Disclaimer :

Naruto © Masashi Kisimoto

High school DxD © Ichiei Ishibumi

Summary : Namikaze Naruto, Anak kecil berambut kuning berumur 10 tahun yang harus kehilangan keperjakaannya karena teman kakaknya yang datang ke rumahnya, ia berpikir semua itu hanya mimpi namun ternyata tidak, dan saat itu juga hidupnya benar-benar berubah drastis.

Nee-chan to Kaa-chan no Tomodachi

Pair : Naruto x Harem

Genre : Big Breast, Harem, Shotacon, School Uniform, Handjob, Blowjob, Breast Feeding, Incest, Solo Male, Milf, Bikini, Mastrubation, Teacher, Paizuri, Apron, Bathroom, full energy.

Rate : M

Warning : Typo, OC, OOC, Multichap, R18+, alur berantakan, Not Like Don't Read!, ANAK DI BAWAH UMUR PERGILAH! DOSA BUKAN SALAH SAYA!

" Halo " berbicara

"Halo" batin

.

Chapter 6 : Teacher attack

.

Selasa, 23 Agustus 20xx

Sekolah Dasar Konoha

10.00 AM

.

Saat ini Naruto dan teman-temannya tengah berada di lapangan sekolah dengan pakaian olahraga karena hari ini kelasnya memang ada jam pelajaran tersebut. Naruto tampak melamun karena memikirkan kejadian kemarin saat bersama wali kelasnya, mereka benar-benar terus melakukan itu hingga sore dan orang tuanya juga tidak mencurigainya.

Hari ini teman-teman kakaknya juga tidak bisa berkunjung, sebenarnya dia ingin berkunjung ke tempat Venelana dan Grayfia berada tapi Gurunya yaitu Hasegawa-sensei ingin mengajaknya kembali ke rumahnya dan melakukan itu.

Naruto yang tak sengaja melihat Gurunya melintasinya karena memang dia menghadap ke arah sekolah bisa melihat Hasegawa tengah mengedipkan mata ke arahnya, hal itu tentu membuat pipinya memanas.

"Hey! Awas!"

Naruto yang fokus pada Chisato teralih dan ia melihat sebuah bola mengarah padanya, karena tak sempat menghindar, bola itu pun menghantam Naruto dengan keras hingga membuatnya tak sadarkan diri.

"Namikaze-kun! Namikaze-kun!"

.

Ruang UKS

.

Sementara itu di ruang UKS, terdapat Marikawa Shizuka yang saat ini duduk di kursinya dengan gelisah, ia sesekali menggigit pulpennya dengan jari mengelus vaginanya yang tertutup celana dalam sambil membayangkan penis Naruto memasuki dirinya.

Walau untuk usia anak kecil penis itu pasti terasa nikmat apa lagi Chisato tampak ketagihan dengan penis tersebut, sambil bermasturbasi, ia juga memikirkan cara agar bisa merasakan penis Naruto.

Shizuka yang asik memikirkan rencana seketika tersentak ada yang membuka pintu ruang UKS membuatnya langsung merapikan dirinya. "Shizuka-sensei, tolong periksa keadaannya!" ujar seorang guru menggendong Naruto yang tak sadarkan diri.

Shizuka yang melihat Naruto tak sadarkan diri langsung menyuruh guru tersebut untuk membaringkannya di kasur UKS, ia pun menanyakan apa yang terjadi dan sang guru olahraga menjelaskan kronologi kejadian.

Setelah mengetahui kronologi kejadian, ia memeriksa luka di kepala Naruto yang cukup keras hingga membuat bengkak, dia pun mengambilkan es batu yang memang di sediakan di UKS lalu meletakkannya di luka kepala Naruto.

Selagi mengobati kepala Naruto, seketika ide mesum terlintas di kepalanya, ia menjilati bibirnya tanpa di sadari guru di sampingnya. "Baiklah, Anda sudah boleh pergi Sensei, biar aku saja yang menjaga Uzumaki-kun, dan juga mungkin dia tidak akan sadarkan diri dalam waktu dekat jadi pastikan kau memberitahukan guru berikutnya yang akan mengajar di kelasnya," ucap Shizuka dan di balas anggukkan olehnya.

"Baiklah, Arigato, Shizuka-sensei."

Setelah guru tersebut keluar, Shizuka melihat keluar UKS apakah ada murid-murid yang melintas atau tidak, dan untungnya tidak ada sama sekali. Ia pun menutup pintu UKS lalu menarik korden yang ada di jendela pintu tersebut serta menutup seluruh jendela di ruangan tersebut.

Setelah menutupnya, Shizuka mengambil ponselnya dan memberikan sebuah pesan pada dua orang atas nama Tearju Lunatique dan Rossweisse. Selesai memberi pesan ia pun mendekati Naruto yang masih tak sadarkan diri sambil menjilati bibirnya, "Akhirnya aku bisa merasakan penismu, Naruto-kun."

.

Beralih ke arah Rossweisse dan Tearju mereka yang mengajar di kelas berbeda mendapat getaran di saku mereka menjeda pelajaran mereka sesaat dan melihat ponsel mereka, sebuah seringai mesum tercipta di wajah mereka.

.

Kembali ke ruang UKS, Shizuka menutup kasur tempat Naruto berbaring dengan korden lalu menaiki ranjang tersebut. Ia mengelus celana olahraga Naruto dengan lembut sambil menjilati bibirnya.

Ia pun mulai menurunkan celana olahraga Naruto hingga terlihat penisnya yang masih setengah bangun, melihat itu ia pun memegang penis Naruto dengan lembut lalu mengocoknya dengan pelan hingga akhirnya terbangun.

Melihat penis tersebut tegang, ia langsung menjilati kepala penis tersebut seperti memakan es krim lalu memasukkan ke dalam mulutnya, ia menarik turunkan kepalanya dengan pelan untuk menikmati penis Naruto.

Sementara di sisi Naruto ia tengah bermimpi melakukan itu dengan Chisato, ia bisa melihat penisnya di manjakan olehnya. Beralih ke dunia nyata, Shizuka yang mengulum penis Naruto mulai membuka jubah putih UKS nya lalu menaikkan sweter kuning yang dia gunakan hingga terlihatlah dada yang besar tanpa dalaman.

