakura blushing. Malu di bilangin sehati.

"Shikamaru, tunjukin gue yah, ya, ya, ya???" Pinta Naruto manja.

"Khhhrr…. Khrr… ZzzzZZZzzzZZZ"

"Yah, malah ngorok" Keluh Naruto

"Biasalah… itu kan habitnya Shikamaru" Komen Temari

"Yup…" Yang lainnya menyetujui

"Na-naruto, aku nemuin ini di internet, m-moga moga ini membantu.." Ujar Hinata terbata bata sambil menyerahkan laptopnya. Ia ga PD, diliatin orang banyak kalau bicara dengan Naruto.

"Apaan tuh?" Tanya Naruto

"Tips dan trik buat menghadapi ujian" Jawab Hinata

"Oh, thanks ya Hinata! You're the best dah!" Puji Naruto

Telinga Hinata pun berasap asap, mukanya memerah, maluuuu….

NGIIIIIIINGGGGG. Asap dari telinga Hinata mengeluarkan bunyi air yang sudah mendidih.

"Eh, lo denger suara ga?" Tanya Ino

"Iya ya, suara apaan tuh? Polusi suara aja" Komen Sakura.

Kemudian Naruto memilih salah satu diantara banyak pilihan di sebuah search engine bernama 'guguk'. Kemudian mengklik salah satu. Setelah loadingnya selesai, Naruo mengamati tulisan di blog seorang pelajar bernama 'LUKI LUPA LALI' -?- alias triple L, atau LLL. Sementara yang lainnya sibuk diskusi tentang soal soal yang mereka bahas.

TIPS DAN TRIK BUAT MENGHADAPI UJIAN!

#1. Pelajari materi yang akan diujiankan besok pada malam harinya, jangan terlalu mendalam, baca sekilas saja!!

Naruto mengangguk angguk. "Ini so pasti… kalo ga belajar gimana bisa dapet?"

#2. Setelah selesai belajar, smslah teman yang akan sekelas denganmu saat ujian sebuah puji pujian. Tujuannya, untuk membuat mereka baik pada kita keesokan harinya.

#3. Jika pacarmu sekelas denganmu saat ujian, telponlah dia dan pujilah dia. Maka keesokan harinya hal itu akan punya efek samping yang akan menguntungkan kamu!!

"Masa sih?" Komen Naruto

#4. Pada saat hari H, datanglah lebih cepat dan berilah teman yang akan duduk di sampingmu saat ujian kue atau makanan ringan yang dia suka.

'Wah, yang duduknya deket ama gue…. Hm… Sasuke!! Ya, Sasuke!! Gue bakal beliin Sasuke tomat buat besok!' Batin Naruto

#5. Saat guru pengawas memasuki kelas, segera lirik ke kiri dan kanan, tebar pesona, agar teman temanmu mau memberikan contekan padamu

"Ini mah, kecillll" Ujar Naruto

#6. Jangan lupa berdoa!! Selamat ujian!!!*

"Waah, cara sukses buat ujian gamphang banget yah!" Ujar Naruto

"Masa sih?" Tanya Tenten

"Yup, Cuma enam cara, gamphang semua!" Jawab Naruto

"Ah, palingan juga ngapusi…" Timpal Temari

"Ga kog, beneran, kita buktiin aja besok, okeh?"

"Okeh!" Ujar Temari

"Deal!"

"Deal!" Mereka berdua bersalaman. Masing masing sangat percaya diri bahwa teori masing masing benar. Yak, pertarungan antara Male Pirang dan Female Pirang sudah dimulai!

Malam harinya, Naruto membuka buku Biologi dan kemudian membacanya, sesuai dengan tips yang dilihatnya tadi siang, membaca sekilas aja, benar benar sekilas, lima detik halamannya di tatap, langsung dibalik, lima detik, balik, dan begitu seterusnya. Lalu ia pun mengirim sms kepada Sakura, Temari, Chouji, Kiba dan Shikamaru yang sekelas dengannya saat ujian nanti. Smsnya berisi pujian yang jika dibaca akan membuat para readers muntah darah, maka dari itu, karena author baik, jadi ga ditulisin disini. –hooo, bilang aja ga punya ide, wkwkwkw-. Kemudian ia mengirim sms special buatannya sendiri plus kari ayam -?- kepada Hinata.

-0-0-

Ada sebuah sms masuk di hp Hinata. Ternyata dari Naruto

From: 08xxxxxxxxxxxx

Engkau bagaikan ramen

"Hah?!" Hinata kaget

Ramen yang sangat ku suka

Hinata mulai senyam senyum, blush blush sendiri.

Yang tak pernah membuatku bosan

Aku tak bisa hidup tanpamu, ramen.

Because you are so delicious.

Mienya enak.

Kuahnya juga.

