Ooh, aku tidak pernah melihat wajahmu. Kau oni baru ya? Baumu masih seperti kencur. Hahahahaha.

Seram, seram. Ooh, aku takut, hahahaha. Tenang, tenang. Aku hanya menggodamu.

Hei, kau sudah dengar rumor terbaru? Katanya–…

–Oi, oi, kenapa wajahmu seperti itu? Tidak sopan, tahu. Mentang-mentang kau oni baru, jangan seenaknya bersikap seperti itu. Aku ini senpai-mu tahu! Mau aku bunuh, ya?

Oh, kau tidak tahu? Oni tentu saja suka bergosip! Kau pikir hanya karena kita berhenti menjadi manusia, kebiasaan kita akan berubah? Konyol! Dengar ya, ghibah itu merupakan budaya universal tiap makhluk intelektual di muka bumi. Hanya orang-orang konyol yang tidak tahu kenikmatan dunia, dan percayalah, merekalah orang-orang yang selalu akan mati pertama!

Dengar ya, tidak ada yang salah dengan menyukai gosip! Dengan gosip, kita bisa membantu 'lelaki itu' mengendus pergerakan kisetsutai, menjatuhkan oni yang keterlaluan bangsatnya, dan mendapatkan informasi secara cuma-cuma! Karena itu, kalau kau mau menjadi seseorang yang berguna untuk 'lelaki itu', kau harus membuka kupingmu dengan tiap kabar burung yang beredar. Jangan menjadi oni bodoh nan lamban yang bahkan bocah umur lima tahun bisa membunuhmu. Kau ingin menjadi seperti mereka, oni baru kampret?

Tidak? Bagus.

Bagaimana? Kau masih mau mendengar gosipnya atau tidak? Jangan buang waktuku, sialan.

O-hoo, sekarang kau tertarik. Hmph, dasar. Untung saja aku masih toleran, kalau tidak sudah kubunuh kau sedari tadi.

Ya, ya. Aku akan memberitahu kau, tapi jangan selak, oke?

Jadi begini. Katanya ada oni baru yang masuk ke jenjang juunikizui, dan ranking-nya jogen! Bayangkan–oni bau kencur langsung masuk jogen. Aku saja waktu pertama kali menjadi oni tidak ada bedanya dengan babi liar.

Dan kau tahu apa yang lebih mengejutkan? Rankingnya nol! Gila, aku tidak bisa membayangkan sekuat apa oni itu, sampai-sampai 'lelaki itu' membuat ranking baru. Memang beda ya, orang-orang yang menjadi oni oleh darah 'lelaki itu'.

Hah? Oh, aku lupa. Ya, katanya begitu. Ia dijadikan oni oleh 'lelaki itu' secara pribadi. Aaah, aku benar-benar iri. Melihat 'lelaki itu' secara langsung saja tidak pernah. Benar-benar menyedihkan.

Hm? Apa-apaan ini? Kau terdengar sangat tertarik dengan jogen baru kita. Jangan bilang… kau kepincut ya? Hanya dengan informasi seminim itu?

Hahaha! Bercanda, bercanda. Tapi hanya untuk wanti-wanti saja, jangan serius kepincut dengannya. Katanya, oni itu punyanya 'lelaki itu'.

Iya, dalam artian seksual. Oni itu kekasihnya 'lelaki itu'.

Lho, kok kaget begitu? Oni bisa jatuh cinta tahu, walau banyak yang terlalu…sinting cara pengekspresiannya. Hm… kalau contoh terburuknya ya macam jogen ranking dua–kau tahu kebiasaannya hanya mau memakan perempuan. Katanya 'sih karena cinta. Katanya. Kau hati-hati juga kalau dekat-dekat dengannya. Bisa-bisa kau dimangsa.

Tapi, ah, kudengar dia pernah jatuh cinta pada seorang manusia–benar-benar jatuh cinta, sampai ia bahkan tidak sudi untuk memakannya. Tidak tahu 'sih, benar atau tidak. Lagipula dia sudah hidup jauh lebih lama ketimbang kita, jadi siapa yang tahu?

Ya, ya. Kembali ke topik awal. Hmm, biar mudah, kita panggil jogen ranking nol itu dengan nama lain saja. Kau ada saran?

Kembang desa? Hahaha! Karena dia berhasil menggaet pemimpin kita, ya? Aku suka humormu, bocah!

Hm, hm, hm. Sampai mana aku tadi? Aaah, gosip tentang si kembang desa ini sedang panas-panasnya. Hampir semua membicarakan tentangnya!

