Lie

Park Chanyeol | Byun Baekhyun | Oh Sehun | Do Kyungsoo

WARNING!

Genderswitch

.

Dentuman musik, tangisan sendu. Ketukan hig heels, dentingan garpu dengan piring. Tetesan wine, aliran air hujan. Cinta itu indah, kenyataannya yang pahit.

.

-sixenam-

.

Malam penuh peluh, gairah, wine, serta gadis cantik yang menghiasi hidup Chanyeol sekarang. Terlalu lelah dengan pekerjaan barunya. Menikmati hidup barunya bersama seseorang yang menawarkan kenikmatan padanya. Hidup seperti dahulu. Hidup dengan gelar pangeran Park. Setelan kemeja yang harganya setara dengan gaji pegawai selama satu tahun, sepatu mengkilap seakan debu pun tak berhak untuk menghiasi.

"Eungh"

Suara lenguhan dari bibir manis dibawah kungkuhan seorang Park Chanyeol kini menghiasi kamar mewah salah satu hotel termewah di kota metropolitan Seoul. Kegiatan mereka sudah berlangsung sejak dua jam yang lalu. Menikmati tubuh masing-masing, saling menyesap, saling mengisi, untuk mendapatkan apa yang mereka namakan surga dunia.

"Ahhhhh"

Jeritan terakhir yang menandakan pergulatan malam ini telah selesai. Chanyeol menghempaskan tubuh disamping gadisnya, membiarkan gadis ini tidur sebelum dia mulai memakai kemeja yang dilepasnya tadi. Sesegera mungkin melangkahkan kaki keluar.

.

Malam mulai membawa semua orang pergi ke alam mimpinya. Tapi sepertinya angin menusuk serta jarum jam yang telah menunjukkan angka dua seakan tak dapat memperingatkan seorang gadis, oh sepertinya bukan gadis karena dia telah menikah. Baik, seorang perempuan yang kini sedang duduk di sofa ruang tamu menunggu sang suami tercinta.

Dengan perasaan bangga dan tak tau apa apa

'Cklek'

Pintu putih itu mulai terbuka dan menampilkan seseorang dengan postur tinggi disana. Perempuan yang entah sudah berapa jam duduk di tempat itu menoleh dan memberikan senyumnya.

"Kenapa belum tidur?"

Seseorang yang diketahui adalah suami dari perempuan tadi berjalan menghampiri istri tercintanya dan mendudukkan diri di singgah sana sang istri.

"Aku menunggumu, banyak pekerjaan lagi?"

"Kenapa harus menungguku sayang? Tidurlah, jangan menungguku. Kondisimu akan memburuk lagi"

Pria itu merengkuh sang istri dalam dekapannya, menyesap harum rambut sang istri. Memejamkan mata dan melafalkan beribu kata maaf dalam hatinya.

"Kondisiku baik baik saja, dan aku senang bisa menemuimu pulang bekerja. Istri dari suami hebatku ini harus istri yang baik bukan?"

Kekehan manis terdengar dari bibir sang pria

"Kau lebih dari sekedar istri yang baik sayang. Ayo kita tidur, aku lelah."

"Tidak ingin mandi atau makan dulu?"

Mata mungil itu mengerjap beberapa kali.

Manis, sungguh.

"Ini hampir pagi sayang, aku akan menikmati sarapan yang kau buat saja nanti."

Tanpa bisa memberikan saran, tubuh mungil itu sudah terangkat dan dipindahkan ke dalam sebuah kamar utama yang menjadi tempat beristirahatnya sejak kemarin. Tidak ada lagi kamar sempit yang reyot dimakan usia, semua telah tergantikan dengan kamar besar mewah. Sepasang suami istri itu saling memeluk dan mulai berlabuh ke alam mimpi.

Semoga mimpi indah cantik

.

"Sayang, apa kau yang membereskan semua barang barang?"

Seorang pria dengan balutan kemeja berjalan menuju dapur dimana sang istri berada.

"Oh? Hanya sedikit, aku bosan kemarin"

"Jangan terlalu memaksakan diri, aku tidak ingin melihatmu kembali sakit"

Sang pria mengecup sekilas bibir sang istri yang mengerucut manis. Hal ini menandakan bahwa sang istri akan memprotes bahwa dirinya baik baik saja dan semua itu hanyalah hal kecil. Tapi tak ingin ada keributan kecil hari ini, keduanya mulai menyantap sarapan mereka pagi ini.

.

Tap Tap Tap

Suara langkah panjang seorang direktur baru membuat seluruh kegiatan disana terhenti sementara. Setelah itu, sapaan dari semua karyawan mulai terdengan dan hanya dibalas dengan sebuah anggukan.