I love you ramen.

Hinata, besok kasih contekan ya!!! Mmmmuaaahh!! –hooeekkk-

Kepala Hinata terasa berputar putar, puisi yang ga masuk akal itu, yang semula memuji Hinata malah melenceng menjadi puisi untuk ramen. Tapi karena kata terakhir di sms itu (Bukan yang hooek, tapi yang di sebelahnya) membuatnya malu dan senang. Tak lama kemudian ia kehilangan kesadaran.

-0-0-

"Waah… tinggal ngejalanin tips nomor empat nih. Bobo dulu ahh…." Ujar Naruto. Kemudian ia berjalan menuju tempat tidurnya dan membaringkan badannya di sana.

ZzzzzzzZZZ

"ASTAGHFIRULLAH! GUE LUPA!" Naruto tersentak teringat sesuatu. Ia segara berdiri dengan lututnya di tempat tidur, tiba tiba ia kehilangan keseimbangan, posisi Naruto yang berada di pinggiiiirrrr tempat tidur pun terjungkir ke bawah. Jidatnyalah yang pertama kali menyentuh lantai, karena itu kepalanya terantuk lumayan keras –banget-.

DUK

GEDUBRAK

"OEMJI!!!" Teriak Sasuke yang terbangun dari tidurnya karen mendengar suara super berisik tersebut. Timun yang diletakkannya di matanya pun terjatuh.

"Aw aw aw aw aw aw!!!" Teriak Naruto

"Ah, baka! Lu ngapain sih? Ngeganggu mimpi indah orang aja! Padahal gue lagi mimpiin Sakura nih!" Komen Sasuke dongkol

"Aduduuduuuh... Sorry sorry.... tolongin gue dong... aduduuhhh…" Jawab Naruto sambil merintih rintih.

"Ogah, lu kan punya kaki sendiri!" Ujar Sasuke. Kemudian ia kembali mengenakan timun untuk kecantikan mata onyxnya, lalu tidur dan menyambung episode di mimpinya. Ia bermimpi Sakura dan dirinya sedang berada di kebun teh, menari nari dengan lagu lagu India.

Tum pa se ae...

Blablablalbla e...

Eeee....blablablablaa eee....

Kuch kuch hota hai.... (Ga tau liriknya!!)

Sasuke pun tersenyum dalam tidurnya, air liurnya mengalir dari mulutnya, menjadi hiasan di muka tampannya. Dasar Sasuke jorok, gayanya aja sok cool, ternyata.... –belum sempat ngelanjutin udah dichidori-.

Kembali dengan Naruto yang malang, yang masih dengan posisi terbalik, kepala dan mukanya di bawah menyentuh lantai sementara kakinya di atas tempat tidur.

"Adduuuuuhh... sakiitt..!!" Naruto pun mencoba untuk berdiri. "Duh, kayaknya kepala gue berdarah neeh.."

Kemudian Naruto dengan tertatih tatih berjalan ke depan cermin, kemudian melihat dirinya di depan kaca tersebut.

"Ugh!! Siapa tuh!! Rambutnya berantakan!! Jidatnya benjooll!!! IKH!!!" Naruto jejeritan gaje melihat bayangan di dalam cermin. Beberapa saat kemudian, ia menyadari bahwa bayangan itu adalah bayangannya sendiri.

"EH! .... NOOOOOO-O-O-O-O-O-O-O!!!!! MUKA GANTENGKUUU!!!!!!" teriak Naruto menggema ke seluruh Konoha City. Sehingga anjing anjing rabies pun meninggal karena mendengar suara super tidak merdu yang berasal dari mulut Naruto. Tumbuhan pun mulai layu, dan lama kelamaan terbakar dan membumihanguskan Konoha City –Lebayyyy-

0x0x0x0x0x0x0x0

Keesokan harinya,

(Posisi: Di ruang ujian no 13)

Status: Ribut Banget

Deskripsi: Kelas ini lumayan bersih, ada dua puluh lima meja dan kursi. Setiap peserta ujian duduk sendiri sendiri. Tidak ada yang duduk berdua, hal ini dilakukan unutk mengurangi kecurangan.

"ACHOO! ACHOO!"

"Akh, Shikamaru! Lo ngapain sih? Pagi pagi gini udah nyebarin virus!" Komen Naruto jengkel sambil menutup hidungnya

"Ah, terserah, ngerepotin aja" Ujar Shikamaru

"Yee… Naruto, kalau Shikamaru bersin, virus yang di sebarinnya itu virus 'jenius'! Kalo lo dapet, lu bakal ketularan jenius juga!" Bela Temari

"Eh, tumben lo ngebelain Shikamaru, biasanya lo terus yang nyalahin dia…. Hehehe…" Goda Sakura

"Iya juga ya…" Sambung Ino

Temari jadi salting, "Ah! Enggak kog! Kalian ini ngada ngada aja! Gue kan Cuma bercanda!" Ujarnya setengah berteriak.

