Maiden Chick Beam X Boy Bachelor Beam

Episode 12 : Fighting

Aku dan dia saling membenci... Aku dan dia sebaiknya tidak usah berurusan apapun dengannya...

Claire terus dan terus berlari di sekitar Mineral Town, mencari pencuri yang selama ini tinggal bersamanya. Air matanya berurai sedih, menyesali apa yang selama ini dia sia-siakan didepan matanya. Orang yang selama ini selalu saja menggodanya namun sanggup meneteskan air mata sang gadis petani. Orang yang mampu menggerakkan hatinya yang tertutup dalam kebohongan fana.

"SKYEE!" Claire terus saja menjerit meneriakkan nama sang pencuri. Napasnya ngos-ngosan, sambil terus saja berlari.

GUBRAK!

Tanpa sadar sang gadis petani tergusruk jatuh dan menghantam pagar. Kepalanya langsung pusing dalam sekejap dan membuatnya merasa dunia seakan berputar-putar.

"Uaaa... Bintangnya ada banyaaakk... Padahal masih sianggg..." ucap Claire pusing karena kejeduk pagar tadi. "Haruuus... Lari lagiiii!" teriaknya sambil berlari dalam keadaan sempoyongan.

Dalam keadaan terseok-seok menahan rasa perih dan sakit dan gatal (eh, salah ya?) sang gadis petani terus berlari entah ke mana.

Setelah agak pusing, Claire sadar kalau dia sampai di Rose Square, tempat orang-orang berkumpul sekaligus tempat ibu-ibu bergosip ria.

"Sk... Skyeee..." keluh Claire. Seluruh pemandangan yang dilihatnya meliuk-liuk bagaikan cacing dan berbagai macam benda melengkung semua, ditambah lagi rasa sakit yang didera di kepala mungilnya.

"Oi... Ngga apa-apa?"

"Hue?" Claire melirik ke arah suara yang memanggilnya. "Siapa itu?"

"I, ini aku Gray," jawab suara itu tegas. "Kenapa kau bisa benjol sebesar bola tenis begitu?" tunjuknya ke arah puncak kepala Claire.

"Ah... Benjol? Pantas aja dari tadi rasanya pu... Pusiiing..." pandangan Claire semakin panas dan meliuk-liuk lagi. "Bumi berputar tujuh keliliiing..."

"Kau harus istirahat sebentar, Claire. Kuantar kau ke Clinic," kata Gray pelan sambil menarik lengan Claire.

"Tunggu! Aaaaku... Harus mencari Skyeeee..." rintih Claire sambil terus menahan diri dari pusingnya.

"Pencuri itu kan sudah pergi ke arah kota di bagian North. Memangnya kau tidak sadar?" tanya Gray heran.

"Eh? Masa-Uhh..."

"Kau makin pusing. Ayo ke Clinic atau kalau tidak benjolmu akan semakin membengkak."

"Bahiiiikkk..."

-_-_- Clinic -_-_-

Masih menahan rasa sakit, Claire mau tak mau diperiksakan oleh duo Doctor dan Elli. Kepalanya diketuk-ketuk dengan palu refleksi (eh, salah lagi ya?) dan dikompres dengan es yang dibungkus.

"Cuma benjol biasa. Beberapa hari juga sembuh kalau dikompres." Doctor menghela napas pelan, sama seperti sosoknya yang selalu kalem dalam menghadapi masalah.

"Dikompres dengan es batu atau daging has dalam juga bisa," Elli menyarankan. "Akan saya ambilkan obat pengurang sakit ya," sahutnya sambil bergegas menuju tempatnya biasa bekerja.

Claire masih memegang kompresannya sendiri sambil mengaduh-aduh karena tidak sengaja memencet kompresannya terlalu keras.

Gray yang mengantarkannya sudah ijin pergi duluan ke Blacksmith atau kalau tidak dia akan mendapat sabetan omelan dari Saibara, sang tetua Blacksmith yang sangat (mungkin) dibenci cucunya sendiri.

"Ngg... Doctor? Boleh aku berbaring?" tanya Claire setelah agak mendingan, namun masih merasa sedikit linglung.

"Ah... Saat ini anda tidak bisa. Ada orang yang sedang berbaring pingsan di sana." jelas Doctor.

"Siapa?" jerit Claire kaget sambil berlari membuka tirai.

KREEEK.

Sesosok pemuda silver tertidur dengan tenang di kasur pasien.

GUBRAK GABRUK!

Claire hanya bisa ber-ghabruks ria melihat sang maling ternyata sedang menikmati sleeping beauty -nya di kasur pasien Clinic.

"Dia hanya pingsan. Perlu istirahat saja. Saat kami cek, tekanan darahnya selalu rendah setiap pagi. Makanya dia selalu aktif di malam hari." jelas Doctor kalem, tidak menyadari kekagetan Claire yang masih ghabruks di lantai sendiri.

Syukurlah. Ternyata tenaganya memang hanya kuat pada malam hari. ucap Claire lega dalam hatinya. Dengan begini aku bisa pulang dengan tenang.

"Doctor, biar dia istirahat di rumah saya. Dia sedang menjalani masa hukumannya di pertanian saya." jelas Claire sambil tersenyum tenang.

"Baik. Kalau begitu anda harus membayar tagihan pengobatan anda dan tuan..."

"Skye. Namanya Skye," tambah Claire.

"Oh, iya, tuan Skye. Harap dibayar saat ini juga." Doctor berjalan kaku ke arah meja kerjanya sambil sibuk kembali menulis dengan pen di daftar-daftar aneh.

Claire membayar pengobatannya dan Skye (dan agak shock karena harga pengobatan Skye lebih mahal dua kali lipat dari biaya pengobatannya karena harus menggunakan dosis obat bius yang cukup banyak agar membuat sang pencuri tenang dan tertidur), sementara Elli membantunya membaringkan Skye di pertanian Claire.

-_-_- Claire's Farm -_-_-

Setelah Skye dibaringkan, Claire langsung sungkeman mengucapkan terima kasih atas bantuannya membawa Skye pada Elli. Elli hanya tertawa kecil dan menerima kecanggungan Claire terhadap suster dewasa yang manis itu.

"Dasar pencuri bodoh..." bisik Claire setelah Elli pergi. "... Hukumanmu akan kubuat berkali-kali lipat!" ancam Claire sambil tertawa memandang muka pucat Skye yang masih tertidur.