—Disclaimer—
SMT: Devil Summoner 2 Raidou Kuzunoha VS King Abaddon
Ketenaran, kebanggaan, kepuasan, dan lain sebagainya. Setiap orang memiliki alasan bertarung mereka masing-masing. Tetapi, seorang menyadarkanku betapa pentingnya alasan untuk bertempur. Seorang………… yang telah kubunuh. SPOILER, OOC, POV, etc.
Shin Megami Tensei: Devil Summoner2 Raidou Kuzunoha VS King Abaddon
—Assassin's Wish—
*
Inspired by:
Case File5: Assassination Job
*
Characters:
Raidou Kuzunoha / Dahn Tsukigata
Fukoshi
Sebuah gelar, bagi clan Tsukigata
Gelar bagi seorang pembunuh
Tidak semua Fukoshi bekerja untuk clan Tsukigata
Beberapa diantara mereka pergi dengan tujuan masing-masing
Ada yang pergi dengan memanggul sebuah nama yang telah tercoreng
Seorang pengkhianat
Dahn, adalah salah satunya…
Tapi beberapa waktu yang lalu, seseorang mengingatkanku betapa berharganya nilai sebuah nyawa
Seorang Fukoshi tanpa nama
Fukoshi bertopeng emas
-
Pembunuh
Hal itu yang mungkin sebagian besar orang-orang akan pikirkan apabila mendengar sebuah kata
Fukoshi
Betul, akupun juga berpikir begitu
Tapi tidak semua Fukoshi membunuh dengan tanpa alasan
Tidak untuk yang satu ini setidaknya
-
Aku mendapatkan misi ini dari Sadakichi, seorang kenalan yang tahu identitasku yang sebenarnya
Misi yang unik, sebuah perintah untuk membunuh…. Seorang pembunuh
Targetku adalah seorang pembunuh dari clan Tsukigata
Seorang criminal yang telah membunuh banyak politikus di capital
Politikus korup sebenarnya, tetapi pembunuh tetaplah pembunuh
Dan itu berarti tugasku, sebagai pelindung capital
Sebagai Devil Summoner
-
Terkadang menyebalkan menerima misi-misi seperti ini
Apalagi dengan dasar "untuk melindungi capital"
Menurutku tidak masuk akal bagi sebuah Negara untuk berdiri dengan cara menginjak-injak rakyatnya
Itulah yang para politikus korup itu lakukan
Tapi bukan waktunya untuk mengeluh, aku seorang Devil Summoner
Sudah tugasku sebagai pemanggul nama "Raidou" untuk melakukannya
……Atau setidaknya itulah yang selalu kucingku, atau tepatnya pembimbingku, Gouto-Douji katakan….
Menyebalkan bukan?
-
Dia adalah pembunuh, ya pembunuh
Lahir di clan Tsukigata dan hanya diperlengkapi dengan satu kemampuan saja
Membunuh
Tetapi, sebagai seorang pembunuh dia lebih….. memakai perasaannya
Suatu fakta yang aneh, sebab bagi seorang pembunuh, hal pertama yang harus ia bunuh adalah
Perasaan
Tapi tidak bagi orang itu…… dan juga bagi Dahn
Dahn dan orang itu, keduanya memiliki alasan bertarung yang jelas
Dahn ingin mematahkan ketergantungan keluarga mereka dengan kaum Tento
Sedang orang itu….
-
Fukurotsubo
Suatu dimensi yang dibuat oleh para Fukoshi untuk menangkap mangsa mereka
Para korban biasanya akan meninggal di dalam tempat itu dan di dalam keputus asaan
Mereka yang telah terjerat di tempat itu hanya bisa keluar dengan beberapa cara
Terbunuh
atau Membunuh pembuatnya, atau setidaknya mengalahkannya
Tetapi orang itu berbeda dengan semua Fukoshi yang pernah kutemui, dan kulawan
Pertama kali aku masuk, hal pertama yang ia katakan padaku adalah
"Keluarlah, supaya aku tidak harus membunuhmu.."