"Ciee.. cieee… suit suit!!!"

"Kalian apaan sih? Mau gue tendang sampai ke Amerika? Hah?" Bentak Temari.

"Iye iye… sorry… khan chumha berchandha…." Ujar Ino genit

"Merepotkan" Komen Shikamaru

"Ohya, Sasuke, ini buat lo!" Ujar Naruto sambil menyerahkan tomat yang tampaknya sudah tak layak di makan lagi.

"HIIII!!! NARUTO! APAAN TUH? **************** YA??!!!! -?-" Jerit Sakura. Semua yang ada di kelas itu melihat Sakura. "Eh? Apa lo liat liat? Sirik ya, gue lebih cantik dari kalian?" Ujar Sakura, improvisasi. Mendengar hal itu, semua yang melihat memalingkan muka mereka. Sakura mendengus kesal. Ia tidak merasa bahwa fakta dirinya lebih cantik dari cewe cewe yang ada di kelas itu salah.

'Apa salah gue? Gue kan emang cantik banget! Tapi…. Gue bingung, kalau orang lain senyum, pasti keliatannya manis, kayak Hinata gitu… Tapi, kalau gue yang senyum kenapa tumbuhan pada layu???'

"******* Apanya? Ini tomat tauk!"

"Ukh, masa tomat kayak gitu? Itu udah ga layak dimakan tau…" Ujar Shikamaru

"Masa sih? Padahal baru gue ambil tadi malam!" Ujar Naruto

"Lu ngambilnya dimana?" Tanya Sasuke

"Ee... di, di dapur asrama, di keranjang warna ijo itu looh" Jawab Naruto

"Lha, Naruto, itu kan tong sampah!" Ujar Ino

"Masa seh? Tapi gue di sana ada sayur, ada snack snack… ada….."

"Itu sampah, Naruto..." Potong Hinata

"Ha?!"

"Pffft......" Semuanya menahan tawa. Semua itu juga termasuk Sasuke loh.

"Pfft-HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!!" Tawa Sakura meledak bak bom Bali.

"Sakura-chan! Kog ketawa sih?" Tanya Naruto

"Hahhahahaha… Elo sih, bego… Masa ga tau yang mana yang tong sampah? Makanya, belajar!"

"Huuuh!"

Saat ujian dimulai, Naruto pun melanjutkan misinya. Ia pun senyum ke kanan, senyam ke kiri, kedipin mata ke depan, kedipin mata ke belakang

"Ikh! Naruto homo!" Komen Kiba yang duduk di belakang Naruto, ia baru saja di kedipi oleh Naruto

"Enak aja! Dasar gigi bau!" Ujar Naruto

"Apa? Gigi lo kale, yang bau! Gue gosok gigi tiap delapan jam tauk! Nggak kayak elo, yang gosok gigi Cuma sekali seminggu!" Balas Kiba

"Inuzuka Kiba! Uzumaki Naruto! Apa yang kalian bicarakan?! " tegur sang guru pengawas, Kakashi yang sedang membagikan soal ujian.

"Eh, ga ada kog pak" Jawab mereka berdua serempak.

"Kerjakan ujiannya sendiri sendiri, dan, Jangan yang ada berkompromi" Ujar Kakashi

"Iya pak" Ujan seisi kelas serempak.

Kakashi kembali melanjutkan membagikan soal ujiannya, sementara Naruto menebarkan ciuman beracunnya,

Mmuah!

Mmuah!

Mmuah!

Beberapa siswa pingsan, yang lainnya mimisan dan mulutnya berbusa.

(Bisik mode: On)

"Naruto! Lu gila ya?! Ngapain nyebarin ciuman ikan arwana beracun ntu?" Komen Sakura

"Ngga kog, gue ga gila... Ini demi kesuksesan gue tauk!"

"Wateperlah! Tapi berenti nyebrain ciuman pembunuh ntu!!"

"Iye iye...."

Saat ujian berlangsung...

'Duh... yang keisi Cuma dua puluh tiga, soalnya ada lima puluh... gawat neeh....' Batin Naruto

Kemudian Naruto melirik ke kanan,

"Pssst psst!!"

Hinata yang merasa di panggil pun mencari asal suara.

