TERJEMAHAN DARI : The son of Lord Voldemort (Shopaholic1369)

key for the story : .

Palsetongue

surat/tulisan/pikiran

Rumah itu berdiri di atas bukit. Itu rumah besar dengan jendela besar dan ivy (tanaman merambat) yang tersebar di dinding. Tanpa diragukan lagi itu adalah salah satu rumah termegah di seluruh Inggris. Di belakang rumah terdapat banyak taman - taman indah yang besar. Banyak bunga yang tumbuh dan air mancur yang di tempatkan di beberapa tempat. Salah satu air mancur diukir dari emas murni berbentuk seperti ular dan air mancur yang lain tampak seperti naga. Di luar kebun ada kolam indah yang dipenuhi frogspawn dengan bantalan lily mengambang damai di atasnya.

Jika kau melewati kebun, kau akan menemukan sebuah hutan. Hutan ini dipenuhi dengan beberapa makhluk yang berbeda. Kau harus berhati - hati, hanya karena kau bolak - balik ke dalam hutan ini tidak berarti kau dapat keluar dari dari dalam. untuk beberapa makhluk yang tinggal di hutan itu, tanpa pertanyaan, beberapa makhluk yang paling berbahaya, atau beberapa orang menyebutnya monster yang pernah ada.

Di rumah ini, dengan sedikit pop, pria itu, Tom, muncul. Pria itu berjalan melalui pintu depan dan sesaat kemudian, pop lain terdengar.

(ini mungkin pop itu bunyi dia muncul gitu loh)

"Apa tuan memerlukan sesuatu?" Peri rumah kecil dengan mata besar seperti bola tenis keluar. Ia mengenakan seragam hitam dengan lambang Slytherin di dada. Telinganya memantul setiap langkah yang dia ambil.

"Apakah kamar Harrison siap?" Tom bertanya, berjalan cepat menuju tangga.

"Ya, tuan Voldemort. Kamar tuan Harrison sudah siap."

"Baik, sekarang tinggalkan aku."

Peri kecil membungkuk rendah sebelum menghilang dengan pop.

Tom berjalan menaiki tangga, dengan marmer hitam dan putih yang indah. Bintik - bintik emas di tempatkan secara strategis di lantai menyebabkan tangga bersinar seperti langit malam. Ia tiba di lantai dua, tapi dia tidak beranjak. Ia berjalan ke tangga lain, spiral satu dengan ukiran pagar kayu gelap yang indah, mengarah ke lantai tiga. Lantai tiga itu adalah tempat pribadi Tom. Tidak ada seorangpun, bahkan dalam lingkaran pelahap maut, tidak diperbolehkan masuk.

Dia melewati pintu demi pintu sampai akhirnya berhenti di pintu terakhir di sebelah kanan. Dia membuka pintu dan terdapat sebuah kamar besar. Dindingnya di cat warna hijau Slytherin dengan garis garis perak. Tiga lampu gantung menggantung di langit - langit kamar. Tempat tidur hitam dengan seprai sutra hijau dan perak ada di tengah ruangan. Mainan yang terdapat di setiap rak. Dua pintu disisi kanan dan kiri kamar. Kamar ini memiliki kamar mandi dengan bathub yang besar, dengan puluhan keran (masing masing punya fungsi yang berbeda), kaca mandi besar, dan lebih dari cukup ruang untuk selusin orang.

Tom berjalan cepat kearah lemari. Setelah membuka, ia memilih sepasang piyama biru gelap. Setelah Harrison memakainya, ia berjalan ke tempat tidur dan menempatkan anak barunya di bawah sebuah selimut yang lembut.

"Selamat malam, anakku." Tom berkata pelan.

Dia berjalan ke arah pintu, sebelum pergi, ia mengeluarkan tongkatnya. Setelah menyiapkan beberapa bangsal untuk mengingatkan dia ketiha Harrison terbangung, dia meninggalkan ruangan.

Sambil berjalan menelusuri lorong ular besar bergabung dengannya. Panjangnya 12 kaki dan warna hijau beracun dengan sedikit bintik - bintik hitam. Matanya berkilauan di lorong gelap Riddle Manor.

Apakah semuanya berjalan seperti yang direncanakan tuan? Nagini mendesis.

Ya, my dear Nagini, itu berkerja seperti yang aku harapkan. Orang tua nya tidak cocok untukku. Bibirnya dipelintir menjadi senyum yang geli dan kejam. mereka bahkan tidak memiliki tongkat mereka. Dia tertawa kejam.

Kapan aku bisa bertemu anak itu? Nagini bertanya. mereka berjalan menuju lantai kedua.

Segera, Nagini. Ketika dia terbangun besok, kau bisa bertemu Harrison.

Harrison? Nagini bertanya. Itu adalah nama yang indah.

