Chapter 1 : What

Aloha!! Salam kenal nih. Aku baru banget disini(baru daftar jadi salah satu author maksudnya). Di ceritaku ini, kisah Naruto dkk. yang punya suatu tugas yang amit-amit deh. Baca aja deh. Wajib review!! Bye!!

Chapter 1 : What??

"Apa??" teriak Naruto dan kawan-kawan histeris.

"Mana bisa kita disuruh ngurus bayi??" teriak Sakura.

"Cuma satu minggu kok" jawab Godaime.

"Lagian bayi siapa?" Tanya Ino.

"Bayi yang kalian urus itu bayi-bayi yang orang tuanya gugur di medan pertempuran. Dan udah nggak punya siapa-siapa lagi" jelas Hokage. (mang ada ya??)

"Kenapa Hokage ngasih tugas kaya gini??" Tanya Neji.

"Buat hiburan doang" ucap sang godaime agung, Tsunade-sama.

"AAAPPPAAA??" teriak mereka berbarengan.

"Kita cuman dijadiin hiburan doang??" teriak Naruto.

"Kenapa saia ikut juga??" Tanya Shikamaru heran.

"Kamu juga punya pasangan" jawab Tsunade enteng.

"Siapa??" Tanya Shikamaru heran.

Tiba-tiba ada yang ngetok pintu.

"Masuk"

"Te—Temari??Ngapain disini??" kata Shikamaru mulai punya firasat buruk.

"Misi" jawabnya santai.

"Ah Temari. Akhirnya datang juga" kata Hokage sambil tersenyum-senyum.(kaya reality show aja).

Cih. Gue mulai gak enak rasa nih, batin Temari.

"Misi kamu kali ini hanya mengurus bayi mendampingi Shikamaru" kata Tsunade enteng.

"AAAAAAAAAAAPPPPPPPPPPPAAAAAAAAAAAAA??" jerit Temari.

"Tuh kan, histeris juga" sahut Tenten.

Tuh kan. Firasat gue bener. Gue pasti berpasangan ama si cewek ngerepotin ini, batin Shikamaru.

"Kenapa gue diikutin juga??" protes Temari.

"Udahlah. Jangan ngebantah" ucap sang Godaime setengah marah karena diprotes terus (marah kok setengah-setengah sih??)

"Saya jelaskan lebih detail ya! Saya udah menyiapkan masing-masing kamar buat kalian"

"Kamar??Buat apaan??" Tanya Naruto polos.

"Selama ngurus bayi itu, kalian harus tidur satu kamar"

"WWWWWWWWHHHHHHAAAAAATTTTTTTTT??" teriak mereka.

"Berlebihan" komentar Sasuke.

"Kenapa harus sekamar??" Tanya Hinata heran.

"Gak mungkin dong kalian ngurus bayi jauh-jauhan. Gimana kalo tengah malam tu bayi nangis manggil bapa angkatnya?? Masa kalian mau lari-lari ke rumah pasangan kalian??" jelas Tsunade.

"Tapi kan— "

"Eits tenang!! Saya tidak mau ada kejadian apapun. Satu kamar tiga ranjang kok" jelasnya lebih rinci.

"Oohh!! Bilang kek dari tadi" kata Ino.

"Kalian sih banyak nanya en teriak-teriak. Yok sekarang kita ambil bayinya"

"Tunggu!Tiga??Kok tiga ranjang sih??" Tanya Naruto heran.

"Ya sama ranjang bayinyalah. Mang tu bayi mau ditaro dimana??" Jawab Tsunade kesal.

"Udahlah. Ayo kita ambil bayinya"

Di panti asuhan (mang disana ada??) . . . .

Supaya kaya ngurus anak sendiri, anaknya dipilih yang rada-rada mirip ama sifat dan karakteristik orang tua asuhnya.

Anaknya Sasuke—Sakura rambutnya warna biru tua and mukanya gak jauh beda ama Sakura. Anaknya Neji—Tenten mukanya imuuuuutt banget kaya Neji. Anaknya Naruto—Hinata mukanya periang banget dan keliatan jail. Anaknya Ino—Sai??weleh, tu bayi senyum terus (mirip banget ama Sai!! Tunggu!!Mang ada yah bayi yang senyum terus??). Nah anaknya Shikamaru—Temari?? Bayi yang lain pada ketawa-ketawa ngeliat orang tua asuhnya, Ehhh anak mereka malah tidur dengan nyenyaknya (ciri-ciri Shikamaru tuh). Rambutnya pirang. Para cewek lalu menggendong masing-masing bayi.