Tak masalah. Sebuah anggukan, sudah sangat bagus didapatkan.

.

Memiliki wajah tampan dan otak pintar adalah alasan bagaimana Park Chanyeol mendapatkan semua ini dengan mudah. Setelah diusir dari rumah mewahnya, dicoret dari daftar ahli waris keluarga Park karena memilih untuk menikahi perempuan yang orang tuanya anggap penyakitan. Park Chanyeol sangat mencintai gadisnya, tak peduli jika harus diusir dari rumah.

Hidup beberapa bulan hanya dalam sebuah apartemen kecil, makan seadanya dan bahkan Chanyeol harus beberapa kali berbohong sudah makan hanya untuk membelikan obat sang istri. Hidup seperti itu mampu mereka lewati selama satu tahun.

Tidak, seorang Park Chanyeol yang dilahirkan untuk tidak mengenal apa itu susah mulai lelah dengan hidup seperti itu. alkohol mulai menemaninya setiap malam, meratapi hidupnya yang hancur sekarang. Sampai akhirnya gadis cantik dari masa lalunya datang. Menawarkan semua kenyamanan dan kemewahannya seperti dulu.

Cukup menggiurkan

Tapi tidak, dia tidak ingin menghianati istrinya di rumah. Sampai akhirnya semua semakin rumit, biaya ini itu membelit hidup Chanyeol. Kondisi sang istri tidak baik dan harus dirawat di rumah sakit. bagaimana bisa hidupnya seperti ini, apa salahnya di kehidupan sebelumnya. Entah takdir atau sebuah kebetulan, Chanyeol teringat akan tawaran yang dia dapatkan. Kembali kepada gadis masa lalunya, dan mendapatkan apa yang dia mau.

.

Jangan mempercayai bibir lelaki, bualan indah akan mangalun membuai telinga mungilmu. Membawamu terbang dengan janji manisnya, membuatmu lupa apa itu daratan. Dan saat kau benar benar melambung tinggi dengan apa yang kau anggap cinta. Maka kau akan jatuh dengan bebas, hancur tanpa seseorang yang kau agung agung kan dihadapan Tuhan sebagai seseorang yang begitu mencintaimu.

Chanyeol berjanji pada dirinya sendiri beberapa hari lalu, bahwa hubungannya dengan perempuan itu hanya akan dijadikan untuk mencukupi apa yang istrinya butuhkan. Tak lebih selain menjalin hubungan tanpa cinta dihatinya.

Tapi setelah janji itu dibuat, kurang dari 168 jam dia telah membagi peluh bersama seseorang yang bukan istrinya, berbagi lenguhan, dan berbagi malam bersama.

Oh jangan berlebihan, itu yang ada di otak Chanyeol. Dengan tubuhnya yang dinikmati perempuan ini.

Oh tidak Park, kau yang menikmati tubuh perempuan tak tau diri itu

Dia bisa mendapatkan kunci rumah dan mobil mewah yang bisa ditempati oleh istri tercintanya. Tak masalah hanya dengan satu malam. Itu bukan penghianatan menurut pangeran tampan kita, Park.

.

Sekarang bukan lagi 168 jam, tapi waktu telah bergulir selama 168 hari. Bukan waktu sebentar untuk menikmati, dan sudah termasuk waktu yang lama untuk mereka yang dihianati.

-Sayang, apa masih ada pekerjaan? Aku memasak makanan kesukaanmu hari ini-

-Jangan terlalu lelah, kau akan jatuh sakit-

-Sayang, apa kau masih lama di kantor?-

Pesan-pesan seperti ini telah menjadi rutisitas seorang perempuan cantik yang dikirimkan kepada suaminya. Tidak seperti dulu, sejak sang suami mendapatkan pekerjaan ini, mereka jarang sekali bertemu. Sang suami bahkan sering tidak pulang akhir akhir ini. Sewaktu pulang kerumah, bahkan sang suami yang dulu sangat hangat tak pernah datang dengan senyuman. Tak ada kecupan, tak ada pelukan saat mereka tidur di ranjang yang sama.

Mungkin suaminya terlalu lelah dengan semua pekerjaan di kantor, itu yang dipikirkan sang istri.

Dan kau akan terkejut dengan apa yang suamimu lakukan

.

.

TBC

.

.

Hai, ini ff sebenarnya sudah lama aku buat, tapi nggak tau kenapa baru pengen upload. Maaf kalau banyak typo yang bertebaran dan kalimat yang masih amburadul.

Akan sangat senang lagi jika banyak peminat untuk ff ini, jadi bisa semangat buat ngelanjutinnya.

Review ditunggu ya

XOXO

-sixenam-