Aku dapet ide bikin fanfic ini pas liat game-game yang seluruh karakternya nyatu dalam 1 game. Mungkin seru juga, jadi aku bikin. Terakhir kali aku bikin fic pake bahasa Inggris kayanya jadi gatot, jadinya aku beralih pake bahasa Indonesia aja deh… eniwei, enjoy this fic!
Disclaimer:eyeshield 21, final fantasy series, tales series, warriors orochi, persona series, tekken, dan kingdom hearts bukan aku yang bikin… kalo aku yang bikin maka itu ga bakal jadi master piece… tapi DBSK secara spiritual selalu jadi milikku!!!! HWAHAHAHAHAHAHA!!!(ketawa setan)
Game Disaster
By:Vanilla Amano
Chapter 1:Awal-awalnya…
Hiruma berjalan dengan malas menuju SMU Ojo, mengunyah permen karet seperti biasa. Sambil berjalan, dia melihat lagi untuk ke 99(bisa banget) kalinya SMS dari Takami yang dikirim kemarin malam.
"Ada apaan sih tuh kacamata sialan? Manggil gue segala... emang penting apa??" Hiruma ngedumel kesal. Kalo gitu kenapa dia mau datang?? Soalnya Takami bilang diakhir SMSnya kemaren dia bakal ngasih Hiruma bahan ancaman baru(??) yang didapatnya entah darimana.
Hiruma berhenti didepan gerbang sekolah SMU Ojo dan celingukan kiri-kanan. "Katanya gue mau dijemput. Mana nih?" pikirnya, masih sambil celingukan.
"Oi Hiruma!"
Sebuah suara menyapanya. Hiruma menoleh. Dilihatnya Sakuraba berjalan kearahnya sambil tersenyum, seperti biasa.
"Jadi elo jemputan gue?" tanya Hiruma kurang ajar.
Senyum Sakuraba menghilang dengan cepat. "Aku ga suka dipanggil jemputan, tapi emang sama Takami aku disuru jemput kamu." dia menunjuk kearah suatu jalan setapak mencurigakan yang ada didekat gerbang. "Mereka ada di laboratorium lama. Yang sekarang udah ga dipake soalnya pernah meledak pas ujian praktek gara-gara Shin."
Hiruma mengernyit heran. "Mereka??"
"Selamat datang, Hiruma!" sambut Takami ceria didepan pintu lab yang bangunannya udah angus dan ga berbentuk itu ketika Hiruma dan Sakuraba udah nyampe.
"Gepeel, kacamata sialan. Ngapain lo manggil gue kesini?!" tuntut Hiruma galak, menodongkan handgun kearah kepala Takami. Kemudian, dia melihat sekelilingnya dengan penasaran. Didalam lab itu berdiri beberapa orang.
Riku, pasang gaya Hitsugaya Toshirou, berdiri di pojokan ruangan, Akaba dan Kakei tampak sedang membicarakan tentang salah 1 lagu DBSK, yaitu Purple Line yang lagi dimaenin Akaba pake gitar, Shin berdiri tanpa suara disebelah Otawara yang lagi ngupil, Nekoyama lagi maen sama kucing, Ikari lagi ngegigit-gigit rante yang ngeiket dia, Sakuraba udah balik keposisinya sebelom menjemput Hiruma, alias disebelah Ikari, truz juga ada beberapa anggota tim Ojo White Knights yang lain. Orang luar dari Ojo Cuma ada Akaba, Hiruma, Kakei, dan Riku.
Hiruma cengo. "Ada apaan sih!!?" batinnya bingung.
"Lo udah penasaran ½ mati ya, Hiruma!!? Ya, ya!?? Ngaku aja!! En tenang aja!! Coz, gue ga bakal lama-lama koq!!" kata Takami, dilanjutkan dengan ketawa setan yang dipelajarinya baru-baru ini.
"Takami yang bener…" Saturaba jawdropped sendiri ngedengernya.
"Nah, Takami. Hiruma udah dateng. Gimana kalo mulai sekarang aja apapun—yang—mau—kamu—pamerin—itu—nya??" usul Riku ga sabar dari pojokan.
"Betul, Takami. Aku juga mau latihan," angguk Kakei setuju.
"Fuh... aku juga mau melatih teknik gitarku. Takami, plis deh, gepeel lagi," Akaba menambahkan sembari membenarkan sunglassesnya.
"Diem lo smua," kata Takami horor. Siap manggil Doraemon kala dibutuhkan.
"BURU KACAMATAAAAAAA!!!!" tapi, Hiruma beserta seluruh senjatanya sukses mengKO Doraemon.
"Uuh... ok. Gue mulai sekarang aja," Takami mengangkat tangannya minta ampun, lalu berjalan pelan-pelan menuju sesuatu yang besar dan ketutupan kain.
