Hei hei.... Satu lagi fanfic horror yang melayang idenya entah darimana... Masih, kategorinya Harvest Moon... Tapi kali ini dari film horror 'Triloquist' (dan sekali lagi, Anisha bikin fanfic ini malem-malem...)

*#*#*

--- Prolog ---

---- Daa-chan's POV ----

Hai semuanya. Aku Daa-chan, boneka beruang paling imut dari Harvest Moon yang bisa 'bicara', 'bergerak' dan 'membunuh'. Aku tinggal di pertanian Haibara di Forget-Me-Not Valley. Pemilikku sedang terbaring di lantai, mati karena meminum racun serangga.

"Hei, Claire-chan, Jack-chan, sepertinya ayah kalian sudah meninggal, lebih baik kalian bantu aku berdiri dan bermain dengannya..." ucapku sambil membangunkan kakak-beradik yang sedang terlelap tidur.

Claire, anak sulung, dan Jack, anak bungsu, langsung bangun dan kaget melihat pemilikku. Mereka menangis. Kenapa mereka menangis ya? Padahal kan hanya karena ada satu orang mati di depan mereka.

--- Prolog End ---

Beberapa tahun berlalu. Kami melewati banyak masa-masa yang sulit. Kami diperkerjakan oleh Takakura, tangan kanan pemilikku yang sebelumnya. Tapi untunglah aku sempat membunuhnya dengan menebas pisau di perut Takakura sebelum Claire dan Jack terbangun.

Claire yang kini menjadi pemilikku, sudah beranjak dewasa. Jack juga. Tapi Jack tetap tidak bisa bicara, karena akulah yang menjadi wakil bicaranya. Bisa dibilang, Jack melakukan Ventriloquist, dan akulah bonekanya.

(Ventriloquist: Suara perut; Jadi orang tidak menggerak-gerakkan mulutnya, tapi bisa membuat boneka yang dipegangnya seolah-olah hidup dan 'bersuara'.)

"Hehehe, kalian jelek~~~" ledek seorang anak kecil bermata merah dan berambut cokelat. Padahal namanya manis, Kate, tapi sikapnya sebrengsek Takakura.

"Enak saja." balas Claire kalem.

"Iya! Dasar gadis jelek tak tahu aturan!" omelku sebagai juru suara Jack. Jack hanya manggut-manggut kesal.

"Tapi kalian tetap saja jelek!" ledek Kate dengan mukanya yang menyebalkan. Kulihat muka Claire yang mulai panas.

"Daa-chan... Bunuh anak ini." Claire mengoperkan sebilah pisau ke arahku.

Aku lalu bergerak sendiri tanpa bantuan Jack mendekati Kate.

"Apaan nih, boneka mau ngebunuh aku? Jangan bercanda deh..." ledek Kate makin menjadi-jadi.

Aku lalu berlari dan menggores betis kecil Kate. Kate yang tadinya mengganggap bercanda, mulai takut. Huh, kau baru sadar sekarang aku jago membunuh orang ya.

Kate lalu berlari.

Aku mengejarnya.

CRAAAAASSSH

Kubabat bahu kiri Kate hingga memanjang ke pinggang. Kubiarkan tulang rusuknya dan paru-parunya menyembul keluar dari lukanya. Dia masih bisa bergerak ya. Kutusuk lagi bagian punggung kiri atasnya, bermaksud menyobek jantungnya. Kutunggu beberapa detik, dan gadis brengsek itu tidak berkutik lagi.

"Bagus, Daa-chan! Sekarang, hanyutkan dia ke sungai." suruh Claire.

Aku lalu mengangguk dan membawa badan gadis brengsek itu ke sungai. Jack lalu mengangkatku ke gendongannya dan membersihkan noda darah gadis brengsek tadi dari badanku yang halus akan bulu. Fuuh, lelah juga membunuh orang.

"Jangan dibersihkan, Jack. Mungkin kita akan membunuh orang-orang lain lagi." sahut Claire tersenyum sambil mengambil uang yang terjatuh dari saku Kate. "Banyak orang-orang sialan yang harus dibunuh."

Dan Claire berkata benar.

"Moi... Minta makanan, Moi..." pinta orang berambut acak-acakan. Murrey, orang malang yang terpaksa tinggal di Forget-Me-Not Valley.

Claire yang mulai jengkel memberikan pisaunya kembali. "Lakukan tugasmu, Daa-chan."

Aku langsung menebas Murrey hingga hancur. Kuhanyutkan lagi orang itu ke sungai.

"Boneka pintar." sahut Claire tersenyum.

*.*.*.*.*

Keesokan harinya, Claire membuka peta dari orang malang yang berambut cokelat yang sudah kubunuh tadi pagi. Kubilang saja, "Kutemukan peta ini dari sungai", lalu kuberikan ke Claire.

"Hem, ini peta ke Mineral Town... Menarik juga. Hari ini kita kesana!" ucap Claire semangat. "Jack, ayo bangun..." Claire membangunkan Jack dengan cara yang tidak biasa, yaitu menciuminya, hingga membuat Jack terbangun.

"Jack-chan, jangan diem aja! Claire-chan ngebangunin kamu dengan dicium! Apa kamu enggak ngelawan..."

Claire langsung menendangku ke ujung pohon.

"Ini cara khususku membangunkan adikku. Kamu enggak boleh ikut campur!" omel Claire, sambil sibuk menciumi bibir adiknya lagi.

Aku hanya bisa bangun dengan kesal. Padahal kan kakak-beradik, tapi berani gitu!

Saat Claire sedang mandi di dekat air terjun, aku mengobrak-abrik ransel Claire. "Hei, Jack-chan, bantu aku carikan pisau dong! Kau kan sudah disuruh-suruh yang tidak-tidak oleh Claire-chan!"

Claire tahu-tahu menendangku lagi ke air. "Kan sudah kubilang jangan ikut campur!"

*_*_*_*_*_*_*