Disclaimer : Siapa lagi kalo bukan Masashi Kishimoto.

Aloha!!! Ni fic ketiga Kuchi. Fic ini dibuat atas dasar request-san temen Kuchi yang Naru-Hina lovers. Dia juga ikut ambil bagian kok di fic ini. (Maksud loe??).

Gak semua pairing ada. Kalo ada juga, buat figuran doang. Cerita ini mungkin gak jelas, soalnya temen Kuchi mintanya fic yang ceritanya ancur, tapi cute, tapi so sweet, lucu, happy and sad ending. (Gak jelas gitu). Akhir kata, selamat membaca and jangan lupa review.

Inilah character tambahan kita. Yaitu,

Emma : Berambut lurus panjang diiket kuda, pinter-pinter lemot, cute, lucu, dan laen-laen.

Chappie One

SHS 12 Konoha sangat sepi di pagi hari. Hanya beberapa orang yang baru datang. Seorang gadis berambut biru dan bermata lavender terlihat sedang menuju kelasnya sambil membawa buku tebal. Hyuuga Hinata namanya, Gadis manis dari keluarga kaya Hyuuga. Terlihat seseorang mengejarnya dari belakang. Gadis itu berambut pirang dan dikucir empat. Sabaku no Temari namanya. Murid pindahan dari Suna.

"Hey Hinata! Tumben pagi-pagi udah dateng" sapa Temari.

"Ah, Ohayo Temari-chan" balas Hinata ramah.

"Udah ngerjain PR Matematika??" Tanya Temari lagi. (Ceritanya Temari rajin neeh!!).

"Udah sih. Tapi aku nggak bisa no.5. Susah banget" jawab Hinata sambil tersenyum. Temari membalas senyumannya.

"Hey duo maia!!" seorang anak lelaki mendekati mereka. Temari cemberut. Kiba ngakak.

"Sory deh!! Abis, kalian berdua mulu sih!!!" lelaki yang gak lain adalah Kiba itu minta maaf sambil sujud-sujud ke Temari. "Hai Putri malu." Kata Kiba pada Hinata. Muka Hinata langsung semerah kepiting rebus.

"Eh, biasanya lo bareng ama si Duren" kata Temari heran.

"Yah, dia kan setiap hari Kamis datengnya telat biar nggak ikut pelajaran Fisika." Kiba ngasal. Temari manggut-manggut.

"Kok tumben lo nggak diem di depan gerbang. Biasanya kan, lo berdiri disana cuma buat ngeliat Shikamaru" mulut Kiba asal ngejeplak. Temari blushing.

"Siapa yang suka ama Shikamaru??" Temari mengelak.

"Alah, jangan muna deh!! Orang muka lo udah kayak kepiting rebus gitu" Kiba tambah ngegodain Temari.

"Hey kalian!!!!! Aloha!!!!!!" seorang cewe berlari-lari sambil berteriak-teriak menghampiri mereka. Inilah Emma, murid pindahan dari Indonesia. Blasteran Sunda-Jawa.

"Eh, Emma!! Tumben udah dateng. Biasanya lo telat mulu" Kiba langsung nyindir pendatang baru ini.

"Dasar lo, Kib!! Aku sumpahin kamu telat, loh!!" Emma udah nggak sabar pengin nampar lelaki penyanyang anjing ini.

"Sok aja. Gue gak takut!!" tantang Kiba.

"Dasar—"

"Ohayo semuanya" seorang lelaki entah darimana ada didepan mereka (Setan kali!!). Muka Hinata langsung merah. Anak itu, gak lain adalah Naruto. Cowok taksiran Hinata dari dulu. Keren sih keren. Tapi otaknya, jangan ditanya. (Maaf Naruto lovers).

"Kalian belum pada masuk kelas??" Tanya tu anak.

"Tumben lo nggak telat, Nar." Temari nyindir.

"Iya dong. Masa cowok tercakep se-jagat ini telat??" Naruto narsis-narsisan.

"Mau lo cowok terakhir di dunia ini juga, gue gak bakal mau ama loe" Temari bergumam.