Ia pun menjepit Penis Naruto dengan dadanya sambil menarik turunkannya perlahan dan menjilati kepala penis Naruto, Shizuka yang merasakan kedutan pada Penis Naruto pun kembali mengulumnya dan menghisapnya dengan cukup kuat, ia tak sabar merasakan cairan Naruto.

Naruto yang di alam mimpi merasakan akan keluar memegang kepala Chisato sementara di dunia nyata ia merasakan akan keluar secara tak sadar memegang kepala Shizuka dan mengeluarkan cairan putihnya di mulutnya. Shizuka yang merasakan cairan putih Naruto di mulutnya langsung menelannya hingga tak tersisa, rasanya benar-benar nikmat sekali di mulutnya.

Ia pun melepaskan penis Naruto dari mulutnya sambil menjilati sisa sperma Naruto di bibirnya, "Pantas saja Chisato-chan sangat ketagihan dengan penis, Naruto-kun, ternyata rasanya sungguh nikmat."

Ia yang melihat Naruto belum bangun dan penisnya masih tegang pun semakin horny, ia ingin merasakan penis tersebut memasuki vaginanya. Ia pun menaikkan rok ketat hitam miliknya serta melepaskan celana dalamnya, hingga terlihatlah vagina yang basah.

Ia mengelus penis Naruto dengan lembut lalu memasukkannya perlahan ke vaginanya, setelah masuk ia menghentakkan pinggulnya sambil menggigit bawah bibirnya, darah perlahan keluar dari vaginanya menandakan bahwa Shizuka masihlah Virgin.

Setelah menunggu beberapa menit, ia pun menggerakkan pinggulnya dengan perlahan sambil mendesah pelan, ia bisa merasakan bagaimana penis Naruto memasuki dirinya dan itu benar-benar nikmat untuknya.

"Ahhh... Sugoii... Rasanya nikmat sekali... Ahh... Ahhhnn!" desah Shizuka sambil menopang tubuhnya dengan dua tangan di dada Naruto dan menggerakkan pinggulnya dengan cepat.

Di alam mimpi Naruto, ia saat ini membayangkan tengah melakukan itu dengan Chisato, ia bisa melihat Chisato menggerakkan pinggulnya dengan cepat sementara ia hanya bisa mendesah nikmat saat gurunya memanjakan penisnya.

Secara tak sadar Naruto memegang pinggul Shizuka dan menggerakkan pinggulnya membuat penisnya semakin masuk ke dalam vagina Shizuka, "Ahhh! Ahh! Naruto-kun! Aahhh! Ahhh!" desah Shizuka sedikit terkejut karena Naruto menggerakkan pinggulnya.

Ia melihat Naruto yang masih memejamkan matanya, tapi dia menggerakkan pinggulnya, apakah dia sedang bermimpi itulah yang di pikirkan Shizuka, jika memang begitu.

Shizuka merendahkan tubuhnya dan mengarahkan salah satu dadanya ke mulut Naruto, di alam mimpi Naruto yang di berikan dada oleh Chisato menghisapnya sambil sesekali memainkan lidahnya di puting Chisato.

Shizuka yang merasakan Naruto menghisap dadanya sambil memainkan putingnya semakin mendesah nikmat, ia memeluk kepala Naruto sambil meremas rambut kuningnya untuk menyalurkan rasa nikmatnya.

"Ahhh! Yaahh! Naruto-kun, hisap lebih kuat lagi! Ahhh! Ahhh!"

Seolah mendengar perkataan Shizuka, ia semakin menghisap puting Shizuka hingga mengeluarkan cairan dan itu langsung di minum oleh Naruto, rasangan pada dada dan vaginanya benar-benar membuat Shizuka tidak tahan dan akan segera mencapai puncak.

"Oohh! Ohhhh! Yahh! Lebih cepat lagi, Naruto-kun! Ahhh! Ahh! Aku akan keluar ahhh! Ahhh!" desah Shizuka sambil mempercepat gerakan pinggulnya.

Naruto yang akan mencapai puncaknya semakin mempercepat gerakan pinggulnya dan tak berselang lama ia menghentakkan pinggulnya sambil mengeluarkan cairan Spermanya begitu juga dengan Shizuka yang mengeluarkan cairannya hingga melumuri penis Naruto dan keluar dari selah penyatuan mereka bersama Sperma Naruto yang cukup banyak.

Naruto yang mencapai puncaknya mengatur pernafasannya yang memburu serta ia langsung mendapat kesadarannya, dan saat ia membuka matanya ia terkejut karena melihat Shizuka yang berada di atasnya sambil mengatur pernafasannya yang memburu di sertai wajah memerah.

"Ma-Marikawa-sensei?!" kejut Naruto, keterkejutan Naruto semakin menjadi ketika melihat dua dada Shizuka yang menggantung serta penisnya yang berada di vagina Shizuka.

"Ma-Marikawa-sensei, i-inihmmmph!" perkataan Naruto terhenti ketika Shizuka membungkam bibirnya dengan bibirnya, ia memasukkan lidahnya ke dalam bibir Naruto dan mengajaknya berdansa.

Naruto yang di cium oleh Shizuka terkejut dan berniat melepaskan ciuman itu, tetapi Shizuka memeluk lehernya dengan semakin liar mencium bibirnya. Sambil mencium bibir Naruto ia bisa merasakan penis Naruto yang masih tegang di vaginanya, ia pun memutuskan menggerakkan pinggulnya dengan pelan membuat Naruto dan ia mendesah di ciuman mereka.

Setelah cukup lama berciuman, Shizuka pun melepaskan ciumannya membuat mereka mengatur nafas mereka yang memburu, "Ma-Marikawa-se-sensei... b-berhenti... i-ini...," pinta Naruto patah-patah karena gerakan pinggul Shizuka yang semakin cepat.

"Bagaimana? Apa kau menikmatinya ahhh! Ahhh!" tanya Shizuka sambil mendesah, "apa punyaku lebih nikmat dari punya Hasegawa-sensei?"

Naruto yang mendengar itu tersentak dan menatap Shizuka dengan tatapan tidak percaya, "A-Apa maksud, Marikawa-sensei?"

"Fufu, kami sudah tahu kau melakukan sex dengan Hasegawa-sensei," ucap Shizuka membuat Naruto semakin terkejut, "Dan karena itu kau juga harus melakukannya dengan kami, jika kau tidak ingin rahasiamu ini diketahui keluargamu," lanjut Shizuka sambil mengelus bibir Naruto.

