Disclaimer:Naruto kepunyaannya mas Masashi Kishimoto
Antara Mencintai dan Dicintai kepunyaanya nde Sasurin Katsuya
Summary:"Dulu aku memang gak cinta sama kamu. Tapi mengapa setelah kita menikah rasa ini muncul seiring dengan berjalannya waktu?"
Sakura memberikan sebuah kado untuk Sasuke yang sedang berulang tahun. Tapi kado tersebut ditolak mentah-mentah oleh Sasuke. Bagaimana sikap Sakura setelah kadonya tersebut ditolak oleh Sasuke? RnR. ~.~
Antara Mencintai dan Dicintai
By: Sasurin Katsuya
Happy Reading!!!
Chapter 1: Kado Spesial yang Terbuang
'Aku harus masuk lebih dulu daripada dia,' gumam seorang gadis berambut merah muda sambil berlari menuju kelasnya.
"Hosh! Hosh! Hosh!" tarikan nafasnya terdengar jelas begitu ia sampai di kelasnya.
"Masih sepi, syukurlah..." ucapnya sembari berjalan menuju kursinya yang barisannya terletak dekat pintu dan nomor 3 dari depan.
BRUK!
Tasnya pun langsung ia taruh di atas meja. Mungkin terdengar seperti dibanting.
"Oh tidak, kadoku yang jauh-jauh kubeli di Amerika Serikat sebulan yang lalu..." ucapnya panik sambil mengeluarkan sebuah kado yang ukurannya tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil.
"Syukurlah, tidak ada yang rusak." ucapnya senang. "Kapan ya waktu yang tepat untuk memberikan kado ini ke dia? Hmm, lihat suasananya aja deh, kalo rame kan gak mungkin bang..."
Ucapan gadis itu terpotong oleh langkah seseorang yang ia lihat sedang masuk ke dalam kelasnya. Kelas XII-1.
Gadis itu terhening sejenak atau lebih tepatnya bengong ketika memandang wajah orang itu.
Dialah cowok yang diidolakannya atau lebih tepatnya disukainya.
Dialah si tampan nan rupawan, Uchiha Sasuke. –Sa-chan: BRUK! (Waduh, author pingsan kalo dengar nama itu!)-
"...nget." lanjut gadis itu lagi.
'Waktu yang bagus untuk memberikan kado nih.' batinnya senang.
Gadis itu langsung menghampiri Sasuke. Tentunya dengan membawa serta kado spesial yang telah disiapkannya yang disembunyikan di balik badannya.
TRAP!
TRAP!
TRAP!
"Selamat pagi, Sasuke!" sapanya ramah.
"Hn," sapanya balik. Hanya hn dan tanpa senyuman.
"Ini," ucap gadis itu sambil menyerahkan kadonya ke Sasuke. "Terimalah!"
"..."
"Ayo!"
"..."
"Ayolah, aku beli ini jauh-jauh di Amerika Serikat."
"..." Sasuke masih terdiam. "Kau menghalangi jalanku, Sakura!"
"Oh, maaf." ucap Sakura sambil berjalan minggir.
Sasuke langsung berjalan menuju kursinya dengan gayanya yang santai, tenang dan sangat menghanyutkan tanpa memperdulikan kado yang diserahkan Sakura.
"Ta-tapi kado ini..."
"Aku sama sekali tidak memerlukannya."
Seketika Sakura terdiam mematung di depan kelas. Kadonya pun terjatuh dari tangannya. Ia langsung berlari menuju toilet dengan air mata yang mulai mengalir.
'Sasuke... Kau tega sekali...' lirihnya sambil terus berlari.
Setelah Sakura pergi, Sasuke langsung mengambil kado tersebut sebelum teman-temannya datang.
Ia melihat kado tersebut. Menurutnya, kado tersebut tidak begitu spesial. Sungguh keterlaluan! Kado yang terdiri dari berbagai macam warna. Hitam, biru tua dan merah. Tapi menurut Sasuke tidak spesial? Memang keterlaluan! Untung saja tidak berbungkuskan uang dollar kertas. Mungkin jika begitu, kado tersebut sudah dicuri Kakuzu.
"Tak penting." ucapnya singkat.
Sasuke langsung berjalan menuju kursinya kembali dan menaruh kado tersebut di dalam laci mejanya. Lalu ia segera mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya dan segera membaca buku tersebut.
3 menit kemudian...
"Hai Sasuke!" sapa seorang gadis berambut pirang dikuncir satu yang baru datang.
"..." Sasuke tidak membalas.