"Hinata! No tiga puluh empat ampe lima puluh apa?" Tanya Naruto (Ingat, bisik modenya ON)

"Eh…"

Hinata melirik lembar jawabannya, kemudian ia memilih cara yang lebih mudah daripada mengejakan A-B-C-D-E pada Naruto. Ia menghadapkan lembar jawabannya pada Naruto. Tentu saja kira kira dan mungkin reader sudah tau bahwa Hinata ga bakal melakukan gerakan mencurigakan dengan memperlihatkan lembar jawabannya secara terang terangan. Ia melakukannya dengan tetap dengan posisi duduk, hanya saja lembar jawabannya setengah berdiri. Lalu Naruto menyalin jawaban Hinata, bukan Cuma nomor tiga puluh empat ampe lima puluh, tapi semuanya. –Perilaku Naruto jangan ditiru yaaa, wkwkwk-

"Thanks Hinata" Ujar Naruto sambil tersenyum kecil

Hinata membalas senyuman Naruto dengan muka semerah tomat.

Dua puluh menit kemudian….

"Psst psst! Naruto!" Panggil suara dari belakang

Naruto melirik sedikit ke belakang dengan sedikit enggan. "Apaan?"

"Nomor dua puluh itu A atau D sih?"

"Au ah" Jawab Naruto. Kemudian ia kembali menghadap ke depan.

"Eh, sialan lo Nar!" Lalu Kiba pun mendorong kursi Naruto dengan kakinya dari belakang

Naruto pun pura pura sibuk memeriksa jawaban,

Soal: Pak Amir memiliki 567 bebek, 24 mati, 345 sekarat, kemudian lahir 76 ekor, berapa ekorkah bebek-

Kreet

"EH BEBEK EH BEBEK!" -?- Naruto terserang latah tiba tiba. (INGAT BISIK MODE: ON)

Hanya beberapa yang mendnegar suara Naruto, sedangkan Kakashi sendiri sibuk membaca Icha Icha Tactics.

"Apaan sih Kib? Main tendang aja?!"

"Nomor dua puluuuuhhh...!" Ujar Kiba

"C!" Jawab Naruto dongkol + kesal + sebal.

"Tuh kan, bener! C!" Komen Kiba sendiri

"Dasar bloon, tadi lu tanya 'A atau D' bukan 'C' geblegh!" Ujar Naruto

"Enak aja bilang gue bloon! Ngajak berantem, hah?" Tanya Kiba menunjukkan tinjunya.

"Ayo! Gue tunggu lu ntar abis ujian di depan sekolah!" Jawab Naruto. Lalu mereka berdua kembali melanjutkan mengerjakan ujian.

Sepulang sekolah, Naruto berdiri dengan –sok- gagah di depan sekolah, menunggu Kiba.

"Yo, Naruto!" Sapa Kiba

"Yo, Kiba!" Balas Naruto

Kemudian mereka melakukan high five.

"Lho, kita kan mau berantem, kog pake tos tosan segala sih?" Tanya Naruto

"Oh iya ya!" Ujar Kiba bego –digigit Akamaru-

Kemudian mereka mulai melakukan atraksi heboh, semua anak anak pun tertarik melihat dan kemudian mengerumuni mereka berdua. Bukannya dilerai malah disorak sorakin. Anak jaman sekarang.... *geleng geleng*

Sementara itu di ruang ujian, Shikamaru tertidur dengan lelapnya di meja paling depan, ilernya membentuk sungai kecil di mukanya. Tiba tiba ia terbangun, baru saja ia bermimpi dimakan oleh bakpau yang dimakannya tadi pagi.

"ZZzzz.... ngh... jangan makan gue bakpao..... ngh.. nyam nyam… tolong… Eh!"

…..

"Oh, Cuma mimpi…"

Shikamaru merasa pusing, badannya masih panas, matanya berkunang kunang, hidungnya berkupu kupu -?-. Kemudian ia memutuskan untuk pulang ke asrama.

-0-0-0-

Temari menyusuri koridor sekolah itu sambil berlari lari kecil. Ia ingin menjemput bukunya yang tertinggal di ruang ujian. Ia memperhatikan ke sekelilingnya, terlihat ada kerumunan di luar, dan, Temari terus memperhatikan.

Tep tep tep

Tep tep tep

Tep tep-BRUK

"Auch!" Temari merintih kecil. Baru saja ia menabrak seseorang di depannya.

"Duh, kalau jalan matanya di pake dong, jangan dipajang doang" Keluh orang yang di tabraknya.

"Sorry sorry.... –eh! Shikamaru? Ngapain lo disini?" Tanya Temari

"Ga ada, tadi istirahat bentar. Lo sendiri?"

"Oh, gue mau ambil buku yang ketinggalan" Ujar Temari. Mereka terdiam beberapa saat, Temari memperhatikan wajah Shikamaru dengan seksama. "Lo sakit?"

"Nggak... Cuma ga enak badan" Jawab Shikamaru

Temari meletakkan punggung tangannya di kening Shikamaru. "Wih, panas banget! Nggak enak badan apanya? Ini demam tauk!"