"Cih! Masa ni anak beda sendiri?? Yang lain pada ketawa-ketawa, eh ni anak malah tidur" protes Shikamaru.

"Sama aja kayak loe!! Orang lain ngomongin misi, lo malah enak-enakan tidur" semprot Ino.

Shikamaru tersenyum kecut.

" Mudah-mudahan ni anak nggak ngerepotin" gumam Shikamaru.

Temari langsung meliriknya. Shikamaru buang muka.

"Udah ah kalian!!Liatin aja tu anak kalian." Ujar Tenten.

Pas mereka ngeliat sekeliling, ternyata masing-masing udah sibuk ama bayinya. Naruto mencoba mengajak anaknya bermain. Sai udah mesem-mesem ama bayinya. Neji nyoba gendong 'anaknya'. Eh, Sasuke malah bikin bayinya nangis gara-gara tampang mukanya yang dingin banget.

Gue harus ngapain?? Orang ni anak tidur, gimana bisa gue ajak main??batin Shikamaru.

"Ya udah. Sekarang kalian bawa aja 'anak-anak' kalian ke kamar kalian masing-masing and jangan lupa kasih nama, ya!!" ucap Hokage.

Biar gue kasih tau . . .

Shika-Tema di kamar paling depan karena bayi mereka tenang.

Di susul oleh Neji-Tenten, Sai-Ino, Sasuke-Sakura, Naruto-Hinata di kamar paling ujung. Coz yang ribut bukan cuma bayinya. Narutonya juga ribut.

Mari kita dengarkan ocehan mereka malam hari.(Semua bayinya pada bangun di malam hari termasuk bayinya Shika-Tema).

Neji—Tenten : Anaknya laki-laki.

"Ehm . . Neji!! Ni anak mau dinamain siapa nih??"

"Tau!! Terserah kamu aja deh!!"

"Gimana kalo Kuro??" usul Tenten.

"Jangan deh!! Kaya nama kucing tau!!" protes Neji.

"Kalo Kurochan??"

"Tambah mirip kucing"

"Ya udah!! Kasih inspirasi kek!!" gerutu Tenten.

"Ya udah gimana kalo jadi Kurosaki aja??" usul Neji.(Ngikutin Bleach nih).

"Ide bagus tuh!! Ya udah nama kamu mulai hari ini Kurosaki ya!!"

"Ehm . .Kurosaki . .Hyuuga Kurosaki aja nama lengkapnya!!"

"Ya deh!Eh Neji!! Aku ngantuk nih. Tolong tidurin ya!!" kata Tenten sambil menguap dan langsung menarik selimut.

"Eh yang bener aja!! Kamu kan ibunya!! Kamu juga ngurus dong!!" teriak Neji.

Sayang Tenten keburu pules dan akhirnya dengan terpaksa Neji nemenin anaknya ampe tidur.( Ck . .Ck . .Ck . . Kasian banget sih lo!!).

Sai—Ino : Anaknya perempuan.

" Sai, kenapa ni anak belum mau tidur juga ya??" Tanya Ino.

"Mungkin dia pengin dibacain cerita" ujar Sai sambil tersenyum.

"Mungkin juga sih. Aku ambil bukunya dulunya deh" kata Ino sambil mencari-cari buku.

Tak lama kemudian . . .

"Nih Sai!! Kamu aja deh yang bacain" kata Ino sambil menyodorkan sebuah buku tebal.

Buku cerita apaan tuh??Tebel banget. Gimana gue ngebacainnya??

Sai dengan ragu-ragu menerimanya dan membaca judulnya. Tiba-tiba dia ngakak.

"Ha ha ha!! Eh Ino!! Mana mungkin aku ngebacain novel HARRY POTTER!!(Mang disana ada??) Mungkin udah setengah jam aku baru baca sampe halaman 5!!"

"Oh . .iya—ya" ujar Ino sambil tersipu malu. Dia lalu mengambil sebuah buku yang tipis dan memberikannya pada Sai.

"Nah ini baru cocok. Aku mulai ya. Pada suatu hari , , , ada seorang pangeran yang mencari putri sejati. Dia lalu bla bla bla . . ."

Setengah jam kemudian . . .

"Ah akhirnya tidur juga" kata Ino. Sai tersenyum.

"Eh Sai!! Anak kita mau di namain siapa??" Tanya Ino gak sabar.

"Ehm . . . Siapa ya?? Ehm . . . Yuri aja!! Gimana??" kata Sai.

"Iya bener. Yuri aja. Yamanaka Yuri. Cocok kan??" tambah Ino.

"Iya cocok. Aku ngantuk nih."

