Disclaimer: Naruto Masashi Kishimoto

Rating: T

Genre: Romance/Friendship.

Main Pairing: SasuSakuSaso, NaruHina, NejiTen, SaiIno, ShikaTema, GaaMatsu

Chapter 5

First Love

Segera saja Neji, Naruto, Kiba, dan bahkan Shikamaru meloncat turun dari panggung untuk menyelamatkan Sasuke. Sementara Tenten yang masih berada di atas panggung berlari ke tepi panggung untuk melihat keadaan Sasuke.

Keadaan saat itu sangatlah kacau. Penonton banyak yang berteriak meminta tolong, dan sangat panik melihat Sasuke bercucuran darah dan tidak sadarkan diri. "Hei..!! Hei..!! Biar kami saja yang menangani si Teme ini!" teriak Naruto pada seorang laki-laki berkacamata yang akan menggangkat tubuh Sasuke.

"Kau hubungi ambulance saja!" kata Naruto panik.

"Ahh! Biar aku saja!" seru Sakura tiba-tiba.

"Ya, Sakura-san," jawab Neji.

Personil Majestic Band kemudian mengangkat tubuh Sasuke menuju sofa yang ada di ruangan tersebut. Semua penonton yang berada di hall mengikuti mereka.

"Ooohh.. Sasuke-kun ku.. Bagaimana ini?" Karin menagis sejadinya dan membuat orang-orang disekitarnya jijik.

Sasuke yang masih tidak sadarkan diri itu, dibaringkan di atas sofa. Namun, darahnya tidak kunjung berhenti. "Aduh, bagaimana ini?" tanya Kiba. "Sepertinya, pembuluh darah di kepalanya pecah," lanjutnya lagi dengan raut muka sangat cemas.

"Sepertinya memang begitu. Tapi, untung saja si kacamata tadi tidak jadi mengangkat Sasuke…,"

"Yaah… Kalau itu sampai terjadi, bisa sangat merepotkan sekali," kata Shikamaru menyambung perkataan Neji.

"Hei! Mana Tenten?" tanya Neji tiba-tiba ketika tidak melihat Tenten berada di dekatnya.

"Neji! Kau ini! Tidak lihat ya? Sasuke sedang terluka! Kau malah memikirkan Tenten yang baik-baik saja!" kata Kiba ketus.

"Bukan begitu maksudku.."

"Sudahlah kalian! Itu dia Tenten dengan Sakura," kata Shikamaru sambil menunjuk Tenten yang sedang berlari ke arah mereka bersama Sakura.

"Aah!! Sakura-chan, bagaimana? Sudah dihubungi ambulancenya?" tanya Naruto terburu-buru.

"Sudah! Katanya, mereka akan datang 10 menit lagi," jawab Sakura.

Jarak antara KHS dengan RSK tidaklah begitu jauh. Sehingga, tidak memakan waktu lama bagi ambulance untuk menuju ke KHS.

"Syukurlah! Dasar Teme! Apa sih yang dia pikirkan? Sampai-sampai tidak melihat panggung!" tanya Naruto dengan wajah khawatir dan cemas.

Beberapa saat kemudian, ambulance yang dihubungi Sakura datang. Ia pun langsung menghubungi Sasori. "Halo Sasori-kun! Sasuke-kun jatuh, sekarang mau dibawa ke RSK," Sakura berkata cepat pada Sasori yang berada di seberang sana.

"Nanti aku ceritakan! Kita bertemu di RSK saja ya. Oiya, Sasori-kun tolong beri tahu Itachi-san ya," lanjutnya sambil menutup teleponnya.

Para petugas ambulance langsung mengangkat Sasuke ke atas tandu dan mengotongnya menuju ambulance. "Naruto, aku ikut ya ke rumah sakit?" tanya Sakura.

"Tidak usah Sakura-chan! Ini kan sudah larut," kata Naruto menolak.

"Tidak apa-apa. Lagi pula ayahku juga ada di sana."

"Ya sudah kalau begitu. Hmmm, kamu naik mobil aku saja ya?" tanya Naruto penuh harap.

"Tidak usah Naruto, aku naik ambulance saja, sekalian aku juga ingin tahu keadaan Sasuke-kun," tolak Sakura.

"Ohh.. ya sudah kalau begitu. Hoi! Shikamaru! Ayo cepat!," kata Naruto pada Shikamaru yang masih mematung melihat petugas ambulance.

"Maaf Sakura-san, apa kamu melihat Hinata?" tanya Neji yang tiba-tiba saja sudah berada di belakang Sakura.

