Because of Fate

Prologue

A Fanfiction Made by min_ve

Main Pairing: Kookv; Top! Jungkook x Bottom! Taehyung

.

.

Enjoy~

.

.

Yang dirasakannya hanyalah dingin, tak ada setitik kehangatan yang pernah dirasakannya.

Kulitnya terasa dingin bahkan leher sebagai tempatnya urat nadi pun sama dingin dengan bagian tubuhnya yang lain. Pandangan matanya terasa dingin. Bibirnya terasa dingin. Tanah yang dipijakinya terasa dingin. Selimut yang seharusnya digunakan untuk menghangatkan—terasa dingin.

Kalimat yang diucapkannya terasa dingin.

Hatinya pun terasa dingin.

Kim Taehyung. Jenis kelamin, lelaki. Asal negara, KoreaSelatan. Asal kota, Daegu. Umur tak diketahui. Hal yang disukai, tidak diketahui. Hal yang dibenci, tak diketahui. Peliharaan, tak diketahui. Makanan favorit, tidak diketahui. Minuman favorit, tak diketahui. Keluarga, tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui. Tak diketahui.

Tak diketahui.

Tidak ada yang mengetahui apa yang ada di dalam Kim Taehyung.

Tidak—coret itu. Ada satu hal yang diketahui oleh beberapa orang.

Pekerjaan,

Pembunuh bayaran.

Dia tak pernah merasakan apapun bahkan ketika sekalipun menusuk dada seorang gadis kecil yang telah direncanakan untuk tersesat. Ketika mulut kecilnya berteriak meminta tolong dan menangis meneriakkan ibunya seolah ibunya akan datang untuk menyelamatkannya. Bahkan ketika harus membuat seluruh tubuhnya pegal setelah berada dalam posisi siaga untuk menembakkan peluru pada pemimpin perusahaan yang tengah berpidato di tengah kota karena hasil sumbangannya telah menarik hati para rakyat menengah ke bawah.

Dia tak pernah merasakan apapun.

Julukannya adalah malaikat maut salju—snow angel of death.

Salju—karena kedinginannya bahkan di luar pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran.

Mautkarena keberadaannya membawa banyak kematian tanpa mengenal umur ataupun jenis kelamin bahkan tak memedulikan apakah jika korbannya diketahui mati oleh keluarganya akan meneteskan air mata atau tidak.

Malaikat—karena legenda yang tersebar adalah penampilannya yang memakai pakaian tebal tanpa mengenal musim maupun cuaca. Ketika sinar rembulan menyinari rambut cokelat mendekati peraknya kemudian antingnya terlihat sekilas mengkilap—bergoyang dengan gerakan tangannya mengeluarkan pisau untuk membunuh korbannya. Penampilannya saat itu menyerupai malaikat.

Berkat julukan itu keberadaannya bagaikan hantu dimana banyak anak sekolahan terutama membicarakan dan menggunakannya sebagai kegiatan uji nyali. Tentunya dia tak akan mengikuti keinginan anak sekolah itu—selama salah satu dari mereka tak membayarnya untuk membunuh anak yang dipaksa melakukan uji nyali. Keberadaannya dianggap sebagai malaikat maut yang dibayar dengan uang yang sesuai akan menghilangkan keberadaan orang yang mereka benci dari dunia.

Tak sekali dua kali dengan bantuan deep web murid sekolah menemukan kontaknya dan menelepon untuk mengambil napas terakhir orang yang mereka benci.

Kalian menanyakan cara pembayarannya?

Klien akan diberitahukan dimana mereka akan menyimpan uangnya dan mereka harus menyimpannya tepat disana. Mencurigakan jika dia pergi ke tempat yang sama terus-menerus bukan? Oleh karena itu dia terus memberikan lokasi yang bahkan sangat jauh atau bahkan bisa dikatakan di sisi lain pulau untuk membingungkan polisi menyempitkan area kemungkinan dia berada.

Tetapi dia pun mengetahui polisi memiliki cara licik untuk membuka topengnya. Dengan menggunakan murid sekolahan itu mereka sering menyuruh mereka untuk menjebaknya tetapi dia tak pernah jatuh ke dalam perangkap picisan mereka—

Sudah kukatakan.

Suaranya itu dingin—membekukan semua kebohongan yang ada dalam para kliennya.

Kalian berpikir—dia menggunakan suara aslinya?

Ya—dan tidak. Dia mengimitasi suara lain yang dapat dicapai oleh suaranya. Karena dia pun merupakan penipu ulung, maka tak semudah itu menjebaknya.

.

.

