Fic yang dibuat karena merasa jengkel dan ingin membakar seorang penulis artikel.
Ada penambahan karakter. Yaa, namanya gue ambil dari seorang temen gue sih. Namanya Hazuno Shi. Umur hampir sama dengan Hinamori Momo, tapi tinggian Shi.
Disclaimer : Bleach semuanya punya Om Tite Kubo, kecuali Hazuno Shi.
-080208080208080208080208-
Pintu gerbang terbuka. Diiringi dua kupu-kupu hitam, keluarlah 2 orang shinigami. Tak lain adalah Hitsugaya Toushirou dan Hinamori Momo.
"Dasar Matsumoto! Hari sibuk seperti ini malah kena demam!" gerutu Hitsugaya.
"Sudahlah, Hitsugaya-kun. Kan wajar kalau kena demam musim seperti ini. Lagi banyak penyakit." Sahut Hinamori lembut.
Hitsugaya menatap Hinamori, "Dan jangan panggil aku Hitsugaya-kun!"
Hinamori hanya tertawa. Mereka terus berjalan sampai ke rumah Ichigo dan segera memasukinya.
Ichigo yang sedang membaca majalah terkejut melihat kedatangan kedua shinigami itu. "Oi! Toushirou! Hinamori-san! Kok gak bilang dulu kalau mau mampir?"
"Memangnya harus bilang kalau mau ke sini?" Tanya Hinamori.
Hitsugaya cepat-cepat memotong. "Jangan dihiraukan kata-katanya."
Sejurus kemudian, mereka bertiga sudah terlibat dalam perbincangan. Isinya tak lain adalah soal perkembangan Hollow. Namun, di tengah-tengah,
"Ichi-nii! A-"
Karin membuka pintu kamar. Otomatis, anak tomboy itu melihat Hinamori dan Hitsugaya. Suasana hening, dan terpecahkan oleh sebuah teriakan kecil.
"Aww! Kapten putih! Apa kabar!" seru Karin sambil memeluk Hitsugaya.
Hitsugaya mencoba meronta. "Oi, oi! Lepaskan! Aku baik-baik saja sampai kau memelukku seperti ini!"
Tak ada yang sadar, bahwa Hinamori menatap sahabatnya dan Karin dengan mata yang cemburu. Hatinya terasa sakit.
"Umm… Hitsugaya-kun? Boleh aku pulang duluan? Tampaknya aku sedikit pusing." Tanya Hinamori.
Hitsugaya menatapnya sebentar, lalu mengangguk. Hinamori pun meninggalkan kamar Ichigo.
"Menegurku saja tidak. Shirou-chan berubah." Gumamnya sedih.
Di soul Society
"Rangiku-san? Boleh aku masuk?"
"Masuklah!" sahut Rangiku.
Hinamori masuk ke kamar Rangiku. Rangiku sendiri sedang berbicara dengan seorang perempuan sebaya Hinamori. Rambutnya panjang sepaha dan berponi panjang pula. Gadis itu tak lain adalah Hazuno Shi, yang menempati kursi ketiga divisi 10 belum lama ini.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Hinamori sambil menaruh sekeranjang buah.
"Sudah mendingan. Maaf ya jadi repot-repot bawa buah." Jawab Rangiku ramah sambil mengambil sebuah jeruk.
Shi terlihat khawatir, "Rangiku-fukutaichou, tidak apa-apakah makan jeruk?" yang dibalas dengan tawa Rangiku.
Hinamori sempat terkekeh, namun langsung terdiam . "Rangiku-san, aku boleh bertanya sesuatu?"
"Apa?" balas Rangiku sambil mengunyah jeruknya.
"Shirou-chan, ah maksudku Hitsugaya-kun.. Dia punya seorang pujaan hati ya?"
Rangiku memandangnya. "Aku tidak tahu pasti. Tapi menurutku, dia punya."
Seketika, dunia seperti runtuh ke kepala Hinamori. Dengan terbata, ia bertanya lagi, "Apa gadis itu… Kurosaki Karin-san?"
"Ya."
Hinamori sudah tidak bisa membendung air mata lagi. Gadis malang itu langsung berlari ke luar tanpa menghiraukan panggilan Rangiku maupun Shi.
"Aku… sudah kalah."
-080208080208080208080208-