Siang ini Naruto dan Sasuke berencana akan berlatih Doujutsu mereka masing-masing atau lebih tepatnya Sasuke akan mengajari Naruto menggunakan Doujutsu, karena Naruto bukanlah ninja jenisu seperti Kakashi yang dapat dengan mudah menggunakan Sharingan hasil dari transplasi Sharingan milik Uchiha Obito.

" Jadi apa yang harus aku lakukan ?" Tanya Naruto santai, memang itu yang seharusnya ia tanyakan karena untuk mengaktifkannya saja Naruto tidak tahu.

" Aktifkan dulu Rinneiganmu " Perintah Sasuke datar seperti biasanya.

" Caranya ?" Perempatan terbentuk di dahi Sasuke ketikan mendengar pertanyaan bodoh Naruto.

" Kau memang sangat bodoh Dobe !" Ucap Sasuke agak kesal dengan kebodohan sahabatnya ini yang mengakar sampai ke DNA :V Plakkk.

" Hey..hey tentu saja aku tidak bisa mengaktifkannya karena sebelumnya aku bukanlah pengguna Doujutsu sepertimu Teme !" Memang benar apa yang dikatakan Naruto, tetapi walaupun begitu mereka semua sudah mempelajari hal ini di Academy dahulu bahkan mereka yang bukan pengguna Doujutsu sekalipun mempelajarinya di Academy terkecuali mereka yang suka tidur di kelas seperti Naruto.

" Sudahlah tidak ada habisnya berbicara dengan shinobi baka sepertimu " Ucap Sasuke cool namun menyakiti hati Naruto.

" Sialan kau Teme !" Balas Naruto dengan ekspresi sangat kesal.

" Baiklah pertama-tama pusatkan chakramu di bagian sekitar mata !" Perintah Sasuke, namun Naruto tetap saja bingung dengan apa yang dikatakan Sasuke, karena memang Naruto akan faham dengan praktek bukan teori.

" Ehh.." Lenguh Naruto lengkap dengan ekspresi bodohnya.

" Kau..KAU SANGAT BODOH DOBE !" Teriak Sasuke yang sudah kehabisan kesabaran menghadapi sahabat kuning bodohnya ini.

" Hey..mengapa kau mengataiku bodoh Teme, aku hanya tidak faham jika kau hanya menggunakan kata-katamu. Setidaknya berilah aku contoh terlebih dahulu !" Jelas Naruto, emmang dia tidak akan faham jika yang menjelaskannya hanya berbicara tanpa henti tanpa ada prkatek samasekali.

" Jadi begitu, Baiklah " Ucap Sasuke, lalu ia memfokuskan chakranya ke area sekitar mata lalu mengucapkan nama Doujutsunya.

" SHARINGAN" Ucap Sasuke lalu matanya berubah menjadi Sharingan yang memiliki tiga buah tomoe.

" Wah..jadi semudah itu baiklah aku akan mencobanya " Ucap Naruto yang sudah mulai faham dengan apa yang dilakukan Sasuke barusan dan ia akan mencobanya sendiri sekarang.

Perlahan ia mulai memfokuskan Chakranya yang luar biasa banyak itu ke area sekitar matanya, desirian chakra melaju kencang kearah yang sudah di tentukan Naruto, lalu sekali hentakan kejut Naruto menyebut nama Doujutsu pemberian itu.

" RINNEIGAN" Tiba-tiba mata biru shafirnya berubah menjadi mata ungu keabu-abuan berpola riak air yang menandakan jika usahanya berhasil.

" Ehh..mengapa aku bisa melihat chakramu Teme ?" Tanya Naruto yang baru menyadari salah satu kemampuan Rinneigan.

" Tentu saja kau bisa melihat chakra milikku karena Rinneigan milikmu itu Dobe " Jawab Sasuke santai, ia merasa senang melihat Naruto mampu mengaktifkan Rinneigan pemberian Hagoromo Outsustuki itu.

" Teme bukankah kau juga memiliki Rinneigan pemberian Obito ?" Tanya Naruto yang bingung kenapa tadi Sasuke tidak membangkitkan Rinneigan itu.

