Boku no Hero Academia © Horikoshi Kouhei

Warning(s): Shounen-ai, gajeness, garing, maybe OOC, rare pair, kosakata krisis, typo(s), etc.


overconfident lover

"Izuku…"

Midoriya Izuku meletakkan komik yang sedari tadi ia baca ke pangkuannya.

Todoroki Shouto—kekasihnya yang beberapa bulan lebih muda darinya—memeluknya dari samping sembari tiduran di kasur besar apartemen mereka. Pria itu tidak berhenti memanggilnya, meminta atensi Izuku. Kenapa sih Izuku harus lebih memedulikan buku itu dibanding dirinya?

"Kenapa, Shouto-kun?"

Ketika Izuku merespon dan menoleh padanya dengan bibir mengerucut imut, Shouto terkekeh.

"Menurutmu bagaimana ototku, Izuku? Kau terlihat menyukainya. Dulu saat kita masih SMA, kau selalu memuji fisikku."

Shouto memperlihatkan otot lengannya yang terbentuk berkat latihan keras selama mereka masih menuntut ilmu di UA.

Izuku memerah. Menggemaskan.

Memang benar kalau Shouto sangat atraktif hingga mendapat predikat lelaki tertampan seantero UA, namun Midoriya Izuku yang sekarang tidak akan mengakuinya secara terang-terangan, mengingat hormon kekasihnya sangat tinggi—nanti malah tingkat kepedean si kekasih tingginya itu meningkat.

Maka Izuku pura-pura manyun.

"Percaya diri sekali. Biasa aja tahu. Kacchan dan Kirishima-kun juga memiliki otot yang bagus."

"Kau berani menyebut nama pria lain padahal kau sudah punya aku?"

Shouto menyeringai—sebenarnya ia sedikit kesal karena Izuku menyebut nama teman masa kecilnya itu dan si rambut merah saat mereka bersama, namun Izuku tidak akan pernah berpaling, maka Shouto tenang.

"Tapi aku kan memang seksi. Aku selalu memuaskanmu di ranjang, sesuatu yang tidak bisa Bakugou dan Kirishima lakukan. Bahkan kau sendiri sering meminta lebih—"

Kini daun telinga Izuku memerah dua kali lipat. Tergesa-gesa, ia menutup mulut berisik dan penuh percaya diri Shouto dengan telapak tangannya, kemudian memukul pelan dada bidang kekasihnya. Kenapa Shouto bisa mengatakan hal se-se-seseksual itu dengan ekspresi datar?

"Shouto-kun mesum!"

Meski mendapat pukulan bertubi-tubi dari Izuku, rasanya tidak sakit. Malah Izuku terlihat seperti kelinci yang ingin dimangsa.

"Mesum gini tapi tetap cinta."

Izuku menenggelamkan kepalanya pada dada Shouto yang berbalut sweater bergaris-garis. Empuk sekali. Izuku menahan tawa, memaklumi sikap kekasihnya itu.

"Shouto-kun terlalu percaya diri."

Shouto tertawa setelahnya. Izuku menyusul.

—sungguh malam yang damai di kediaman Todoroki.

finish


Akhirnya pertama kali selesai nulis tododeku sang otp tercintah :')

Terima kasih banyak sudah membaca fict gaje ini, kritik dan review-nya silahkan :).