UNLIMITED BLADE

.

Disclaimer:

Naruto [Masashi Kishimoto].

High School DXD [Ichiei Ishibumi].

Dan semua sumber Anime yang bersangkutan bukan milik Kyo.

Rate: M.

Pair: Naruto x..

Genre: Fantasy, Advanture, Action, Romance.

Warning: Imajinasi liar!, Anti-Maintsream!, Not-Canon!, Oc, Ooc, typo, EYD gk baku, Modern world!, Etc, end gk suka gk usah baca!.

Summary: Seorang pemuda dengan kemampuan pedangnya yang terbawa setelah perpindahan jiwanya. Anehnya dia bangkit dalam tubuh seorang pemuda yang mirip dengannya yang juga telah mati di masa yang telah maju itu. sementara itu, Namikaze Naruto, harus rela dirinya selalu berada didekat gadis yang harus dilindunginya dimasa itu. membuatnya berada diantara para 'Rave' yang juga mengincarnya.

.


Chapter 4: Days in New School..

.

.

Opening song: BLUE BIRD by Ikimono-gakari.

.

.

.

Abad 23.

Bisa dikatakan, abad ini merupakan abad yang memiliki technologi yang sudah berkembang dan bisa dibilang maju. Para manusia menggunakan waktu mereka untuk berbagai tekhnologi yang mereka kerjakan.

Kehidupan didunia ini berjalan seperti biasanya. Dimana para pria dewasa bekerja, anak-anak mereka bersekolah dan para istri mengurus rumah tamgga. kehidupan yang normal.

50 persen kendaraan sudah menggunakan system Anti Gravitasi. Dan sisanya masih menggunakan roda untuk membuat kendaraan berjalan. Karena masih banyak pula perusahaan yang masih memproduksi kendaraan seperti itu.

Semua itu tak luput dari peran para manusia yang telah mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk menunjang kehidupan dan kebutuhan manusia yang tak ada habisnya.

Namun, semua itu hanya segelintir dari semua hal yang ada didunia ini.

Criminalitas. Merupakan yang paling sulit diatasi oleh dunia dimasa ini.

Dimana terjadi tingkat kriminalitas di dunia yang merupakan hal yang sudah dianggap biasa. Namun pemerintah membuat banyak kebijakan untuk menangani itu.

.

Namun jauh dari perkiraan pemerintah yang sudah membuat banyak kebijakan itu sejak ratusan tahun yang lalu.

Dimana banyak hal aneh yang membuat pihak yang berwajib tak bisa menangani hal itu walaupun dengan tekhnologi yang sudah berkembang.

Dimana banyak terjadi pertempuran yang mengakibatkan banyaknya kerusakan di banyak tempat diberbagai belahan bumi yang tak bisa dijelaskan bagaimana efek dari perempuran itu.

Kehancuran.

Dimana pertempuran itu mengakibatkan banyaknya kerusakan di infrastruktur dan bangunan. Serta korban jiwa yang tak bersalah dari makhluk hidup yang terkena imbasnya.

Dan pertempuran itu bukan pertempuran besar hingga melibatkan ratusan bahkan ribuan orang dengan pasukan bersenjata lengkap dan bom nuklir yang digunakan.

Namun pertempuran itu terjadi dibanyak tempat didunia ini hanya dengan pertempuran dari Dua orang. Bahkan lebih. Namun tak sampai melibatkan ratusan bahkan ribuan orang dalam satu tempat. Hanya dua dan bahkan bisa lebih.

Hanya dua orang itu di satu tempat yang bertempur atau bertarung di tempat itu, bisa mengakibatkan hancurnya infrastruktur, bangunan, bahkan banyaknya korban jiwa penduduk yang tak bersalah ikut tewas terkena imbasnya.

Mereka yang bertarung dan menyebabkan kehancuran itu tak lain adalah para..

Rave.

.

Para Rave, mereka merupakan para Manusia yang memiliki kelebihan dengan kemampuan atau kekuatan mereka masing masing, yang hidup diantara manusia biasa lainnya dibumi ini.

Dimana para Rave sering melakukan pertarungan dengan Rave lainnya demi memperebutkan kekuatan dari Rave lain yang diincarnya.

Dimana para Rave yang sudah ada sejak 500 tahun lalu yang mulai diketahui keberadaan mereka oleh pihak tertentu sejak 100 tahun terakhir ini. dimana sejak mereka tahu kejadian seringnya hancur suatu tempat dan terseretnya korban jiwa yang tak bersalah, dan pelakunya hilang begitu saja tanpa diketahui identitas dan keberadaannya.

Membuat pemerintah dunia berusaha mencaritahu akan hal ini. dan mereka mendapatkan jawaban yang mereka inginkan. Para Rave.

Mereka para Rave hanya saling bertarung tanpa mengusik manusia. namun pertarungan mereka yang membuat korban jiwa tak bersalah dan hancurnya infrastruktur yang ada disekitar mereka membuat pemerintah cemas.

Pertarungan para Rave, yang tak lain bertujuan untuk menjadi yang terkuat dengan mendapatkan kekuatan Rave lainnya. Dan mereka bertarung hidup dan mati dengan menggunakan sebuah alat yang mereka gunakan yang terletak di fisik, senjata dan sebagainya.

Dan itulah yang saling diincar oleh masing-masing Rave demi tujuan mereka masing-masing. Dan alat itu adalah..

[Device]

Para Rave saling bertarung menggunakan sebuah Device yang mereka miliki yang dimana dalam Device tersebut tak jarang ada yang memiliki Soul didalamnya. Dimana Soul itu bersemayam dalam Device yang digunakan oleh para Rave yang dapat digunakan untuk memenangkan pertarungan itu. karena pada dasarnya, Device memiliki bentuk atau wujud yang berbeda-beda.

Karena itulah para Rave saling membunuh untuk mendapatkan Device dengan Soul yang mereka anggap kuat dan berusaha mereka miliki agar menjadi yang terkuat. dan tentunya bertahan hidup didunia ini.

Karena hukum alam juga tetap berlaku didunia ini..

Yang kuatlah yang akan bertahan hidup.

Namun, Device bukanlah merupakan sebuah alat untuk membunuh sembarangan. Dan hanya para Rave yang bisa menggunakan Device untuk bertarung. Manusia biasa tak akan dapat menggunakannya.

Karena menggunakan Device, dubutuhkan energy spiritual yang hanya dimiliki oleh para Rave tersebut yang ada didalam tubuhnya. Dan energy itu disebut..

[Cosmo]

.

Cosmo, merupakan sumber energy spiritual yang ada dalam tubuh para Rave. dimana energy itu yang digunakan untuk Mensummon atau mengaktifkan Device yang mereka miliki untuk bertarung.

Selain itu, Cosmo bukan hanya dapat digunakan untuk menggunakan Device, Cosmo juga dapat digunakan untuk hal lainnya.

Sejarah mengatakan, para pemilik Cosmo yang disebut sebagai Rave itu memang sudah ada sejak 500 tahun terakhir. Namun masih belum diketahui awal mula terbentuknya para pemilik Cosmo ini dalam informasi sejarah tentang para Rave yang masih minim.