Yaaa. Tom mendesis gembira. Ya. sebuah kilatan aneh memasuki matanya. Dan nama itu jauh lebih cocok daripada sesuatu yang biasa seperti Harry.

Mereka berjalan menyusuri lorong lantai kedua dan masuk ke dalam ruangan. Ruangan itu besar dan gelap. Tom menjentikkan tongkatnya dan api muncul di perapian dan membuat ruangan lebih terang. Sebuah meja besar ditutupi kertas di tumpuk rapi berdiri di pojok ruangan. Dua kursi hitam terletak di depan perapian. Rak buku berjajar di dinding dari lantai sampai ke langit langit. Sementara terdapat potret dikedua sisi perapian. Ia mengambil tempat duduk di kursi hitam besar dan duduk di belakang mejanya.

Apa kau akan melakukan ritual adopsi besok tuan?

Ya, my dear Nagini, aku akan melakukannya. Tom mengusap kepala Nagini dan melamun. Dengan sedikit keberuntungan, ritual akan memungkinkan dia untuk berbicara Parseltongue.

Akan menyenangkan untuk memiliki pembicaaraan lain.

Ya, itu akan menyenangkan.

Keesokkan paginya, segera setelah matahari terbit ke langit. Tom memasuki ruang makan utamanya. Ruangan itu besar, sekitar setengah ukuran Great Hall di Hogwart. Sebuah perapian besar, sekitar dua belas kaki tingginya, Terdapat di salah satu dinding sebuah potret muda Salazar Slytherin yang ia temukan di kamar rahasia tergantung di atasnya . Salazar, seperti biasanya adalah saat ini, sedang tidur di kursi bersandaran tinggi. Meja makan besar, tempat duduk tiga puluh dua.

Tom tenggelam anggun dalam kursi di kepala atas meja. Nagini melingkarkan dirinya di sebuah kursi. Sesaat kemudian, sepiring makanan muncul di hadapannya. Itu biasa, dua potong roti bakar, sosis, bacon, telur orak-arik, dan secangkir kopi panas. Di tengah tengah makannya burunh hantu hitam menukik, bersamanya dibawa edisin pagi ini dari Daily Prophet. Dia melepaskan ikatan dari kaki burung dan melirik halaman depan. Dia menyeringai, membuka kertas, dan mulai membaca.

Keluarga Potter dan Petter Pettigrew mati, Sirius Black dikirim ke Azkaban

by John Rivers

Tadi malam James Potter, Lily Potter, dan putra mereka sendiri, Harry Potter, secara bruntal dibunuh di rumah mereka sendiri. Sumber mengatakan dia-yang-namanya-tak-boleh-disebut pergi secara pribadi ke keluarga Potter. Tidak ada yang mengatakan dengan pasti kenapa keluarga Potter yang menjadi sasarannya. Semua yang diketahui saat ini adalah bahwa ia datang ke rumah mereka tadi malam dan melakukan kutukan pembunuh pada James Potter dan istrinya Lily. Apa yang membuat cerita ini bahkan lebih tragis? anak bayi mereka, Harry Potter, yang menginjak umur hampir satu tahun juga tewas. Sumber mengatakan kutukan pembunuh digunakan kepadanya juga.

Dikatakan keluarga Potter telah menempati rumah mereka di Godric Hallow dibawah mantra Fidelius. Sirius Black, teman lama dari keluarga Potter adalah orang kepercayaannya. Sayangnya, mereka menaruh kepercayaan di orang yang salah. Sirius Black mengkhianati Potter, yang menyebabkan kematian mendadak mereka. Setelah menerima berita Petter Pettigrew, juga teman lama dari Potter dan Black, dilaporkan telah hilang setelah Black sendiri. Dia pergi setelah Sirius Black dan terpojok pada dini hari tadi. Sirius Black kemudian mengirimkan kutukan yang mengakibatkan kematian dua belas muggles dan Petter Pettigrew.

Auror segera tiba di tempat kejadian. Sirius Black di tangkap dan dibawa ke tahanan. Dia dinyatakan bersalah dengan tuduhan pembunuhan 13 orang dan menjadi pelahap maut. Sumber mengatakan bahwa Petter Pettigrew sedang dinominasikan untuk Order of Merlin kelas pertama.

Albus Dumbledore, ketua penyihir dari Wizengamot, megatakan ini. "kematian keluarga Potter adalah tragedi. Saya mengenal mereka dengan baik dan dengan jujur saya katakan bahwa saya akan merindukan mereka."

Teman baik dari Potter, Remus Lupin, dimintai keterangan. Dia menolak dengan sopan.

Tom selesai membaca artikel dengan seringai kejam terpampang di wajahnya.

Black dikirim ke Azkaban. Dia memulainya sebagai hiburan. Bella akan menyukainya.