"Oh iya. Dah malem banget. Met malam, Sai"

"Met malem juga" Dan mereka langsung terlelap.

SasukeSakura : Anaknya Perempuan.

"Duh kenapa ni anak gak mau tidur ya?" ujar Sakura heran.

"Mungkin dia laper kali" kata Sasuke.

"Mungkin ya? Aku bikin susu botol dulu deh!" kata Sakura sambil meletakkan kembali bayi itu di tempat tidur.

Sasuke lalu memandang bayi itu dan bayi itu balas menatapnya. Nggak sampe lima detik, tu bayi udah nangis gara-gara ngeliat wajah dinginnya Sasuke.

Sakura lalu dateng dengan terburu-buru.

"Kenapa??" tanyanya heran.

"Tatapan muka doang kok" kata Sasuke tanpa rasa bersalah.

"Hah Sasuke . .Sasuke! Senyum dikit kenapa sih?? Anak ini takut tau!"

"Hn . ."

15 menit kemudian, anak mereka udah tidur.

"Duh cape banget ya ngurus anak." Kata Sakura.

"Aku aja yang ngeliatnya cape" tambah Sasuke.

"Eh Sasuke! Ni anak mau dikasih nama siapa?"

"Gak punya ide. Kamu aja yang ngasih nama"

"Ehm . . . Haruka gimana??Bagus gak??" Tanya Sakura minta pendapat (Ya iyalah. Masa minta duit??).

"Lumayan bagus tuh! Tapi kalo Haruno Haruka gak enak (emang makanan??)"

"Ehm . . Kenapa gak Uchiha Haruka aja??Kan lebih pantes tuh!!"

"Ya ga papa sih. Bagus kok"

"Ya udah. Aku ngantuk nih. Met malam" gumam Sakura.

"Malam"

NarutoHinata : Anaknya Laki-laki.

" Hinata-chan, kayaknya ni bayi pengin main deh!"

"Ehm . . Naruto-kun aja deh yang ajak main"

"Iya deh!Tapi gimana ngajak mainnya ya?" kata Naruto heran.

"Kenapa Naruto-kun nggak nyanyi aja?" usul Hinata-chan.

"Ya udah deh!"

"Ehm . .ehm . ." Naruto mulai ambil suara.

"Baby bobo . . . oohh . . Baby bobo . . .

Kalo tidak bo . . bo. Digigit tikus . . .

Bobo lah Baby Anakku sayang . . .

Kalo tidak bo . . bo. Digigit tikus . . ."

Eh tu anak bukannya terlelap malah ketawa cekikikan. Kayaknya dia ngetawain suara Naruto yang gak ada lembut-lembutnya nyanyiin lagu itu (bahasa halusnya 'cempreng').

"Eh ni anak! Dinyanyiin bukannya tidur malah cekakakan." Kata Naruto misuh-misuh.

"Eh Naruto-kun, aku aja yang nyanyi deh." Usul Hinata.

"Ya udah deh!!"

Hinata mulai ambil suara.

"Baby bobo . . . oohh . . Baby bobo . . .

Kalo tidak bo . . bo. Digigit tikus . . .

Bobo lah Baby Anakku sayang . . .

Kalo tidak bo . . bo. Digigit tikus . . ."

Dan 10 detik kemudian tu anak udah tidur.

"Wah Hinata-chan hebat. Suaranya lembut banget" puji Naruto.

Muka Hinata merah padam.

"Eh ngomong-ngomong ni anak dinamain siapa ya??"

"Ehm . .Akira?Gimana?" usul Hinata.

"Jangan deh! Tukang Dango ujung jalan itu kan, namanya Akira"

"Trus siapa ya?"

"Asuka aja" usul Naruto.

"Bagus tuh. Asuka Uzumaki??" Tanya Hinata.(perasaan gak pantes deh)

"Boleh. Huah . . . Ngantuk nih"

"Met malam, Naruto-kun"

Dan Naruto udah terlelap.

ShikamaruTemari : Anaknya perempuan.

"Eh Temari!! Ajak main tuh anak biar tidur" perintah Shikamaru.

"Gak mau" balasnya kasar.

"Kok gak mau??" tanyanya heran.

Temari nggak ngejawab. Tiba-tiba aja tu anak nangis. Shikamaru melirik bayi yang ada di ranjang itu. Lalu ngeliat ekspresi Temari. Ekspresinya tetap datar.

"Gimana ngedieminnya sih??" Tanya Shikamaru heran.

Temari tetep diam aja.