"Hinata ya? Tadi aku bersamanya kok. Ah, itu dia!" seru Sakura sambil menunjuk ke arah Hinata yang sedang bersama Ino dan Sai.

"Biar aku saja yang ke sana!" lanjut Sakura yang langsung berlari menuju teman-temannya.

Di sana Sakura melihat Hinata dan Ino yang juga tidak kalah cemasnya, namun hanya Sai lah yang tetap tersenyum tanpa ekspresi. "Hinata-chan! Kamu dicari Neji-san! Oiya Ino, aku juga mau ke RSK, aku mau memastikan keadaan Sasuke-kun. Kamu mau ikut?"

Wajah Ino memperlihatkan bahwa ia sangat ingin pergi bersama Sakura, namun ia teringat akan Sai yang ada di sampingnya. "Tidak usah Sakura. Sekarang sudah larut. Sebaiknya aku pulang dengan Sai-kun saja," kata Ino.

"Oh.. baiklah! Kalau begitu hati-hati ya. Sai jaga Ino!" kata Sakura. "Ayo Hinata-chan," lanjutnya sambil menarik tangan Hinata.

"Sakura! Ayo cepat naik ke ambulance!" seru Kiba.

"Iya," Sakura bergegas memasuki ambulance.

"Hinata, kita ke RSK dulu ya?" tanya Neji.

"I..Iya.." Hinata yang semula memang datang dengan Neji langsung menyetujui.

"Ayo Tenten," ucap Neji lagi.

Kemudian para personil Majestic Band langsung menaiki kendaraannya masing-masing menuju RSK

Di Dalam Ambulance…

Sakura sangat khawatir dengan keadaan Sasuke, ia tidak henti-hentinya bertanya pada petugas ambulance, "Apa Sasuke-kun akan baik-baik saja Ebisu-san" tanya Sakura.

"Tenang saja Haruno-san, Uchiha-san pasti baik-baik saja kok," kata petugas tersebut sambil berusaha menenangkan Sakura.

Semua pegawai yang bekerja di KHS sudah mengenal dengan baik Sakura dan Gaara, karena ayah mereka Tuan Haruno adalah pemimpin dari RSK.

Namun, Sakura sangat tidak puas dengan jawaban perawat tersebut, hanya bisa melihat Sasuke yang wajahnya yang semakin memucat dan berbaring tak berdaya. Tanpa sadar, Sakura meraih tangan Sasuke dan menggenggamnya erat. Perlahan Sakura mendekatkan wajahnya ke telinga Sasuke sambil berbisik, "Ku mohon sadarlah Sasuke-kun. Aku mencemaskanmu." Air mata Sakura mulai menetes dari mata emerald indahnya.

-

-

-

Rumah Sakit Konoha (RSK)…

Sesampainya ambulance di RSK, para perawat langsung menurunkan Sasuke dan membawanya ke ICU. Personil Majestic band yang menyusul juga telah tiba di RSK, dan mereka semua langsung menghampiri Sakura,"Bagaimana Sakura-chan? Apa sudah ada perkembangan?" tanya Tenten pada Sakura yang baru turun dari ambulance.

"Belum," jawab Sakura singkat.

Ternyata, di RSK telah menunggu Sasori, Pein, Konan, Hidan, Kakuzu, Tobi dan Deidara. Sasori yang melihat Sakura langsung menghampirinya,"Sakura-chan, sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Sasori.

"Ketika Sasuke-kun sedang bernyanyi, tiba-tiba saja dia terjatuh," kata Sakura.

"Terjatuh? Sedang bernyanyi?" tanya Kakuzu meyakinkan.

"Iya," kata Sakura singkat.

"Ayo kita semua menunggu di depan ICU!" ajak Naruto tiba-tiba.

Semua yang ada di sana menyetujui dan langsung menuju ke ruangan ICU. Namun, Sakura masih mematung di tempat. Menyadari hal itu Sasori langsung langsung berhenti dan kembali berjalan ke arah Sakura. "Ada apa Sakura?" tanyanya.

"Ah.. Oh.. Tidak apa-apa. Aku cuma mencemaskan keadaan Sasuke-kun," kata Sakura pelan.

"Sudahlah, tidak apa-apa. Sasuke pasti akan sembuh kok," kata Sasori sambil tersenyum.

"Benarkah?"

Sasori mengangguk dan langsung membuka jacketnya dan mengenakannya pada Sakura,"Di sini dingin," kata Sasori sambil menarik tangan Sakura menuju ruang ICU tempat teman-temannya berada.