"Ka-Kami?" tanya Naruto, setelah itu terdengar suara pintu terbuka lalu terkunci, dan dari balik korden muncul Rossweisse dan Tearju yang menatap terkejut mereka. "Astaga, Shizuka-chan! Kau sudah memulainya duluan?!" tanya Rossweisse dan mendapat tawa halus dari Shizuka.

"Gomen, Penisnya membuatku tidak tahan jadi aku memulainya lebih dulu," balas Shizuka lalu kembali menggerakkan pinggulnya dan kali ini lebih cepat.

"A-Arghh! S-Sensei... H-Hentikan!"

"Fufufu, apa kau mau kami beritahu keluargamu, Naruto-kun?" tanya Shizuka atau lebih tepatnya mengancam Naruto, "jika tidak nikmati saja, kami akan memberikan pelayanan yang nikmat untukmu, dan sebagai gantinya kami tidak akan melaporkannya kepada orang tuamu," lanjut Shizuka.

Naruto yang mendengar itu tidak bisa membalas, Rossweisse dan Tearju yang melihat Shizuka sudah bermain dengan Naruto pun membuka pakaian mereka serta dalaman mereka dan ikut naik ke ranjang.

Setelah naik ke atas ranjang, Rossweisse mengarahkan wajah Naruto ke arahnya dan mencium bibirnya dengan liar, sementara Tearju mengarahkan salah satu dada Naruto untuk memainkan dadanya.

"Ahhh! Yaahh! Nikmat sekali! Ahhhh! Ahhh! Ahh! Penismu menyentuh rahimku!"

"Ahh! Tolong remas dadaku, Naru-kun, ahhh! Ahhh!"

"Ummmmnn ahmmnnn hmmmmm!"

Ketiga guru tersebut sama-sama mendesah ketika merasakan kenikmatan tersendiri dari tangan Naruto, ciuman Naruto dan penisnya.

Setelah berciuman dengan Rossweisse, Naruto berciuman dengan Tearju, ia memasukkan lidahnya ke mulutnya dan mengajaknya berdansa. Rossweisse yang melihat satu tangannya menganggur mengarahkan tangan tersebut ke vaginanya untuk memuaskan bagian bawahnya sambil menunggu gilirannya.

"Ahhh! Gerakan jarimu, Naruto-kun! Ahhh! Ahhh!" desah Rossweisse, setelah berciuman panas dengan Naruto, Tearju mengarahkan salah satu dadanya ke mulut Naruto sambil memeluk kepalanya dengan erat.

"Aku mohon hisap dadaku, Naru-kun."

Naruto yang mendengar itu pun mulai menghisap dada Tearju sambil memainkan lidahnya di putingnya, Tearju yang merasakan kenikmatan pada dadanya mendesah pelan sambil meremas rambut kuning Naruto, melihat salah satu tangan Naruto menganggur ia juga mengarahkan lengan Naruto ke vaginanya seperti Rossweisse agar dia mendapat kenikmatan lebih.

Untung saja ruang UKS di berikan dinding yang kedap suara agar suara luar dan dalam tidak mengganggu kelas lain, jadi mereka bisa mendesah sepuas mereka.

"Ahhh! Ahhhhh! Naruto-kun! Aku mau ahhh! Keluar!" desah Shizuka sambil mendongak ke atas. "Ahhh! Aku juga, ahhh! Lebih cepat Naru-kun, ahhhh!" desah Tearju.

"Ahhh! Keluar! Aku akan keluar! Ahhhh!"

"Ahhh! Ahhh! Ahhhhhhhhnnn!" teriak mereka bersama mencapai puncak, penis Naruto kembali mengisi rahim Shizuka dengan cairan putihnya, sementara Tearju dan Rossweisse mengeluarkan cairan cinta mereka hingga melumuri jari Naruto.

Mereka sama-sama mengatur nafas mereka yang memburu, Naruto yang tadinya terduduk kembali berbaring di kasur UKS karena kelelahan, Shizuka pun melepaskan penis Naruto dari penyatuan mereka hingga terlihatlah penisnya yang masih tegang dan berlumuran sperma.

Rossweisse dan Tearju yang melihat itu meneguk ludah mereka, Shizuka pun berpindah ke samping Naruto sambil meminum beberapa teguk air dan menyalurkannya ke mulut Naruto sambil berciuman.

Rossweisse dan Tearju yang sudah tak tahan merangkak ke penis Naruto dan menjilatnya penuh nafsu membuat Naruto menegang dan melenguh di ciumannya bersama Shizuka.

Rossweissei dan Tearju sama-sama mengulum penis Naruto secara bergantian dengan penuh nafsu untuk bisa merasakan cairan putih Naruto, saat membersihkan penis tersebut yang terdapat sisa sperma, itu membuat mereka ketagihan dan ingin merasakan lebih banyak lagi.

"Fuaahhh, Naru-kun, ayo hisap dadaku," pinta Shizuka sambil mengarahkan salah satu dadanya ke mulut Naruto, karena tak bisa berbuat apa, ia pun menerima dada Shizuka dan menghisapnya dengan kuat hingga mengeluarkan air susu.

"Ahhh! Yahh! Hisap terus Naru, minum sebanyak yang kau mau."

Setelah puas mengulum penis Naruto, Rossweisse dan Tearju pun menjepit penis Naruto dengan dada mereka dan menjilati kepala penis Naruto.

Naruto yang akan mencapai puncak menegang serta melenguh sambil menghisap dada Shizuka. Tearju dan Rossweisse yang merasakan penis Naruto semakin tegang dan berkedut pun sama-sama mengulum penis Naruto bergantian dan menghisapnya dengan kuat.

"Hmmnnnnnnn!"

Cairan putih Naruto pun menyembur keluar dari penis Naruto, Rossweisse dan Tearju sama-sama bergantian menerima cairan sperma Naruto bahkan sama-sama menjilati tubuh satu sama lain yang terdapat sisa sperma Naruto.

Shizuka melepaskan dadanya sesaat membiarkan Naruto mengambil nafas dalam-dalam karena baru saja mencapai puncak. Setelah selesai membersihkan sisa sperma Naruto, Tearju dan Rossweisse bisa melihat penis Naruto yang masih tegang.

Mereka menjilati bibir mereka hingga memunculkan senyuman mesum.