Kenapa sih lo diem aja? Jangan-jangan dia nggak pernah ngurus bayi lagi?Atau dia males? Ato dia sengaja bikin gue repot? Kalo belum pernah ngurus bayi kayaknya gak mungkin deh. Gaara ama Kankurou kan diurus ama dia.. Kalo males, gak mungkin juga. Dia kan bukan pemales kaya gue. Alasan ketiga lebih masuk akal. Dia kan emang sering ngerepotin gue. Huh gimana neeh??

"Hey Temari!! Ngomong dong!!" teriak Shikamaru jengkel.

"Ehm . . apa lo cuma nganggap ini misi??" Tanya Temari kemudian.

"Apa?? Kenapa lo nanya kaya gituan??" Tanya Shikamaru heran.

"Kalo lo nganggap ini cuma misi, gak ada gunanya lo ngelaksanain tugas ini" ucap Temari serius.

"Maksud loe?? Makin nggak ngerti"

"Ini bukan sekedar misi. Lo harus sungguh-sungguh nyayangin bayi itu supaya lebih mudah ngurusnya" jelas Temari.

"Oh . . ." gumam Shikamaru.

"Ngerti??" kata Temari.

"Ngerti. Maksud lo ngurus bayi ini bukan sekadar memberi apa yang bayi ini butuhkan supaya dia diem. Tapi kita juga ngedidik mereka supaya mereka jadi apa yang kita inginkan dan menyayangi mereka sepenuh hati. Iya kan??" ucap Shikamaru.

Temari terpana.

Cepet banget dia ngerti. Oh iya. IQ-nya kan diatas 200. Gak aneh kalo dia cepet ngerti.

Shikamaru lalu menggendong bayi itu, dan duduk diatas ranjangnya. Bayi itu tetep nangis sambil nunjuk-nunjuk Temari.

"Hey Temari. Bantuin dong. Mungkin aja dia mau ama lo"

Temari lalu mengambil bayi itu dari pangkuan Shikamaru. Bayi itu diem sebentar, tapi langsung nangis lagi sambil nunjuk-nunjuk Shikamaru.

"Aduh kenapa sih?? Eh Temari, loe ngerti gak??" Tanya Shikamaru rada kesel.

"Eh­—a—aku ngerti.Tapi . ." Temari gak ngelanjutin kata-katanya.

"Apa?? Bilang aja kali" Tanya Shikamaru heran.

"Dia maunya tidur ditemenin sama . . . sama . . " Temari tambah terbata-bata.

Shikamaru mikir sambil mandangin bayi itu (Mandangin bayinya apa Temarinya??). Tiba-tiba dia beranjak ngedeketin Temari, lalu duduk disebelahnya. Temari—blushing. Shikamaru lalu memandangi bayi itu sambil membelai pipinya dan tersenyum. Bayi itu lalu membalas senyuman Shikamaru dan berpaling pada Temari. Temari balas tersenyum. Bayi itu tertawa sebentar dan memejamkan matanya.

5 Menit kemudian . . .

"Cih. Tidur juga tu anak. Ngerepotin" gerutu Shikamaru.

"Yang penting dia udah tidur"

"Heh Temari!! Kenapa lo gak bilang aja tu anak penginnya tidur ditemenin kita berdua??" Tanya Shika heran.

Temari blushing.

"I—Itu ka—karena . . . Eh . ."

"Udah deh nggak usah dijawab. Kelamaan. Gue cape nih"

"Ya udah tidur aja. Met malem" ucap Temari.

"Malem" balas Shikamaru.

"Eh tunggu Shika!! Ni anak mau dinamain Siapa??"

"Gak punya ide. Gue gak tau nama apa yang bagus buat nak cewek"

"Kikyo?? Menurut loe??" Tanya Temari. (ngikutin Inuyasha nih).

"Bagus. Nama lengkapnya Sabaku no Kikyo" tambah Shikamaru.

"Eh Tunggu.Kenapa pake nama lengkap gue?? Kenapa gak pake nama lengkap lo aja??" Tanya Temari heran.

"Tem, gak pantes kalo Naara Kikyo. Entar diketawain orang lagi. Lagian nama lo kan bagus" jelas Shikamaru.

"Ya udah. Met malam"

"Malem"

Udah selesai nih!!

Review dong biar masuk sorga!!(Alah ngaruh emang??)

Buat yang review makasih banget. Buat yang nggak, gak papa kok. Gue kan baik hati, rajin menabung dan tidak sombong!! (Huuu!! PD banget sih lo!!)

Udah deh yang mau review, ya silakan review!!

Yang nggak, ya ngga papa.

Okey! Sampai jumpa di chapter selanjutnya.

Jangan rinduin gue ya!!Ha ha ha ….

Sayonara!!