"Ah, lu terlalu ngebesar besarin, gue ga papa kog"

"Gue ga ngebesar besarin kog! Panas lo tinggi banget Shika!"

"Gue ga papa kog! Abis istirahat ntar pasti gue udah sembuh... Gue..." Ujar Shikamaru. Kepalanya makin sakit, ia memegangi kepalanya

"Shikamaru?"

Setelah berpikir cepat, Temari pun

..

..

She kiss Shikamaru

"Eh?"

"Sorry, tapi gue Cuma mau lo sembuh" Ujar Temari

Shikamaru masih cengo, bingung, hilang akal, mabuk. Kemudian Temari meninggalkannya untuk mengambil bukunya yang tertinggal di dalam kelas lalu kembali ke asrama.

"Barusan tadi..... mimpi...???"

0x0x0x0x0x0x0

Pertengkaran Naruto dan Kiba dibatalkan karena tiba tiba ada mobil polisi yang berhenti di depan sekolah.

"Eh? Mau ngapain tuh polisi?" Tanya Kiba

"Lho? Larii!!!" Teriak Naruto

Kemudian kerumunan itu bubar dan Naruto berlari sambil berteriak teriak gaje banget, "Gue bukan banci! Gue bukan banci!! Jangan ganggu banci!!!!"

Polisi yang rencananya Cuma buat betulin mobilnya yang mogok itu pun sweatdrop.

Malam harinya, semua anak anak sibuk belajar. Ada yang belajar di kamar, ada yang belajar di dapur sambil makan, ada yang belajar sambil nonton TV, ada yang katanya belajar ama pacarnya. KATANYA. Nah, author memergoki dua orang di bukit belakang sekolah yang NGAKUnya belajar sambil menikmati indahnya malam.

"Sas... malam ini bulannya indah ya" Ujar Sakura

"Hn.. tapi... ga seindah kamu Sakura" Ujar Sasuke

Sakura blushing. "Ah, Sasuke. Kamu bisa aja... aku jadi malu neeh"

"Dasar, geer banget kamu Sakura, aku kan Cuma becanda" Ujar Sasuke sambil mencibir Sakura

"Uuh! Sasuke!" Sakura memukul mukul bahu Sasuke. Rencananya sih, Cuma pelan pelan, tapi kejadiannya malah biru biru.

"Aduh, sakit tauk!" Keluh Sasuke

"Eh, sorry.. kamu sih yang mulai duluan!"

"Iya iya... sorry"

Kemudian mereka terdiam. Sasuke memandang Sakura penuh arti. Cuma karena IQ Sakura kurnag tinggi aja dia ga ngerti artinya. Kemudian Sasuke menghembuskan napas dan menggelengkan kepala.

"Kenapa?" Tanya Sakura

"Gue bingung..."

"Loh? Bingung kenapa?" Tanyanya lagi

"Bingung... kog, aku ampe suka ama orangg kayak kamu ya Sakura..." Ujar Sasuke

".... Jadi lo nyesel?" Tanya Sakura kurang senang dengan kata 'kayak kamu'. Perasaan kog kayak dijelek jelekin?

Sasuke menggelengkan kepala. "Nggak. Nggak akan pernah"

Sakura kembali blushing. "Ah, kamu pasti becanda lagi kan?"

Sasuke menatap mata Sakura. "Menurutmu?"

"Ya" Jawab Sakura

"Menurutku..." Sasuke mendekatkan wajahnya ke wajah Sakura. Ia pun mengecup pipinya lembut. "Nggak"

Sasuke tersenyum hangat kepada Sakura. Senyuman yang terhangat. Senyuman yang hanya diberikan kepada satu orang yang spesial. Dan orang yang beruntung itu adalah... Sakura. Ya, Sakura. Sakura pun memberikan senyumannya yang termanis kepada Sasuke. Tumbuhan disekitarnya pun layu dan kemudian mati –dijitak Sakura-

#

Keep Smiling, dear. Kan ga dosa toh, kalau senyum! Makanya senyuuuMM!!!!

Coz, Smile is the shortest distance between two people.

0x0x0x0x0x0x0

Sama dengan Sakura dan Sasuke, Naruto dan Hinata pun kini sedang belajar bersama. Mereka belajar di ruang tengah. Tapi kali ini bukan NGAKUnya belajar. Tapi FAKTA. Mereka sedang membahas pelajaran bahasa inggris yang akan diujiankan besok, dan yang seperti yang readers ketahui atau tidak, pelajaran ini tidak Naruto kuasai. Koreksi: Salah satu pelajaran yang tidak Naruto kuasai.

"Hinata, arti she's been acting awkward lately ini apaan sih?" Tanya Naruto

"Oh, artinya 'belakangan ini dia suka berkelakuan aneh'" Jawab Hinata

"Ohya Hinata, kamu ga malu kan, punya pacar yang ga pintar kayak aku?" Tanya Naruto

"Ha? Nggak kog, nggak pernah"

"Hehehe... bener nih?"