"Oiya Sasori-kun, Itachi-san mana?" tanya Sakura ketika mereka semua sudah berkumpul bersama di depan ruang ICU.

"Oh Itachi, dia ada di Amegakure bersama Kisame."

"Memangnya ada apa?" tanya Sakura lagi.

"Tugas. Mereka sedang mengadakan penelitian di sana," jawab Sasori.

"Tapi, Itachi-san sudah diberi tahu kan?" tanya Sakura lagi.

"Belum," jawab Sasori enteng.

"Kenapa? Dia kan kakaknya!" seru Sakura.

"Tenanglah Sakura, kalau kami memberitahu Itachi, dia pasti akan langsung terbang ke Konoha tanpa mempedulikan penelitiannya, dan masalahnya lagi kalau dia tidak menyelesaikan penelitian, dia terancam tidak lulus nanti," kata Konan menjelaskan.

"Iya, lagi pula kami semua sudah menganggap Sasuke itu adik kami sendiri kok," tambah Pein.

"Dan Itachi 3 hari lagi pulang," lanjut Tobi.

"Hmm.. Begitu ya?" kata Sakura. "Eh, Hinata-chan! Kamu datang ke RSK ya?" tanya Sakura yang baru menyadari Hinata ada di sana.

"I..Iya.. So..soalnya aku datang dengan Ne..Neji-nii," kata Hinata.

"Tapi, kenapa wajahmu memerah begitu Hinata? Apa kamu sakit?" tanya Sakura sambil menempelkan punggung tangannya ke dahi Hinata.

"Iya nih! Dari tadi aku juga perhatikan kalau wajah Hinata-chan itu memerah, dan ketika aku tanya, suara Hinata-chan nggak kedengaran!" kata Naruto ikut-ikutan.

"Wajar saja Naruto! Wajahmu kan mengerikan. Iya kan Hinata sayang?" tanya Kiba sambil merangkul pundak Hinata.

Wajah Hinata semakin memerah. Neji langsung memelototi Kiba, "Apa yang kau lakukan Kiba? Lepaskan tanganmu!" hardiknya.

"Huuh.. Dasar sister-complex!" jawab Kiba sambil melepaskan rangkulannya.

Beberapa saat kemudian, dokter yang memeriksa Sasuke keluar dari ruangan ICU. "Bagaimana keadaan Sasuke, Dok?" tanya Deidara.

"Keadaannya tidak apa-apa. Sekarang dia sedang tidur," jawab dokter tersebut.

"Haah… Syukurlah," jawab mereka serentak menghembuskan napas lega.

"Apa kami bisa melihatnya sekarang, Dok?" tanya Hidan.

"Sebaiknya besok saja. Biarkan dia istirahat dulu," kata dokter.

"Kalau begitu saya tinggal dulu ya. Permisi."

"Iya, terimakasih Dokter," jawab Tobi.

"Ohiya Sasori-kun, aku mau ke tempat ayah dulu. Tadi aku tidak bilang mau ke sini," kata Sakura.

"Iya. Hati-hati ya," kata Sasori.

"Sakura, apa kamu tidak mau ditemani?" tanya Kiba.

"Tidak usah Kiba. Aku sendirian saja," jawab Sakura sambil terus berjalan menuju ruangan ayahnya.

"Dasar kau playboy! Merepotkan saja!" kata Shikamaru. "Sebaiknya, aku tidur di sini saja," lanjut Shikamaru sambil siap-siap untuk tidur.

"Eh, tidak boleh! Kalian semua harus pulang sekarang! Besok kalian ada kuliah kan?" tanya Konan sewot.

"Tapi, kami kan juga ingin mengetahui keadaan Teme," kata Naruto merajuk.

"Tidak boleh, nanti kalau ada perkembangan akan kami kabari kok! Ayo sekarang semuanya pulang!" kata Hidan.

"Yaah.. kalau begitu aku pamit, katakan pada Sakura-chan ya! Ayo Shikamaru kita pulang," kata Naruto. Shikamaru yang sudah tertidur tidak mendengarkan perkataan Naruto.

"HEI SHIKAMARU!! Kau mau kuantar pulang tidak sih?" tanya Naruto sambil menyeret Shikamaru.

"Haah? Eh.. Eh.. Iya! Aku pulang dulu semuanya," kata Shikamaru yang terbangun mendengar suara Naruto.

"Aku juga. Ayo Tenten, Hinata," ajak Neji.

"Selamat malam semua," pamit Kiba.