Sumber energy yang disebut Cosmo itu, bukan hanya dapat digunakan untuk mengaktifkan Device ataupun bertarung, Cosmo juga dapat digunakan sebagai media mengetahui aura yang dimiliki para Rave. Atau untuk mengenali sesama Rave lainnya.

Karena Cosmo itu menyatu dengan tubuh para Rave dan membuat aura Cosmo itu terasa untuk para Rave. Namun dengan begitu, aura itu masih dapat disembunyikan dengan menekan aura Cosmo itu ke titik terendah tergantung dari kemampuan Rave tersebut.

Namun manusia biasa tak akan bisa merasakan aura itu. kecuali mereka yang memiliki kemampuan yang melebihi manusia lainnya yang bisa merasakannya.

.

Sampai saat ini, sejarah para Rave memiliki informasi jika Device yang dimiliki oleh para rave itu, dibagi menjadi 6 type sesuai dengan kemampuan masing-masing Rave itu.

6 type kekuatan Device itu adalah [Quincy Device], [Physical Device], [Wand Device], [Anchestry Device], [Scion Device], dan [Glaive Device].

Dimana setiap type Device tersebut terbagi berdasarkan kemampuan yang dimiliki Device masing-masing.

Contohnya seperti type [Quincy Device], mereka para Rave yang memiliki Device dengan type Quincy ini dapat melakukan serangan maupun pertahanan dari jarak jauh. Kemampuan type ini memiliki spesialis membunuh dalam senyap dari jarak jauh yang menggunakan Gunner, Pistol, Bow, Snipper dan sebagainya.

Device ini sangat berbahaya jika bertarung dari jarak jauh yang sulit ditemukan keberadaannya. Karena mampu bertarung dari jarak 10 meter lebih. Maka dibutuhkan pertahanan fisik atau Defend seperti Armor yang kuat untuk bertahan dari serangan jarak jauh.

Type [Physical Device], mereka para Rave yang memiliki Device type Physical ini, mereka mampu meningkatkan kekuatan fisik mereka walaupun kapasitas Cosmo mereka sangat sedikit. Karena kemampuan ini yang mampu digunakan untuk pertarungan jarak dekat hanya dengan tangan kosong dengan kemampuan fisik diatas rata-rata para Rave dengan type lainnya.

Bahkan pemilik kemampuan dengan type ini, mereka mampu menghancurkan sebuah bangunan hanya dengan pukulan tangan kosong mereka.

Type [Wand Device], mereka para Rave yang memiliki Device type ini akan mengkonsumsi banyak Cosmo dalam tubuh untuk mengaktifkan kemampuan mereka. namun, karena itu type ini mampu menciptakan hal yang mustahil dan cenderung menciptakan berbagai unsur element untuk menyerang maupun bertahan.

Type ini cenderung menggukan Crystal, Staff dan sebagainya untuk Device mereka. dan kelebihan type ini adalah mereka mampu memanipulasi dan menciptakan Element, Summoning dan sebagainya.

Type [Anchestry Device], adalah type yang dikatakan Device yang Langka karena berdasarkan Gen dari pemilik type sebelumnya yang menurun kepada keturunannya. Karena type ini mereka memiliki Device dalam bentuk fisik mereka sendiri maupun keturunan pemilik type sebelumnya tanpa harus bersusah payah mencari Device itu sendiri, mereka tetap akan mendapatkan kekuatan itu. Sangat berbeda jauh dari type Physical.

Uniknya, pemilik type Device ini mereka tergolong memiliki wujud Device mereka dalam tubuh mereka. seperti Eye, Body, dan sebagainya yang dimiliki sejak lahir.

Type [Scion Device], type Device ini merupakan type yang dikatakan oleh sejarah dengan type Device terkuat karena memiliki Soul kuat bersemayam didalamnya. Karena pemilik Device type ini mereka akan memiliki sebuah Armor yang dapat mereka gunakan untuk bertarung, yaitu menyerang sekaligus bertahan. namun juga mengkonsumsi banyak Cosmo penggunanya. namun type ini mereka memiliki pertahanan fisik pada Armornya yang terkuat dan sulit ditembus. Maka dari itu, kemampuan ini merupakan type Device yang sangat diincar namun sulit untuk mengalahkan pemiliknya.

Dan terakhir adalah type [Glaive Device]. Type ini dikatakan adalah type terlemah dari semua type Device yang ada. Dan itu jelas ada alasannya, yaitu type ini merupakan type yang banyak dimiliki oleh Rave pada umumnya. Dengan kata lain, merupakan type umum para Rave. Dan type ini biasa bertarung jarak dekat dengan menggunakan Sword, Knife dan senjata jarak dekat lainnya. Maka dari itu Device ini adalah petarung dengan senjata jarak dekat yang jarang diminati ketimbang type lainnya yang sangat diincar.

.

.

Hingga sampai saat ini, para Rave masih berada disekitar manusia dan hidup berdampingan dengan mereka semua. Namun mereka para Rave merahasiakan identitas mereka agar tak membuat manusia resah dengan kehadiran mereka.

Walaupun jika dihitung jumlahnya, mereka para manusia pemilik Cosmo atau Rave dan manusia biasa masih tak diketahui persentasenya. Karena pemerintah pun hanya bertugas menjaga manusia dari pertarungan para Rave.

Kecuali jika memang ada Rave yang menggunakan kemampuan Device mereka untuk membunuh manusia tak bersalah, maka pemerintah akan memburu dan membunuh Rave tersebut.

Karena ntah sejak kapan pertarungan para Rave itu dimulai pertama kalinya. Semua tentang para Rave masih menjadi misteri sampai saat ini. dan bagaimanapun, Rave masih menjadi misteri tentang mereka yang menjadi pelindung atau ancaman bagi manusia biasa didunia ini.

Dan pertarungan antar para Rave, sangat berdampak pada manusia biasa disekitar mereka.

Sampai saat ini.

.

.

.

.

_o[UB]o_

.

.

.

.

6 Am.

Shinjuku, Tokyo.

.

Di pagi yang cerah ini, seorang pemuda bekacamata dengan surai putih yang terlihat surainya itu terlihat panjangnya hanya sampai atas tengkuk dibagian belakang namun lurus kebawah agak acak. Dan dibagian sisi jambangnya yang panjang sampai dibawah daun telinganya membingkai wajahnya namun diselipkan kebelakang daun telinganya hingga Nampak rapi.

Dengan poninya yang menjuntai sampai atas mata yang tersisir kearah atas mata kanannya. Sedangkan surai bagian atasnya lurus kebawah kebagian depan, kanan, kiri dan belakang, dengan sedikit ada yang mencuat keatas dan sisi kanan dan kiri surainya.

Pemuda itu berjalan dengan santai menggunakan seragam putih dengan jas seragam sekolah hitamnya yang tak dipakai namun disanggul di pundak kanannya dan digenggam dengan tangan kanannya.

Pemuda itu terus berjalan santai melewati trotoar jalan raya di samping kirinya. Banyak siswa lain yang juga berjalan searah dengannya ataupun berpapasan dengan pemuda itu.