.

Beralih ke arah Chisato, saat ini dia ada di ruang guru sambil menyiapkan materi-materi yang akan dia ajari nanti di kelasnya, sesekali ia membayangkan menggoda Naruto dan melakukan itu saat pulang nanti.

"Chisato-sensei!" Chisato yang di panggil menoleh dan ia melihat guru olahraga datang ke arahnya. "Ha'i, ada apa?" tanya Chisato sambil menghentikan kegiatannya sesaat.

"Begini... salah satu muridmu, Namikaze-kun tengah pingsan karena hantaman bola dan sekarang dia ada di ruang UKS, Shizuka-sensei bilang mungkin dia tidak akan sadar dalam waktu dekat."

"Apa dia baik-baik saja?" tanya Chisato dengan ekspresi khawatir. "Um, dia baik-baik saja jangan khawatir," jawab guru tersebut.

"Kalau begitu saya undur diri, sebaiknya kau melanjutkan tugasmu, tidak perlu khawatir tentang Namikaze-kun, dia bersama Shizuka-sensei sekarang."

.

"Ahhhh! Ahhhh! Sugoii! Ahhhh!"

Kembali ke ruang UKS, saat ini Tearju tengah menaik turunkan pinggulnya dengan penis Naruto di dalam vaginanya. Sementara Rossweisse saat ini memanjakan vaginanya dengan lidah Naruto.

Sementara Shizuka berada di samping Tearju dengan jari Naruto di vaginanya. "Ahhh! Hyaaahhh! Nikmat sekali! Penisnya menyentuh rahimku! Ahhh! Ahhhh!" desah Tearju sambil terus menggerakkan pinggulnya.

"Ahh! Naruto-kun! Yahh! Ohhhh! Lebih cepat lagi Naruto-kun! Ahhh!" desah Rossweisse ketika lidah Naruto bermain-main di vaginanya. "Ahhhh! Ahhh! Lebih cepat Naruto-kun! Ahhhh!" desah Shizuka sambil menahan tangan Naruto yang memainkan Vaginanya, serta tangannya meremas-remas dadanya sendiri.

"Ahh! Sugoii! Rasanya nikmat sekali! Ahhh! Ahhh! Ahhh!" jawab Tearju sambil mendesah, "Ohhhh! Ohhhh! Aku akan sampai! Ahhhh! Ahhhh!"

"Ahhh! Aku juga! Ahhhh! Ahhh! Ahhhhhhh!"

"Ahhhhhhh!"

Ketiga guru itu pun sama-sama mencapai puncak kembali, dan kali ini Sperma Naruto mengisi rahim Tearju. Rossweisse yang mencapai puncaknya mengeluarkan cairan cintanya hingga membasahi wajah Naruto sementara Shizuka mengeluarkan cairan cintanya hingga membasahi jari Naruto.

Rossweisse pun menyingkir dari atas Naruto dan membersihkan wajahnya karena cairan cintanya, Tearju yang merasakan penis Naruto masih tegang di vaginanya tersenyum lalu ia merendahkan tubuhnya dan mencium Naruto dengan agresif.

"Tear-chan! Menyingkirlah! Sekarang giliranku!" pinta Rossweisse yang tidak tahan untuk merasakan penis Naruto di vaginanya. "Fuaahh! Bersabarlah, aku masih ingin merasakan penis Naru-kun," balas Tearju sambil menggerakkan pinggulnya kembali.

"Ahhh! Nikmat sekali! Penismu menyentuh rahimku, Naru! Ahhhh! Ahhhh!" desah Tearju menikmati sex nya dengan Naruto, ia kembali merendahkan tubuhnya dan mencium bibir Naruto dengan liar.

Naruto yang tak tahan pun juga ikut menggerakkan pinggulnya membuat Tearju mendesah dalam ciumannya, "Fuahh! Ahhh! Yahh! Begitu Naru-kun! Ahhh! Ahhhh! Lebih cepat lagi! Ahhh!" desah Tearju sambil memeluk kepala Naruto dan meremas rambutnya untuk menyalurkan rasa nikmatnya.

Tearju semakin mendesah ketika Naruto meremas dadanya dan menghisap dadanya, ia tidak menyangka ternyata anak seumuran Naruto sudah bisa berbuat mesum, dan ia menikmatinya.

Ia bisa merasakan hisapan kuat Naruto pada dadanya serta lidahnya yang memainkan putingnya yang mengeluarkan ASI, walau belum menikah dadanya sudah memiliki ASI layaknya orang yang sudah memiliki anak.

"Ahhh! Hisap terus! Ahhhh! Minum sebanyak yang kau mau Naru-kun! Ahhh!" desah Tearju sambil terus meremas rambut kuning Naruto. Rossweisse yang melihat itu semakin tak tahan mendudukkan dirinya di kasur lain sambil memainkan vaginanya.

"Yaahh! Aku akan sampai! Ahhhh! Ahhh! Lebih cepat lagi Naru! Ahhh!" desah Tearju ketika merasakan ia akan mencapai puncaknya, Naruto yang juga akan mencapai puncaknya mempercepat gerakan pinggulnya.

"Ahhh! Keluar! Keluar! Aku keluar! Ahhhhhhh!" desah Tearju akhirnya mencapai puncaknya dan ia bisa merasakan sperma Naruto kembali mengisi rahimnya, "Ahhhh! Banyak sekali! Sperma Naru-kun, banyak sekali!"

Saking banyaknya sperma Naruto dan tidak bisa di tampung rahim Tearju, spermanya keluar dari celah penyatuan mereka dan melumuri penis Naruto kembali.

Naruto yang telah mencapai puncaknya melepaskan dada Tearju dan kembali mengatur nafasnya yang memburu, Tearju melirik ke arah Rossweisse yang sudah tak tahan untuk melakukan sex dengan Naruto, ia pun melepaskan penyatuan mereka dan terlihat penis Naruto yang masih tegang dengan sisa lumuran Sperma dari penyatuannya bersama Tearju.

"Hahh... Aku... Tidak kuat lagi, ahhhh!" Naruto yang masih mengatur nafasnya harus mendesah kembali ketika ketiga gurunya sama-sama menjilati penisnya hingga membuat tubuhnya mengejang sesaat.

