A/N: Selain untuk melepas stress, fanfic ini saya tulis sebagai hadiah bagi teman kita sesama author di sini yang berulang tahun pada 22 Februari. Bagi yang merasa berulang tahun pada 22 Februari, semoga Anda menyukai ini (kalo gak suka, boleh maki2 saya lewat PM). Kalo gak ada yang ngerasa ultah tanggal segitu, yo wis, berarti fanfic ini saya bikin untuk melepas stres aja. ^_^
Disclaimer: Kurumada Masami-sensei, Nickelodeon's Dora The Explorer, dan teman SD saya berinisial R.A.A., sebab skenario di sini adalah miliknya saat drama bahasa Indonesia kelas 2 SMP dulu.
Timeline: Setelah Zeus Chapter
Ch. 1
Cast
"Selamat pagi, para Gold Saint-ku," sapa Athena sambil tersenyum manis.
"Pagi, Athena," jawab semua Gold Saint.
"Apa kalian tahu, kenapa aku memanggil kalian semua kemari?"
"Tidak, Athena."
"Kalau begitu, akan kuberitahu," Athena tersenyum lagi. "Sekarang bumi sudah damai. Kalian pun hidup lagi karena kebaikan hati ayahku. Kini kita bisa hidup tenang. Nah, siapakah yang paling berjasa di balik semua ini?"
"Tentu saja kau, Athena," sahut Saga.
Athena menggeleng.
"Bukan aku, tapi para Bronze Saint. Junior kalian," ujar Athena. "Merekalah yang bertarung paling keras. Oleh karena itu, aku ingin sedikit mengapresiasi mereka. Aku akan memberikan sedikit hiburan pada mereka."
Athena berhenti, matanya berkilat-kilat. Para Gold Saint langsung merasakan perasaan seperti judul komik Dragon Ball no. 30 (A/N: Ada yang tahu? ^o^)
"Aku ingin mengadakan pertunjukan untuk mereka. Drama yang menarik, sederhana, dan membuat tertawa. Untuk melepas stres," lanjut Athena. "Shion!"
"Ya, Athena!" Shion mematikan lampu, menarik layar putih, lalu menyalakan infokus yang sudah tersambung ke laptop. Segeralah sebuah slide power point terpampang di sana. Ada tulisan di slide tersebut, yakni:
~Proudly Present~
A Drama
"DORA DAN SI KERUDUNG MERAH"
Directed by: Athena (Kido Saori)
Screenplay by: Athena (Kido Saori)
Sponsored by: Graud Foundation
"Ke slide berikutnya, Shion!" seru Athena. Shion mengganti slide, dan kini yang terpampang adalah:
Summary:
Si Kerudung Merah disuruh ibunya untuk mengantar kue ke Nenek yang sedang sakit. Tapi karena Si Kerudung Merah buta arah, dia minta tolong pada Dora The Explorer dan monyetnya, Boots. Kemudian mereka bertiga menuju rumah Nenek. Hati-hati terhadap Sweeper si serigala jahat!
Para Gold Saint sweat-drop.
"Ke slide berikutnya!" lanjut Athena riang. Shion menekan spasi. Sekarang yang terpampang adalah:
Cast:
Kerudung Merah:
Dora:
Boots:
Ransel:
Peta:
Sweeper:
Ibu Kerudung Merah:
Pemburu:
Nenek:
Narator:
"Masih kosong, karena aku belum menentukan pemerannya," ujar Athena menjelaskan.
"Memangnya siapa pemerannya, Athena?" tanya Mu.
"Tentu saja kalian, para Gold Saint-ku tercinta. Dan sekarang akan ditentukan, siapa menjadi siapa. Ambillah undian ini!" kata Athena tanpa beban, tak peduli pada para Gold Saint yang sudah melotot tak percaya.
Para Gold Saint enggan bergerak, tapi mau bagaimana lagi. Athena sangat berkuasa—dan kini, di tengah kedamaian, nampaknya kekuasaannya itu disalahgunakan.
Setelah beberapa saat, terdengar jeritan dan pekikan frustrasi. Para Gold Saint nampak sangat tidak rela dengan perannya. Sementara Athena tertawa-tawa melihat peran yang didapat para Gold Saint.
"Shion, ketik ini di power point!" serunya. Shion menurut. Dan beginilah jadinya:
Kerudung Merah: Mu
Dora: Camus
Boots: Milo
Ransel: Aldebaran
Peta: Shura
Sweeper: Deathmask
Ibu Kerudung Merah: Aioros
Pemburu: Aiolia
Nenek: Dohko
Narator: Shaka
Semua orang—kecuali Athena—sweat-drop.
"Bagaimana denganku?" tanya Aphrodite. "Dan Saga serta Kanon? Tadi kami mendapat undian kertas kosong!"
"Oh, jangan khawatir," ujar Athena santai. "Kau menjadi seksi tata rias dan kostum, Aphrodite. Sedangkan Saga dan Kanon, kalian menjadi seksi dekorasi."
Athena tersenyum puas.
"Drama teater ini akan dipentaskan dua minggu lagi di sini, Sanctuary, sekaligus untuk memperingati hari jadi Sanctuary yang ke-1000. Para Bronze Saint, Silver Saint, Poseidon dan mariner-nya, serta Hades dan specter-nya akan menonton. Tenang saja, selain mereka drama ini tertutup untuk umum," kata Athena dengan nada sedikit kecewa. Sebenarnya dia ingin ada stasiun TV yang menyiarkan drama ini secara langsung, tapi Shion berhasil membujuknya untuk mengurungkan niatnya (setelah berusaha mati-matian tentunya). Shion bilang, kalau para Gold Saint nervous gara-gara disorot TV, pertunjukan itu akan gagal total—dan pastinya Athena harus membayar ganti rugi dalam jumlah besar. Akhirnya Athena tidak jadi mengundang stasiun TV.
"Baiklah, mulai besok kita akan latihan! Jangan ada yang kabur atau protes—ingat, ini demi para Bronze Saint yang sudah menyelamatkan dunia! Jadi, jalanilah dengan baik seolah ini adalah pertarungan juga," lalu Athena pergi dengan perasaan senang luar biasa.
Sepeninggal Athena, para Gold Saint ribut. Keluhan, pekikan, erangan, nyaristangisan, memenuhi ruangan itu. Shion menghela napas panjang, mematikan infokus, lalu menyalakan lampu.
"Master Shion, kami tidak bisa melakukan ini!" keluh Mu langsung. Dan para Gold Saint yang lain ikut mengeluh padanya. Shion mengangkat tangan, menenangkan.
"Ini masih jauh lebih baik," kata Shion dengan suara rendah. "Tahukah kalian, tadinya Athena hendak menjadikan drama ini sebagai drama musikal! Coba bayangkan kalau dia betul-betul melakukannya! Untung aku berhasil mencegahnya..."
Para Gold Saint menelan ludah, merasa ngeri. Betapa mengerikannya Athena yang sudah gila...
Bersambung
A/N: Buat yang ulang tahun pada 22 Februari, saya serius lho, kalo Anda gak suka fanfic ini boleh PM saya dan maki2 saya. Tapi semoga Anda suka. Buat yang lain, kalo sempat tolong review yah. Makasih... go to the next chapter please? ^u^