Usia kandungan Harrieta menginjak tiga bulan. Saat ini ia berada di Grimmauld place, lebih tepatnya duduk bersandar di sofa sambal memakan satu kotak es krim. Harrieta menumpahkan kekesalannya pada Hermione. Pagi ini, ia sukses berdebat dengan Draco dan kabur menuju tempat tinggal ayah baptisnya. "Kau tahu, Draco menyebalkan. Aku tidak masalah dengan dia menempatkan anak - anak untuk menjagaku, tapi ia tidak harus menggendongku dari kamar menuju dapur'kan"keluh Harrieta. Ia paham kehati - hatian suaminya, tapi ia juga butuh ruang gerak juga'kan. Hermione hanya tertawa. Paham akan pikiran kakak iparnya yang menjadikan Harrieta Ratu.

Nymphdora hanya bisa tertawa. Ia menoleh pada suaminya Remus. Kini ia sudah menggendong putra mereka Teddy Lupin. "Kau bisa menceraikannya "kata Sirius yang tampaknya masih tak rela putri baptis menikah dengan Malfoy. Sebuah bantal mendarat, di wajah Sirius. "Ia suamiku Sirius. Aku tidak mau menukarnya dengan apa pun"kata Harrieta.

"Well Done,My lady"goda Dora . Harrieta mengelus perutnya yang tak terlalu besar itu. "Aku masih lapar"keluh Harrieta. Dora pun meminta makanan pada Kreacher. Hermione melihat kakaknya. Ia memiliki dugaan sendiri. "Rieta, Boleh aku jalankan mantra Diagnosis padamu?"Tanya Hermione. Harrieta mengangguk. Gadis yang kini memiliki nama belakang Zabini ,merapalkan mantra. Semburat emas mengelilingi Harrieta. "Well sepertinya dugaanku benar. Rietta anakmu sehat dan memiliki inti sihir yang kuat. Biarkan Draco memanjakanmu"kata Hermione membuat Harrieta cemberut.

Sekitar jam tiga sore, Draco tiba di Grimmauld Place disambut dengan serbuan bantal Harrieta. "Draco Lucius Malfoy , apa kau lupa punya istri"teriak Harrieta yang menghujani Draco dengan bantal. "Rietta tenang hmmp"balas Draco yang terpotong dengan lemparan sendok dari istrinya. "Potter!!"kata Draco mencoba tegas.

"Potter!!. Apa aku sudah bukan Malfoy!!"Protes Harrieta hampir menangis.

"Bukan begitu.."kata Draco mencoba menjelaskan.

"Huwaaaaa.. kau sudah tidak mencintaiku lagi"balas Harrieta . Hermione hanya bergumam "Hormon".

"My Love.. Kau tahu aku hanya mencintaimu."Kata Draco . Ia pun memeluk istrinya yang tengah menangis tersebut. Dalam hati ia berdoa agar ia di beri kesabaran selama Harrieta hamil."Draco, Aku mau bubur kau yang masak"kata Harrieta. Draco hanya mendesah. "Baiklah"