Jika harus dikatakan dia memiliki sedikit kemampuan yang hampir tak manusiawi padahal itu merupakan latihan melakukan parkour-nya sehingga dia bisa melompat dari lantai tiga tanpa melukai kakinya sedikit pun—selama dia mendarat menggunakan kakinya tapi banyak orang malah menganggapnya sebagai kekuatan super—menganggapnya sebagai sebuah individual yang bukan manusia. Malah ada beberapa yang menganggapnya sebagai seorang super hero namun jahat—jadi apa dia super hero atau bukan sebenarnya?

Dia itu super hero namun di saat yang bersamaan tidak. Anak kecil selalu memiliki konsep bahwa pahlawan adalah yang meninju para orang jahat kemudian ketika mereka beranjak dewasa semakin mereka mengetahui bahwa orang jahat terkadang bukan yang memakai topeng iblis atau menggunakan senjata tajam melainkan mereka bersembunyi dibalik ikatan dasi dan perkataan bijak.

Terutama di dunia ini dimana membuat seorang manusia berjenis kelamin pria klimaks karena penis yang memasuki rektumnya merupakan hal yang sungguh biasa. Tak perlu lagi malu menunjukkan hal yang dahulu dianggap sebagai kesimpangan seksual—sekarang klub seks untuk para pria penyuka rektum membuka lebar pintunya, mempersilahkan siapapun untuk masuk ke dalam.

Karena dunia ini telah sangat kotor, lebih dari dahulu kala. Ditambah dengan sekarang keberadaan strata sosial membuat mereka yang telah dilahirkan untuk menjadi submisif dan mati dalam keadaan submisif sering digunakan sebagai budak seks dan mungkin tidak secara terang menunjukkan bahwa para submisif ini tak bisa mendapatkan posisi yang lebih tinggi tetapi peran mereka adalah menjadi submisif.

Maka oleh karena itu mereka tak pernah cocok menjadi seorang pemimpin—tertulis dalam hukum tak tertulis.

Tak akan selesai membicarakan ketidakadilan bagi para submisif disini—tak akan. Toh, sejak awal maksud kelahiran mereka adalah untuk—

Lupakan.

Setidaknya dengan hal tersebut tidak ada kata selingkuh dalam ikatan pernikahan—sebagian besar berakhir cukup baik sampai akhir hayatnya. Tetapi kemudian dari sebagian besar akan ada selalu sebagian kecil—bukan? Mungkin sebagian kecil itu hanya pasangannya harus mati di tengah masa bahagia mereka tetapi mereka berdua meski telah ditakdirkan bersama sesuai dengan ketertarikan akan aroma mereka.

Mereka harus menarik pelatuknya.

Mereka ditakdirkan untuk menjadi pasangan bahagia namun ditakdirkan untuk saling membunuh.

Karena itu takdir mereka.

Tidak.

Mereka hanya ditakdirkan untuk bersama. Sampai titik sana saja. Sisanya hanyalah sebuah insting dari pekerjaan mereka karena mereka itu bagaikan positif dan negatif dan ketika hal itu digabungkan akan menghasilkan—

Negatif.

Hanya dimulai dari sebuah pekerjaan kecil berubah menjadi sesuatu yang mengotori lantai dengan darah—mata membulat sempurna dan dua pistol tergeletak tak jauh dari dua mayat lelaki—meninggalkan raungan tangis dari sebuah makhluk yang tak mengetahui apapun bahkan nama kedua lelaki itu yang hanya tinggal sebuah nama dan—

Hanya sebuah kisah.

Itulah bagaimana kisah mereka. Diburu dan memburu—hanya itu sebenarnya. Hanya karena berbagai faktor dari takdir, perasaan, insting seksual sampai orang ketiga menghasilkan kisah mereka menjadi sesuatu yang bergeser menjadi sebuah kisah tragis daripada hanya sebuah kisah seorang detektif memburu seorang pembunuh bayaran.

Tetapi tak ada yang bisa melupakan meski itu hanyalah partikel oksigen bagaimana salah satu dari mereka akhirnya dapat membentuk senyuman hangat murni dari hatinya sendiri setelah mengakui tak merasakan apapun sejak lahir baik dari perasaan ataupun sekedar suhu tubuh.

.

.

.

To be Continued

Haroron~ Ve disini! Ini min_ve yang juga ada di wattpad~ aku memutuskan untuk juga mempublishnya di supaya kalaupun wattpad memutuskan untuk menariknya masih ada disini untuk mereka yang masih mau menikmatinya~

Akun wattpadku

min_ve

kiraranik (ini khusus untuk smut pwp)

Aku kebanyakan aktif disana tapi juga akan kuusahakan untuk update disini andaikan disana juga update~