So Hot

MARKHYUCK

Mark Lee

Lee Haechan

GS

M

.
.
.

Setelah libur yang panjang maka kita akan kembali melakukan aktivitas yang sudah menjadi rutinitas. Salah satunya itu adalah kembali ke sekolah.

"Kenapa wajahmu cemberut begitu?"

Haechan sedari berangkat sekolah tadi wajahnya muram. Bibir mungilnya mengerucut lucu minta dikecup atau bisa juga diberi lumatan sedikit.

Haechan yang ditanya begitu tidak menjawab apapun. Dia melirik Mark sebentar lalu mendengus kesal. Membuat sang kekasih mengernyit bingung. Perasaan Mark dia gak berbuat salah apapun. Dia gak ada memancing emosi Haechan tapi kenapa wanita cantik dengan tubuh semok itu terlihat kesal padanya.

"Haechnnie"

Mark menyentuh pundak Haechan dan membawa kekasih manisnya untuk mendekat padanya. Haechan tidak menolak dengan hal itu, dia malah melingkarkan tangannya di pinggang Mark dan mereka berdua berjalan dengan posisi Haechan yang memeluk pinggang Mark.

"Aku tidak suka semua wanita melirik ke arahmu Mark"

Akhirnya Haechan mengeluarkan suaranya juga setelah sedari tadi diam. Haechan melirik sinis pada siswi centil yang melirik ke arah Mark. Bahkan para siswi baru juga berani melirik Mark.

"Abaikan mereka sayang. Mau siapapun itu yang tertarik denganku tidak akan bisa merebutku darimu"

Mark bersama Haechan berhenti melangkah di depan mading buat melihat kelas mereka. Di depan mading sudah penuh dengan murid yang berdesakkan. Melihat banyaknya murid membuat Haechan berdecak kesal. Selalu saja tiap tahunnya seperti itu.

"Tunggu di sini ya"

Mark melepaskan pelukan Haechan di pinggangnya dan berjalan menuju kerumunan murid itu. Mark meminta buat memberikan jalan buatnya dan secara otomatis para murid itu menyingkir memberikan jalan. Meski bukan ketua osis lagi tetap saja banyak yang segan dengan Mark.

Mark dengan cepat mencari namanya dan Haechan. Mark mengernyit heran melihat daftar nama itu. Dia merasa ada yang aneh dengan pembagian kelas tahun ini.

"Jadi gimana? Kamu berada di kelas unggulan lagi pasti"

Haechan sangat yakin jika Mark berada di kelas unggulan karena lelaki tampan itu memang pintar. Tidak seperti dirinya yang memiliki otak pas-pasan.

"Ya aku memang berada di kelas 3-1 tapi ada yang aneh"

"Aneh kenapa maksudmu?"

"Aku berada di kelas 3-1 bersama denganmu"

Haechan merasa Indra pendengarannya bermasalah. Dia pasti salah dengar saat Mark bilang dia berada di kelas yang sama dengan Mark. Tidak ada lucunya sama sekali bercanda si pagi hari begini.

"Kamu pasti bercanda ya Mark"

"Tidak sayang. Kamu juga berada di kelas 3-1. Ayo kita ke kelas bersama"

Mark ingin menggenggam tangan Haechan buat membawanya ke kelas biar bisa memilih tempat duduk nanti. Tapi Haechan menepis tangan Mark dan mengecek sendiri pembagian kelasnya. Haechan mencari namanya dengan teliti dan benar saja jika namanya ada di sana.

Gila

Pekik Haechan dalam hatinya melihat namanya berada di daftar kelas 3-1. Padahal Haechan tidak begitu pintar sampai bisa berada di kelas unggulan. Bahkan Jeno yang dulu sekelas dengan Mark cuma berada di kelas 3-2 bersama dengan Jaemin dan Renjun.

Haechan melihat nama Renjun dan Jaemin yang satu kelas bersama Jeno hanya bisa menggeleng tidak percaya. Ini sudah jelas ada keanehan pada pembagian kelas tahun ini.

"Ayo sayang kita ke kelas"

Mark menggenggam tangan Haechan kembali dan menarik tangan kekasihnya itu buat menjauh dari mading. Kali ini Haechan tidak menepis tangan Mark lagi dan mengikuti saja langkah Mark menuju kelas baru mereka.