" Maksudmu ini " Ucap Sasuke lalu menunjukkan mata kirinya yang berubah menjadi Rinneigan dengan6 tomoe.

" Tetapi kenapa milikmu terdapat bola mata seperti layaknya Sharingan .. Teme ? Tanya Naruto yang menuntut jawaban dari Sasuke atas perbedaan bentuk Rinneigan mereka.

" Entahlah Dobe, tapi aku rasa kekuatan dan kemampuannya sama saja seperti milikmu " Jawab Sasuke santai membuat Naruto mangut-mangut pertanda ia mengerti.

Tanpa mereka sadari dari kejauhan mereka tengah diawasi oleh seseorang dengan surai bewarna putih. Dia adalah Koneko Toujou gadis loli yang suka makan kripik kentang sekaligus bidak rook dari parage Rias.

Ia sangat takjub dengan kemampuan dua anggota baru Clubnya, walaupun bukan bidak milik sang Bouchou tetapi kekuatan mereka akan sangat membantu jika terjadi sesuatu dengan Bouchou atau salah satu anggota dari club itu.

" Apa itu senjutsu milik Naruto-senpai ?" Tanya Koneko dengan nada tanpa ekspresi entah kepada siapa, tetapi isyarat dari mata yang ia pancarkan menandakan jika ia takjub dengan perubhan mata itu.

"Kekuatan yang sangat besar " kembali Koneko mengucapkannya tanpa ekspresi.

" Siapa di sana ?" Ucap Sasuke yang menyadari keberadaan Koneko yang tengah mengawasi mereka dari balik pohon besar yang agak jauh dari tempat Sasuke dan Naruto berada.

" Dia mampu mengenaliku dari jarak sejauh ini ? " Ucap Koneko yang terkejut saat keberadaannya di ketahui oleh Sasuke juga Naruto.

" Koneko-chan, apakah itu kau ?" Ucap Naruto, ia menyadari adanya chakra senjutsu di sekitar mereka dan yang Naruto tahu di sini yang bisa menggunakan senjutsu hanya dirinya dan satu orang lagi yaitu Koneko.

" Keluarlah, kami tidak akan marah !" Ucap Naruto sekali lagi, dan muncullah gadis loli bersurai putih dengan wajah memerah karena malu berjalan menghampiri Naruto dan Sasuke.

" Go-gomen..Senpai aku tidak bermaksud untuk menguntitmu " Ucap Koneko dengan wajah meemrah karena malu.

" Sudahlah kami tidak menganggapmu sebagai penguntit tadi, yak an Teme ?" Ucap Naruto

" Hn"

"Ahaha..maaf dia memang begitu " Ucap Naruto sembari menunjuk Sasuke yang sudah menutup rapat matanya entah kenapa.

" Ha..Hai, sebenarnya apa yang kau lakukan di sini Senpai ?, apa itu Senjutsu ?" Tanya Koneko sembari menunjuk mata Rinneigan Naruto yang agak aneh menurut Koneko yang baru pertama kali melihatnya.

" Ini ?, ini bukan Senjutsu Koneko-chan tetapi ini adalah Doujutsu " Jawab Naruto sembari nyegir gak jelas.

"Dou…jutsu ? Ucap Koneko linglung.

" Ia ini adalah jurus mata, bukan senjutsu dan aku tengah melatih Doujutsuku bersama Sasuke " Jawab Naruto santai.

" Maaf mengganggu latihanmu Senpai, tetapi Rias Bouchou menyuruh kita untuk berkumpul di ruangan sekarang !" Ucap Koneko memeberi tahu tujua utamanya kemari.

" Jadi begitu…Baiklah kami akan segera kesana " Ucap Naruto yang diberi anggukan kepala Sasuke pertanda mereka mengerti. Mereka bertiga lalu bergegas ke tempat Rias dan yang lainnya berkumpul.

XXXX

" Hai Rias-sama anda akan melaksanakan rating game, dan hasil dari game ini jika anda kalah maka anda akan menikah dengan Raiser Phoniex " Ucap Wanita berpakaian maid berambut perak dengan nada tegas.