Tak beberapa lama kemudian, Sakura datang dengan wajah cemberut. "Ada apa, Saku-chan?" tanya Sasori.

"Ayah tidak memperbolehkan aku menginap di sini. Hmm, yang lainnya mana Sasori-kun?" tanya Sakura.

"Mereka semua sudah pulang. Ayo, aku antar pulang," kata Sasori.

"Ta..tapi aku kan.."

"Tidak baik membantah orang tua, Saku-chan," kata Sasori sambil menggeleng.

"Baiklah. Aku pulang dulu semuanya," kata Sakura sambil melambaikan tangannya.

"Hati-hati Sakura," kata Konan.

"Teman-teman, aku mengantarkan Sakura dulu ya!" kata Sasori.

"Iya," jawab mereka.

Di Dalam Mobil Sasori…

"Haah.. Padahalkan aku mau menginap di sana," keluh Sakura.

"Tidak boleh! Nanti kalau kamu sakit gimana?" tanya sasori. "Kamukan lusa test di Konoha University. Kalau kamu sakit gimana mau menjawab pertanyaan testnya?" tanya Sasori lagi.

"Hmmm… Iya juga sih, tapi akukan juga khawatir dengan Sasuke-kun."

"Tidak usah khawatir, tadi kan dokternya sudah bilang kalau Sasuke tidak apa-apa," Sasori menenangkan.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di rumah Sakura. Sasori langsung turun dan membukakan pintu untuk Sakura. "Langsung tidur ya," kata Sasori sambil mengecup dahi Sakura.

"Ya, terimakasih Sasori-kun. Hati-hati ya!" kata Sakura.

-

-

-

Ibiki yang melihat Sakura langsung membukakan pintu. "Baru pulang, Nona?"

"Iya. Tadi aku ke RSK dulu,"

"RSK? Memangnya ada apa dengan Tuan?"

"Hmm? Bukan ayah! Tadi teman aku. Oiya, Nii-chan ada kan Pak?" tanya Sakura.

"Ada. Tapi, sepertinya Tuan Muda sudah tidur," jawab Ibiki.

"Ooh.. Ya sudah. Selamat malam, Pak!"

"Selamat malam, Nona."

-

-

-

2 Hari Kemudian…

Pagi yang dingin menusuk tulang tidak menyurutkan semangat gadis cantik berambut pink ini untuk bangun pagi. Semangatnya sudah menggebu-gebu untuk mengikuti test menjadi salah satu mahasiswi kedokteran di Konoha University. Malam sebelumnya ia diumumkan sebagai lulusan terbaik di KHS, dan ia juga telah berjanji dengan Hinata dan Ino untuk pergi test bersama.

"Pagi Ayah! Pagi Nii-chan!" kata Sakura riang ketika sarapan.

"Pagi," kata Gaara dan Tuan Haruno serentak.

"Kenapa kamu semangat sekali, Saku-chan?" tanya Gaara heran.

"Nii-chan lupa ya? Sekarang kan aku test di KU?" tanya Sakura.

"Ohiya, aku lupa. Hehe.." jawab Gaara sambil nyengir.

"Ayah, Nii-chan, do'akan aku lulus di KU ya," kata Sakura.

"Tenang saja! Ayah selalu mendo'akanmu."

"Ayah, kalau aku? Ayah juga mendo'akan aku kan?" tanya Gaara tidak mau kalah.

"Iya, ayah selalu mendo'akan kalian berdua, dan ibu juga tidak pernah Ayah lupakan," kata Tuan Haruno bijaksana.

"Syukurlah," sahut Gaara.

"Ayo Nii-chan! Antarkan aku ke rumah Ino," kata Sakura sambil berdiri.

"Kenapa ke rumah Ino?" tanya Gaara.

"Soalnya, aku sudah berjanji dengannya dan Hinata untuk pergi bersama," jelas Sakura.

"Oohh.. Baiklah!" kata Gaara.

"Ayah, aku pergi dulu ya, do'akan aku," kata Sakura sambil melambaikan tangannya.

-

-

-

Rumah Sakit Konoha…

"Sasori-san, coba dicek pasien yang bernama Uchiha-san," perintah seorang dokter tampan berkacamata berambut putih.

"Baiklah Kabuto-sensei," kata Sasori.

Sasori berjalan menuju ruangan Sasuke, dia mengamat-amati hasil pemeriksaan sebelumnya. "Keadaannya semakin membaik. Kalau terus begini sebentar lagi dia akan bangun," Sasori berkata pada dirinya sendiri.