Nagini mendesis senang.

Bunyi bip kecil mengingatkan Tom bahwa Harrison sekarang sudah bangun.

Ayo Nagini. Harrison sudah bangun.

Tom berjalan menuju lantai ketiga dengan Nagini mengikuti di belakangnya.

Saat memasuki ruangan, dia melihat Harrison terbaring disana, tetapi terlihat damai. Setelah dia mengangkatnya Nagini berbicara.

Dia sempurna. Nagini mendesis. Mendorong dirinya untuk melihat wajahnya. Semua orang akan mencintainya.

Ya, mereka akan mencintainya. Tom berkata tersenyum pada bocah lelaki dalam pelukannya. Aku harus membuatnya berpakaian sehingga aku bisa melakukan ritual. Semakin cepat aku melakukannya, semakin baik.

Dua puluh menit kemudian, Harrison mandi dan berpakaian. Tom membawa Harrison ke kantornya dan menyihir tempat tidur. Dia berjalan ke mejanya dan mengeluarkan dua botol. Di dalam botol itu adalah ramuan yang telah dibuatnya secara pribadi. Ramuan ini secara genetik akan menghubungkan Harry, sekarang Harrison, dan Tom bersama - sama. Setelah mencerna ramuan Harrison akan perlahan - lahan mewarisi beberapa sifat Tom dan karakter fisik. Setelah menusuk jarinya, ia menuangkan beberapa tetes darah ke dalam botol. Kemudian dia menusuk jari Harrison dan meneteskan darahnya ke tempat yang lain. ia kemudian melettakan botol ke bibir Harrison dan membuatnya minum. Setelah kedua botol itu habis, Tom tersenyum. Bukan senyum yang kejam, namun senyuman asli yang bahagia.

Kapan kau akan memperkenalkan dirinya kepada pelahap maut? Nagini bertanya, semenetara dia duduk mengamati bayi muda.

Aku tidak tau. Aku akan memperkenalkanya ke lingkaran besok. Bagi yang lain, mereka akan belajar mengenai keberadaannya pada waktunya. Untuk saat ini aku percaya itu akan menjadi yang terbaik untuk aku mengetahui keberadaannya.

Keesokkan paginya datang terlalu pagi untuk Tom. Hari ini adalah hari ia akan memperkenalkan Lingkaran Pelahap maut kepada anaknya. Tak satupun dari mereka, tentu saja, tahu bahwa dulunya ia pernah menjadi Potter. Mereka tidak peduli, dia adalah anak tuan mereka, dan mereka tahu lebih baik untuk mempertanyakan tuan mereka. Segera setelah Tom setelah sarapan, bangsal berbunyi menandakan Harrison telah bangun.

Setelah memasuki ruangan Harrison dan mengintipnya di tempat tidurnya Tom langsung melihat beberapa perbedaan dalam penampilan anaknya. Mereka halus, tapi berbeda. Matanya masih berwarna Avada Kedavra Hijau. Tom bersyukur untuk itu, ia menyukai matanya, mereka berbeda. Kulitnya, bagaimanapun, telah meringankannya sedikit. 'Dia tidak putih seperti anak Lucius, Draco'. Tom berpikir 'tapi masih lebih ringan daripada sebelumnya'. Rambutnya juga tidak berantakan seperti malam terakhir, Tom berterima kasih untuk itu.

Setelah menyelesaikan botolnya, Ia memandikannya, dan kemudian sudah saatnya untuk berpakaian. Tom menghabiskan beberapa menit, memilih pakaian yang sempurna untuk Harrison pakai. Kesan pertama adalah segalanya. Akhirnya, Tom memutuskan celana hitam, kemeja sutra, dan jubah Zamrud hijau. Mereka akan melengkapi jubah hijau gelap Tom dengan baik.

Setelah Tom yakin Harrison tampak sempurna dan rapi, ia berjalan ke lantai pertama. Dia memasuki ruang duduk, ini adalah salah satu ruangan yang ia gunakan ketika ia memiliki tamu atas acara acara non-pelahap maut. Ruangan itu besar dan cerah. Orang lain beranggapan karena dia adalah pangeran kegelapan maka dia suka segala sesuatu yang suram dan gelap. Well, hal ini tidak terjadi. Manor miliknya adalah campuran gelap dan terang, semua mewah tentu saja. Dia menikmati kecerahan yang disebabkan oleh jendela besar dan perapian. Sofa besar yang nyaman dan kursi sewarna bumi dan hijau, dimana - mana diseluruh ruangan. Potret tergantung di dinding. Vas dan artefak mahal di dekat perapian dan meja kopi.