" Aku pastikan kau akan menjadi milikku Rias !" Sela Pria bersurai pirang bernama Raiser Phoniex sang heirs clan Phoniex dengan amat sombong. Ia sangat yakin karena jumlah paragenya hampir tiga kali lipat dari jumlah parage milik Rias yang hanya berjumlah 6 bidak termasuk dirinya.

" Aku tidak akan menyerahkan Bouchou kepada pria sepertimu !, karena kau adalah pria mesum !" Ucap Issei, semua orang sweatdrop mendegar ucapan Issei barusan karena bukannya Issei memiliki cita-cita untuk menjadi raja harem dan perkataannya tadi membuat semua orang yang ada di situ ingin tertawa.

" Apa aku tidak salah dengar Hyodou-san ?, kau adalah bidak Rias yang sangat mesum dan aku tahu kau hanya iri kepadaku karena aku memiliki banyak wanita di sisiku " Ucap Raiser lalu mencium Yubelluna yang merupakan Queen dari parage miliki Raiser.

Semua orang tak terkecuali Issei tekejut karena Raiser dengan beraninya mencium bidaknya di hadapan Rias tunangannya sendiri.

" Sialan kau !, berani-beraninya kau bermain dengan gadis lain setelah bertunangan dengan Bouchou !" Ucap Issei penuh amarah, bahkan tidak hanya mencium Raiserpun bernai memainkan dada bidaknya itu.

" BAJINGAN KAU..!" teriak Issei tak mampu menahan emosi.

" Beraninya kau mengatakan hal itu dengan kedudukanmu sekarang ini !" Ucap Raiser yang tidak terima dengan perkataan Issei yang terdengar mengintimidasinya.

" Aku tidak peduli, memang kedudukanku rendah tetap-"

" Hentikan Issei " Ucap Rias memotong perkataan Issei namun Issei tidakmemperdulikannya sama sekali.

" Tetapi aku adalah pelayannya dan inilah aku yang apa adanya !" Ucap Issei. Tangan kirinya tiba-tiba mengeluarkan cahaya kehijauan pertanda ia mengaktifkan secreat gearnya.

" Aku tidak peduli dengan permainan sialan ini, aku akan hancurkan semuanya !" Lalu Issei melesat dengan cepat ke arah Raiser dengan sangat cepat.

" Issei-san /Boost"

Namun ia dihadang oleh bidak gadis kecil berambut biru memabawa sebuah tongkat di tangannya namanya Rina.

" Aku tidak bisa menyerangnya " Ucap Issei yang terkejut kala ia dihadang oleh gadis kecil berambut biru itu. Namun Issei sangat meremehkan musuh di depannya dan membuatnya terlempar keras ke belakang karena pukulan telak di hulu hatinya.

" UAKHHH"

" Isseiiiiiii " Teriak Rias yang panic dengan keadaan Pawnnya yang memperihatinkan setelah dikalahkan dalam satu serangan saja oleh gadis kecil yang ia remehkan tadi.

" Issei apa kau bisa mendengarku ?"Tanya Rias dengan sangat panik dengan keadaan bidak kesayangannya itu.

" Bouchou..ma..af " seketika semua gelap dalam pandang Issei, ia jatuh pingsan karena merasakan rasa sakit yang luar biasa dari serangan kejutan tadi.

" Hah..ternyata pengguna Boosted gear legendaries adalah bocah naïf dan bodoh " Ucap Raiser dengan nada sangat sombong, ia tahu kini ia sudah berada di atas angin karena pengguan Boosted gear itu masih belum menguasai penuh kekuatannya.

" Siapa yang kau maksud dengan bocah naïf dan bodoh ?" Suara berat nan dingin menyeruak di ruangan itu semua bergidik ngeri merasakan nuansa ini, dingin dan terasa sangat kejam.

" Siapa kau ?, apa kau salah satu bidak Rias juga ?, Heh dasar pecundang !" Ucap Riaser tetap dengan aroganismenya.

" Naruto-kun.." Ucap Rias, ia tersadar dari terkejutannya akan kondisi Issei setelah kedatangan Naruto yang begitu tiba-tiba dan bahkan mereka semua tidak menyadari kedatangan pria ini.