Tiba di kelas ternyata sudah lumayan banyak siswanya ya maklum lah ya hari pertama pasti banyak yang cari tempat duduk dulu. Apalagi ini kelas unggulan orangnya rajin-rajin.

"Aku maunya duduk sama Mark"

Haechan memeluk lengan Mark dan mengikuti kemana pun kekasihnya itu melangkah. Haechan tidak mengenali murid-murid di kelas unggulan jadi lebih baik dia bersama. Terlebih lagi tidak ada larangan buat duduk bersama lelaki di sekolahnya.

"Ya sudah kita duduk di sana ya"

Mark menunjuk pada tempat duduk belakang paling pojok. Kebanyakan kursi yang tersisa ada di belakang dan Mark yakin Haechan pasti suka duduk di pojok belakang.

Haechan tanpa penolakan mengikuti Mark. Haechan dapat mendengar bisikan para murid di kelas unggulan tersebut yang sepertinya terkejut melihat dirinya.

"Haechan berada di kelas unggulan"

"Ya begitulah, aku tadi sempat melihat namanya di daftar kelas kita"

"Aku tidak suka dengan itu. Kita tidak bisa mendekati Mark"

Haechan mencibir dalam hatinya mendengar pembicaraan para siswi itu. Tidak ada bedanya ternyata mau murid kelas unggulan atau bukan tetap ada kebiasaan untuk menggosip.

Jika para murid wanita memandang tidak suka pada Haechan. Berbeda dengan para lelakinya yang memandang Haechan penuh dengan binar kebahagiaan. Siapa yang tidak senang melihat wanita cantik dengan tubuh seksi bagi para lelaki. Menjadi pemandangan baru karena murid wanita di kelas unggulan itu rata-rata biasa aja tidak terlalu cantik ataupun memiliki tubuh yang seksi.

"Ternyata murid kelas unggulan tidak jauh beda dengan yang lain. Siswinya suka menggosip dan siswanya mesum"

Mark tertawa kecil mendengar gerutuan Haechan di bibir mungilnya. Ya memang benar sih teman-teman di kelasnya itu sebenarnya sama saja seperti murid biasanya, hanya saja otak mereka memang lebih berfungsi dengan baik.


Haechan merasa bosan berada di kelas terus tanpa melakukan apapun. Dia melirik ke murid-murid lainnya yang nampak tenang membaca buku atau tidak yang mengobrol dengan akrab. Sayang bagi Haechan dia tidak kenal dengan orang-orang di kelas unggulan ini kecuali Mark. Haechan melirik ke arah Mark yang juga sibuk membaca novel. Sedari tadi Haechan dicuekin karena ada novel itu.

"Mark aku bosan"

Mark tidak menanggapi apapun dan masih sibuk membaca novelnya. Haechan mendengus kesal dengan itu.

"Mark"

"Lakukan apa yang kau suka saja Haechnnie jangan menggangu"

Apa yang dapat Haechan lakukan di kelas ini?

Haechan mau bergosip tapi tidak ada teman seperti Jaemin dan Renjun. Dia mau keluar juga malas. Haechan pun melirik sinis sama Mark yang tidak peduli apapun. Pandangan Haechan turun ke bawah dan menyeringai penuh kemenangan setelah tahu apa yang akan dia lakukan.

"Aku boleh melakukan apapun itu kan Mark"

"Hmm" tanggap Mark tanpa melirik sedikit pun ke arah Haechan.

Mark tidak tahu jika Haechan sedang mendekatkan tangannya dengan gundukan yang ada di celana Mark. Tangan Haechan dengan nakal mengelus penis Mark dari luar celananya.

Mark yang merasa tingkah binal Haechan yang mulai muncul pun menolaknya dengan halus. Mereka masih berada di kelas dan Mark tidak ingin kelepasan menikmati tubuh seksi Haechan di depan teman-temannya.

"Singkirkan tanganmu sayang"

Mark mencoba membaca novel yang dia bawa sendiri dengan tenang. Tetapi Haechan tetap dengan keras kepalanya. Tangan lentik itu membuka zipper celana Mark dan memasukkan tangannya menyentuh penis Mark yang masih terbungkus celana dalam.

"Penismu tegang Mark. Yakin mau berhenti enghhhh..."

Haechan mendekatkan diri dan mendesah dengan sengaja di dekat Mark. Tangannya semakin berani masuk ke celana dalam Mark dan meremas penis Mark yang sudah tegang. Tangan lentik mengurut penis Mark dengan gerakan teratur.