"Ok, aku perkenalkan—" Takami memulai, tapi berenti pas dia sadar betapa sedikitnya orang yang ada diruangan itu. "Tapi masih ada yang blom dateng..." keluhnya, siap berjalan pergi dari sisi benda itu.
"BURUAN, GUGUUUUUUUUUUKK!!!" seru semuanya ngamuk bin horor
"Iya, iya!! Aku perkenalkan... MESIN PENJELAJAH!!!" Takami menyibak kain itu dengan gaya lebay dan memperlihatkan sebuah mesin... DANCE DANCE REVOLUTION???
"Apaan nih?? Lo bikin mesin DDR??" Riku sweatdropped pas ngeliat mesin itu.
"Ga, gue bikin mesin Para Para Dance—ya ga lah!! Lo pikir gue mau bikini Timezone!!? Ini tuh mesin penjelajah!! ADVENTURE MACHINE TAU!!!!" Takami meraung-raung tejees.
"…………………………" mendadak, semua pasang muka sedih dan prihatin.
"Kalian ga pecaya??" Takami menatap mereka satu persatu dengan sinis. "Ya udah sih, udah ada sukarelawan ini buat ngebuktiin kecanggihan mesin ini, koq. Sambut aja, Akaba, Hiruma, Kakei dan Riku!!" soraknya ceria, lompat-lompat kaya orang gila. Yang namanya disebut langsung sweatdropped.
"Kapan kita jadi sukarelawan!!?" protes Kakei ga terima.
"Tau! Kita Cuma inget SMS lo yang nyuru kita dateng kesini doang!" jerit Akaba.
"Eh, kalian udah dateng kesini artinya kalian setuju jadi sukarelawan tau. Aku kan nyertain di akhir SMS tentang reward kalian! Buat Hiruma ada bahan ancaman baru yang masih anget keluar dari oven! Buat Akaba udah gue bikinin studio buat maen gitar sepuasnya tanpa harus mencemaskan semburan ludah Kotaro! Buat Riku ada foto-foto Sena yang lagi tidur dengan imutnya! Dan buat Kakei, aku ga bakal bocorin rahasia terdalam dia kedunia kalo dia mau jadi sukarelawan!!"
Hiruma dan Akaba girang, Riku dan Kakei semaput.
"Hmm... ok, gue setuju. Tapi emang mesin ini bakal bisa jalan apa??" kata Hiruma meremehkan. "C'mon guys! Ga usah takut! Kaya mesin ini ada apa-apanya aja. Dan, kacamata sialan, berhasil atau ga, reward gue harus tetep dikasih!"
Ragu-ragu, Akaba, Kakei dan Riku mengikuti langkah Hiruma yang udah naek duluan ke mesin penjelajah(??) itu.
Takami cemberut. "Hiruma, ini bukan mesin sembarangan. Kamu bisa kualat nanti," ujarnya kesal.
"Kekeke, coba aja, kacamata sialan," tantang Hiruma.
Takami mencibir. "Sakuraba, pasang alat-alat ini dibadan mereka!" dia memberikan Sakuraba seperangkat alat aneh yang mencurigakan dan bersiap-siap mengoprasikan mesin itu. "Setelah itu kamu langsung turun dari sana. Bahaya."
"Ok," angguk Sakuraba. Dia mulai memasangkan alat-alat itu pada badan para sukarelawan.
Mendadak, suara Shin yang tanpa ekspresi nyelutuk, "apa ini?"
Seketika ruangan membeku, kaya kena Hyourinmarunya Hitsugaya. Satu-satunya hal yang diketahui si jenius Shi adalah tentang barang-barang elektronik, dan barang elektronik satu-satunya yang ada diruangan itu adalah mesin penjelajah(??).
"Shin, jangan! Itu—" omongan Takami keluar sedikit terlambat karena Shin sudah menjawab terlebih dahulu rasa penasarannya dengan kemampuannya menghancurkan benda elektronik.
Seketika, orang-orang yang ada diatas mesin penjelajah itu menghilang. Semua yang ada diruangan itu diam tanpa kata(kaya nama lagu aja), kemudian...
"GYAAAAAA!!"
"Ini hukuman Tuhan!!"
"Panggil pelatih Shinryuji!! Suru make guna-guna buat balikin mereka!!"
"Ilang!! Ilang!!"
"Ojo bakal menang mudah, oraa!!"
"..............??" Cuma Otawara(yang masih sibuk dengan kegiatannya daritadi) sama Shin yang ga ngerti apa-apa.
To be continued...(will it be continued??)
Uuh… entah kenapa semua OOC… apalagi Takami… Purple Line tuh lagunya enak banget deh. Dancenya juga enjoy banget, jadi aku masukkin disini! Eniwei, kasih repiew dong!!^^