"Aku setuju ama kamu, Temari" Emma nambahin.

"Ya iyalah. Orang yang ada dihati lo cuma ada cowok nanas jenius itu" Naruto bales nyindir. Temari blushing.

"Masuk kelas yuk! Bentar lagi mau masuk nih" Hinata menyadarkan mereka semua.

"Oh iya. Lima menit lagi nih! Masuk yuk!" Kiba nambahin.

Mereka menuju kelas masing-masing. Emma dan Hinata di kelas X-3. Sementara Temari, Kiba, ama Naruto di kelas X-5. Btw, ceritanya di kelas X-3 ini juga ada si jenius Shikamaru.(Ntar Kuchi ceritain).

Sementara itu, suasana di kelas X-3 sedang hening karena Tsunade-sama yang ngajar. Pelajaran Matematika!

Hinata sibuk ngutak-ngatik soal yang super sulit. Emma sibuk baca novel Harry Potter di kolong meja (maniak tuh!). Shikamaru ngeliatin langit yang cerah banget dari jendela. Sementara itu, anak-anak lain sibuk ngeberesin rambut lah, ngerjain PR buat pelajaran selanjutnya lah, ada juga anak-anak yang rajin ngerjain tugas yang diberikan (kelas Kuchi tuh!).

Semantara di X-3 lagi hening, X-5 sebaliknya. Guru nggak masuk hari itu. Semuanya enak-enakan ngobrol termasuk Kiba, Temari, ama Naruto. Mereka membicarakan 'pujaan hati'.

"Tem, lo bener-bener suka ama Shikamaru, ya?" Tanya Kiba.

"Nggak! Kata siapa?" Temari tetep nggak mau ngaku.

"Jujur aja kali, Tem. Emang sebegitu pentingnya nyimpen rahasia ya?" Naruto nambahin.

"Kalian ini kenapa sih?" Temari tambah blushing.

"Udahlah. Nggak penting. Lo sendiri suka ama siapa, Nar?" Kiba yang nggak sabar nunggu jawaban Temari, pindah topic ke Naruto.

"Ehmm…Kalo gue sih kayaknya belum ada yang cocok deh!" Naruto bergumam.

"Masa sih nggak ada yang cocok?" Temari ikut nimbrung.

"Suer! Belum ada yang cocok" Naruto meyakinkan.

"Emang tipe lo yang kaya gimana sih, Nar?" Kiba penasaran.

"Ehm…Mungkin cewek yang penyayang, lembut, baik hati, dan cinta ama gue sepenuh hati" Naruto mengkhayal.

Ow! Kenapa gak Hinata aja?? Cocok banget tuh! Pikir Temari.

"Emang di kelas ini ada?" kata Kiba setelah beberapa saat termenung.

"Kayaknya sih enggak. Kebanyakan disini cewek galak kaya Temari" Naruto ngasal. Temari tetep nggak berkutik.

"Eh, Tem! Napa lo?? Kesambet?" Kiba ngelantur.

"Kenapa nggak lo cari dikelas X-3?? Kayaknya ada deh cewek kriteria lo itu disana" Temari semangat.

"Masa sih?" Naruto nggak yakin.

"Entar istirahat cari deh!" usul Temari. (Lebih mirip maksa).

"Terserah deh!" Naruto pasrah.

Waktu istirahat…

"Tem, emang ada cewek criteria gue di kelas X-3?" Naruto gak yakin.

"Pasti ada! Lo liat-liat aja dulu, ya! Gue mau ke temen gue dulu"

"Mang barang apa, diliat-liat" Kiba ngasal –lagi–

"Ya udah, dah!" Temari buru-buru pergi ninggalin mereka berdua. Naruto ama Kiba cuma melongo.

……

"Hinata! Emma!" panggil Temari.

"Ahahaa. Hai orang aneh!" Emma ngakak sendiri.

"Stress lo! Hinata, aku tau kamu suka ama Naruto, kita samperin dia yuk?" bujuk Temari.

"Eh––"

"APA?? Naruto mau nyatain cinta, ya?" Emma memprediksi.