"I-iya... aku ga peduli dengan itu. Bagiku Naruto adalah orang terpintar yang pernah ada. Aku yakin kamui pasti bisa." Sambung Hinata

"Ooh... Heheheh... Kalau arti I think she have a big problem, but she dont want to tell us?" Tanya Naruto kembali kepelajaran. Bagi Naruto jawaban itu sudah cukup. Bahwa Hinata menyukainya apa adanya. Itu saja sudah membuatnya bahagia. Semangat yang Hinata berikan rasanya... begitu banyak hingga melimpah ruah. Rasanya kalau sudah begini mati pun Naruto rela.-lebayyy-

"Artinya 'aku rasa dia punya masalah besar, tapi dia tidak mau memberitahu kita'" Jawab Hinata lagi

"Kalau I love you?" Tanya Naruto sambil memasang wajah nakal.

"Artinya aku cinta ka.... ah, Naruto apa apan sih?" Muka Hinata memerah

"Ya kan aku ga tau.. Makanya aku nanya..."

"Ta-tapi, ga mungkin kan... kamu ga tau..."

"Hehe... coba bilang sekaliiiiiii aja..." Pinta Naruto

"A-aku... cinta..... ka-ka..." Hinata tak mampu menyelesaikan kalimatnya, dia malu bangggeettt....

"Ayo lanjutin!" Ujar Naruto

"Ka... ka... kam-"

Naruto menempelkan bibirnya ke bibir Hinata selama beberapa saat. Kemudian berkata, "Aku cinta kamu"

"E... ah... erm...."

"" Sorak semua murid yang melihat kejadian monyet mencium putri salju tersebut.

Hinata yang termometer malunya sudah penuh dan menggembung diujungnya pun tak tahan lagi. Termometer itu pun meledak. Reaksinya pada Hinata? Hinata pingsan.

"Loh? Hinata?"

#

Don't judge people on their look, because you'll never know what's on the inside.

Rayulah aku, dan aku tak mempercayaimu. Kritiklah aku, dan aku mungkin tak menyukaimu. Acuhkan aku, dan aku mungkin tak memaafkanmu. Semangatilah aku, dan mungkin aku takkan melupakanmu (William Arthur)

Koreksi: Semangatilah aku, dan aku takkan melupakanmu (Re-L'Fujiki-chan)

0x0x0x0x0x0x0x0

Sama seperti semua anak yang ingin mendapat nilai bagus, Ino juga belajar dnegan giat. Ia belajar untuk membahagiakan orang tuanya. Ia tak ingin orang tuanya kecewa. Itu keinginan semua anak. Maka dari itu ia juga berusaha untuk memberikan yang terbaik pada orang tuanya. Kali ini Ino mempelajari pelajaran Kesenian. Setiap mendengar kata 'seni', Ino selalu teringat pada Sai. Ino sekarang sih, rindu banget ama Sai. Kepikiran mulu tentang Sai. Ngomong ngomong tentang Sai, tiba tiba HP Ino berdering. Ino melirik Hpnya dan membaca tulisan yang tertera disana.

"Sai?"

Ino segera mengambil Hpnya yang terletak di atas meja. "Halo?"

"Halo cantik" Ujar suara di seberang telepon dengan lebaynya

"Ah Sai... Ada apa neh, nelpon?" Tanya Ino

"Eh, aku mau kasih sesuatu buat kamu... Aku tunggu kamu diluar ya" Jawab Sai

"Eh? Ok. Tunggu ya, aku segera kesana"

"OK"

Lalu dengan cepat Ino segera turun dari lantai dua ke lantai satu. Kemudian keluar dari asrama.

"Hai" Sapa suara yang baru saja Ino dengar beberapa detik yang lalu.

Sai bersandar di mobilnya sambil memegang sesuatu yang dibungkus kertas berwarna ungu. Ino pun mendekatinya

"Eh, hai" Balas Ino

Sai tersenyum.

"Well, jadi, kamu mau ngasih aku apa?"

"Ini" Jawab Sai sambil menyerahkan bungkusan ungu tersebut kepada Ino

"Ini apa?" Tanya Ino

"Nanti aja dibuka kalau aku udah pergi"

"OK"

Kemudian Sai mendekati Ino dan mengecup keningnya. "Bye"

"Bye" Ujar Ino

Kemudian Sai meninggalkan Ino. Dengan semangat, Ino kembali ke kamarnya dan membuka bungkusan dari Sai tersebut.

...