"Hei Sasuke! Kamu gak sapa balik aku?" tanya gadis itu.
"..."
"Ya udah, gak penting juga tadi aku sapa kamu." ucap gadis itu sambil berlalu menuju kursinya yang letaknya di samping Sakura. (Sakura duduk di depan Sasuke)
"Kok tasnya Sakura ada disini?" tanya gadis itu ketika ia melihat tasnya Sakura. "Sakura sudah datang ya?"
"..." Sasuke tetap berkonsentrasi untuk membaca buku.
"Hei Sasuke! Aku bertanya padamu!" akhirnya gadis itu membentak Sasuke dengan menggebrak meja Sasuke.
"Yamanaka Ino, tutup mulutmu!" giliran Sasuke yang membentak gadis itu dengan tatapan mata onyx-nya yang sangat tajam.
"Kalau kamu tidak menjawab pertanyaanku, aku tidak akan menutup mulutku!" bentak Ino lagi. "Sakura sudah datang apa belum?!"
"..." Sasuke masih tidak menjawab dan kembali membaca buku.
"Grrr... Kalau tanteku bukan guru BK disini, aku akan berkelahi denganmu..." ucap Ino ketus.
"Hh, sayangnya aku tidak akan meladenimu." ucap Sasuke singkat.
"Ya udah, sekarang Sakura mana?" ucap Ino.
"..." Sasuke kembali diam.
"Ya Tuhan... Mengapa Engkau memberikanku teman seperti Sasuke ini..." lirih Ino dengan penekanan pada kata Sasuke.
"Aku bukan temanmu." ralat Sasuke.
"Ya, berarti kamu itu musuhku."
"Aku juga bukan musuhmu." ralat Sasuke lagi.
"Berarti kamu itu siapa aku dong?" tanya Ino.
"Hmm, aku ini majikanmu..." jawab Sasuke singkat dengan senyuman liciknya dan tatapan tajam seolah ingin membunuh. Hanya selang beberapa detik, ia langsung mendapatkan sebuah jitakan di kepalanya.
-0-
Setelah perkelahian antar pelajar tadi, Sakura pun datang dengan mata yang masih sembab.
"Nah, itu Sakura! Dari tadi aku nanyain kamu sama si 'Prince of The Very-very Cold' ini tau!" ucap Ino sambil menatap sinis ke arah Sasuke yang lagi-lagi masih terus membaca buku.
"Oh, tadi aku abis dari toilet." ucap Sakura.
Sakura langsung menuju kursinya. Kesedihan yang dideritanya tidak terlihat dalam raut wajahnya meskipun matanya masih kelihatan sembab. Dari kedua matanya terlihat merah, bengkak, banyak beban, kesedihan yang terus melanda, dan sebagainya.
"Hei Sakura! Matamu kenapa?" tanya Ino ketika ia melihat wajahnya Sakura.
"Hmm, tadi kemasukkan debu." ucap Sakura datar.
"Oh, sekarang udah baikkan?" tanya Ino lagi.
"Lumayanlah." jawab Sakura sambil membuka tasnya untuk mengambil sebuah buku pelajaran untuk dibaca.
Setelah beberapa peristiwa tadi, murid-murid yang lain pun berdatangan.
-0-
Teng...
Tong...
Teng...
Tong...
Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Hari ini yang mendapat gilirang tugas piket kelas adalah Sakura, Sasuke, Naruto, Neji, Gaara.
"Mengapa hari ini aku sial sekali sih?!" batin Sakura.
"Ino, kamu tunggu aku di kantin saja. Aku mau piket dulu." ucap Sakura sambil menenteng-nenteng sapu ijuk.
"Oke. Piketnya yang cepat ya!" seru Ino.
"Ya!"
10 menit kemudian...
"Sakura, kami pulang duluan ya! Kami mau main basket di lapangan sekolah." ucap Naruto yang disambut beberapa anggukan dari Neji dan Gaara.
"Oh, tidak! Lapangan sekolah sudah dipakai murid kelas 9!" seru Neji ketika ia melihat lapangan basket yang sudah dikuasai oleh murid kelas 9. (A/N: Lapangan basket mudah terlihat dari kelas XII-1)
"Yah, berarti tidak ada pilihan lain selain main di lapangan basket biasa." ucap Naruto kecewa. Ya udah deh, kami buru-buru ke lapangan basket biasa ya! Kan kalau piketnya kelamaan, lapangan basketnya keburu dipakai orang lain lagi."
"Ya udah deh. Piketnya juga udah mau selesai. Kalau kalian mau pulang, silahkan!" ucap Sakura sambil tersenyum. Manis sekali.