Suatu hal yang teramat sangat langka yang terdengar dari mulut seorang pembunuh
Tapi aku tidak membencinya, tidak sama sekali
-
Orang itu terjatuh dengan darah menghiasi baju zirahnya yang berwarna emas
Kuakhiri nyawanya sekarang atau kubiarkan hasilnya sama saja
Mati
Aku merasa sangatlah sayang orang sebaik ini di clan Tsukigata harus meninggal dengan tragis
Dia kuat, bahkan lebih kuat daripada Dahn
Bukan dengan sebab meringankan bebanku karena membunuhnya
Kubiarkan dia hidup, walau hanya sesaat
Yang kuharapkan hanyalah dia bisa mati dengan tenang
Kukira dia akan menyesali perbuatannya, memakiku, atau hal lainnya
Tetapi dia hanya menjawab
"Ah, kau sungguh baik…"
Kurasa aku harus membersihkan telingaku mendengarnya tidak salahkah yang kudengar
Sungguh kata yang sangat aneh, diucapkan kepada orang yang membunuhnya
Setidaknya perkataannya setelahnya sedikit menjelaskanku apa maksud perkataannya barusan
"Dia….. juga orang yang baik…."
Dan ia tidak lagi sadar
-
Siapa 'dia'?
Kuambil tabung di dadaku, dan kupanggil
Seekor Demon dengan orde Pagan
Sedikit merusak privasi orang ini, tapi aku sudah terbiasa menggunakannya
Dua kata saja yang kuucapkan kepada Demonku saat itu
"Baca ingatannya!"
Kata 'dia' itu masih mengusikku sedemikian rupa hingga aku sampai membaca pikiran orang sekarat
Anehkah?
-
"Paman!"
Ingatan orang ini tidaklah terlalu jelas, asal suara itu tidak dapat kulihat
Kurasa saat ini aku melihat masa lalunya melalui indra orang itu
"Kenapa kau meninggalkan desa? Apakah karena masalah dengan ayah?"
Ayah? Siapa yang mereka bicarakan? Dan lagi… suara itu terdengar tidaklah asing di telingaku
"Tidak, ini adalah keputusanku sendiri…"
"Apa maksudmu dengan mengkhianati clan?!"
"Itu tidaklah penting. Daripada itu, bukankah kau punya hal yang harus kau lakukan?"
"Oh, ya… tapi…."
"Pergilah, lakukan yang harus kau perbuat…."
"…………baik…."
-
Tidak banyak informasi yang bisa kudapat dari flashback barusan, kurasa aku harus membacanya lagi
"Ada apa? Kau kemari setelah dihajar oleh seorang Devil Summoner?"
"Uurrrgghhh…. Begitulah…"
"Dan karena itu kau ingin menangis di pundak pamanmu ini? Hahaha…"
"Ayolah, kau tahu aku tidak mungkin berbuat begitu…."
"Haaaaahh…. Anak muda zaman sekarang memang lembek, tidak seperti zaman dulu…"
"Uurrrrgghhhhh…."
"Hahaha… tapi walau demikian, jika semua anak muda sepertimu, nasib bangsa ini pasti cerah…"
"Paman…."
"Jaga dirimu baik-baik. Aku percaya kau pasti bisa menyelamatkan adikmu, dan Tsukigata pula…"
—Dahn"
Dahn?!
Dan orang itupun mati…
-
Sekarang aku telah ingat…
'Dia' yang Fukoshi ini katakan, adalah Dahn…
Dan Orang ini….. adalah Paman dari Dahn…
……………………………………………..
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
Aku tak tahu harus berkata apa—dan berpikir apa
Menyesal? Mungkin… Dia orang yang sangat langka di waktu yang sangatlah jahat ini
Sedih? Cukup tidak masuk akal apabila aku bersedih bagi seseorang yang 5 menit lalu baru saja kukenal
Senang? Biasanya itu yang kurasakan setelah misiku tuntas, tetapi….
