Story by Akaneko

Kimetsu no Yaiba copyright Gotouge Koyoharu

pair : Uzui Tengen x Agatsuma Zenitsu

-Uzen/TenZen-

Iris merah memandang tajam pada tiga sosok di depannya. Trio bocah dengan level Kanoe ini dibawanya paksa demi menyelamatkan istri-istrinya yang tiba-tiba menghilang di Yoshiwara.

Ya, Uzui Tengen punya tiga istri yang super cantik dan seksi sebagai Kunoichi terhebat. Dia bangga dan menyayangi ketiganya tentu saja. Seharusnya ia sudah puas dengan ketiga istrinya, tapi apa yang ada di depannya membuat pria kekar itu mulai berpikir ulang.

"Uwaaaah ... apa ini sungguh aku? Kalau begini, lebih baik aku menikahi diriku sendiri saja." Zenitsu mengagumi pantulan wajahnya di cermin.

"Kau sangat cantik, Zenitsu. Tapi kurasa kau tidak perlu sampai menikahi dirimu sendiri." Tanjirou mencoba memperingati sambil tertawa.

"Kalian menjijikkan," ujar Inosuke bosan.

"Haah?! Apa maksudmu, Babi? Jangan sombong karena wajahmu sudah cantik dari sananya!"

"Kau ada masalah dengan wajahku, hah, Monitsu? Ayo kita bertarung!"

"Tidak ada yang salah dengan wajahmu, Inosuke. Lagipula namanya Zenitsu dan jangan memulai pertarungan di sini."

Tengen mengusap wajahnya di telapak tangan. Apa dirinya begitu merindukan ketiga istrinya sampai-sampai merasa interaksi ketiga bocah itu sama persis dengan istri-istrinya? Sifat lembut Tanjirou mirip dengan Hinatsuru, sifat kasar Inosuke persis dengan Makio, sedangkan suara tinggi Zenitsu dan pribadi penakutnya juga sama dengan Sumi.

Ia akui bahwa Inosuke memang sudah sangat cantik meski tanpa riasan, tapi suara berat dan seraknya membuat Tengen meringis. Tanjirou juga cukup cantik sebenarnya, tapi garis wajahnya masih tampak maskulin dan Tengen tidak tertarik dengannya. Sementara itu si bocah pirang yang selalu membuatnya kesal justru menarik perhatiannya.

Bocah berisik yang selalu kesal dengan Tengen karena dirinya yang begitu sempurna bagai dewa, kini membuatnya sulit untuk mengalihkan pandangannya. Wajah Zenitsu yang kekanakan ternyata berubah menjadi sangat manis ketika diberi riasan. Hal ini membuat Tengen sedikit frustasi.

Rasa-rasanya ia masih menyukai wanita, terutama yang cantik dan bertubuh seksi seperti ketiga istrinya. Tapi wajah Zenitsu di hadapannya membuat Tengen bisa mendengar detak jantungnya sendiri.

Aku ini dewa. Aku dewa. Aku de-

"Kenapa wajahmu ditekuk begitu, Pak Tua?"

Bahaya.

"Mmuuu ... hapa ang kau-mmuuu ..."

"Siapa yang kau panggil Pak Tua, bocah tengik? Mau kuperkosa kau dengan elok?" geram Uzui sambil menggenggam kedua pipi Zenitsu dengan tangan kanannya.

Wajah bocah pirang itu tepat di depan wajah Tengen dan hampir saja ia mengecup bibir ranum itu. Sial. Ia bisa mendengar detak jantungnya yang berdetak lebih keras. Anak ini berani sekali menggodanya.

Zenitsu segera melepaskan diri dari Tengen dan menjauh ke belakang Tanjirou dengan wajah ketakutan. Bahkan ekspresi ketakutannya yang hampir menangis itu membuat Tengen tidak tenang. Ia ingin melihat ekspresi itu lagi di bawah kungkungannya.

"Hiii ... kau dengar itu, Tanjirou? Dia mau memperkosaku. Tolong aku, Tajirouuu ..."

"Itu karena kau tidak sopan, Zenitsu."

Berhentilah memasang wajah itu, bocah sialan. Atau aku akan benar-benar melakukannya padamu.

Wajah penuh riasan itu benar-benar membuatnya kesal. Jika dirinya saja bisa tergoda begini, bagaimana dengan pria-pria lain yang ada di Yoshiwara? Walaupun sangat disayangkan, Tengen lebih tidak rela jika bocah pirang itu disentuh oleh pria hidung belang. Sepertinya ia memang harus merubah rencananya.

Dengan cepat tubuh besarnya menarik Zenitsu dari balik Tanjirou dan menghapus riasan itu dengan kasar. Tak dipedulikannya teriakan histeris Zenitsu yang ketakutan. Tengen juga mulai menghapus riasan dari wajah Tanjirou dan Inosuke dengan paksa yang ditanggapi kedua bocah itu dengan patuh.

Kali ini ia mengambil bedak putih dan perona bibir merah dan merias kembali ketiga bocah itu. Kali ini ia puas dengan hasilnya. Setidaknya mereka tidak akan disentuh sembarangan oleh pria-pria hidung belang.

"Euuh ... wajahku jadi jelek sekali. Padahal riasan tadi membuatku jadi lebih cantik. Kenapa kau menjadikanku jelek begini, Pak Tua?" protes Zenitsu saat bercermin.

