Karena ada yang nanyain di mana Halilintar dan karena aku baik hati dan tidak sombong, ini dia.


Disclaimer: BoBoiBoy hanya milik Monsta.

Minuman Hangat

Lanjutan dari Makin Menyebalkan

Berdasarkan dialogue prompts dari tumblr.


Ketika Taufan mendengar suara pintu depan dibuka, ia refleks menoleh. Bukan Gempa yang kembali dari toko obat atau Blaze yang kembali dari sekolah sehabis pelajaran tambahan malah Halilintar dengan wajah dinginnya yang ia dapatkan. Salah satu orang yang tidak ia harapkan untuk menemaninya.

Halilintar hanya mengangkat alisnya ketika perhatian Taufan tertuju padanya sebelum menuju ke dapur. Taufan kembali mengarahkan pandangannya ke televisi yang tengah menayangkan sebuah film—yang sudah ia tonton berkali-kali ngomong-ngomong. Tidak sampai satu menit sampai ia merasakan sesuatu yang hangat ditempelkan ke pipinya.

"Nih," ujar Halilintar singkat saat Taufan menoleh. Laki-laki biru itu mendapati segelas minuman hangat—ia agak curiga dengan isinya—diulurkan kepadanya.

"Buat apa?" tanya Taufan bingung. Dalam acara apa Halilintar tiba-tiba menawarkan minuman. Jangan-jangan ada racun lagi di dalamnya. Halilintar kan gitu.

Halilintar memasang wajah kamu-ini-otaknya-konslet-atau-apa-sih mendengar pertanyaan Taufan. "Cat putih bahkan lebih berwarna daripada wajahmu sekarang."

Taufan mengelus-elus dadanya dengan tatapan sabar yang ia tujukan pada Halilintar. Saudara-saudaranya malah tambah menyebalkan kalau ia sakit ya.

"Udah minum aja sih," tambah Halilintar. Ia akhirnya meletakkan minuman panas itu di hadapan Taufan membuat laki-laki itu mengernyitkan dahinya. "Memangnya kamu siapa sih? Mama aku?"

Halilintar menggelengkan kepalanya kecil. "Tidak, terima kasih. Gempa yang akan melakukannya untukmu."

Akhirnya, dengan sangat, sangat terpaksa—ingat, terpaksa—, Taufan memutuskan untuk meminum minuman tersebut dengan sedikit menggerutu.

(Rasanya enak ngomong-ngomong, tapi tolong jangan kasih tahu Halilintar.)