'Kenapa mereka memperhatikanku seperti itu?..' batin pemuda itu yang tampak datar ekspresi wajahnya namun dibuat heran dengan gadis yang berpapasan dengannya setiap kali.

Ntah apa yang para gadis itu pikirkan tentang pemuda itu. pandangan mereka tampak memandang aneh pemuda itu. apa karena penampilannya yang tak jelas ini ya?. Batin pemuda itu bingung. Tapi dia tak terlalu memikirkan itu, dan memilih terus berjalan menghiraukan itu semua.

Beberapa menit pemuda itu berjalan menuju ketempat tujuannya, hingga akhirnya pemuda itu berhenti di depan sebuah gerbang sekolah Sma yang ada disalah satu kota Tokyo ini.

"Ano, permisi.. apakah benar ini Sma Hoshinoumi?.." Tanya pemuda bersurai putih itu sedikit tersenyum ramah.

Pemuda itu bertanya pada seorang gadis yang sengaja diberhentikannya ketika ingin masuk ke halaman sekolah didepannya itu sebelum melewati gerbang yang ada didepannya.

"Kau bodoh atau apa?.. kau bisa baca tulisan di pinggir gerbang itu kan.. dasar idiot.." ujar gadis itu yang sejenak melihat kacamata yang dipakai pemuda yang bertanya padanya.

Sehingga beberapa murid lain yang sedang berjalan didekat mereka berdua Nampak memandang kearah mereka.

Gadis yang ditanyainya itu malah memaki pemuda itu dengan kata-kata kasar seraya menunjuk sebuah tulisan yang terukir indah di batu dipinggir kanan gerbang yang menyatu dengan pagar yang ada disekolah itu.

'Dia sensitive sekali.. aku hanya masih kesusahan membanca tulisan kanji jepang.' Batin pemuda itu yang hanya menatap datar kepergian gadis itu.

Pemuda itu kembali melanjutkan jalannya masuk kedalam halaman Sma itu melalui gerbang yang ada dihadapannya.

.

.

.

.

_o[UB]o_

.

.

.

.

Ruang Kelas 1-A. SMA Hoshinoumi.

.

"Ne, Kaguya.. kau kenapa melamun saja daritadi?.. kau masih kepikiran si Baka itu?.."

Tanya seorang gadis cantik bersurai orange yang diikat twintail yang memakai seragam putih dengan jas hitam yang terlihat pas ditubuhnya hingga menampakkan lekuk tubuhnya yang indah itu apalagi dibagian dada yang tampak menonjol.

Sedangkan bawahannya dia memakai rok kuning diatas lutut. Memakai sepatu khas perempuan dan kaus kaki dibawah lutut.

Gadis itu berkata pada temannya yang duduk di bangku sebelahnya yang berada disudut kiri dari belakang yang berada di pinggir jendela luar itu.

"Tak ada apa-apa Kyu.. aku hanya sedang berpikir saja." Balas gadis yang dipanggil Kaguya itu pada gadis bernama Kyubi yang menatapnya dengan memanyunkan bibirnya itu.

"Aku heran, sejak kau bertemu dengan Naruto itu, kau sering sekali melamun. Apa kau menyembunyikan sesuatu dari ku?.." ujar Kyubi dengan pandangan penuh selidik pada gadis cantik beriris amethyst itu.

"Aku hanya berpikir saja.. lagipula itu tak penting kok.." Kaguya tampak memandang keluar jendela dikirinya itu. memandang murid lainnya yang yang tampak masuk melalui gerbang sekolah ini.

"Hah.. begitu ya.. tapi Kaguya, apa akan aman bagi Naruto jika dia bersekolah bersama kita disini?. Walaupun kau bilang pada malam dua hari yang lalu sejak kejadian Naruto itu, kau akan dengan mudah mengawasi Naruto dan membantunya jika terjadi hal yang tak diinginkan lagi.. aku tetap tak yakin untuk itu.." ujar Kyubi yang tampak memandang wajah Kaguya saat ini.

Karena sudah dua hari sejak Naruto yang bertemu Jiraiya itu, Kaguya langsung memutuskan untuk Naruto berada dipengawasannya dan bersekolah bersamanya dan kedua sahabatnya itu. karena dengan begitu, mereka dengan mudah mengetahui yang terjadi dengan Naruto. dan kemungkinan jika pemuda itu butuh bantuan, mereka bisa membantu pemuda itu nantinya.

Dan berkat Kyubi, Naruto bisa dengan mudah bersekolah disini. Karena yayasan pendidikan Sma ini dipegang oleh pemilik keluarga Senju.

Sedangkan Kaguya adalah sahabatnya sejak kecil. Dimana keluarga Kaguya merupakan keluarga dari Otsutsuki yang merupakan keluarga dekat dari klan Hyuga. Dimana nama dari kedua klan itu merupakan para bangsawan yang sudah ada sejak ratusan tahun hingga sekarang ini.

Maka dari itu, tak heran jika Kaguya juga memiliki Device sama seperti Naruto karena silsilah keluarganya yang melegenda itu. walaupun masih banyak sejarah keluarga atau klan lainnya yang melegenda dan memiliki keturunan pemilik Cosmo atau Rave pengguna Device.

"Kau tenang saja Kyuu. Aku cukup berterimakasih padamu karena membantu Naruto agar bisa bersekolah disini. Karena dengan asal usul dia yang belum jelas, akan mustahil dia bisa langsung bersekolah di tingkat Sma sama dengan kita tanpa ijazah atau keterangan tidak lengkap.." balas Kaguya yang tersenyum pada Kyubi itu.

Sedangkan Kyubi tampak tertegun dengan ucapan terimakasih dari gadis yang sudah menjadi sahabatnya lama itu. Kyubi membalas senyuman Kaguya.

"Hehe.. tak masalah Kaguya.. lagipula, kau juga sering membantuku kok. Hanya membuat ibuku menyetujui Naruto bersekolah disini kemarin bukanlah hal besar.." jawab Kyubi dengan senyumnya.

.

.

.

.

_o[UB]o_

.

.

.

.

Kelas 1-C.

.

Dikelas 1-C Sma Hoshinoumi, pelajaran pertama sedang berlagsung beberapa menit yang lalu. dengan guru yang saat ini sedang menerangkan didepan papan putih yang ada didepan kelas dekat meja guru itu.

Sedangkan para murid lainnya tampak menyimak pelajaran yang diberikan oleh guru mereka dengan seksama. Walaupun ada beberapa siswa yang hanya mendengar dengan masuk telinga kiri keluar telinga kanan.

Sedangkan seorang gadis cantik bersurai pirang yang tampak digerai indah itu, dengan poni disisi kanan kiri yang membingkai wajahnya. Tampak memandang serius senseinya yang mengajar saat ini. dia juga tampak menulis apa yang diterangkan senseinya di buku yang ada di atas mejanya itu.

Tok Tok Tok

Sensei yang mengajar itu tampak menghentikan kegiatannya dan memandang ke pintu disudut kanan ruangan itu yang ada disebrang meja guru. Dan itu diikuti oleh semua murid yang memandang ke arah pintu itu.

"Masuk.." ucap sang sensei laki berjanggut tipis itu agak keras agar orang diluar sana mendengarnya.