Tepat jam 9 suara terdengar. Tom beralih ke pintu masuk. Seorang wanita cantij dengan rambut keriting hitam panjang dan mata berat mengantuk. Nama wanita ini afalah Bellatrix Lestrange. Dibelakangnya adalah Lucius Malfoy, tinggi pirang, aristokrat (kelas sosial tertinggi/bangsawan). Di sebelah kanan Lucius adalah istrinya Narcissa, dalam pelukannya adalah putra mereka, Draco. Narcissa bukan pelahap maut, namun Tom ingin dia bertemu Harrison. Dia membutuhkan seseorang untuk melihat putranya, Malfoy menjadi pilihan pertamanya. Narcissa memiliki rambut panjang lurus pirang, mata biru cerah dan kulit pucat, kebalikan dari adiknya Bellatrix. Anak mereka seusia Harrison, lebih beberapa bulan, Tom tidak tau dengan pasti. Mengikuti mereka ada Rodolphus dan Rabastan Lestrange, Rodolphus adalah suami Bellatrix. Antonin Dolohov pria berotot dengan rambut hitam, Thorfinn Rowle seorang pria dengan mata biru yang tajam, Walden Macnair, Samuel Nott, dan Evan Rosier. Barty Crouch Junior yang berikutnya masuk. Barty adalah seorang pemuda kurus tinggi dengan rambut cokelat muda. Akhirnya, seorang pria pucat tinggi dengan hidung bengkok masuk dengan jubah hitam mengepul dibelakangnya. Severus Snape menundukan kepalanya memberi salam.

Setelah masuk, semua pelahap maut membungkuk dan berkata, "Tuanku."

"Pelahap maut setiaku. Aku memanggil kalian disini untuk acara yang gembira. Hari ini kalian semua akan bertemu anakku." Tom berjalan menuju tempat tidur di depan perapian. Dia membungkuk dan mengangkat anakknya. "Anakku, Harrison Riddle."

Pelahap maut menatap Harrison. Semua dari mereka memiliki emosi yabg berbeda dan pikiran yang berjalan melalui kepala mereka. Mereka tau untuk apa mereka di panggil, namun untuk melihat pewaris tuan mereka adalah hal yang menarik. Akankah memiliki ahli waris mengubah tuan mereka? Ini bisa menjadi hal yang baik, tetapi juga bisa menjadi hal yang buruk. Hanya waktu yang akan memberitahu. Narcissa adalah orang yang pertama untuk berbicara.

"Dia sangat berharga tuanku." Kata Narcissa tersenyum pada anak laki - laki di pelukannya.

"Ya, kau benar Narcissa." Tom berkata sambil menatap pelahap mautnya. Dia tampak menilai reaksi mereka. Tidak ada yang tampak marah karena dia memiliki pewaris. 'ini bagus' Pikir Tom. 'Itu berarti aku tidak harus membunuh siapapun untuk hari ini'

Tom menempatkan Harrison kembali ke tempat tidurnya dan berbalik ke pelahap mautnya. "Narcissa kau diperbolehkan menaruh Draco muda di tempat tidur Harrison. Dengan begitu kita bisa menikmati teh."

"Tentu." Kata Narcissa, berjalan ke tempat tidur dan menaruh Draco.

Kedua bayi menatap satu sama lain sebelum Harrison membuat suara gemericik dan senyum manis menghiasi wajahnya. Anak laki - laki berambut pirang melihat Harrison seperti mendapat mainan baru sebelum tersenyum juga, menampilkan gigi bayi kecilnya.

Beberapa jam kemudian, semua pelahap maut pergu. Setelah ia makan, Tom meletakkan Harrison untuk tidur siang kemudian pergi ke kantornya dengan Nagini.

Ini ternyata lebih baik daripada yang aku pikirkan. Tom Mendesis. Tak satupun dari mereka akan menjadi masalah.

Ya, tampaknya berjalan dengan baik. Apa rencanamu dan tuan muda untu besok?

Rencana kami? aku tidak punya rencana untuk hari ini. Harrison masih terbiasa dengan rumah. untungnya, dia langsung menerimaku. Namun, aku ingin dia terbiasa sebelum aku kembali bekerja. Maka dia harus terbiasa dengan Narcissa, dia akan menjadi orang yang mengawasinya ketika aku sibuk. Dia juga mempunyai teman bermain, Draco.

Ya, tuan. dia akan membutuhkan teman yang baik.

Tidak lama lagi Nagini. Aku akan memulai rencanaku sekali lagi dan untuk selamanya, mengambil alih dunia sihir.

AN: Harrison will stay Dark.

To be Continued

Terima kasih kepada para pembaca. Maaf apabila aku kurang menerjemahkannya dengan baik karena aku juga masih belajar T_T dan maaf kalo ada kata perkata atau kalimat per kalimat yang tidak nyambung. sekian terima kasih :'v