"Masih belum! Kau harus melakukannya bersamaku, Naruto-kun! Atau aku akan melaporkannya nanti!" ucap Rossweisse lalu kembali menjilati penis Naruto bersama Tearju dan Shizuka.

"T-Tapi... A-Aku benar-benar... lelah! Aghh! I-Izinkan aku beristirahat sesaat!"

Mereka yang sudah membersihkan penis Naruto pun saling memandang sesaat, Rossweisse yang tidak mau kehilangan jatahnya pun memutuskan membiarkan Naruto beristirahat sejenak.

"Baiklah, kau boleh beristirahat!" ujar Rossweisse membuat Naruto yang mengatur nafasnya mengangguk pelan dan mengumpulkan energinya kembali.

Baru saja 10 menit, Rossweisse merendahkan tubuhnya dan menatap Naruto penuh nafsu, "Istirahatmu selesai!" ujar Rossweisse lalu mencium Naruto dengan agresif, lengan Rossweisse dengan tidak sabar mengelus penis Naruto dan memasukkannya ke vaginanya.

Dengan sekali hentak, penis tersebut masuk sepenuhnya dan merobek selaput daranya, untuk meredam rasa sakitnya, ia menjambak rambut Naruto cukup keras hingga membuatnya juga kesakitan.

"Hmmm! Hmmmmm!" Rossweisse yang mendengar erangan Naruto melemaskan remasan pada rambutnya serta melepaskan ciumannya.

"S-Sensei! T-Tadi itu sakit sekali!"

"Gomen, tapi kau juga harus bertanggung jawab Naruto-kun! Mulai sekarang kau harus mau melakukan sex setiap kami minta, jika tidak kau akan menerima akibatnya," ancam Rossweisse lalu mencium Naruto dengan agresif kembali.

Ia memainkan lidahnya di dalam mulut Naruto dan mengajaknya berdansa sesekali dia menghisap lidah kecilnya tersebut, melihat lengan Naruto yang menganggur, Tearju dan Shizuka mengarahkannya ke dada mereka dan membuatnya meremas-remas dada mereka.

"Ahhh! Ahhhhnn!" desah Shizuka dan Tearju menikmati remasan lembut Naruto pada dada mereka. Rossweisse yang merasa sudah baikkan mulai menggerakkan pinggulnya dari perlahan dan setiap menitnya mulai cepat.

Setelah puas berciuman dengan Naruto, Rossweisse melepaskan ciumannya sambil menegakkan badannya kembali, "Ahhh! Sugoii! Pantas saja Chisato-san menyukai penis ini, Ahh! Ahhh! Ini benar-benar nikmat sekali!" desah Rossweisse.

Tearju pun membantu Naruto untuk duduk dengan berada di belakangnya, Shizuka yang ada di samping Naruto mencium Naruto dengan agresif sambil ia mengarahkan tangan kiri Naruto untuk memainkan vaginanya kembali, sementara satu tangannya lagi ia gunakan untuk memainkan dada Rossweisse.

.

Sementara itu di kelas Naruto, saat ini Chisato tengah duduk dengan gelisah sambil melihat satu meja kosong yang biasanya di tempati Naruto. Ia belum kembali sampai sekarang dan itu membuat Chisato khawatir.

Ia pun bangun dari kursinya membuat semua murid melihatnya, "Aku akan pergi ke UKS untuk mengecek keadaan Naruto, kalian tetaplah fokus menyelesaikan tugas kalian, jika sudah selesai ketua kelas bawa tugasnya ke ruang guru," ujar Chisato lalu pergi dengan cepat menuju UKS.

.

Kembali ke UKS saat ini Naruto tengah menggerakkan pinggulnya dengan penis memasuki vagina Rossweisse yang duduk di pinggir kasur. Mereka saling berciuman dengan liar dan bersilat lidah hingga sudut bibir mereka terdapat air liur.

Setelah berciuman dengan Rossweisse, wajah Naruto di alihkan ke samping sang berciuman dengan Tearju yang ada di belakangnya. Shizuka yang duduk di sisi Rossweisse mendengar pintu ingin di buka menoleh.

Shizuka pun memberi isyarat untuk diam sesaat kepada mereka, ia merapikan pakaiannya lalu melihat dari celah jendela siapa yang datang. Melihat siapa yang datang, sebuah senyuman muncul di bibir Shizuka ia pun membuka cepat pintu UKS dan menyapa siapa yang datang.

"Ohayo, Chisato-san, ada keperluan apa?"

"Ohayo, kenapa pintunya di kunci?" tanya Shizuka sambil melihat ke arah pintu dan ke seluruh ruangan seperti mencari sesuatu. "Hanya tidak ingin ada yang mengganggu saja, apa kau mencari Naruto-kun?" tanya Shizuka dan di balas anggukkan oleh Chisato.

Shizuka yang melihat itu mendekati Chisato lalu memeluknya dengan erat membuatnya kebingungan, "Apa kau mau melakukan sex dengan Naruto-kun lagi?" tanya Shizuka membuat Chisato tersentak.

"A-Apa maksudmu?"

"Kami tahu kok kau berhubungan sex dengan Naruto-kun, kemarin, dan kau pasti berniat melakukannya lagi nanti bukan?" tebak Shizuka membuat Chisato tersentak. Saat akan membantah, Shizuka mengunci gerakan Chisato dengan satu tangan serta tangannya mengelus celana dalam Chisato yang basah.

"S-Shizuka-san, he-hentikan."

"Ara, ternyata sudah basah ya," gumam Shizuka sambil tersenyum, "ternyata benar kau ingin melakukan itu dengan Naruto-kun lagi."

Chisato yang mendengar itu ingin memberontak dan membantah, tetapi Shizuka mengatakan sesuatu yang membuatnya terkejut.

"Kebetulan sekali... Apa kau mau gabung?"

"E-Eh?"

"Ahhhh! Ahhhh! Lebih cepat! Ahhh! Ahhh!" Chisato yang mendengar suara desahan tersentak, dan ia mengenal suara tersebut.

Shizuka yang mengunci tangannya membawanya ke tempat di mana Naruto tengah melakukan sex dengan Rossweisse dan Tearju yang ada di belakangnya.

"Ahhh! Ahhhh! Aku akan sampai! Ahhhh! Ahhh! Lebih cepat lagi Naruto-kun! Ahhhh! Ahhh!" desah Rossweisse sambil memeluk kepala Naruto dan kakinya melingkar di pinggulnya. "S-Sensei... A-Aku...," desis Naruto yang tidak menyadari bahwa ada Chisato di sana.