Kriet!

Hingga pintu terbuka dan menampakkan seorang pemuda bersurai putih yang terlihat rapi dengan jambang yang diselipkan kebelakang telinganya dari surainya yang membingkai wajahnya itu dan tersisa poninya saja. kacamata yang dipakainya pun dibenarkan sedikit dengan jari telunjuk tangan kanannya. Jas hitam dari seragamnya itu tampak dipakai dengan baik dan ransel di bahu kanannya.

"Maaf mengganggu sensei.. saya mendapat informasi jika saya akan ditempatkan dikelas ini.." ujar pemuda itu datar yang masuk dan berdiri di hadapan sensei pria itu.

"Oh, kau murid baru itu ya.. baiklah silahkan perkenalkan dirimu didepan teman-teman barumu.." perintah guru pria itu dengan sedikit senyum pada murid baru yang menganggukkan kepalanya patuh itu.

"Perkenalkan aku Namikaze Naruto. panggil saja Naruto, pindahan dari Jerman.." ujar pemuda itu datar dengan kedua tangannya dimasukkan ke saku celananya.

Sedangkan para murid yang ada dikelas itu hanya memandang aneh pada Naruto. walaupun beberapa gadis juga ada yang memandang Naruto dengan bersemu merah wajahnya.

Namun berbeda dengan murid laki-laki yang memandang benci pada Naruto. karena bagi mereka, saingan pria dalam hal percintaan akan bertambah berat untuk mereka. walaupun jika dilihat dari penampilan Naruto, pemuda itu tampak biasa saja namun gagah sebagai pria dan surainya yang cukup,. Yah cukup keren. Batin para murid laki-laki yang tak mau mengakui jika gaya rambut Naruto lebih keren dari mereka.

Namun penampilannya juga terkesan sedikit culun dengan kacamata persegi panjang kecil dan bingkainya juga tipis yang saat ini dipakai Naruto itu.

"Hanya itu?.." ucap sensei yang ada disebelah Naruto itu yang memandang heran Naruto.

"Hm.." balas Naruto singkat dengan menganggukkan kepalanya dan memandang seisi kelas datar.

"Baiklah, apa dari kalian ada pertanyaan pada Namikaze-san?.." ujar guru itu pada seluruh murid yang ada dikelasnya saat ini.

"Saya!.."

Seorang gadis beriris hijau, bersurai hitam lurus panjang dengan diikat ponytail dan surai depannya yang menjuntai membingkai sisi wajahnya dan poninya yang rata diatas matanya. yang duduk dibangku paling depan mengangkat tangan kanannya tinggi keatas seraya menyebut dirinya.

"Ya, Shizuka.. silahkan.." ujar sensei didepan kelas itu.

Sementara Naruto memandang gadis itu dengan pandangan tertarik. Namun bukan tertarik karena lawan jenis. Melainkan karena ternyata ada juga gadis yang tertarik bertanya tentang dirinya yang baru berada di sekolah ini. bahkan jika diingat, pagi tadi saja dirinya baru dimaki oleh sorang gadis dengan penampilannya seperti ini yang menggunakan kacamata.

"Ano, Namikaze-san.. jika aku boleh tau, kau disini tinggal dengan siapa?." Tanya gadis bersurai hitam lurus itu.

"Aku, disini sendiri.. adaapa?.." Tanya balik Naruto dengan wajah datarnya itu.

"Tak apa Namikaze-san.. aku hanya penasaran.." balas gadis itu dengan sedikit senyum pada naruto yang hanya menaikan sebelah alisnya bingung.

"Baiklah, pertanyaan lainnya silahkan kalian lanjutkan setelah jam pelajaran usai.. dan Namikaze-san, silahkan duduk di.. sebelah Arthuria.." ujar guru itu seraya melihat kearah Arthuria saat ini.

Dan itu sukses membuat guru itu dan Naruto yang ada di depan kelas menatap bingung gadis itu. bagaimana tidak, gadis itu tampak diam seakan membeku seraya melihat ke arah Naruto dengan ekspresi tertegun dan sedikit semburat merah dipipinya.

Brukk!

Dan itu sukses membuat murid laki-laki yang melihat hal itu ada yang pingsan tiba-tiba dengan darah mengalir dari hidungnya. Dan ada pula yang wajahnya memerah sempurna dengan mulut menganga.

'Menjijikkan..' batin Naruto yang terlihat swetdrop melihat kejadian nista para teman sekelasnya ini.

Namun Naruto mengabaikan itu dan berjalan mendekat kearah Arthuria yang masih terdiam memandangnya itu. dan tanpa sadar, Naruto sudah berada di sebelahnya saat ini dengan berdiri dan merendahkan tubuhnya hingga terlihat beberapa cm dari wajah Arthuria yang masih dalam keadaan sama.

"Hai, nona.. pelajaran akan dimulai lagi, loh.." bisik pelan Naruto dengan senyum jahilnya.

"KYAA!.." teriak Arthuria dengan wajah syok yang memerah padam.

"KEPARAT KAU NAMIKAZE‼!.."

.

.

.

.

_o[UB]o_

.

.

.

.

9 Am, Tokyo.

.

Seorang pemuda bersurai putih yang berjalan santai dengan seragam putih berlengan panjang yang bagian lengannya dilipat sampai sebatas siku berdasi hitam. Kacamata membingkai diwajahnya itu.

Pemuda itu berjalan dengan menggenggam jas hitamnya yang ditaruh dipundak kanannya. Menatap datar kedepan dengan beberapa kali menguap.

"Hah.. pelajaran apa itu. membosankan sekali.. apalagi aku tak mengerti dengan semua plajaran yang ada. Huft.. lebih baik aku berjalan-jalan mencari informasi.." ujar pemuda bersurai putih dengan iris blue shapire itu yang tangan kirinya dimasukan ke saku celananya.

Pemuda itu berjalan santai beberapa menit dijalanan kota Tokyo itu. dimana pemuda itu yang sebelumnya kabur dari sekolahnya karena merasa bosan disekolah itu. apalagi plajarannya yang baru pertamakali ditemuinya. Dan itu membuatnya bingung.

Beberapa menit dia berjalan, hingga pemuda itu sampai di depan sebuah sekolah Sma yang bertuliskan di samping gerbangnya adalah Sma Karakura.

Dan pemuda itu dapat melihat dimana didalam sekolah itu tampak murid-murid yang berkeliaran diruang lingkup sekolah itu.

'Mereka semua memakai seragam yang sama dengan gadis yang kuselamatkan waktu itu kan..' batin pemuda itu yang tak lain adalah Naruto.

Naruto yang penasaran dengan sekolah itu, dia masuk kedalam lingkungan sekolah itu melewati gerbang yang ada dihadapannya tadi. dan berjalan santai melewati para murid yang memandangnya heran.

Apalagi kaum perempuan yang melihat Naruto dengan tatapan bersemu merah dengan bisikan-bisikan para gadis itu yang membicarakannya.

'Sst.. dia siapa?.. sepertinya dia bukan siswa disini..'

'Benar,. dari seragam yang digunakannya saja berbeda dengan siswa laki-laki disini..'