Yah, tapi wajar sih. Baru saja jadi oni, sudah menjadi jogen. Pula ia gaet hati pemimpin kita yang dinginnya bak badai salju!

Kudengar si kembang desa ini benar-benar manis lho, baik hati pula. Aku tidak bercanda. Bahkan si kagen ranking 5, oni laba-laba, tobat main rumah-rumahan setelah bertemu si kembang desa. Tidak perlu lagi karena aku sudah punya kakak yang asli, begitu dia bilang waktu ditanya. Jatuh cinta pada pandangan pertama, rupanya! Lucu sekali!

Benar juga. Apa jangan-jangan si kembang desa inkarnasi dari Kichijōten? Atau mungkin utusannya? Hmmm, kalau benar, berarti ini adalah awal dari era kejayaan oni. Karena Dewi telah memberkati kita. Hahahahaha!

Tapi ya…

Aku jujur sangat penasaran dengan si kembang desa, lho.

Semua oni yang pernah bertemu dengannya hampir tidak pernah merutukinya dengan penuh kebencian. Kalau pun terdengar seperti sedang merutuki si kembang desa, entah mengapa lebih terasa oni itu sedang merutuki dirinya sendiri.

Matanya penuh akan kehangatan, mereka bilang. Hangat, sangat hangat membuat mereka tanpa sadar berderai airmata. Si kembang desa tak pernah pilih kasih–mau gila, tidak kompeten, lemah, kuat, tidak enak dilihat, semua diberikan kasih sayang dan kehangatan yang tidak kentara.

Seperti – apa yang dia bilang kemarin? Oh, benar – Bunda Maria.

Siapa Bunda Maria itu? Heh, mana aku tahu. Aku hanya mengutip kalimat oni lain. Katanya ia figur besar dari agama negara antah-berantah, entah darimana orang-orang tahu itu.

Lagipula terdengar bagus, bukan? Seperti Bunda Maria. Haha, jauh lebih unik ketimbang Buddha dan lain-lain!

Lucu juga ya, oni seperti kita begini masih bisa merasakan perasaan muluk-muluk. Konyol.

Ah… Tapi, kalau 'lelaki itu' masih bisa… Bukankah berarti kita diperbolehkan?

Hahaha. Tidak usah memasang wajah seperti itu. Aku hanya becanda.

Hei,

Diam-diam kau ingin bertemu dengannya juga, bukan? Si kembang desa ini. Sudahlah, jangan mencoba untuk berbohong.

Tapi ingat ya, jangan sampai kau kepincut dengannya. Aku tidak peduli kau mau bilang ia sangat cantik, baik hati atau apalah itu.

Jogen ranking nol itu milik pemimpin kita. Milik 'lelaki itu'. Kabarnya 'lelaki itu' sangat protektif dengan si kembang desa, sampai-sampai mencari makan pun 'lelaki itu' sendiri yang mencarinya. Kekasihnya itu benar-benar diperlakukan bak putri raja.

Tapi ya, namanya juga cinta. Tentu saja pemimpin kita akan memanjakannya.

Makanya, lalau kau masih mau hidup, jangan banyak gaya. Siapa tahu nanti kau akan bertemu dengan si kembang desa kalau umurmu masih panjang.

Oi, kau sudah mau pergi? Ah, pasti kau ingin mencari mangsanya.

Hah? Aku? Ah, tidak. Aku sedang merasa malas hari ini entah mengapa. Kau saja sana sendiri.

…sebenarhnya aku ingin melihat festival di desa sebelah…Tidak, tidak! Aku tidak ngomong apa-apa! Dasar bocah bau kencur, mau tahu urusan orang lain saja!

Tapi kalau mau mencari sekitar sini, hati-hati. Kudengar di sekitar sini ada kisetsutai yang kuat. Katanya dia sering berpatroli tanpa menggunakan seragamnya, jadi kita tidak tahu pasti.

Ciri-cirinya… tunggu, aku ingat-ingat dulu. Kalau tidak salah…

Dia perempuan, rambutnya berpita merah muda, lalu–

Gadis itu beranting hanafuda seperti…

…mu.

Ah.


To make things convenient, let's just assume that the demon was a 'way to careless' one. Y'kno, that type of demon who are quick to make assumption and put themselves in danger way too soon.

Jujur saya shock lho, melihat respon positif dari fic Kibutan self-indulgent ini. Circle saya nggak ada yang suka kibutan, jadi saya syedi :( Terimakasih karena telah membaca dan menyukai fanfiksi ini, saya sangat terharu! Review dari kalian semua adalah penyemangat hidup saya :')