"Yah! Keluarkan di dalam! Berikan aku cairan putihmu! Ahhh! Ahhh!"

Chisato yang melihat Naruto berhubungan Sex dengan Rossweisse dan Tearju tentu saja terkejut, ia tidak menyangka kalau mereka juga melakukan itu bersama Naruto.

"Aahhnn! Sampai! Aku sampai Ahhhhhhnnn!" desah Rossweisse sambil menekan pinggul Naruto agar penisnya semakin masuk ke dalam dan menyemburkan cairan putih yang sangat banyak ke rahimnya.

Rossweisse yang bisa merasakan banyaknya cairan putih sperma Naruto mengisi rahimnya tersenyum, "Sugoii, kau sudah banyak keluar tapi masih memiliki sperma yang sangat banyak," ucap Rossweisse, ia yang tak sengaja melihat Shizuka tengah menahan Chisato tersenyum.

"Apa kau mau bergabung, Chisato-san?" Naruto yang mendengar itu tersentak dan menoleh dengan ekspresi khawatir di mana ia bisa melihat Chisato yang melihat ke arahnya.

"Ha-Hasegawa-sensei..."

"Sudah sejak kapan kalian melakukannya?" tanya Chisato sambil melirik ke arah Rossweisse dan Tearju, sementara Naruto menundukkan kepalanya. "Baru saja, itu karena kau melakukannya dengan Naruto-kun hingga terdengar keluar, karena penasaran kami mengintipmu melakukan sex dengannya, dan itu membuat kami juga ingin merasakannya," jawab Shizuka sambil melepaskan kuncian nya pada Chisato.

"Bagaimana? Apa kau ingin bergabung?" tanya Rossweisse sambil menggerakkan pinggulnya pelan, "penisnya masih keras loh, dia pasti bisa memberikan kita semua kepuasan sepertimu kemarin," lanjut Rossweisse mengarahkan wajah Naruto ke arahnya dan menciumnya dengan agresif.

Chisato yang mendengar itu terdiam sesaat lalu membuka jas hitam gurunya serta kemeja hijaunya hingga terlihat dadanya yang tidak menggunakan dalaman.

"Tentu saja aku akan ikut," ucap Chisato sambil menurunkan celana dalamnya dan memperlihatkan vaginanya yang sudah basah. Shizuka, Tearju dan Rossweisse yang mendengar itu sama-sama tersenyum, sementara Naruto yang berciuman dengan Rossweisse terkejut mendengar itu.

"Fuaah! Jika begitu bersabarlah, karena aku masih ingin merasakan penis ini," ucap Rossweisse setelah melepaskan ciumannya, "Ayo Naru-kun, gerakkan penismu, kau masih kuat bukan," lanjut Rossweisse sambil menggerakkan pinggulnya pelan.

Naruto yang masih ingin di puaskan kembali menggerakkan pinggulnya, ia meremas dada besar Rossweisse dan menghisapnya dengan kuat membuat Rossweisse mendesah kenikmatan.

"Ohhhh! Ohhhhh! Yah nikmat sekali Naruto-kun! Ahhh! Berikan aku kenikmatan dengan penismu!" desah Rossweisse sambil meremas-remas rambut kuning Naruto.

Chisato, Tearju dan Shizuka mengeliling mereka sesekali membiarkan Naruto menghisap dada mereka dan berciuman dengan mereka secara bergantian.

Ruangan UKS menjadi berisik karena desahan mereka dan untungnya tidak ada yang mendengar desahan mereka dari luar. Naruto yang akan mencapai puncak memeluk pinggang Rossweisse dan menggerakkan pinggulnya dengan cepat sambil berciuman dengan Rossweisse.

"Hmmmmnn! Ummnnnn! Ahmnnnnn!" desah Rossweisse dan Naruto dalam ciuman liar mereka, gerakkan pinggul Naruto semakin tak terkendali yang membuktikan dia akan mencapai puncaknya.

"Hmmmmnnnnnnn!"

Mereka pun mencapai puncak mereka bersama, rahim Rossweisse kembali terisi oleh cairan putih Naruto, bahkan saking banyaknya spermanya keluar dari penyatuan mereka.

Naruto yang tak kuat berdiri pun terhuyung ke belakang namun dengan sigap di tahan oleh Chisato dan Tearju, Rossweisse yang kelelahan juga mengistirahatkan tubuhnya dan mengatur nafasnya yang memburu.

Mereka berdua menuntun Naruto yang kelelahan ke kasur lain dan membiarkannya beristirahat kembali untuk bermain bersama mereka kembali nanti. "Ini, Naruto-kun, minumlah," ucap Shizuka membantu Naruto meminum air dari sebuah botol yang ada di ruangannya.

Setelah meminum air, Naruto kembali di baringkan dan beristirahat selama sepuluh menit. Chisato yang melihat penis Naruto masih berlumuran Sperma pun menjilati penis tersebut, membersihkannya dengan telaten lalu mengulumnya dengan penuh nafsu.

"A-Arghhh! S-Sensei..."

Shizuka yang juga tidak tahan menaiki Naruto dan mengarahkan vaginanya ke mulut Naruto, "Naruto-kun, manjakan vaginaku," pinta Shizuka.

Naruto yang melihat vagina basah Shizuka pun memainkan lidahnya membuatnya mendesah kenikmatan, setelah membersihkan penis Naruto, Chisato langsung saja memasukkan penis tersebut ke vaginanya lalu menghentakkannya dengan keras hingga penisnya menyentuh pintu rahimnya.

"Ahhhh! Masuk! Penismu masuk kembali Naru-kun!" desah Chisato lalu menggerakkan pinggulnya dengan perlahan. Tearju yang merasa panas dan gatal di bawahnya mengambil salah satu tangan Naruto dan memasukkan dua jarinya ke vaginanya.

"Ahhh! Gerakkan jarimu Naru! Berikan aku juga kenikmatan! Ahhhh! Ahhhh!" desah Tearju dengan satu tangan mengendalikan tangan Naruto, satunya lagi ia gunakan untuk meremas-remas dada besarnya.