'Kya!.. tapi dia cukup tampan, loh.'

'Tampan darimana?!, kacamatanya itu membuatnya aneh!.'

'Aaa, menurutku tidak juga kok.'

Bisikan-bisikan itu membuat sebuah keringat besar tampak di belakang surainya. Padahal dirinya ada didekat para siswi yang berbisik itu yang suara mereka terdengar jelas oleh Naruto dan mereka membicarakan pemuda itu dengan gamblangnya tanpa malu sedikitpun.

Namun bukan hanya satu, melainkan seluruh siswi yang berpapasan dengannya dihalaman sekolah itu tampak memandang dirinya. Seolah orang baru yang datang dan membuat suasana disana menjadi berbeda. Apalagi Naruto yang bukan berasal dari sekolah itu.

Namun Naruto tak menghiraukan itu semua dan terus berjalan melewati air mancur yang ada di depan halaman Sma itu dengan cara berbelok kekiri untuk memutarinya.

"Hoi.. kenapa murid Sma Hoshinoumi ada dilingkungan sekolah kami, ha?!..."

Sebuah suara mengintruksikan pendengaran Naruto. membuat perhatian Naruto mengarah kedepannya dan melihat seorang siswa laki-laki yang menghadang jalannya. Dan itu terpaksa membuat Naruto menghentikan jalannya.

"Hm.. Apa maksutmu?. Memang itu dilarang ya?.." Tanya Naruto datar dengan pandangan sedikit tertarik dari balik kacamata yang dipakainya.

"Tentu saja.. murid ditempatmu itu adalah musuh kami.. dan berani sekali kau menginjakkan kakimu di wilayah kekuasaan kami.." ujar seorang pria lagi yang baru datang dan berdiri di samping pemuda yang menghadang Naruto.

'Apa yang mereka bicarakan?. Wilayah kekuasaan?.. oh, aku paham. Jadi di masa ini para murid dari sekolah lain bermusuhan dan menggunakan sekolah mereka sebagai wilayah kekuasaan yang dimaksut mereka itu ya.. hah.. aneh..' batin Naruto yang hanya tenang ketika dihadapannya saat ini tampak semakin banyak siswa laki-laki yang berkumpul dan mengelilinginya.

"Hah.. aku hanya ingin melihat-lihat saja. Karena aku bosan mendengar plajaran di kelasku.. aku hanya ingin mencari udara segar." Ucap Naruto yang tak ingin memiliki masalah dengan mereka. namun jika terpaksa, mau bagaimana lagi.

"Tak usah banyak bicara kau!.. kita habisi dia!.. heyaa!"

Seorang murid yang ada dipaling depan yang ada dihadapan Naruto langsung berlari kearah pemuda bersurai putih itu yang hanya menatap datar dengan tangan kiri tetap dalam saku di tangan kanannya menggenggam jas hitamnya.

"HEAA‼.."

Semua murid yang berkisar 20 orang lebih itu yang ada disekitar Naruto ikut melesat dengan kepalan tangan mereka yang siap dilayangkan pada Naruto.

"Berhenti kalian!.."

Namun ketika mereka hampir melayangkan pukulannya pada Naruto, seorang berteriak dari samping kiri Naruto dibelakang kerumunan itu agak jauh seraya terlihat berjalan mendekat.

"Apa yang kau lakukan Lee?.. dia adalah murid dari sekolah yang menjadi musuh kita.. dan dia telah masuk ke teritori kita.. dia harus diberi pelajaran."

Seorang bersurai orange jabrik yang bertubuh tinggi dan tegap serta berwajah tampan dan serius yang ada di barisan paling belakang dan bersandar di tiang lampu dekat kolam itu berkata. Dan tampaknya dia tak ikut menyerang namun dia hanya menyaksikan.

"Bukan itu Kurosaki-san. Aku yakin dia memiliki tujuan datang kemari.. jadi jangan main hakim sendiri, yosh!.. apa kalian tak merasakan masa muda pemuda ini begitu kuat hingga berani datang ke tempat kita hah!?.."

Semua orang disana termasuk Naruto swetdrop dengan pemuda bersurai mangkuk hitam beralis tebal yang berwajah sangat serius seperti seorang pahlawan ingin menyelamatkan Naruto berkata dengan semangat seraya mengepalkan tangannya didepan dadanya.

'Dia.. pria aneh malam itu, kan.. ternyata dia bersekolah disini ya..' batin Naruto yang kembali datar menatap Lee yang ada di samping kirinya agak jauh.

Wuss!

Duag!

"DIAM KAU LEE‼.."

Namun detik itu juga, seorang pemuda yang dipanggil oleh Lee yang bernama Ichigo Kurosaki itu telah menendang Lee sembari melayang yang ntah kenapa telah berada disamping Lee. Dan membuat wajah Lee tepat terkena tendangan T terbang Ichigo yang membuat air liur dan darah dari hidung Lee muncrat kemana-mana.

Brakk!

"APA‼.."

Hingga Lee pingsan ketika tubuhnya tersungkur jatuh ketanah dengan pantatnya menungging dan bintang yang berputar diatas kepalanya termasuk matanya saat ini. dan membuat semua murid laki-laki yang mengelilingi Naruto berteriak gaje dengan aksi berlebihan kedua pria aneh itu.

"DIAM KALIAN!.. hajar saja orang itu!.." ujar Ichigo dengan kesalnya memandang semua teman-temannya itu.

"Ha!.. ayo!.."

'Hah.. membosankan..'

Seketika itu semua murid laki-laki kembali berlari kearah Naruto yang hanya diam sembari membatin datar itu. dan menatap bagai slow motion semua murid yang berlari disekelilingnya dengan kepalan tangan mereka.

Swuss!

Sebuah pukulan melayang kearah kepala Naruto dari murid paling depan dihadapannya. Namun dengan santai yang kedua tangannya bahkan berada dalam saku celananya sembari memiringkan wajahnya ke kanan dan membuat pukulan itu mengenai udara kosong didepan wajahnya tepat.

Srett!

Duag!

Disaat yang bersamaan Naruto merasakan dibelakangnya seorang melayangkan pukulannya, namun sebelum pukulan itu mengenainya Naruto merundukkan tubuhnya kedepan hingga pukulan itu juga hanya mengenai udara kosong diatas punggung Naruto. namun ternyata bukan hanya merundukkan tubuhnya, tapi kepala Naruto tepat menghantam pria didepannya yang tadi memukulnya hingga pria itu memuntahkan liur.

Duag!

Namun disaat yang bersamaan kaki kanannya dia arahkan kebelakang lurus hingga membuat pria yang memukulnya dari belakang tadi juga memuntahkan liur karena tendangan belakang Naruto mengenai perutnya telak yang saat ini pria itu masih dalam posisi tangannya memukul Naruto tadi.

Srett! Wuss! Wuss!

Masih dalam waktu yang sama, Naruto semakin merendahkan tubuhnya hingga tangan kanannya terpaksa dia keluarkan dari saku untuk menopang tubuhnya. Dimana kedua pria penyerangnya tadi terdorong kebelakang mengenai teman dibelakang mereka. dan Naruto mengkat kakinya keatas dan menendang seperti huruf V dengan tumpuan tangan kanannya dan tangan kirinya yang menggenggam jasnya.

