Naruto berpikir dua kali saat dia ingin masuk ke dalam kamar Kushina, sebenarnya ada rasa penyesalan yang amat sangat pada diri Naruto. Pemuda itu ingin sekali segera keluar dari kamar Kushina, dia merutuki semua kebodohannya saat masuk ke dalam ruangan itu. Dengan susah payah, Naruto meneguk ludahnya, dia benar-benar tak habis pikir saat ini.
Wajah pemuda itu meringis merasakan sesuatu yang membuatnya ingin mendesah, dia ingin menarik sesuatu itu, tapi tak bisa.
"Salahmu sendiri masuk ke dalam kamarku dengan hanya memakai handuk saja."
"I-iya, ka-kan aku hanya salah ka-kamar."
Kushina meremas penis ereksi Naruto. "Humm, salah kamar atau memang sengaja masuk ke dalam Kamar Kaasan?" Kushina melahap penis Naruto, dia juga tak lupa mengocoknya saat penis Naruto masuk ke dalam mulutnya.
"Kaasan!"
Kushina mengeluarkan penis itu, dan membiarkannya mengeluarkan sperma hangat Naruto, menutupi wajah cantik Kushina. "Fufu, cairan hangat ini, Kaasan merindukannya." Wanita itu kemudian berdiri, lalu mengambil beberapa lembar tisu. Dia membersihkan cairan kental itu menggunakan tisu yang ia ambil. Kushina berdiri tepat di meja rias miliknya, tubuh seksinya itu terpantul di kaca meja rias tersebut.
Kedua mata biru Naruto bergulir, ia menatap Kushina yang sedang berpose telanjang sembari membersihkan bekas cairan miliknya. Naruto melangkahkan kakinya, penisnya kembali ereksi melihat bongkahan pantat Kushina yang bergerak seolah ingin dimasuki sesuatu. Dengan cepat, Naruto memegang pantat seksi Kushina, lalu mendorong penisnya masuk ke dalam vagina Kushina.
"Ukh!" Wanita itu terkejut saat sebuah benda besar masuk ke dalam tubuhnya, kedua tangannya menggenggam ujung dari meja rias itu. Pinggul ikut bergerak saat Naruto bergerak. "Keluarkan! Ce-cepat! Ahh...Naruto...ahhh!"
Naruto menarik tubuh Kushina hingga punggung putihnya menabrak dada bidang putranya itu. Bibir Naruto mendekati telinga Kushina. "Sungguh binal Kaasan, tubuh seksinya sedang dimasuki penis ereksiku." Pemuda itu pun memeluk tubuh Kushina, lalu meremas buah dada Kushina, ia juga mencubit puting susu berwarna merah jambu itu.
"Damn you, son! Ka-kau berani memperkosa Kaasan!"
"Kaasan sendiri, memberikan sebuah blowjob padaku." Kushina menggigit bibir bawahnya, mulut Naruto terlalu pedas untuk telinganya. "Mendesah, dan nikmati!"
Naruto terus menggerakkan pinggulnya, dia mempercepat gerakannya. Kushina sendiri mendesah kencang saat penis Naruto terus menggesek dinding rahimnya.
"Naru! Kaasan keluar! Fuck me, son. Fuck me! I want to cum!"
"Keh!"
Kushina dan Naruto klimaks secara bersamaan, cairan mereka berdua bercampur di dalam vagina Kushina.
"Awas kalau sampai aku hamil, akan kupukul!"
"Tenang, tak akan hamil kok."
...
..
...
Sebulan kemudian.
"Naruto."
"Aku hamil."
"..."
"Kemari kau anak sialan!"
...
..
Naruto by Masashi Kishimoto