"Selamat pagi murid-murid"

Seorang guru tiba-tiba saja masuk ke dalam kelas. Haechan melirik ke depan untuk melihat guru yang barusan datang dan tangannya terus memberikan servis pada penis Mark.

"Kalian pasti telah mengenal saya tapi gak lengkap jika saya tidak memperkenalkan diri. Saya Park Chanyeol yang akan menjadi wali kelas kalian satu tahun ke depan"

Haechan tersenyum senang mendengar itu. Pak Chanyeol sebelumnya adalah wali kelas Haechan waktu kelas 2 dan sekarang kembali guru tampan itu menjadi wali kelasnya.

"Ada apa dengan kelas unggulan tahun ini? Menerima murid dengan otak biasa dan wali kelasnya pun juga"

"Aku pikir pak Suho yang akan jadi wali kelas kita"

"Well aku tidak masalah dengan wali kelas kita karena pak Chanyeol tampan"

"Ya bosan juga dengan wali kelas yang serius dan kaku"

Chanyeol yang mendengar ribut-ribut itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Anak muridnya itu berbicara tidaklah dengan suara yang pelan hingga dia dapat mendengarnya dengan jelas. Chanyeol menatap seluruh murid barunya dan pandangannya berhenti pada murid yang tidak asing baginya.

"Lee Haechan, kamu berada di kelas 3-1?"

Chanyeol menatap tidak percaya melihat Haechan anak didiknya dulu berada di kelas unggulan. Haechan murid yang biasa saja bisa berada ditengah lautan anak-anak dengan otak cerdasnya.

"Saya juga tidak tahu pak. Saya saja masih tidak percaya nama saya ada didaftar kelas 3-1. Kalau bapak tidak percaya, bapak bisa mengeceknya sendiri di mading"

Chanyeol menganggukkan kepalanya tanda dia percaya saja dengan muridnya itu. Ya dia saja yang dulu wali kelas 2-5 bisa menjadi wali kelas 3-1 sekarang.

"Karena ini hari pertama sekolah maka tidak akan ada pelajaran, tapi kalian tetap pulang seperti biasa. Pelajaran akan dimulai setelah masa orientasi siswa baru telah selesai. Jadi selama beberapa hari ke depan guru-guru masuk perkenalan saja"

"Baik pak"

Chanyeol tersenyum senang mendengar respon yang bagus dari murid-muridnya. Dulu waktu di kelas 2 banyak murid yang tidak memperhatikannya dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Apalagi waktu hari pertama dulu gak ada satu pun yang memperhatikan Chanyeol.

"B-berhenti sayang"

Mark meremat novelnya merasakan pijatan pada penisnya semakin intens. Sedari tadi Haechan tidak berhenti memberi pijatan pada penis Mark. Bahkan saat pak Chanyeol bertanya tadi tangannya masih aktif di bawah sana.

"Nikmati saja Mark"

Haechan mengering nakal dan semakin gila menggerakkan tangannya. Mengocok penis Mark dengan gerakan cepat dan sesekali mencubit kepala penis itu. Mark merasa gila dan berharap tidak ada yang sadar dengan tindakan tidak senonoh mereka itu.

"Karena tidak ada pelajaran, maka saya ingin mengatur struktur kelas saja. Dimulai dari ketua kelas, siapa yang mau jadi ketua kelas?"

Para murid melirik satu sama lain. Mereka merasa tidak tertarik dengan jabatan ketua itu. Terlalu melelahkan dan mengganggu waktu belajar.

"Mark saja pak. Dia kan sebelumnya ketua osis"

Mark hampir saja tersedak lidahnya sendiri mendengar itu. Dia lagi konsentrasi menikmati pijatan tangan Haechan pada penisnya dan tiba-tiba saja salah satu dari teman kelasnya menyerukan namanya buat jadi ketua kelas.

"Itu bagus pak. Mark sudah berpengalaman menjadi ketua"

"Iya pak kami setuju"

Bahkan tanpa berpikir kerasa murid lainnya langsung setuju. Mark yakin dia akan menjadi ketua kelas bagaimana pun itu.

"Baiklah Mark akan menjadi ketua kelas. Tidak keberatan kan Mark?"

"A-aah iya pak"

Mark tidak peduli lagi dengan jabatan ketua kelas itu. Yang dia inginkan sekarang adalah memuntahkan laharnya karena sebentar lagi ejakulasinya akan datang. Mark memejamkan matanya menikmati kenikmatan itu.