Duag! Duag!

Dan sukses mengenai dagu dua orang lagi dari sisi kiri kanannya yang juga akan melakukan pukulan. Hingga membuat kedua orang itu terangkat kebelakang dan juga jatuh menimpa teman dibelakang mereka.

Srett!

Wuss! Wuss! Wuss!

Duag! Duag! Duag!

Masih dalam keadaan berdiri dengan satu tangan dan kaki yang ada diatas, Naruto dapat melihat lima orang dari segala arah berusaha memukul dirinya. Namun Naruto yang lebih cepat dia memutar tubuhnya menggunakan tumpuan kedua tangannya yang diputar. Hingga membuat tubuhnya ikut berputar searah jarum jam dan kedua kakinya yang terbuka dan mengakibatkan kelima murid laki-laki itu terkena tendangan tepat dikepala mereka dan membuat mereka terpental kebelakang dan menabrak teman dibelakang mereka.

"HEAA‼!.."

Wuss! Wuss! Wuss!

Semua sisa murid yang masih berdiri disekitar Naruto berjumlah 10 orang langsung melompat bersamaan ke arah Naruto sebagai pusatnya dengan pukulan dan tendangan mereka. dimana posisi Naruto saat ini tampak berjongkok seperti akan melakukan lompatan setelah tadi melakukan tendangan berputar terbalik yang bertumpu pada tangannya.

'Dasar merepotkan..' batin Naruto datar yang masih seperti dalam pandangan slow motionnya.

Srett! Wuss!

Brukk! Brukk!

Dengan lebih cepat, Naruto berhasil melompat lebih tinggi dari semua murid itu. hingga membuat semua murid itu saling bertabrakkan di posisi Naruto sebelumnya, dan membuat Naruto berpijak pada salah satu murid yang baru bangkit di barisan paling belakang didepannya yang sebelumnya Naruto hantam perutnya dengan kepalanya. Hingga membuat pria itu kembali terjengkang kebelakang dengan wajahnya membekas telapak sepatu Naruto dan pingsan dengan bintang-bintang di diatas kepalanya.

"Cih.. pemuda itu. pandai juga dia berkelahi.." gumam Ichigo itu yang melihat Naruto berhasil lolos dengan pandangan kesal. dimana Naruto terlihat berlari kearah gedung sekolah itu dan berlari masuk kedalam.

Dimana sejak tadi dia hanya diam berdiri dengan bersidekap dada di samping tubuh tak sadarkan Lee saat ini. dia hanya mengamati.

"Dasar kalian.. hoi!, bangun.. dia berlari masuk kedalam gedung sekolah kita!.." teriak Ichigo pada 20 murid yang tergeletak dengan mata mereka yang sebelumnya berputar seperti obat nyamuk. Dan saat ini dengan sigap ntah kenapa mereka langsung berdiri dan clingukan gaje mencari kebaraan musuh mereka. Naruto.

"Hoi, Ichigo!, dimana pemuda itu tadi?. aku akan menendang bokongnya!."

Teriak salah satu murid yang mewakili murid lainnya itu dengan kesal dan wajah memerah marah terhadap Naruto.

Dan itu sukses membuat Ichigo sweatdrop dengan sebutir keringat besar di belakang surai orangenya. Sembari menunjuk kearah dimana Naruto kabur tanpa bicara.

"YOSH!.. KITA KEJAR PRIA UBAN ITU!.."

"YOSH!."

Teriak semua murid yang tadi mengeroyok Naruto dengan amarah dan langsung berlari mengejar kepergian Naruto.

'Hah.. kenapa mereka bodoh sekali, sih..' batin Ichigo masih swetdrop dengan semua temannya itu.

Sementara para murid lain tampak memandang shok dan aneh pada semua orang yang berkelahi itu. dimana para murid gadis yang ada disana sedikit merona ketika melihat aksi singkat beladiri Naruto.

.

.

.

.

_o[UB]o_

.

.

.

.

Didalam lorong sekolah Sma Karakura, dimana saat ini masih jam istirahat berlangsung. Dan masih banyak murid yang berada diluar kelas mereka yang melakukan aktifitas mereka masing-masing.

Tap! Tap! Tap!

Wuss!

'Ha?..'

'Siapa dia..'

'Kenapa ada murid lain di dalam sekolah ini?..'

Semua murid di lorong luar kelas Sma itu dikagetkan dengan seorang pemuda bersurai putih berkacamata yang berlari membelah lorong itu. membuat para murid heran melihatnya.

Apalagi para murid berbisik-bisik tentang murid dari sekolah lain itu bisa masuk ke gedung sekolah mereka dan berlari gaje. Menurut mereka.

'hah.. kenapa aku harus berlari masuk ke bangunan sekolah ini. Sial.' Batin Naruto kecewa pada dirinya sendiri ketika tak sadar dia malah berlari masuk ke dalam sekolah untuk menghindari murid-murid itu.

Naruto merutuki dirinya sendiri ketika tak sadar dia malah reflek masuk ke dalam sekolah ini. dan itu malah membuatnya semakin tersudut dikandang musuh para murid-murid itu.

Namun Naruto tampak hanya tenang dan berwajah datar seraya tetap berlari dalam lorong-lorong gedung sekolah itu tanpa menghiraukan tatapan aneh para murid Sma itu yang dia temui.

'Dimana jalan keluarnya?. Aku baru pertama kali masuk ditempat ini..' batin Naruto yang menganalisa tempat yang dia lewati dalam bangunan itu.

.

.

.

.

_o[UB]o_

.

.

.

.

"Huft.. melelahkan sekali. Kantin ramai sekali hingga kita hampir kehabisan makanan kesukaan kita.."

Ucap seorang gadis bersurai hitam panjang yang surai panjangnya diikat menjuntai dibelakang punggungnya. Berkata pada seorang gadis bersurai sama dengannya namun digerai dan beriris ungu disebelahnya.

"Sudahlah Haku.. yang terpenting kita dapat juga, kan. hihi.." balas gadis beriris ungu itu tersenyum.

Dimana kedua gadis itu berjalan berdampingan dilorong bangunan sekolah mereka di Sma Karakura. Dan keduanya baru saja dari kantin sekolah untuk membeli makanan dijam istirahat ini.

"Tapi Natsumi, kita-.. ha?.. apa itu.."

Ucapan gadis bernama Haku itu terhenti seketika ketika melihat jauh didepan mereka para murid seperti memberi jalan secara mendadak pada seorang pemuda bersurai putih yang berlari kearah mereka berdua itu.

"Adaapa Haku?.. hm?.." gadis bernama Natsumi itu pun ikut menoleh ke arah depan yang dipandang Haku. Membuatnya juga memiringkan kepalanya bingung.

Wuss!

Pemuda yang berlari itu terkejut ketika melihat didepannya dua orang gadis bukannya menyingkir dari jalannya malah gadis bernama Haku berdiri didepan Natsumi seraya meregangkan kedua tangannya berusaha menghentikan pemuda bersurai putih berkacamata itu.

"KYAAA!.."

Srett!