Naruto yang merasakan pijatan dan hisapan vagina Chisato menggerang sambil menjilati vagina Shizuka yang semakin banyak mengeluarkan cairan. Lengannya yang menganggur pun menyentuh pantat Chisato lalu ikut menggerakkan pinggulnya membuat penisnya beberapa kali menyentuh rahimnya.

"Ohhhh! Yahh! Ahhhn! Begitu! Terus begitu Naru-kun! Ahhhh! Ahhhh! Kimochi! Ahhhh!" desah Chisato sambil mengeluarkan sedikit lidahnya. Shizuka dan Chisato sama-sama berpegangan tangan lalu berciuman bersama untuk menyalurkan rasa nikmat mereka.

"Hummnnn! Aahhmnnn! Ummnnahnnn!*

Gerakan pinggul Naruto pun semakin cepat menandakan dia akan mencapai puncaknya, begitu juga dengan Chisato, Shizuka dan Tearju.

"Ahhhhh! Lebih cepat! Aahhh! Aku akan sampai! Ahhhhh!"

"Ahhhhh! Hisap lebih kuat! Ahhhh! Ahhh! Kimochii! Ahhhh! Ahhh!"

"Yahh! Berikan aku benihku lagi Naru-kun! Berikan padaku! Ahhh! Ahhhh!"

"AAAAHHHHNNNMN!"

Mereka pun mendesah bersama mencapai puncak mereka, Chisato bisa merasakan penis Naruto mengeluarkan cairan putih yang cukup banyak padahal dia sudah melakukan sex dengan Shizuka, Tearju dan Rossweisse.

Shizuka yang mencapai puncaknya mengeluarkan cairan cintanya dan kembali membasahi wajah Naruto, begitu juga Tearju yang mengeluarkan cairannya dan membasahi jari Naruto.

Shizuka pun menyingkir dari atas Naruto lalu menjilati wajah Naruto yang berlumuran cairan cinta bersama Tearju, Rossweisse, Shizuka dan Chisato. Setelah bersih, Chisato pun mencium bibir Naruto dengan agresif, saling bersilat lidah dan merasakan saliva masing-masing.

Chisato pun melepaskan ciumannya sesaat sambil menggerakkan pinggulnya pelan, "Kau masih kuat bukan, Naru-kun? Aku bisa merasakan penismu yang masih keras di dalamku," ucap Chisato dengan nada seksual.

Naruto yang mendengar itu hanya mengangguk pelan, "Fufu, dasar bocah mesum kau bahkan masih kuat melayani kami berempat, bagaimana jika yang lainnya bergabung?"

"Yang lain?" tanya Rossweisse tidak paham. "Dia tidak hanya melakukan sex dengan kita, tetapi dengan teman kakaknya juga," jawab Chisato menarik Naruto untuk berdiri lalu memeluknya dengan erat hingga wajahnya tenggelam di belahan dadanya.

"Aku tidak menyangka anak sekecilmu bisa memikat banyak wanita, dasar anak mesum," ucap Chisato kembali menggerakkan pinggulnya.

"Ahhhh! Haahhhnnn! Ahhh! Naru-kun! Naru-kun! Ahhhh!" desah Chisato mengarahkan wajah Naruto ke arahnya lalu menciumnya penuh nafsu, lengan Chisato yang melingkar di leher Naruto mengeratkan pelukannya agar ciuman mereka tidak terlepas.

Rossweisse, Shizuka dan Tearju yang mendengar itu tentu terkejut, ternyata bukan hanya Chisato saja yang melakukan sex dengan Naruto, tetapi teman kakaknya juga.

"Astaga, ternyata kau sungguh mesum sekali ya, tidak hanya dengan kami ternyata teman-teman kakakmu juga, jika begitu kau harus benar-benar memuaskan kami sampai Sore, Naruto-kun," ucap Rossweisse ke belakang Naruto dan berbisik, "jika tidak rahasiamu akan aku sebarkan ke keluargamu."

.

Gremory House

.

Beralih ke rumah Gremory, di sebuah kamar Venelana tiduran dengan gelisah sambil memainkan vagina dan dadanya, semenjak ia melakukan sex dengan Naruto ia selalu memikirkannya dan ingin melakukannya lagi, setiap dia ingin mencari Naruto tidak dia temukan karena Kushina bilang Naruto mendapat pelajaran tambahan dan itu membuatnya frustrasi dan tidak tahan.

Jadi yang bisa ia lakukan adalah melakukan masturbasi sambil membayangkan melakukan sex dengan Naruto, "Ahhh! Naruto-kun! Ahhhh! Ahhh! Lebih cepat lagi, ahhhhh! Ahhhh!" desah Venelana sambil mempercepat gerakkan jarinya.

Sementara di kamar Grayfia, hal sama juga di lakukan olehnya, membayangkan penis Naruto memenuhi hasrat mereka waktu itu benar-benar membuatnya ketagihan, walau seorang anak kecil penisnya benar-benar terasa nikmat.

"Ahhhh! Naruto-sama! Ahhhh! Naruto-sama! Haanhnnn!"

.

Naruko and Friends

.

Beralih ke sekolah lain tepatnya sekolah menengah atas, Naruko dan teman-temannya masih di sekolah dalam sesi belajar, Naruko belajar dengan serius begitu juga dengan Akeno dan Kuroka, sementara yang lain yaitu Gabriel, Rias, Ravel, dan Tsubaki tengah memikirkan rencana nanti melakukan sex dengan Naruto, mereka tidak sabar menunggu jam pulang nanti.

"Ne, Naruko-chan, apakah adikmu ada di rumah nanti?" tanya Gabriel membuat Naruko meliriknya. "Memangnya kenapa?" tanya Naruko penasaran karena Gabriel menanyakan adiknya.

"Ah tidak, sebenarnya aku ingin mengajak adikmu memainkan permainan kecil, apakah dia ada?"

"Sayang sekali, sekarang dia mendapat pelajaran tambahan dari gurunya sampai sore, jadinya rumahku sepi deh, Kaa-chan pergi bekerja, Tou-chan pergi kerja di luar negeri, hahhh sekarang aku jadi bisa merasakan apa yang Naruto-kun rasakan jika di tinggal sendirian."

Gabriel yang mendengar itu bagaikan menerima berita buruk, terdiam dan tanpa sadar dia berteriak di kelasnya dengan keras.

"KENAPA!?"

"ADA APA GABRIEL-SAN?!"

.