Haechan yang melihat Mark tidak berdaya menyeringai senang. Dia memiliki rencana lain buat kekasihnya itu. Haechan dengan sengaja melepaskan tautan tangannya pada penis Mark yang sudah sangat tegang siap mengeluarkan spermanya.

"Kenapa berhenti?"

Mark hampir saja mau berteriak jika tidak ingat dia berada dimana. Mark melirik ke arah Haechan yang senyum manis dengan tangan yang memasukkan kembali penis tegang Mark dalam sangkar dan menarik zipper celana Mark. Penis Mark rasanya sangat ngilu karena tidak bisa ejakulasi.

"Kalau kamu keluar celananya basah lagi. Nanti kamu dikira ngompol"

Haechan cekikikan melihat wajah Mark yang merah. Lelaki tampan itu pasti marah dan menahan kesal. Tapi ya Haechan gak peduli. Dia mau balas dendam karena Mark sering mengerjainya saat ingin klimaks.

"Lalu siapa yang mau jadi wakil ketua?"

Suara pak Chanyeol kembali memenuhi ruang kelas. Haechan melirik seluruh murid di kelas yang saling bisik satu sama lain tanpa ada niatan buat mengajukan diri. Kelas ini terbuat pasif ya soal beginian gak seperti kelasnya dulu yang heboh saling tunjuk buat jadi korban.

"Saya ingin Haechan jadi wakil saya pak, boleh kan?"

Mark langsung jadi pusat perhatian habis mengutarakan keinginannya itu. Haechan sudah melotot tidak terima dengan keinginan Mark barusan. Haechan tidak mau jadi wakil ketua karena itu melelahkan.

"Bisa Mark, tapi lihat dulu siapa yang mau jadi wakilmu. Mungkin saja yang lain mau dan kita akan mengadakan voting jika banyak yang mengajukan diri"

Haechan berharap ada yang mau dengan sukarela nya mengajukan diri dan menggantikannya. Tapi sampai beberapa menit pun tidak ada yang mengajukan dirinya. Dasar kelas pasif membosankan.

"Ya karena tidak ada yang mau lagi jadi wakil ketua maka Haechan yang akan jadi wakil ketua. Untuk sisanya kalian bisa mengaturnya sendirian"

"Iya pak"

Chanyeol pun keluar dari kelas tepat saat bel istirahatkan berbunyi. Para murid pun ada yang keluar dan ada juga yang tetap tinggal di kelas karena membawa bekal.

Mark salah satu murid yang langsung keluar dari kelas dengan menarik Haechan bersamanya. Langkahnya begitu cepat menuju atap sekolah dan langsung menguncinya begitu sampai.

"Kau telah membuatku marah sayang"

Mark membuka sabuk dan zipper celananya. Melepaskan kain yang menutupi kejantanannya hingga penis tegangnya terpampang jelas. Mark menyuruh Haechan berjongkok di depannya dan menyodorkan penis tegangnya pada bibir mungil Haechan.

"Penismu besar Mark"

Slurp

Haechan menjilati kepala penis milik Mark. Tangannya memijat batang penis itu sebelum memasukkannya dalam bibir mungilnya. Haechan menjilati penis Mark dengan begitu nikmat layaknya dia sedang memakan permen.

"Agghhhh lidahmu sayang"

Mark mengeram merasakan lidah Haechan yang bermain pada lubang kencingnya. Lalu wanita seksi itu menggunakan giginya untuk menambah kenikmatan pada penis Mark. Kepalanya maju mundur dengan gerakan yang lumayan cepat.

"Arghhh fuck"

Mark ikut menggerakkan pinggulnya untuk semakin melecehkan bibir mungil kekasihnya. Gerakannya begitu cepat untuk mengejar klimaks yang akan segera datang.

"Aaarghh"

Sperma Mark yang begitu banyak memenuhi mulut Haechan. Bahkan ada yang meleleh keluar dengan seksinya. Haechan menelan sperma Mark yang berada dalam mulutnya dengan gerakan yang seksi.

"Susumu enak Mark eunghhhhh"

Haechan masih menggenggam penis Mark dan sesekali lidahnya akan terjulur untuk menjilati kepala penis yang kembali tegang itu. Haechan tersenyum senang melihat penis kesukaannya itu begitu perkasa dengan urat-urat jantan yang begitu menggoda.