" Asia-chan, tolong kau sembuhkan Issei kondisinya bisa sangat buruk jika tidak segera ditolong " Ucap Naruto, dan dengan sigap Asia berlari kea rah Issei dan memulai penyembuhannya.

" Na...Naruto-kun " Panggil Rias, ia tidak begitu yakin jika pria yang ada di hadapannya ini adalah Naruto karena aura yang biasanya tenang dan hangat seakan menghilang dan terganti menjadi aura yang sangat kelam melebihi Iblis sekalipun.

" Apa kau marah ?, karena hal itu ?, salahkan bocah naga itu yang sangat menyedihkan " Ucap Raiser yang kembali menghina Issei namun Naruto tidak begitu menanggapinya ia hanya sibuk dengan tangannya yang sangat pegal.

" Akhh..tanganku sangat pegal, aku sepertinya harus berolahraga sekarang Teme !" Ucap Naruto, itu adalah sebuah isyarat Naruto kepada Sasuke untuk meminta pendapatnya jika ia akan menghajar pria sialan dan sombong itu.

" Seterah kau saja, ku harap kau menyelesaikannya dengan cepat dan jangan libatkan aku jika hanya untuk menangkap burung kecil." Ucap Sasuke santai dan berlalu pergi ke arah sofa yang membuat semua orang sweatdroop dengan tingkah konyolnya ini.

" Hai..hai aku tidak akan merepotkanmu "

" Aku dengar dari Koneko-chan jika kau itu abadi, benarkah itu ?" tanya Naruto santai seakan dia mampu menguasai alur cerita sekarang ini.

" Kau meremehkanku, kau tidak sadar dengan kedudukanmu sekaran—"

" BUAKHHH"

" Raiser-sama/Oni-sama!" Teriak semua bidak Raiser.

Semua terkejut karena tiba-tba Raiser terpental kebelakang karena Naruto memukulnya namun bukan itu masalahnya semua orang di sini tidak mengetahui kapan Naruto bergerak dan tiba-tiba sudah berada di hadapan Raiser dan memukulnya.

" Aku tidak peduli dengan kedudukan !, Aku bebas aku bukanlah parage milik Rias dan aku tidak terikat dengan aturan-aturan Evil peace itu. Dan kau tahu aku tidak peduli kau abadi atau tidak yanga kau tahu aku akan membunuhmu jika kau berani menyakiti keluarga baruku ini !" Ucap Naruto panjang lebar. Semua yang ada di sini tersentak terutama Rias yang merasa tersentuh akan pembelaan Naruto barusan dan mengatakan jika dia dan yang lainnya adalah bagian dari keluarganya.

" Kau beraninya melakukan ini kepadaku !, kau akan menyesal telah melakukan ini. Aku akan memenangkan Rating game ini dan akan menikah dengan Rias !" Ucap Raiser sembari berusaha kembali berdiri walau agak terhuyung-huyung.

" Kita kembali " Ucap Raiser, lalu muncul lingkaran sihir khas keluarga Phoniex dan semua bidak Raiser menghilang seketika.

"Huft dasar burung pengecut " Ucap Naruto santai dan mencoba menenangkan dirinya agar kembali seperti semula.

" Ri-Rias-chan, maafkan aku sudah membuat kegaduhan-" tiba-tiba Rias berlari dan memeluk Naruto dengan sangat erat.

" Hiks..terima kasih Naruto-kun Hiks.." Rias berterima kasih kepada Naruto sembari menangis terharu karena pria kuning itu sudah menolongnya barusan.

" Hei..kau jangan menangis bukankah aku sudah berjanji untuk membantumu ?" Ucap Naruto mengingatkan Rias karena memang itu sudah menjadi kewajiban Naruto untuk menepati janjinya.

" Arigatou Naruto-kun "

" Hai "

Selain Itu Sasuke yang melihat pemandangan romantis di depannya hanya bisa tersenyum, tentu ia bahagia jika Naruto menemukan tambatan hatinya di sini dan bisa melupakan masa lalunya yang kelam di dunianya yang dulu.