Sasori berhenti dan membuka pintu ruangan nomor 331. Yah, ruangan 331 adalah ruangan tempat Sasuke dirawat. Sasori kemudian mulai memeriksa keadaan Sasuke. "Hmm, tekanan darah normal, panas tubuh stabil. Yah, sempurna," katanya lagi.

"Ku mohon sadarlah Sasuke-kun. Aku mencemaskanmu," Perkataan Sakura terus terngiang-ngiang di telinga Sasuke.

"SAKURA!!" teriak Sasuke tiba-tiba. Sasori yang kaget langsung menatap Sasuke,"Kau sudah bangun Sasuke? Hei, ada apa dengan Sakura?" tanya Sasori cemas dan curiga.

TBC

HOOAHH…!!

Akhirnya aku update juga nih fic..

Agak aneh ya chapter ini..

Hehe..

*garuk-garuk kepala*

Balasan Review:

Chika de Semut Rang-Rang:

Chika-chan, nih udah kaa-chan update. Nasib saskay? Baca ndiri! *ditimpuk* review lagi ya!!

Furukara tak login:

Furu-chan, emang sih! Aku juga ngerasa alurnya cepet! Kayaknya chapter ini juga deh.. hehe.. *nyengir inosen*..

kakkoi-chan:

iya! Banyak tuh kayaknya yang salah.. hoho.. ga keren ya alas an Teme jatuh?? Soalnya, Teme kan udah keren, jadi sekali-sekali dibikin ga keren aja.. *dichidori*

Inuzumaki Caleb Athena Helen:

Ganti lagi nih pennamenya Helen? Iya bener! Si Matsu emank nyebelin dari dulu. *dibacok*

Aika Uchiha:

Happy new year juga Aika-chan!! *telat banget*

Kalo ringtone nya Gaara itu lagu Panic! At The Disco yang judulnya I Write Sins Not Tragedies.

Trus, kalo ringtone Sakura , itu lagunya Hugh Grant ft. Halley Bennet judulnya Way Back Into Love.

Lagu terakhir yang dinyanyiin Sasuke itu lagunya, The Click Five *lagi* yang judulnya Catch Your Wave.

Emang tinggi tuh jatuhnya!

Kalo Sasuke itu anak kuliahan, tapi kalo Aika-chan baca dari chapter 1 Aika-chan pasti ngerti deh..

C=

Wolfie von Mudvayne:

Saskay kepalanya jatuh duluan. Yah, memalukanlah kira-kira *dichidori lagi*

Kalo, adegan GaaSaku itu di ambil dari kisah nyata author ama kakaknya author. Hoho..

Panda-kun males login:

Kenapa dirimu males login nak?

Oke! Bunda bagian narik-narik rambutnya Matsu!

Iya! Konsernya gagal, soalnya Saskay mikirin cewek orang melulu sih!

Sahara ZhafachieQa:

Sahara lebay sekaleeee???

Ga nyangka nih!! Saskay jatuh soalnya sibuk mikirin cewek orang. Tim medisnya udah dating kok! Sahara ga usah cemas.

himura kyou:

pengennya sih Saskay mati! Tapi kalo Saskay mati. Ficnya tamat. Hehe.. Iya nih, chap kemaren emank kayak kehidupan sehari-hari. Chapter ini lebih seru ga dari yang kemaren?

kawaii-haruna:

iya, kasihan Choujinya!

Kalo Lee sih, kasiahannya dikit.. *ditendang*

Ino itu sebenernya pintar cuma lagi terserang krisis PD. Kan semua orang juga bias kena krisis PD, apalagi waktu mau ujian.

Saskay hobinya ngeliatin cewek orang sih!!

FranbergH:

Soalnya, Kiba kan lincah, jadi dia megang gitar! Kalo dia jadi vocalist, ntar yang keluar gong-gongan lagi *digigit Akamaru*.

Tenang, Saskay ga amnesia kok.

akasuna yu:

ga suka Uchiha ya?

Enyak juga kurang suka ama Uchiha. Tapi merekakan keren-keren!! *gaje*

Aneh ya pairingnya?

miyu201:

Nih, udah aku apded! Hee?? Jadi Lee itu anaknya Miyu-chan?? O.o

Saskay blom mati nih!! Hihi..

Oke, terimakasih sebesar-besarnya bagi yang udah ngereview dan yang baca tapi ga review!!

Dan, author juga mau nanya, kenapa banyak yang ga suka GaaMatsu??

Review lagi ya!!

Hiryuka Nishimori