Akan kuingat orang ini, akan kuingat…
-
Bagiku, dia hanyalah seorang Fukoshi tanpa nama yang baru saja kukenal
Seorang Fukoshi bertopeng emas
Sangat kuat, ia adalah seseorang yang sangat terlatih dibandingkan semua Fukoshi yang pernah kulawan
Tetapi dibandingkan dengan itu, hatinya dan pendiriannya jauh lebih kuat daripada semua itu
Sampai pada akhirnya pun, ia masih memegang teguh segala pendiriannya
Ia adalah orang yang baik, seseorang yang berjuang demi bangsa dan negaranya
Walau jelas-jelas itu adalah cara yang salah
Tapi kurasa…. Jika aku menjadi dirinya, aku akan melakukan hal yang sama
Membangun Jepang dengan satu-satunya cara yang dapat kulakukan
Membunuh
-
Tidurlah, tidurlah dengan tenang, wahai Fukoshi tanpa nama
Baju zirahmu, dan jasadmu tidaklah abadi
Tetapi ingat, tekad dan harapanmu akan abadi
Janganlah khawatir, istirahatlah dengan tenang wahai Fukoshi bertopeng emas
Kau memerjuangkan harapanmu dengan baik—bahkan sangat baik
Istirahatlah, aku juga akan melaksanakan tugasku
Sebagai Raidou Kuzunoha
Sebagai seorang Devil Summoner
-
Dan begitulah akhir dari kisah seorang Fukoshi bertopeng emas
Seorang dengan jiwa membara, yang bertarung dengan gagah beraninya
Dan yang terpenting, seseorang yang bertarung sambil memegang teguh keyakinannya
Bahkan hingga tetes darahnya yang terakhir
Dan hingga nafasnya yang terakhir…
—Fin—
Author's Notes
HELL---------------O! Ini fic Devil Summoner pertama saya, sekaligus fic one-shot-one-kill saya yang pertama! Rasanya aneh membuat fic dengan karakter yang hanya muncul sekali dalam game, setelah itu mati. Tapi apa kata dunia, pucuk dicinta ulam pun iba (sudah tidak nyambung, tidak jelas, salah ketik lagi!) saya betul-betul pingin mbuat fic tentang paman Dahn yang hanya ditemui di misi Assassination Job ini. Sebab menurut saya sangatlah disayangkan apabila tokoh figuran yang bagus seperti ini dengan cepat terlupakan (menurut saya mungkin mudah terlupakan, apabila ada yang sudah main dan masih mengingatnya ya… terima kasih..)
Lalu, saya cukup gugup juga nih… sebab ini kali kedua (atau yang ketiga mungkin?) saya menulis dengan POV atau apa namanya lupa. Pertama kali saya pakai POV di fic P3:Forgotten Memories langsung ada kesalahan (thanks buat lalanakmalas yang saat itu memberi tahu) jadi, saya cukup kuatir ada kesalahan lagi. Bukannya malas membaca ulang, masalahnya adalah benar atau salah saya juga tidak tahu. Jadi bagi para pembaca, bisa tolong review? *puppy eyes, tapi dilempar sapi karena menjijikan..*
Anyway, Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih bagi Sujokarn yang telah membantu dengan walkthroughnya yang saya baca dari gamefaqs (kurasa kalian tidak akan menemukan nama Sujokarn di fanfic, entah belum pernah saya coba) Jika tidak ada walkthroughnya, fic ini tidak akan ada. Bahkan saya tidak akan mengetahui misi ini dan yang terparah, saya tidak akan tahu cara memasuki Kasumidai (menyedihkan bukan?). Dan juga terima kasih bagi para pembaca sekalian didepan layar komputer, laptop, maupun hp yang telah membaca fic saya yang gaje ini (gaje ya…. Saya ketularan seseorang kelihatannya…) Dan saya kelihatannya harus mengucapkan terima kasih sekali lagi bagi para pembaca sekalian yang mau mendapat dua gelar—reader dan reviewer. Jadi bagi anda yang berkenan, review please?