"Gak tau" jawab Temari datar.

"Tapi Temari-chan, anu––" Hinata malu-malu.

"Udahlah Hinata, jangan pake anu-anu. Kita samperin aja Naruto, terima, trus jadian deh! Kan simpel" Emma ngomong seenaknya gitu. Akhirnya Temari dan Emma sepakat menggeret Hinata ke kantin.

Di kantin …

"Kib, ngapain tuh si Emma ama Temari narik-narik Hinata gitu?" Naruto bertanya sambil mengernyitkan alis.

"Tau. Mau disiksa kali" Kiba tambah ngelantur. Akhirnya Temari dan Emma sukses narik Hinata kedepan Naruto.

"Eh, ada apaan sih?" Naruto bingung.

"Kiba! Get out sana!" Emma ngasih komando.

"Enak aja. Siapa elo, nyuruh-nyuruh gue?" Kiba emosi.

"Kiba, cepetan pergi. Entar nggak boleh nyontek PR lagi, loh!" Temari ngancem.

"Iya ya. Dasar cewe-cewe bawel!" Kiba marah-marah sambil beranjak pergi entah kemana.

"Duduk sini Hinata!" kata Emma, sambil menarik kursi tepat didepan Naruto.

"Eh, kalian apa-apaan sih? Kasian kan Hinatanya!" Naruto sewot.

"Cie, ngebelain calon pacar nih!" Emma ngegoda mereka. Hinata and Naruto blushing.

"Emma-chan, Temari-chan, kita ke kelas aja yuk!" kata Hinata.

"Eit, nggak boleh. Naruto, traktir Hinata ya!" kata Emma. Dan mereka berdua langsung kabur.

"Eh! Tunggu––" Hinata berniat menyusul mereka, tapi tiba-tiba Naruto menggenggam tangannya. Hinata blushing.

"Udahlah, biarin aja. Kamu mau makan apa?" tawar Naruto ramah, yang bikin muka Hinata tambah merah.

Naruto-kun baik banget. Apa yang harus aku lakuin ya? Pikir Hinata.

"Na––Naruto-kun sendiri mau makan apa?" Tanya Hinata ramah.

"Ehm…apa ya? Terserah kamu deh!"

"Ehm…Onigiri aja, mau nggak?" tawar Hinata.

"Boleh tuh" kata Naruto seneng. Akhirnya mereka berdua makan onigiri dengan lahap. Sementara itu, Emma ama Temari ngintipin mereka.

"Wuih, so sweet gitu. Keren!!!" Emma udah histeris sendiri.

"Iya. Gue iri ama mereka" gumam Temari.

"Kan Shikamaru masih single tuh!" Emma ngegodain Temari.

"Sembarangan! Apa hubungannya ama Shikamaru?" Temari ngelak –lagi–

"Temari-chan, aku mau balik lagi ke kelas, ya! Aku mau nerusin baca buku Harry Potter and the deathly hallows lagi, oke?" Kata Emma.

"Terserah deh! Ya udah, sana pergi!" usir Temari.

"See You!!" Emma langsung lari ke kelas.

Sekarang aku ngapain, ya? Pikir Temari. Kenapa nggak main aja ke halaman belakang, ya? Disana kan enak, tenang. Tanpa pikir panjang lagi, Temari pergi ke halaman belakang. Tapi ternyata ada seseorang disana. Seseorang yang udah nggak asing lagi buat dia, berbaring di rumput yang hijau.

Nggak mungkin! Kenapa dia ada disini? Temari sampe nggak bisa gerak. Shikamaru melihatnya dan bangun dari tidur-tidurannya.

"Eh, kenapa lo?" Tanya Shikamaru heran, menyadarkan Temari yang membeku (?!)

"Eh––nggak papa, kok!" jawab Temari rada-rada blushing.

"Oh…Lo nggak cape berdiri terus? Duduk aja disini" tawar Shikamaru, membuat garis merah di wajah Temari bertambah. Temari akhirnya duduk di sebelah Shikamaru.

"Nama lo?" Tanya Shikamaru datar.

