Tak ada yang abadi... 4x

JENG JENG JENG JEEEENG... FANFIC PEMBANTAIAN CLAIRE VERSI BARU, DIMULAI!!!

Claire berjalan sendirian sambil melewati orang-orang yang bergelimpangan ditanah.

Ibu.... Ayah... Aku membenci semua orang di Mineral Town ini... Aku membenci semuanya...

Saibara sudah berbaring di tanah, mencoba melindungi Ellen yang sudah mati dari tadi.

Rick, yang kacamatanya sudah hilang entah kemana, dan dia sudah hanyut ke sungai tanpa satupun gerakan.

Popuri, berbaring di tanah, dipeluk Ann yang sama-sama sudah berlumuran darah.

Jeff... Dia sudah duduk di kursi taman ditemani istrinya yang sama-sama tak bernyawa.

Claire meloncati badan Lillia yang sudah tak bergerak. Lalu dia meloncati badan May, dan melewati badan Barley di ujung jalan.

Claire terus berjalan. Melewati berbagai orang yang sudah bergelimpangan tanpa nyawa. Stu sudah berbaring ditemani serangga-serangganya yang sudah bergelimpang kaku karena terciprat darah dari Stu.

Manna sudah terbaring dengan basah kuyup oleh beberapa botol wine yang pecah dan darah. Duke masih terduduk di depan pintu tokonya, namun sudah tak bernafas.

Carter sudah duduk di dekat meja pasturnya, seperti biasa, tapi kini dia hanya bisa terus tersenyum tanpa berkata apa-apa. Dia bersandar di jendela kaca Bunda Maria yang terciprat darah Carter.

Claire meloncati badan Anna, dan sedikit menginjak lengan kiri Mary dengan sengaja. Claire menatap tajam Mary. Dulu kau berpura-pura mendukungku agar bisa mendekati Gray. Dasar cewek picik. Kau memang pengkhianat.

Basil... Yaah, dia ada di rumah Gotz, tapi mereka berdua sudah mati tertembak.

Kalau Doctor? Hem, Claire sudah melewatinya tadi, karena badan Doctor agak tergencet Anna dan Mary.

Elli... Dia sudah terjatuh di tangga Clinic dan mati karena tertembak.

Em... Zack dan Won? Oh, mereka memang sudah dibunuh kemarin. Mati karena keracunan gas.

Harris... Dia sudah duluan mati dari yang lain. Claire sudah meminjam pistol miliknya dan membunuh semua orang di kota ini. Claire sudah membunuh nyaris semua penduduk di Mineral Town dengan pistol. Setelah Harris, lalu Mayor Thomas, orang pertama yang paling dibencinya. Penipu yang membuatku harus menderita, harus mengurus pertanian yang tua dan tak berguna. Sama saja dengan semua penduduknya. Semuanya penipu.

"Masih... ada 3 orang lagi..." Claire berbisik sambil mengganti isi peluru pistol yang 'dipinjam'nya dari Harris.

Claire memasuki Doug's Inn. "Ah, selamat pagi Claire! Ada yang bisa saya bantu?" tanya Doug tenang.

Cih, pikir Claire. Orang ini belum mati ya.

Claire langsung menodongkan pistolnya ke depan Doug.

"C—CLAIRE?! Kau mau a---" perkataan Doug terputus saat pistol itu menembak peluru panas tepat di jantung Doug, seketika langsung berhenti.

Claire menaiki tangga.

Masih ada... 3 orang lagi...

--- In the Inn, 2nd floor ---

Krriiieeeeet.

Cliff sedang membaca buku.

Gray sedang tidur-tiduran.

Kai sedang bermain harmonika.

Mereka bertiga menatap Claire. "Claire?"

Mereka langsung menghampiri Claire. "Kamu kenapa berlumuran darah begini, Claire?!"

"Kamu enggak apa-apa?!"

"Ada seseorang yang menyerangmu?"

Ah, pikir Claire. Ucapan gombal. Menipu. Semua orang yang ada di Mineral Town menipu saja. Tak ada gunanya aku berteman dengan mereka. "Diam..."

"Hah?" tiga suara sama-sama tersentak saat Claire menodongkan pistol.

DORR! DORR! DORR!

Cliff tidak kena. Dia menghindar sambil melempar meja. "Kamu kenapa, Claire?!"

Gray menghindar sambil melempar kasur. "Kamu gila, Claire?!!"

Percuma... Semua yang kalian katakan... Tidak terdengar olehku... Karen hatiku yang sudah terkontrol nafsu benci dan dendam... Sudah tertutup oleh kalian sendiri dan membuatku jadi begini.

Kai mencoba mengambil pistol yang dipegang Claire. "Sudah Claire, bahaya bermain benda seperti ini."

DORR! "BERISIK! AKU MUAK MENDENGAR KALIAN!" Claire menembak Kai hingga terhempas ke ujung kamar. Menetes darah dari pelipis dan mulutnya. Langsung tewas.

DORR! Cliff tertembak. Tepat di bagian atas pinggang. Seharusnya dia masih bisa bergerak. DORR! Claire menembak lagi. Kini Cliff benar-benar tak bernapas lagi. DORR! Claire menembak lagi. Tepat kena ke bahu kanan Gray.

"Claire...." perkataan Gray serak. Sepertinya dia akan segera mati. Mengikuti Cliff dan Kai yang sudah pergi tadi. ".... Maafkan kami, Claire....."

Saat Gray sudah tak bernapas lagi, aku terdiam. Mencerna kata-kata Gray sebelum dia meninggal. '.... Maafkan kami, Claire.....'

Itu artinya... Dia meminta maaf.

Itu artinya... Semua orang meminta maaf.

Itu artinya... Semuanya meminta maaf atas perlakuan mereka kepadaku.

Padahal dulu... Mereka menyakiti hatiku... Mereka menyiksa batinku... Tapi dengan ringannya... Mereka meminta maaf sebelum kuberi kesempatan...

Claire langsung berlari keluar Inn. Menatap semua orang yang ada di tanah. Muka mereka terlihat menyesal. Muka mereka terlihat sedih. Mereka... Semuanya memang ingin minta maaf padaku? Kalau saja aku mendengarkan mereka sebelum mereka kutembak mati, kalau saja aku masih mau menahan sabar dan mau berbicara baik-baik dengan mereka....

Claire mulai menangis. Menyesali dosa yang baru saja dibuat. Aku tak bisa hidup menanggung dosa seberat ini... Aku takkan bisa bertahan dengan dosa yang tak terhingga ini. Aku.... Hina.

Claire menodongkan pistol ke kening kanannya sendiri. 'Maafkan aku juga, semuanya...' DORR!

WAR --CIRCUS IS OVER

**^_^**

Nah, selesai! Harap di review ulang ya~~~~ ^^ Chapter 2 akan segera datang!