Namun Haku harus membolakan matanya ketika melihat pemuda itu tak menghentikan lajunya dan membuat haku berteriak kaget. Namun ternyata pemuda itu tidak menabraknya, Dan malah merendahkan tubuhnya melewati bawah tangannya yang sedang terentang itu bagaikan slow motion. Dan melewati Haku yang terpaku begitusaja.

"KYAA!.."

Brukk!

Namun tanpa pemuda itu sadari, ternyata gadis dibelakang Haku bukannya menyingkir tapi terbengong dibelakang Haku. Dan itu membuat pemuda itu tak sempat menghentikan lajunya dan malah menabrak gadis bernama Natsumi itu yang juga berteriak kaget.

"Ittai!.. apa yang-.. kyaa!.."

"Diamlah!.. maaf aku tak sempat membiarkanmu jatuh. Jadi aku menggendongmu agar kau tak terluka.."

Namun ternyata Natsumi harus dibuat terkaget ketika ternyata bukan rasa sakit yang dirinya rasakan dan jatuh ditabrak pemuda itu. malah pemuda itu yang tak bisa menghindar mendekapnya dan menggendongnya bridal style untuk menghindari gadis itu agar tak cedera tertabrak olehnya.

"Ka-kau mau membawaku kemana ha!?.." ujar gadis yang ada digendongan pemuda itu syok.

"Sttt.. maaf tapi aku tak bisa berhenti sekarang. Lihatlah dibelakang.." ujar pemuda bersurai putih yang masih berlari datar. Dan membuat gadis yang ada digendongannya mendongak menatap kebelakang pemuda itu.

"HOII‼.. MAU LARI KEMANA KAU?!. CEPAT TANGKAP DIA!.."

"A-apa?!.. kenapa kau bisa dikejar mereka semua ha?!.."

Dan ternyata gadis itu dibuat semakin terkejut ketika tau alasan pemuda itu berlari. Ternyata dibelakang pemuda itu agak jauh terdapat puluhan murid laki-laki yang dia tau murid dari sekolah ini. dan itu membuat gadis itu menatap wajah pemuda yang menggendongnya dengan tatapan shok.

"Tenanglah. Tapi bantu akau mencari jalan keluar dari gedung sekolahmu ini, nona.. dan aku akan menurunkanmu nanti.." ujar pemuda itu serius tanpa menatap gadis yang digendongnya.

"Ha?.. b-baiklah!-, belok kekanan!.."

Dan dengan ragu-ragu gadis itu menyetujui apa yang dikatakan pemuda itu dan seketika memberikan intruksi untuk berbelok ke kanan di pertigaan lorong didepannya.

Dan para murid lain yang ada di sekitar mereka berdua menatap bingung kedua orang itu.

.

.

.

.

Di digang sempit di antara bangunan kota Tokyo. Terlihat dua orang berbeda gender yang saat ini ada digang itu.

Dimana seorang pemuda bersurai putih yang saat ini terduduk bersandar di tembok bangunan dibelakangnya seraya mengatur nafasnya.

Sedangkan seorang gadis yang ada di sebelahnya juga terduduk hingga memperlihatkan paha mulusnya itu karena memang rok yang digunakannya, namun hanya bersikap biasa. Seraya menatap pemuda disampingnya dengan pandangan kesal dan mata yang memicing tajam.

"Hei, apa yang kau lakukan barusan?. Kenapa kau bisa dikejar para murid sekolahku seperti itu?. dan lagi kau dengan seenaknya membawaku bersamamu.." ujar gadis itu kesal. Namun nadanya masih biasa saja. tidak kasar.

"Hah.. bukan salahku. Mereka hanya salah faham saja. Dan untukmu, aku tak bisa menghentikan lajuku mendadak. Yang ada aku akan menabrakmu.. dan dengan kecepatan seperti itu, kau akan terluka nantinya." Ujar pemuda bersurai putih berkacamata itu datar tanpa menoleh ke gadis itu.

"Hemm.. aku tak percaya. Kau pasti melakukan hal aneh sampai-sampai mereka mengejarmu seperti itu.. dan aku masih tak terima dengan alasanmu membawaku seenaknya.." balas gadis itu seraya memalingkan wajahnya dari pemuda dikirinya itu dengan wajah kesal dan bersidekap dibawah dadanya.

"Terserah kau mau percaya atau tidak.. dan-.."

Perkataan pemuda bersurai putih itu terhenti seketika ketika dirinya melihat gadis disampingnya itu yang ternyata orang yang dia kenal. Pemuda bernama Naruto itu langsung mengalihkan pandangannya kearah lain dengan pandangan datar.

"Hm?.. bukannya terimakasih sudah aku bantu kabur. Kau malah seenaknya pada seorang gadis." Natsumi memandang kearah wajah Naruto dengan kesal.

"Hm. Trimakasih.." balas Naruto singkat yang masih membuang mukanya tak mau menatap gadis itu.

'Kenapa dia tak menjauhiku?.. bukankah dia takut padaku terakhir kali kami bertemu. Apa jangan-jangan..' batin Naruto seraya melirik dengan ekor matanya.

"Iya-iya.. tapi, kenapa kau membuang muka dariku?.. apa ada yang kau sembunyikan, heh?.." ujar Natsumi curiga seraya mencondongkan tubuhnya pada Naruto.

"Hah.. tidak kok. Aku hanya tak enak saja padamu. Maafkan aku.. mm-.."

"Natsumi.. Natsumi Haruno.. dan kau siapa?.."

Ujar Natsumi memotong perkataan Naruto yang mengerti maksut dari Naruto. dan membuat gadis itu balik bertanya pada pemuda itu.

'Benar dugaanku.. dia tak mengenaliku. Sepetinya penampilanku ini membuatku sedikit beruntung.' Batin Naruto datar yang sudah mengetahui kenapa gadis ini tampak biasa saja padanya.

Karena seharusnya gadis itu takut dan kabur darinya ketika melihat Naruto. karena terakhir kali dirinya bertemu dengan gadis itu, gadis itu takut setengah mati padanya.

"Hm.. Na-.. Naruto.." ujar Naruto datar tanpa menoleh pada gadis itu.

Natsumi tampak menegang seketika mendengar nama pemuda itu.

"A-apa?!.. aku.. pernah mengenal nama itu.. a-apa.. ka-kau-…"

"Jika kau mengira aku adalah orang lain yang kau maksut.. itu bukan aku. Apa kau tak berpikir pemilik nama Naruto bukan hanya satu?."

Naruto yang mengetahui jika Natsumi mulai mengingat namanya itu dan terlihat ketakutan dengan sedikit memundurkan tubuhnya, seketika langsung memotong perkataan Natsumi dan menatap ke mata Natsumi dengan serius untuk meyakinkan gadis itu.

"Be-benarkah?.. tapi apa yang kau katakan memang benar. d-dan penampilanmu juga berbeda dari orang yang ku ingat." Ujar Natsumi yang melihat Naruto dari ujung kaki sampai surainya. Dimana dirinya dapat melihat perbedaan yang jelas dengan penampilan pemuda itu yang terlihat lebih kekinian namun surainya itu bisa dikatakan keren. Hanya saja kacamata itu yang membuat pemuda itu agak aneh. Batin Natsumi.