" Mau sampai kapan kalian begitu ?, lihat Issei sudah sadarkan diri." Ucap Akeno membuyarkan lamunan dan semua adegan romantis Naruto dan Rias barusan.

" Ehhh, Issei apa kau baik-baik saja ?" Tanya Rias sembari menghampiri Issei yang tengah terduduk lesu.

" H-Hai Bouchou aku baik-baik saja " Jawab Issei dengan wajah penuh penyesalan karena sudah bertindak gegabah tadi.

" Syukurlah jika kau baik-baik saja "

" Maaf Bouchou aku sudah bertindak gegabah dann membuatmu khawatir " Ucap Isseiia menundukkan kepalanya tidak berani menatap Rias yang menjadi lawan bicaranya.

" Mengapa kau meminta maaf itu bukan salahmu Issei, aku yang terlalu lemah sebagai seorang pemimpin di sini " Jawab Rias dengan nada sangat rendah seakan dia malu akan kemampuannya yang masih sangat minim itu.

" Ara-Ara mengapa kalian malah saling menyalahkan diri sendiri, lihat Naruto-kun mereka sangat kekanak-kanakan ?" Ucap Akeno mencairkan suasana dan Naruto malah tertawa garing mendengar pernyataan Akeno barusan.

" Akeno kau ?" Ucap Rias tidak suka karena Queenya itu malah mengejeknya seperti anak-anak.

" Ara-Ara..sudahlah Bouchou-ku yang cantik dari pada kita termenung di sini lebih baik kita berlatih untuk Rating Game minggu depan " Ucap Akeno walau sebelumnya Rias sudah ingin mengatakan ini namun Queenya itu lebih cepat dari pada dirinya.

" Tentu kita harus berlatih agar kita bisa memenangkan Rating Game itu " Ucap Issei penuh semangat, Rias hanya tersenyum melihat semangat membara semua bidaknya tak terkecuali Naruto dan Sasuke yang ikut tersenyum.

" Baiklah kita akan berlatih di Vila keluarga Gremory mulai besok, dan hari ini aku yang akan mengurus surat izin kepada sekolah ." Ucap Rias,

" Grayfia Onee-sama, tolong persiapkan Vila milik keluarga Gremory yang akan menjadi tempat Parageku berlatih mulai besok" Ucap Rias meminta bantuan wanita bermbut silver yang hanya diam saja sedari tadi.

" Baiklah, Rias-sama aku akan menyiapkannya " Ucap Grayfia lalu menghilang lewat lingkaran sihir yang dia bua sendiri.

" Nah, Naruto-kun Sasuke-kun apakah kalian akan ikut dengan kami ?" Tanya Rias kepada Naruto dan Sasuke yang dari tadi hanya menyimak pembicaraan gadis berambut merah itu.

" Bagaimana Teme apa kita ikut ?" Tanya Naruto meminta pendapat Sasuke yang hanya diam saja dari tadi.

" Seterah kau saja Dobe, lagi pula kita tidak akan mengikuti Rating Game itu mungkin ini bisa menjadi liburan jika aku mengatakannya dengan jujur " Jawa Sasuke santai, emamng benar mereka berdua tidak akan mengikuti Rating Game itu karena mereka bukanlah anggota Paragenya Rias.

" Baiklah kami ikut " Jawab Naruto dengan penuh semangat.

" Ehh..Naruto-san dan Sasuke-san tidak ikut dalam Rating Game ? mengapa ?" Tanya Issei yang belum mengerti dengan status Naruto di sini.

" Apa kau lupa aku dan Sasuke bukanlah anggota Parage Rias-chan jadi aku tidak bisa mengikutinya " Jawab Naruto menjelaskna kepada Issei yang terlihat lesu, bahkan Rias terlihat kecewa setelah mendengar perkataan Naruto barusan.

" Naruto-kun benar Issei, lagi pula kita harus berusaha sendiri dalam menyelsaikan masalah ini " Timpal Rias dan Issei mangut-mangut tanda mengerti.

" Baiklah Kita akan berangkat besok " Teriak Rias

" Hai/Hai Bouchou/" Teriak semua orang dengan penuh semangat.

TBC