Namaku Akeno Uchiha, seorang perempuan seksi dengan tubuh proposional. Aku adalah model papan atas yang telah lama melalang buana ke berbagai negara untuk memperagakan model pakaian yang akan di rilis. Kehidupanku cukup bahagia dengan seorang pria bernama Sasuke Uchiha, dia pria dingin yang sangat irit kata. Kami membangun rumah tangga ini sudah hampir lima tahun, tetapi kami sendiri belum dikaruniai seorang bayi.

Entah apa yang dipikirkan oleh suamiku saat ini, tetapi dia berkata kalau dirinya masih fokus dengan pekerajaannya. Dia punya sebuah perusahaan yang terkenal, nama belakangnya adalah sebuah nama dari perusahaannya.

.

Begitulah mereka menyebutnya.

"Akeno-chan."

Aku menoleh, sosok pria berambut pirang jabrik dengan pakaian serta stylenya yang fashionable berjalan mendekatiku yang akan masuk ke dalam gedung milik suamiku, pria itu bernama Naruto Uzumaki. Dia rekanku, sama-sama bekerja di bidang model. Pria ini sungguh baik, serta ceria, dia mudah bergaul dengan siapapun karena sifatnya yang ramah.

"Naruto-kun? Tumben?"

Dia menggaruk tengkuknya, dan memasang wajah kikuk. "A-ah, aku hanya berjalan-jalan saja, menghirup udara yang tak segar ini," jawabnya yang diselipkan sebuah candaan. Dia memang suka sekali membuat candaan, walaupun agak garing. "Ngomong-ngomong, Akeno-chan mau menemui suamimu?"

"Iya, ada apa?"

"Errr, aku juga ingin menemuinya sih, kata dia ada sebuah pekerjaan untukku."

"Pekerjaan?"

"Lebih baik kita masuk saja."

Kami berdua pun masuk ke kantor secara bersamaan, kami berjalan bersama menuju kantor tempat dimana suamiku bekerja. Letakknya di lantai tiga gedung itu, agak masuk ke dalam, tempatnya jauh dari ruangan para staff lainnya. Tak ada kecurigaan sama sekali dariku atau dari Naruto-kun, sampai pada akhirnya kita berdua sampai di depan ruangan kerja suamiku.

Di saat aku akan memegang gagang pintu, Naruto-kun menghentikan gerakan tanganku. Aku mengerjapkkan kedua mataku beberapa kali, lalu menatap Naruto-kun yang memasang wajah aneh.

"Ahhh..."

Tubuhku langsung merinding seketika, saat ada seorang lelaki yang mendesah di dalam ruangan yang agak tertutup itu. Aku terdiam sejenak, untung saja Naruto-kun menggenggam tanganku untuk tidak membukanya.

"Neji-kun."

"Sasuke-chan, lubangmu sangat sempit."

Kali ini kami berdua mundur beberapa langkah. Wajah Naruto-kun sudah sangat pucat, mungkin jika aku berkaca, wajah kami akan sama pucatnya. "Kau mendengarnya, Akeno -chan?"

Aku mengangguk kecil, ya sangat jelas. Aku mendengar suara tersebut. sejurus kemudian, aku memberanikan diri untuk mengintip melalui celah yang ada. Kedua mataku melotot saat melihat sebuah adegan yang membuat tubuhku kembali merinding.

"Me-mereka ber-bercinta?!"

"Haahh?!"

"Me-mereka berdua... ugh... A-aku akan mengurus surat perceraian!"

"A-apa?!"

"Na-naruto-kun, kau akan menjadi suamiku setelah aku menceraikan Sasuke!"

"O-oi!"

"Di-dia selingkuh!"

Naruto terdiam dengan wajah terkejut.

"Dengan seorang lelaki!"

"Kita pergi!"

Kami pun serempak pergi dari tempat itu, dan keluar dari gedung milik suamiku.

...

..

.

Naruto by Masashi Kishimoto

Highshcool DxD by Ichiei Ishibumi

...

..

...

"Akhirnya selesai,"

Aku menata beberapa barang milikku di lemari, termasuk pakaian dalam serta beberapa pakaian yang menurutku bagus. Namaku sekarang berubah menjadi Akeno Uzumaki, setelah Naruto -kun mendaftarkan kami berdua ke catatan sipil untuk menikah.

Sederhana.

"Akeno-chan, kau serius denganku?"

"Aku sudah mencurigai Sasuke, dan ternyata benar adanya. Serta ini adalah opsi jikalau Sasuke ketahuan berselingkuh dibelakangku."

Naruto-kun mencubit dagunya, dia lalu menatapku dari atas sampai bawah. "Aku tak tahu apa yang dipikirkan mantan suamimu, tapi tubuhmu memang bagus serta seksi, dia pasti akan menyesal."

"Tidak, dia tidak menyesal kok, tenang saja."

"Yah, terserah sih. Tapi aku beruntung bisa menjadi Suami seorang Model terkenal sepertimu."

"Aku juga sama."

Kami pun memadu kasih di dalam kamar apartemen milik Naruto.