"Eh? Oh…Temari" jawab Temari kikuk.

"Gue Shikamaru, kelas X-3." katanya lagi.

Gue udah tau, kok! Batin Temari.

"Lo sendiri kelas apa?" Tanya Shikamaru lagi.

"Gue kelas X-5" kata Temari.

"X-5? Sekelas ama Naruto dan Kiba dong?"

"Iya. Lo kenal ama mereka?" Temari heran. Masa cowok jenius macam Shikamaru bisa kenal ama anak nakal macam Kiba dan Naruto, sih? Pikir Temari heran.

"Mereka kan, temen-temen gue dari kecil" jawab Shikamaru.

"Ooohh?"

"Udah lama gue nggak ketemu ama mereka. Mereka sibuk banget sih, sekarang"

Sibuk ngejailin orang, maksudnya? Pikir Temari lagi.

"Salam buat mereka, ya!"

"Oh, iya"

"Ya udah, masuk yuk! Bentar lagi bel" ajak Shikamaru.

"Yuk" Mereka berdua akhirnya kembali ke kelas mereka masing-masing.

X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~

Kelas X-3 ….

"Eh, hari ini ulangan Kimia loh!" kata ketua kelas.

"Masa sih? Kok dadakan?" semua murid udah histeris.

"Lo kayak nggak tau aja Anko-sensei itu kayak gimana?" semua murid bukannya ngapalin malah sibuk ngomongin Anko-sensei. Hinata udah baca-baca buku, Shikamaru masih mandangin awan, Emma masih baca buku Harry Potter. Tiba-tiba Anko-sensei masuk.

"Keluarin kertas selembar. Hari ini ulangan"

"Beuh…"

"Loh? Kok tiba-tiba ulangan sih? Kapan dikasih taunya?" Emma bingung sendiri.

"Em, kan tadi ketua kelas udah ngumumin. Kamu nggak ngedengerin, ya?" Tanya Hinata.

"Masa sih? Kapan? Kok aku nggak ngedenger, ya?" Emma mulai loading.

"Terlalu serius baca buku Harry Potter kali!" kata Hinata lagi.

"Iya kali ya?" kata Emma sambil ngeluarin kertas selembar.

Waktu ulangan…

"Psst! Emma, no. 5 apaan isinya?" kata cewek yang duduk di belakang Emma.

"Mengubah kertas lakmus menjadi merah, bersifat korosif, DLL!!! Dan Lupa Lagi!!!" kata Emma –stress–

Sementara itu yang lain udah pada nyerah, Shikamaru santai-santai aja ngerjain, Hinata sendiri nggak konsen karena mikirin obrolannya pas di kantin ama Naruto.

Flashback : ON

"Hinata, apa kamu ada acara hari Sabtu?" Tanya Naruto.

"Eh––nggak ada"

"Mau nggak aku ajak jalan-jalan?" Tanya Naruto lagi.

"Eh––Se––serius?" Hinata takut salah denger.

"Ya iyalah. Kenapa? Nggak suka, ya?"

"Enggak kok. Aku mau aja"

"Kalo gitu entar aku jemput, ya!" Naruto kelihatan seneng.

End Flashback

"Psstt!! Hinata, no.15 udah belum?" suara Emma menyadarkan Hinata dari lamunannya.

"Oh, udah. NaCl isinya" bisik Hinata.

"Thanks"

Waktu Pulang…

"Eh Hinata, tadi susah banget ya ulangannya?" Tanya Emma.

"" jawab Hinata kalem.

"Hey kalian!" Temari udah nungguin mereka depan kelasnya. Disitu juga ada Kiba and Naruto.

"Hey juga. Pulang yuk!" Emma ngejawab.

"Ya iyalah mau pulang, masa mau nginep sih?" Kiba ngasal.

"Ah dasar Kiba!" gumam Emma.

"Ehmm…Hinata, mau dianterin pulang nggak?" Tanya Naruto. Semua yang ada disitu melongo.

Naruto ngajak Hinata pulang bareng? Pasti ada apa-apa nih! Pikir mereka.