Ternyata isinya adalah lukisan potrait Ino yang sedang tersenyum. Ino teringat gambar ini, waktu itu Sai dan Ino sedang sibuk ngobrol ngobrol dan tiba tiba Sai mengambil gambar Ino yang sedang tertawa. Ino senang sekali. Ia merasa lukisan ini snagat berharga. Pemberian dari orang yang ia cintai. Karena, dicintai adalah hal yang paling membahagiakan di dunia ini. Begitu prinsip Ino. Kemudian Ino melihat ada secarik kertas di dalam bungkusan itu.

Dear Ino,

Aku punya berita buat kamu. Aku sudah membatalkan kuliahku di Amerika, dan sekarang aku akan kuliah di Art University yang sama dengan tujuanmu. ^_^

Love,

Sai

Sakin bahagianya Ino pun memukul mukul kepalanya dengan buku.

#

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata "Hai" darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

0x0x0x0x0x0x0x0

"Tem, lu kenapa?" Tanya Tenten yang sedari tadi memperhatikan Temari

"Ga papa kog" Jawab Temari

"Masa sih? Kog keliatannya lo lemes gitu?" Sambung Tenten

"Ga kog, Cuma perasaan lo aja kali.." Jawab Temari sambil tersenyum, walaupun dipaksa sih.

"Ah, gue ga percaya" Tenten pun mendekati Temari dan meletakkan punggung tangannya di kening Temari.

"Tuh kan, panas! Lu abis ngapain sih? Ujan ujanan?"

"Ga kog... palingan besok udah turun panasnya" Ujar Temari

"Okelah kalau lo bilang begitu..."

Tiba tiba sebuah sms masuk ke Hp Temari

From: 08XXXXXXXXXX

Gue tunggu lo di samping kanan asrama sekarang.

'Loh? Mau ngapain Shikamaru nunggu gue?' Batin Temari.

"Ten, gue keluar bentar ya" Ujar Temari.

"Hm"

Kemudian Temari beranjak dari tempat tidur dan pergi ke samping kanan asrama. Disana ia melihat Shikamaru sedang bersandar di dinding dengan memakai jaket dan celana hawaii.

"Shikamaru?"

"Eh, Temari"

"Gimana? Udah baikan?" Tanya Temari

"Yah, lumayan, panas gue udah turun...." Ujar Shikamaru

"Ohya... Ada apa manggil gue kesini?" Tanya Temari

"Erm... gue mau tanya soal tadi siang...." Jawab Shikamaru

"... Oh, yang itu..." Muka Temari memerah mengingat apa yang dilakukannya tadi siang.

"Tujuannya apa sih?" Tanya Shikamaru

"Kan gue udah bilang, gue Cuma mau cepat sembuh" Jawab Temari

"?" Shikamaru mengernyitkan keningnya

"Ya... kata orang banyak.... lu bisa nyembuhin orang yang lagi demam dengan yang gue lakukan tadi siang.... tapi, demamnya pindah ke elo" Jelas Temari

"Jadi... lo sakit nih?" Tanya Shikamaru

"Ya... lumayanlah... hehe..." Jawab Temari

"Haaah... lu tau kan, harta yang paling berharga itu kesehatan, jadi, ngapain lo rela jadi sakit Cuma buat kesehatan gue?"

"Yah, gimana ya... gue rasa, gue lebih ngerasa sehat kalo ngeliat lu sehat daripada kayak orang mau meninggal. Hehehe.."

Shikamaru tersenyum, Temari masih blushing.

"Boleh ga, gue tanya sesuatu?" Ujar Shikamaru

"Ya boleh lah... mau nanya apa?"

"Lo....." Muka Shikamaru mulai memerah.

"Hm?"

"Lo....... ehm, suka ga, ama...." Mukanya Shikamaru udah merah banget

"Apa?" Tanya Temari

"Ama... gue?" Tanya Shikamaru kePDan –depaked-

"Apa?" Tanya Temari tak percaya. 'Pd banget nih orang...hehehe.. sayang banget, pertanyaanya ngena banget'

"Lo udah denger kan..." Ujar Shikamaru

"Kalau gue jawab iya, apa yang bakal terjadi? N kalau gue jawab nggak, apa yang bakal terjadi?"

"Kalau lu jawab nggak, berarti kita tetep teman baik. Dan kalau lu jawab iya, berarti..."

"Gue ama lo bukan Cuma temen biasa?" Sambung Temari

"Exactly" Ujar Shikamaru

"Kalau gitu, gue jawab... maybe" Ujar Temari

"Sayang sekali, itu ga ada dalam daftar pilihan." Ujar Shikamaru

"Gue ga bakal jawab iya, tapi gue ga bakal jawab nggak. Pokoknya perasaan gue ga berubah" Jelas Temari

"Tapi, mungkin, teori tentang pemindahan penyakit yang lu ajukan tadi itu... gue rasa kurang tepat deh" Komen Shikamaru

"Masa sih? Tapi udah terbukti kog"

"Gue rasa itu karena... well... emang kedengarannya gue percaya diri banget, tapi... gue rasa itu karena.... rasa yang ada disini" Ujar Shikamaru sambil meletakkan tangannya di dadanya.

