DISCLAIMER:BLEACH punya bang Tite, Sebagian ide saya comot dari Radikus Makankakus-nya Raditya Dika

Without a lot of cingcong(?), kita mulai aja...


Rukia dengan penuh rasa dag dig dug, bukan rasa stroberi berdiri mematung dengan gagahnya seperti patung Soekarno (?) di ruang tunggu sebuah tempat penyiaran radio swasta. Pikirannya kalang kabut membayangkan apa yang harus ia katakan saat menjadi penyiar nanti. Gimana ceritanya Rukia bisa jadi penyiar radio? Kita plesbek dulu nyok...

Flashback

"Oi! Lo disini toh Ichigo! Cepetan nih, di blok 2 ampe blok 8 dipenuhi Hollow!!" Panggil Rukia sambil berlari kearah Ichigo yang baru saja keluar gerbang sekolah untuk pulang.

"Haah? Hollow lagi? Gw ada urusan nih!" Keluh Ichigo dengan muka gw-males-banget.

"Urusannya nanti aja! Hollownya banyak banget, bisa-bisa ada nyawa yang melayang! Udah gw bilang lo jangan jemur kolor sembarangan, liat noh akibatnya! Hollow yang tertarik jadi banyak banget kan?!" Rukia ngotot. Ia masih ingat bagaimana Ichigo dengan bangganya malah bawa-bawa celana dalam spongebobnya untuk dijemur kesana kemari.

"Tapi urusan gw juga penting banget! Hari ini gw udah kepilih jadi penyiar radio kayu putih! Cuma bisa hari ini doang! Itu kan kesempatan langka, gw udah ikut audisi untuk itu!" Ichigo nggak kalah ngotot.

Rukia pun mengalami desperado (bukan, itu bukan penyakit sembelit). Kalo misalnya Ichigo sampe bolos tugas, ia juga yang bakal kena getahnya diomeli kakaknya. Bisa bayangin emaknya Nobita marahin anaknya? Ga bisa? Makanya beli tipi! -digetok-

Di tengah suasana mencekam pada ring pertempuran, sebuah lampu minyak muncul diatas kepala Rukia (Rukia:Ha? Lampu minyak? Author:Yup, hemat listrik gitu).

"Ichigo... Kalo lo nggak mau... gw sebarin isi diary lo ke orang-orang!!" ancam Rukia sambil memamerkan buku diary Ichigo yang entah sejak kapan ia pegang.

"WTH?!! Tau darimana lo gw nulis diary?! Dan lagi gimana caranya lo nemuin itu?!" Ichigo mulai panik.

"Ada deh... Hm... 2 september... aku bangun kesiangan... jadi ga bisa liat mukanya dia deh..." Rukia mulai membaca diary Ichigo keras-keras sambil cekikikan.

"Hwaaa!! Iya, iya, STOP!! Gw bakal ngebantai tuh Hollow!!" tereak Ichigo.

"Hm, gut, gut," Rukia tersenyum jahil sambil menyerahkan diary Ichigo.

"Tapi minimal tolong cariin substitusi, dong," pinta Ichigo sambil mendekap diarynya erat-erat, takut diambil lagi.

"Maksudnya pengganti jadi penyiar radio? Kon aja," jawab Rukia simpel.

"OGAH! Kalo dia yang ada wabah penyakit telinga budeg congeitis menyebar! Dan nama gw juga bakal tercemar!!" Protes Ichigo.

"ya habis siapa dong?! Masa gw?!"

"...Iya, lo aja".

Begitulah dari omongan ceplas ceplos Rukia, ia harus menjadi pengganti Ichigo.

Flashback selese

Dan kembali pada Rukia, makin resah setelah mengingat di soul society baru bikin menara untuk nangkep sinyal radio supaya mereka bisa denger siaran radio dunia manusia. Bisa malu mampus dia kal ampe salah ngomong n ketauan temen-temennya.

Tadi kata Ichigo sih intinya dia cuma nerima surat dari pendengar, ngebacain curhat ato pertanyaan mereka, terus jawab segimana mungkin yang bisa bikin mereka terharu ato seenggaknya nancep di hati para pendengar.

"Rukia-san! Kesini sebentar, sebelum kita on air, liat dulu list pertanyaan yang sudah diajukan dari surat yang kami terima," panggil salah satu staff.

Rukia pun bersyukur, berarti ia masih punya waktu untuk memikirkan jawaban yang bagus. Rukia pun membuka daftar pertanyaan...

-Kenapa kalo orang ngupil harus pake jari tengah? Kan enakkan pake kelingking! Secara, ukurannya yang lebih mungil lebih memungkinkan untuk membersihkan hidung secara efisien! (Ishida Uryuu,Karakura)

Rukia cengo. Ni orang iseng apa emang ebleng sih, nanyain beginian?! Rukia yang bingung ngejawabnya lanjut ke pertanyaak berikutnya...

-Enakkan TTM ato HTS? Gw heran.... temen gw banyak yang begitu. Kok mereka mau ya, dijadikan TTM ato HTS? Kadang kesannya kaya selingkuhan...(Orihime Inoue,Karakura)

'TTM? Apaan tuh? Teman Tapi Matre? Kalo HTS... Hubungan Tanpa Senter? Maksudnya apa sih?' Rukia bingung.

Kata temen, orang botak itu biasanya gw ga terlalu mikirin, tapi setelah temenan ama si botol (Botak Tolol) Ikkaku, gw baru ngerasain, bener juga ya! Botak itu ngeselin! Kenapa ya?(Yumichika,unknown)

'Siapa yang ga jadi ngeselin kalo berhadapan ama banci kaya elo?!' pikir Rukia langsung skip pertanyaan itu.

-Gw suka nongkrong ama anak cowok, tapi...Kenapa sih cowok biasanya duduk ngangkang? kan ga enak, jadi sempit...(Arisawa Tatsuki, Karakura)

'Mana gw tau! Tanya aja ama mereka!!' pikir Rukia sewot (soalnya diem-diem dia suka ngangkang).

-Kenapa pantat monyet botak?(Abarai Renji,unknown)

'Meneketehe! Pikir ndiri dong, lo kan juga sejenis monyet!' tereak Rukia dalem ati.

Rukia pun meletakkan daftar pertanyaan dengan tampang horror. Tak sedikitpun terbersit dalam otaknya cara menjawab satupun dari pertanyaan tadi

Bagaimana Rukia menjawabnya? Bisakah ia menjawabnya dengan cara mengharukan seperti saran Ichigo? Mungkinkah Rukia menjadi penyiar radio yang sukses?Apakah fic ini akan berlanjut? Benarkah presiden SBY menentang yaoi? (makin ngaco). Wait 'till next chapter!!

Masih Nyambung


Review pliz!! Mo kritik, saran, ato sekedar nambah-nambahin pertanyaan nyeleneh yang abnormal buat Rukia juga boleh!!