"Ayo, Sasuke! Kita harus buru-buru ke lapangan basket biasa!" ajak Gaara.
"Kalian duluan saja. Aku ada keperluan sebentar..." ucap Sasuke singkat.
"Oh, kalau begitu kami tunggu kamu disana ya!" seru Neji.
"Ya udah, sampai jumpa besok ya, Sakura!" seru Naruto.
"Ya! Bye...!" seru Sakura balik.
Sakura hanya tersenyum ketika temannya itu mengucapkan salam kepadanya. Senyumannya tersebut hanya bertahan sampai teman-temannya tersebut hilang dari pandangannya. Senyuman Sakura yang awalnya merupakan senyuman tulus, tidak dipaksakan dan tanpa beban, kini berganti menjadi senyuman yang tidak tulus, penuh beban, dan sangat-sangat dipaksakan. Bagaimana tidak? Kini ia hanya ditinggal berdua dengan Sasuke, seseorang yang telah menolak pemberian darinya. Bayangkan saja, ini hanya sebuah pemberian. Bagaimana jika Sakura menyatakan perasaanya? Apakah Sasuke juga mempunyai perasaan yang sama dengannya?
Beberapa pertanyaan tersebut terus membayang-bayangi Sakura. Dia ingin mengatakan perasaanya yang mungkin sudah diketahui oleh Sasuke sendiri. Kini ia pun jadi serba salah jika harus berdekatan, memberikan sesuatu, hanya berdua dengan Sasuke dalam satu ruangan atau tempat, maupun berbicara dengannya. Tapi, bagaimana pun juga Sasuke adalah pangeran pujaannya dan ia pun tetap memaksakan diri untuk terus berjuang mendapatkan cinta Sasuke.
Kali ini Sakura sedang merapihkan taplak meja guru. Sementara di ujung kelas terlihat Sasuke yang sedang mengambil sesuatu dari dalam laci mejanya. Setelah mangambil benda tersebut, Sasuke langsung menghampiri Sakura.
"Sakura, ini kadomu..." ucap Sasuke sambil menyerahkan sebuah kado kepada Sakura. "Tadi aku mengambilnya ketika kamu pergi ke toilet."
"Ka-kamu mengambil kadoku?" tanya Sakura sambil memandang Sasuke. "Bukankah tadi kamu menolaknya?"
"Ya, aku memang menolaknya. Aku mengambil kadomu hanya karena tidak ingin orang lain tahu kalau hari ini aku ulang tahun." ucap Sasuke. "Nih, ambil."
"Apa kamu sudah membuka kadonya?" tanya Sakura sambil mengambil kado yang dipegang Sasuke.
"..." Sasuke hanya diam. Ia langsung berjalan keluar kelas dengan gayanya yang seperti biasa.
"Sasuke! Aku akan terus menyukaimu!" teriak Sakura yang berhasil membuat langkah Sasuke berhenti.
Sasuke langsung melirik ke arah Sakura.
"Ingat Sakura, aku mengambil kadomu karena tidak ingin orang lain tahu kalau kali ini adalah hari ulang tahunku dan bukan karena..." ucap Sasuke yang langsung terpotong.
"...kamu menyukaiku, kan?" potong Sakura.
"..." Sasuke langsung diam dan segera beranjak kembali menuju lapangan tempat ia akan bermain basket dengan teman-temannya.
Sakura pun melepas kepergian sang pangeran pujaannya. Dan tanpa disadari, air mata Sakura mulai berjatuhan.
"Kau harus kuat, Sakura. Meskipun Sasuke tidak menyukaimu, kau harus tetap menerimanya. Dan kau pun harus tetap mengejarnya sampai jantungmu berhenti berdetak." lirih Sakura yang segera mengambil tasnya setelah ia selesai merapihkan meja guru dan langsung berjalan keluar dan menutup pintu.
Matanya pun menjadi sembab lagi seperti awal masuk sekolah pagi tadi.
-TBC-
Huahh! Chapter 1 udah capek nulisnya. Maaf deh, lagi kena Mallesngettikknyaakelluarr Syndrom. –ditinju Sakura sampai mental ke langit ke tujuh-
Saia cuma minta review-nya bagi sodara-sodara disana yang sudah membacanya, cuma ngintip dikit, ngebet, maupun belum pernah membacanya.
Sekali lagi!
Mohon review-nya!
Terima kasih sudah membaca dan sampai bertemu lagi di chapter selanjutnya!!
Cheers,
~.~
Sasurin Katsuya