Temari tersenyum. Shikamaru pun membalas senyumannya. Kemudian mereka mendekat dan para readers kira kira sudah tau apa yang akan terjadi..

...

..

.

Kalau ga tau ya, okelah, author kasih tau.

They kissed.

.

.

.

Arisu? Ke laut amazon aja tuh anak. Biar dimakan ama ikan piranha. Ato dijadiin umpan buat mancing buaya.

#

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

0x0x0x0x0x0x0

Setelah Temari pergi dari kamarnya, inilah yang terjadi....

"Duuuhhh, Temari kog lama amat sih? Kemana sih? Boker tuh anak?" Keluh Tenten.

Lima menit kemudian...

"Duuh bosennnnnnnnnn!!!"

Kemudian Tenten menghidupkan komputer dan langsung membuka situs KDO. Ternyata Byakuguan_boy sedang online.

(Puji pujian gombal gaje ini saia dapet dari film film yang saia tonton, bukan pengalaman saia)

Byakugan_boy: Hi sweetie pie...

Cute_Mickey_Girl: (*^-^*) Hi there good lookin'...

Byakugan_boy: Gimana birthday presentnya? Suka?

Cute_Mickey_Girl: So pastilah... suara penyanyinya bagus banget –author jadi geer sendiri *depaked*-

Byakugan_boy: ^_^.... (*^3^)

Cute_Mickey_Girl: Apaan tuh? Hehehe... f(^_^)

Byakugan_boy: Masa ga tau? Coba perhatiin baik baik deh gambarnya...

Cute_Mickey_Girl: Hm.... 3 itu bibir ya?

Byakugan_boy: Yup...

Cute_Mickey_Girl: Oooohh.... tau tau.... (*^.^*)

Byakugan_Boy: Apaan tuh?

Cute_Mickey_Girl: Masa ga tau? Coba perhatiin baik baik deh gambarnya... hahahahaha...

Drrrt drrrt drrrt

Ada panggilan masuk dari Neji dihp Tenten

"Halo?"

"Halo"

"Ada apa nih, tiba tiba nelpon?" Tanya Tenten

"Ga boleh ya?"

"Bukannya ga boleh... Cuma tumben aja.."

"Ya... rasanya kangen aja..." Jelas Neji

"Ah, aku jadi malu neeeh.... hehehehehe...." Ujar Tenten

"Hahaha... ohya, coba deh, liat keluar, malam ini bulannya cantik banget..."

"Masa sih? Aku liat dulu deh"

Kemudian Tenten melirik keluar jendela, ternyata betul yang dikatakan Neji, bulannya cantik banget, secantik author –dihujanin paku-.

"Ternyata Raditya Dika bener, sejauh apapun kita, kita masih ngeliat bulan yang sama ya.."

"Ya, tentu.... tapi, kamu ga bakal pergi kemana mana kan?" Tanya Tenten

"Nggak. Kenapa tiba tiba nanya kayak gitu?" Tanya Neji balik

"Yah, ntar kamu sama lagi, kayak Raditya Dika, pergi ke Australi..." Jawab Tenten

"Hahahahaha... nggak kog. Aku nggak akan kemana mana" Jelas Neji

"Ooh... syukurlah kalau begitu. Aku Cuma ga mau kamu jauh dari aku, gitu..." Ujar Tenten

"Haah... yah, walaupun aku pergi, aku kan masih ada di hatimu kan?"

"Iya sih.... hehehehehehehehehe..."

"Dasar, ketawa mulu ntar mulutnya robek loh" Komen Neji

"Ga bakalan deh, kalau aku ketawanya kan kayak ratu ratu gitu, anggun. Ga kayak ikan arwana.... hahahahahah...."

"Hahaha...."

#

Laughing is healthy, especially if you laugh about yourself.

THE END

Haaaah.... HSL tamat... akhirnya selesai juga...... Seharusnya sih, masih ada satu chapter lagi, tapi karena authornya kehilangan mood menulis diliburan ini, dibatalin dah... Wkwkwkwkw...

Thanks buat semua yang setia review FF gaje saia.... saya ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya...

m(_ _)m . Arigatou Gozaimasu

T_T..... sedih neeeh.... mood ga ada, mana waktu ngetik ini malam (mati lampu) lagi, harus buru buru, batrai laptopnya tinggal 44%, padahal masih mau ngedit n nonton film.... haah....

Sekali lagi terimakasih....

Mind to review this fanfic for the last time????