Kembali ke tempat Naruto, saat ini dia berdiri sambil berciuman dengan Chisato yang ada di belakangnya bersama Tearju yang menyodorkan dadanya dari samping. Sementara Shizuka dan Rossweisse tengah menjilati penis Naruto yang masih tegak.

Setelah puas menjilati penis tersebut, mereka menjepit penis Naruto dengan dada mereka lalu menaik turunkan dada mereka memberikan pelayanan paizuri pada penis Naruto.

"Bagaimana Naruto-kun? Apa kau menikmatinya?" goda Shizuka sambil tersenyum menggoda, Naruto yang mendengar itu hanya diam sambi menghisap dada Chisato dan Tearju bersamaan. "Ayo, keluarkan benihmu lagi Naruto-kun, berikan kami seluruh benihmu hingga kering," ucap Rossweisse.

Tak berselang lama, sperma Naruto kembali keluar dan membasahi wajah Shizuka dan Rossweisse. "Wahh! Masih bisa keluar banyak," gumam Shizuka lalu menjilati sperma Naruto yang membasahi tangannya.

"Sekarang giliranku," ucap Tearju berpindah ke depan Naruto lalu mengarahkan penis tersebut ke vaginanya, "Ahhhh!" desah Tearju begitu penis tersebut masuk sepenuhnya.

Tanpa menunggu lama, ia langsung menggerakkan pinggulnya dengan cepat membuat Naruto yang di tahan Chisato sambil berciuman menggerang. Mereka benar-benar melakukan sex hingga jam pulang sekolah, ruang UKS itu di penuhi banyak cairan putih yang berceceran dengan empat wanita yang bersandar dengan satu pria kecil di tengah mereka yang tampak sedikit pucat dengan nafas memburu.

"Aku... Sudah tidak... Kuat lagi," ucap Naruto terputus-putus. "Ha'i, kau boleh beristirahat sebanyak yang kau mau," ucap Chisato mengelus rambut Naruto dan mengecupnya pelan.

"Gomen jika kami berlebihan padamu."

"Tapi ingat, kau harus siap melakukan sex dengan kami jika kami memang ingin, jika tidak kau akan tahu akibatnya."

Naruto yang mendengar itu hanya mengangguk pelan dan setelah itu ia tak sadarkan diri karena kelelahan.

.

.

.

"Ugh...," lenguh Naruto membuka matanya, hal pertama yang dia lihat adalah wajah Chisato yang tersenyum padanya. "Kau sudah sadar?" tanya Chisato membuat Naruto mengerjapkan matanya lalu melihat sekitar dan ia sudah berada di rumah Chisato lagi.

"Ini..."

"Ya, kita di rumahku, kau pingsan karena kelelahan tadi," ucap Chisato membuat Naruto mengubah posisinya menjadi duduk dan menyentuh perutnya yang keroncongan.

"Lapar sekali," gumam Naruto tak lama setelah itu ia dapat mencium bau makanan yang sangat enak dia menoleh ke sumber bau tersebut dan ia bisa melihat Tearju, Shizuka dan Rossweisse yang membawakannya makanan.

"Ini, makanan untukmu, sejak di sekolah kau tidak dapat makan bukan?" ucap Shizuka duduk di samping Naruto bersama Chisato, begitu juga dengan Rossweisse dan Tearju.

"U-Um, A-Arigato, Hasegawa-sensei, Lunatique-sensei, Rossweisse-sensei, Marikawa-sensei," ucap Naruto berterima kasih pada mereka. "Sama-sama, kalau begitu ayo makan Naru-kun, kami akan menyuapimu," ucap Chisato sambil mengarahkan makanan yang dia ambil menggunakan sumpit ke arah Naruto.

"Ayo, Aaaaaa!" ucap Chisato, Naruto yang melihat itu merona dan menerima suapan Chisato. "Berikutnya aku, ayo Naru-kun," ucap Shizuka juga ikut menyuapi Naruto.

"Berikutnya aku loh!"

"Makan yang banyak ya, Naruto-kun."

Naruto yang mendengar itu semakin memerah karena empat wanita cantik menyuapinya makan, setelah selesai makan Naruto meminum tiga gelas minuman karena dia benar-benar sangat haus sekali.

"Fuaahh! Segar sekali, Arigato atas makannya, Hasegawa-sensei, Rossweisse-sensei, Marikawa-sensei, Lunatique-sensei!" ucap Naruto berterima kasih, empat wanita yang mendengar itu tersenyum namun di balik senyuman itu terdapat sesuatu yang lain.

"Sama-sama, Naruto-kun/Naru-kun."

Naruto yang menyadari senyuman itu terasa aneh mengerjapkan matanya beberapa saat hingga ia merasakan tubuhnya memanas dan tiba-tiba saja bagian bawahnya tegang kembali, "K-Kenapa rasanya panas sekali, ssshh," desis Naruto sambil menggunakan bajunya untuk menghilangkan panas di tubuhnya.

Melihat itu empat wanita tersebut tersenyum lalu membuka pakaian mereka membuat Naruto melebarkan matanya.

"Sepertinya obatnya sudah bekerja."

"Dan sepertinya penismu itu ingin di tenangkan ya, Naru-kun?" Naruto yang mendengar itu ingin membalas tetapi otaknya terasa kosong selain penisnya ingin di puaskan karena rasanya sangat menyakitkan menahan gejolak penisnya ingin di puaskan.

"Jika begitu, kami akan membuat penismu tenang Naruto-kun/Naru-kun."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Note : Yo! Saya kembali!

Sesuai janji saya melanjutkan fic ini setelah kalian puasa, dan bagaimana? Kurang puas? Ya maaf saja, aku tidak seahli para Senior yang hobi membuat beginian, hanya menuangkan ide gila saja

Ok seperti yang kalian lihat, di sini Naruto ter Gang Bang dengan empat gurunya, lalu untuk episode berikutnya sesuai janji adalah di rumah sakit.

Dan pemilihan Vote kali ini :

Atago : 10 Suara

Prinz Eugen : 7 suara

Takao : 4 suara

Saa~ lanjutkan vote kalian untuk karakter di atas, dan ingat setiap suara kalian hanya bisa milih 1 karakter. Ok itu saja dari saya, sampai jumpa di Ch lain yang entah kapan bakal bisa saya buat.

Jaa~ na!

4kagiSetsu Out