"Kau senang merasakan susumu sayang"

"Tentu saja mmhhhh"

Mark menarik Haechan dan membawanya pada ciuman yang menuntut. Lidah Mark langsung melesak masuk dan mengajak lidah Haechan untuk bertarung. Tangan Mark bergerak dengan cepat melepaskan kemeja sekolah Haechan.

Ciuman semakin panas dan menuntut. Tangannya pun semakin bergerak liar meremas dada bulat Haechan yang masih terbungkus bra-nya.

"Mark ingin menyusu"

Haechan melepaskan ciumannya dengan Mark. Tangan lentiknya melepaskan kaitan bra-nya hingga dada sintalnya terlihat jelas. Puting merah kecoklatan itu sudah tegang siap dimanjakan oleh mulut Mark.

"Nikmati susu kesukaanmu sayang"

Mark langsung melahap puting Haechan yang sudah sangat menggodanya itu. Mengulum puting itu dan menyedotnya dengan kuat seakan-akan ada susu yang keluar dari dada sintal kekasihnya.

"Yaaaahhhhh sayang manjakan putingku aaaakhhh"

Haechan mengelus kepala Mark yang semakin semangat menyusu dengannya. Tangan Mark juga ikut bergerak untuk memanjakan dada Haechan yang tidak dimanjakan oleh mulut hangatnya.

"Oughhhh sayanghhhhh... gigit terus aaaaahhhh"

Haechan memejamkan matanya menikmati dadanya yang dimanjakan oleh mulut dan tangan Mark. Rasanya terlalu nikmat dan membuat vaginanya basah.

Mark melepaskan kulumannya dan beralih pada bagian bawah Haechan. Mark mengangkat rok Haechan dan melepaskan celana dalam wanita itu. Vagina Haechan sudah sangat basah dan berkedut minta dipuaskan. Haechan menggerakkan pinggulnya menggoda Mark yang tidak melakukan apapun hanya menatapi vagina merahnya.

"Jangan ditatap saja sayang. Vaginaku sudah berkedut minta dipuaskan eunghhhhh"

Haechan mengucek klitorisnya yang terasa gatal. Menggerakkannya naik turun dan mencubit klitoris itu hingga pekikkan nikmat keluar. Gerakan tangannya begitu cepat mengucek klitorisnya yang terlihat bengkak.

"M-markhhhh"

Tangan Mark mengelus bibir vagina Haechan. Lalu memasukkan jarinya langsung pada vagina berkedut itu hingga Haechan memekik penuh kenikmatan. Ketiga jari Mark langsung bersarang di dalam vaginanya dan bergerak mengocok lubang senggemanya.

"Oughhhh yeahhhhh... sayanghhhhh... ini nikmat aaaakhhh"

Ketiga jari Mark semakin cepat bergerak dalam lubang vaginanya. Menyentuh dengan telak g-spotnya dan menggaruk titik kenikmatan itu.

"M-mark akuhhh ingin aaaaarghhhhh"

Haechan klimaks untuk pertama kalinya hanya dengan ketiga jari Mark saja. Wanita cantik itu mengatur nafasnya yang terasa berat habis orgasme. Haechan menatap Mark dan melihat lelaki tampannya itu menatapi lubangnya dengan penuh napsu. Oughhhh vagina Haechan kembali berkedut dan basah seketika.

"Kau tidak ingin memasukkan penismu sayang"

Haechan menggoyangkan pinggulnya kembali menggoda Mark yang mengeram. Lelaki itu sudah tidak tahan lagi untuk menusuk lubang Haechan dengan penis besarnya dan menggenjotnya dengan brutal agar wanita itu memekik gila.

PLAK

"Aaaakhhh"

"Menungging sayang"

Pantat bulat Haechan ditampar dengan kuat oleh Mark. Haechan seperti terhipnotis mendengar suara dalam Mark yang begitu seksi. Haechan menurut dengan menungging dan pantat bulatnya terangkat begitu tinggi menantang Mark.

PLAK

PLAK

Mark kembali menampar pantat Haechan. Penisnya yang sudah tidak sabar menikmati lubang senggemanya Haechan langsung melesak masuk dan bergerak dengan cepat menyodok lubang penuh kedutan itu.

"Aaaakhhh... aaahhh... enaaakhhhhh"

Siapa yang tidak suka saat lubang vaginamu dipenuhi oleh penis besar dan panjang seperti milik Mark?