"Eh––Apa nggak ngerepotin?" Tanya Hinata, malu-malu.

"Nggak papa kok. Yuk!" tambah Naruto. Mereka berdua lalu beranjak pergi.

"Sampai jumpa besok!" kata Hinata.

"Dah!" jawab mereka.

"Nggak salah tuh, Naruto ngajak Hinata pulang bareng?" kata Temari setelah Naruto dan Hinata pergi.

"Lo liat sendiri mereka pergi berdua" Kiba nambahin.

"Jangan-jangan Naruto lagi stress lagi!" Emma mulai ngawur.

"Udah ah! Yu balik!" Kiba udah nggak sabar pengin pulang.

X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~

Semantara itu, Naruto dan Hinata…

"Ehm…Hinata-chan? Pelajaran terakhir tadi apa?" Naruto membuka pembicaraan.

"Ehm…Kimia. Ulangan dadakan tadi"

"Wah, masa? Aku besok tuh pelajarannya. Susah banget, nggak?" Naruto histeris. (Kalo susah sih udah pasti).

"Cukup susah, sih. Naruto-kun apalin aja bab 5, dari situ semua kok soalnya"

"Oh ya? Arigatou Hinata-chan" Naruto seneng karena dia nggak perlu baca-baca semua bab. Hinata tersenyum.

"Ih, Hinata kalo senyum manis banget deh!" puji Naruto sambil tersenyum. Garis merah muncul dimuka Hinata.

"A––Arigatou Naruto-kun" jawab Hinata malu-malu. Naruto memandangi wajah Hinata. Dengan lembut, Naruto tiba-tiba menggenggam tangan Hinata. Hinata terkejut, garis merah di wajahnya bertambah lagi.

"Aku janji akan selalu ngelindungin kamu" ucap Naruto pelan. (Wwkwkwk. Authornya lagi error).

"Na––Naruto-kun?" Hinata kaget setengah mati ngedengernya. Mereka akhirnya sampai di depan gerbang kediaman keluarga Hyuuga.

"Naruto-kun? Makasih udah nganterin"

"Sama-sama"

"Matta ashita" kata Hinata sambil tersenyum. Naruto membalas senyumannya. Hinata lalu masuk ke rumah. Naruto memandangnya sampai Hinata kembali menutup pagar.

"Hah! Hinata, Hinata. Kok aku jadi gini, ya?" nggak terasa Naruto ngomong sendiri.

….

Chappie one the end…

Hai kalian!!! Apakah fic ini menarik? Atau tidak? Maaf kalo banyak kesalahan. Bagaimana menurut kalian tentang Emma?? Kuchi nunjukin sifat aslinya Emma disini. Penggemar Harry Potter, Naru-Hina, Mermaid Melody, Hunter X Hunter, The Lord of the rings, kadang-kadang lemot and loading, tapi lucu and baik. Bisa dibilang Emma itu temen sejati Kuchi untuk pecinta manga, anime, ama film-film trilogy dan fantasi. Emma ini juga suka baca-baca fanfic, cuma belum berminat jadi author aja. Btw, apa ada penggemar High School Musical disini??? Kuchi usul, kenapa nggak pada bikin fic High School Musical versi Naruto aja??? Kayaknya rame tuh!! Dan apakah ada yang punya ide untuk fic 'Kok Gitu Sih' chapter 3-nya??(Kalo kalian dah baca). Kuchi butuh sedikit inspirasi soalnya. Kalo punya usul, tuangkan di review, ya!! (Airrrr kali, dituang!!)

Dan satu lagi pertanyaan.

Menurut kalian, berapa persen tingkat :

-Keancurannya

-Adegan so sweet-nya

-Ke-cute-annya

-Kelucuannya

-Kegilaannya

Silakan jawab di review. Ini biar jadi bahan evaluasi –Cie, bahan evalusi– buat Kuchi dan Emma.

Baiklah. Sampai jumpa di chappie berikutnya, mudah-mudahan apdet dua minggu lagi (Karena Minggu depan ulum) dan terus semangat!!!!

Ciao!