Karena aku tidak mau kau disentuh oleh pria lain, bocah berisik sialan.

"Kalau kau terlalu elok, kau akan disuruh melayani pria-pria hidung belang dengan tubuhmu. Apa kau mau melakukannya?"

Wajah jelek Zenitsu langsung memucat membayangkan hal itu. "Tidak mauuu ..."

"Kalau begitu jangan protes, bodoh. Setelah aku berganti baju, kita akan segera ke Yoshiwara. Tunggulah di sini," perintah Tengen dan segera pergi dari ruangan itu untuk berganti baju.

Iris keemasan Zenitsu memandang sosok bertubuh besar itu yang menghilang dari balik pintu shoji. Setelah yakin langkah Tengen yang sudah tidak terdengar lagi, ia langsung menaruh wajahnya pada kedua telapak tangannya.

Sebagai seseorang dengan pendengaran tajam, tentu saja ia bisa mendengar jelas detak jantung Tengen yang berdegup kencang saat Zenitsu mendekatinya. Ia merasa malu karena tahu arti irama degup jantung itu.

Seharusnya Zenitsu merasa jijik ketika mengetahuinya, tapi ia sama sekali tidak merasa begitu. Karena selama ini dirinya selalu dianggap pengganggu, lemah dan menyebalkan bagi orang-orang di sekitarnya. Hanya gurunya, si kakek Kuwajima Jigoro yang menyukainya sebagai seorang cucu dan murid. Lalu ada Tanjirou yang memang baik pada siapa pun. Jangan tanyakan Inosuke karena temannya itu terlalu bodoh.

Tapi detak jantung Uzui Tengen berbeda dengan ketiga orang itu. Irama jantung yang ditujukan padanya itu baru pertama kali ia dengar. Zenitsu tentu hapal bagaimana irama detak jantung seseorang jika menyukai orang lain dan ia baru mendapatkannya dari seorang Pilar bernama Uzui Tengen. Zenitsu disukai oleh seseorang secara khusus dan itu membuatnya bingung.

Aku masih menyukai wanita dan Pak Tua itu juga memiliki tiga istri. Bagaimana aku menghadapi hal ini?

"Kau baik-baik saja, Zeni-"

"Baiklah, ayo kita berangkat."

Mata emas Zenitsu hampir lepas dari rongganya. Telunjuknya gemetaran sambil menunjuk sosok Tengen yang baru kembali dengan mengenakan yukata normal.

"Kau ... kau ..."

"Ada apa denganmu, bocah berisik? Cepatlah berdiri dan bersiap untuk pergi ke Yoshiwara."

Dengan cepat Zenitsu sudah berada di depan tubuh Tengen sambil menunjuk-nunjuk dada bidang pria kekar itu. Mata emasnya melotot tajam, bisa dilihat urat merah yang menonjol di matanya.

Zenitsu sangat kesal melihat penampilan Tengen yang sangat tampan luar biasa. Sudah tinggi kekar, tampan, kuat dan memiliki tiga istri. Kehidupan sempurna macam apa itu?

"Sudah kupastikan bahwa kau memang sangat menyebalkan! Tuhan benar-benar tidak adil! Aaarrgh ...!"

Satu pukulan mendarat di perut bocah pirang itu dan membuat tubuhnya lemas tak berkutik. Hal ini membuat Tanjirou dan Inosuke gemetar ketakutan. Dilihatnya tubuh Zenitsu yang diangkat dan ditaruh di pundak kiri Tengen. Sang pilar suara menyuruh kedua bocah sisanya untuk mengikuti.

"Bocah kurang ajar! Kalau kau masih berisik, akan kupukul bokongmu dengan elok hingga kau tidak bisa berjalan lagi," ancam Tengen kesal.

"Turunkan aku, Pak Tua! Kau tidak berhak-GYAAAAA!!! Apa yang kau lakukan? Ini pelecehan namanya! KYAAA-SAKIIITT!!! HENTIKAN!!"

Meski rekannya merengek meminta tolong, Tanjirou tidak berani bertindak apapun. Ia memilih diam sambil mengikuti sang pilar suara yang sedang menyiksa bokong Zenitsu. Begitu pula Inosuke yang mengekor sambil memegang ujung lengan yukata Tanjirou.

Tak ada yang berani mendekati sang pilar suara meski pemuda pirang di pundaknya menangis histeris meminta tolong.

Jika bocah sialan ini masih kurang ajar, akan kudisiplinkan dia sampai benar-benar tidak bisa berjalan. Lihat saja.

Sekujur tubuhnya terasa merinding dan Zenitsu memilih untuk diam meski masih sambil menangis.

-Uzen/TenZen-

END

-Uzen/TenZen-

Lagi hype sama KnY dan pair fave gw Uzen... gw sampe ngubek2 nyari blcd-nya Konishi Katsuyuki x Shimono Hiro dan nemu 2 doank...

Selain Uzen gw jg doyan RenTan... pair laen bebas sih asalkan Uzui n Rengoku ulti seme...

Mau itu GiyuTan, SabiGiyu, ObaMitsu, TanKana, yaoi straight gw oke2 aja di KnY asalkan posisi Uzui n Rengoku ga reverse...

Thanks for reading