Titik kenikmatannya dengan telak ditusuk oleh penis besar itu dan pantat sintalnya diremas dengan kasar oleh tangan besar Mark. Haechan meremasi buah dadanya yang menggantung indah dan terus saja mendesah penuh kenikmatan.

"Oughhhh genjot terus sayanghhhhh... penismu aaaakhhh"

Mark semakin gila menyodok lubang itu merasakan pijatan pada penisnya luar biasa. Tamparan antara kulit sama kulit itu terdengar merdu ditelinga Mark. Apalagi ditambah dengan desahan heboh dari Haechan.

"Lubangmu nikmat sayang. Penisku dipijat dengan nikmat oleh kedutan lubangmu fuck"

Mark menghentikan sejenak sodokannya dan memutar tubuh sintal Haechan untuk menghadap ke arahnya hingga penisnya yang bersarang dalam lubang itu bergerak memutar. Mark kembali menggerakkan pinggulnya menyodok lubang Haechan dan memuluti puting kekasihnya yang kembali minta dijamah.

"Aaaakhhh deeeeper Mark aaahhh"

Penis Mark semakin gila menampar g-spotnya. Belum lagi mulutnya yang asik dengan putingnya. Haechan tidak kuat lagi dengan kenikmatan yang melandanya.

"Aaaaarghhhhhhhh"

Lolongan panjang itu menandakan Haechan kembali orgasme. Lubangnya semakin becek akibat cairan pelumasnya yang semakin banyak keluar. Membuat gerakan Mark semakin liar.

Mark melepaskan kulumannya pada puting kanan Haechan dan beralih pada puting kirinya. Mark tidak boleh egois dan harus memanjakan kedua puting itu dengan adil. Mark memuluti puting tegang itu dan mengigitinya dengan brutal. Mark merasa gemas dengan lubang Haechan dibawah sana yang meremasi penisnya. Kedutan lubangnya itu semakin gila untuk mengundang Mark menembakkan spermanya.

"Markhh aaaakhhh"

Haechan memekik heboh saat Mark mengigit putingnya dan menariknya dengan kuat. Rasanya sakit dan nikmat jadi satu. Di tambah lagi penis Mark yang semakin besar di dalam lubangnya semakin membuat Haechan dilanda kenikmatan lebih. Haechan ikut menggoyangkan pinggulnya dipangkuan Mark untuk mengejar klimaks yang sebentar lagi akan datang.

"Maaaarkhhhh"

"Arghhh"

Haechan memejamkan matanya merasakan orgasmenya yang berbarengan dengan ejakulasi Mark. Sperma milik lelaki itu sangat banyak memenuhi lubangnya dan sebagian meleleh keluar.

"Kau menyukainya?" bisik Mark dengan begitu lembut.

"Aku akan selalu menyukainya jika bersamamu Mark"

Mark menyentil hidung mungil Haechan dan mengecup bibir mungilnya. Mark melepaskan tautan kelamin mereka dan mengambil kemeja serta pakaian dalam Haechan.

"Spermamu sangat banyak Mark"

Haechan melebarkan kakinya merasakan sperma Mark yang mengalir keluar hingga pahanya mengkilap. Mark mencoba menahan diri melihat kekasihnya yang begitu seksi itu.

"Jangan menggodaku lagi sayang. Cepat pakai seragammu"

Mark memasukkan kembalj penisnya besarnya. Mau penis itu tegang atau tidak tetap ukurannya besar. Selesai membenah diri Mark melirik Haechan dan membantu kekasihnya memakai seragam dengan benar.

"Aku lapar Mark"

Haechan mengelus perut ratanya yang terasa kosong minta diisi. Kegiatan panasnya tadi menguras tenaga dan Haechan perlu nutrisi untuk mengembalikan energinya.

"Kita akan ke kantin sayang. Kau cepatlah bangun"

Haechan bukannya bangun malah betah tetap duduk. Wanita cantik itu merentangkan tangannya meminta Mark untuk mengendongnya.

"Gendong Markeu~" seru Haechan dengan suara imutnya.

Rasanya tidak menyangka jika wanita cantik menggemaskan itu sama dengan wanita binal sebelumnya.

"Dasar manja"

Mark menggendong Haechan dari depan. Wanita cantik tersenyum senang dan memberikan kecupan pada pipi Mark sebagai hadiah.


TBC


Gak tahu lagi ini lanjutannya gimana

Tolong beri aku ide buat lanjutan ff ini