'tidak.. aku yakin dia bukan Naruto waktu itu. Naruto yang waktu itu tampak lebih aneh dan memiliki surai putih panjang yang tak rapi. Dan dia tak berkacamata seperti Naruto ini. dan Naruto yang ini juga tampak lebih.. mm,. yah cukup menurutku. Walau surainya juga memiliki warna yang sama, tapi apa yang dikatakan pemuda itu memang benar. nama ataupun penampilan dari surai pun bukan hanya dimiliki satu orang saja. Pasti juga ada yang serupa..' bati Natsumi dengan mode berpikirnya.

"Hoi, Natsumi-san.. kenapa kau memperhatikanku seperti itu?.." ujar Naruto datar menatap wajah Natsumi yang saat ini tampak berpikir dan menatap dirinya lekat.

"A-ah!.. tidak kok.. aku hanya sedang berpikir saja. Dan.. gara-gara kau aku jadi telat masuk, tau!.. lihat!.." ucap Natsumi yang kembali kesal setelah dia ingat jika dirinya masih di jam sekolah. seraya memperlihatkan jam tangan kecil ditangan kirinya itu pada Naruto.

Dan pemuda itu mendekatkan wajahnya ketangan Natsumi tepat melihat ke arah jam tangan itu.

"Hm?.. benar juga. Tapi mau bagaimana lagi. Sekalian saja kita membolos. Lagipula aku juga sudah terlambat masuk sama sepertimu." Balas Naruto enteng seraya mengangkat bahunya cuek.

"Enak saja kau bilang.. aku adalah murid teladan yang taat aturan. Lagipula aku dapat bersekolah disana juga karena aku mendapat beasiswa.. kau enak saja mengajakku membolos. Dan lagi kita juga baru kenal.. kau pun pasti tidak berasal dari sekolah yang sama denganku.." ujar Natsumi kesal.

"Iya-iya. Tapi mau bagaimana lagi.. dan aku memang berasal dari sekolah S-.. Sma Ho-.. Hoshinoumi.. ya itu.." balas Naruto yang berdiri dan membersihkan celanannya. Dan kembali memakai jas hitam sekolahnya.

"A-apa?!.. kau berasal dari sekolah mewah itu?!.. kau dari kalangan atas ya? Sampai bisa bersekolah disana.." ujar Natsumi yang langsung ikut berdiri dan memandang tak percaya pada Naruto.

"Hm?. Bukan begitu.. tapi sudahlah itu tak penting.. memang kenapa dengan sekolah itu?.. kau seperti mendengar hantu saja." Ucap Naruto heran yang kedua tangannya dimasukkan kesaku seperti biasa.

"Tentu saja!.. Itu adalah sekolah milik bangsawan ternama yang ada di Kota ini.. itu termasuk salah satu sekolah favorite. Dan hanya yang ber'uang saja yang dapat masuk disana. Kalangan biasa sepertiku pun juga dapat masuk sebenarnya. Namun harus memiliki kecerdasan dan prestasi yang baik untuk bisa bersaing dan diterima disana.." balas Natsumi dengan antusiasnya dan menatap Naruto.

"Hm?.. kalau begitu kenapa kau tak masuk ke sana?. Dan malah bersekolah di Sma Karakura itu. bukankah kau bilang jika kau murid teladan. Aku yakin kau juga pintar karena mendapat beasiswa juga, kan.." Naruto menatap Natsumi yang saat ini malah menjadi murung.

"Bukannya aku tak mau.. tapi tahun ini memang aku tak bisa. Karena suatu hal yang membuatku membuang keinginanku bersekolah di Sma tempatmu itu.."

Gadis itu tampak murung dan pandangannya terlihat kosong seraya menghadap kebawah. Namun Naruto masih bisa melihat itu dengan jelas.

'adaapa dengan gadis ini.. kenapa sikapnya berubah seketika?..' batin Naruto yang bingung dengan perubahan sikap gadis bersurai hitam itu.

Puk

"Ah?.."

Gadis itu mendongak seketika, ketika sebuah telapak tangan menyentuh pundaknya. Lalu turun ke lengannya dan menggenggam pergelangan tangannya. Lalu menarik lembut gadis itu hingga berjalan mengekor disamping pemuda yang menggenggam tangannya saat ini.

"Sudahlah.. aku tak suka melihat gadis yang tiba-tiba murung sepertimu.. ayo aku akan mengantarmu kembali ke sekolahmu.." ujar Naruto datar seraya berjalan didepan Natsumi yang tangannya masih memegang pergelangan gadis itu.

"N-Naruto-san.. kau.."

Natsumi tak dapat berkata apapun dan hanya mengikuti langkah Naruto dengan wajah sedikit merona karena perlakuan Naruto itu. bahkan dirinya tak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya oleh seorang laki-laki.

Pemuda itu memperlakukannya lembut dan mengerti jika saat ini dirinya sedang down. Dan membuat dirinya seakan hanyut dalam genggaman tangan pria yang baru dikenalnya itu.

'Kenapa semua gadis aneh.. mereka cepat sekali berubah moodnya..' batin Naruto datar yang sebenarnya bingung dengan sifat para gadis. terutama gadis dibelakangnya ini.

Sedangkan Natsumi hanya mengikuti langkah pemuda yang memegang tangannya itu dengan semburat merah tipis diwajahnya. Dimana kedua orang itu berjalan kearah ujung gang didepan mereka yang sebelumnya berada disebelah kiri Naruto.

.

.

.

.

_o[UB]o_

.

.

.

.

Dua orang manusia berbeda gender yang saat ini berada di sebuah tempat dimana disisik kanan mereka merupakan tanah lapang dan disekitar mereka merupakan pemukiman penduduk.

Gadis yang bersurai hitam beriris ungu tampak duduk dikursi dengan tangan menopang disisi kiri kanannya pada kursi panjang yang didudukinya. Seraya menatap kebawah dengan pandangan biasa namun sedikit senyum terlihat diwajah gadis itu.

"Kau kenapa tak mau kembali?. bukankah aku sudah bersedia mengantarmu.. dan kau malah memintaku menemanimu pergi ketempat ini.."

Ujar seorang pemuda berkacamata dan beriris putih yang saat ini duduk disandaran kursi panjang itu disebelah kanan gadis itu. dimana pemuda itu membelakangi gadis disampingnya dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku.

"Tak apa,. aku hanya setuju dengan kata-katamu sebelumnya, Naruto.. boleh aku memanggilmu seperti itu?.." ujar gadis itu tanpa menoleh sedikitpun.

"Silahkan.." balas Naruto datar yang juga tak menoleh. Hanya menatap lapangan luas didepannya itu. dimana dilapangan itu banyak anak sekolah dasar tampak bermain disana.

"Mmm.. berarti ini kali pertamanya aku membolos, loh. Dan ini semua salahmu.." ucap gadis itu yang tampak dengan nada sedikit merajuk dan melirik dengan ekor matanya.

"Iya-iya maaf.. lagipula kau juga salah malah mengajakku kesini.." balas Naruto cuek.

"Hihi.. aku tak peduli.. pokoknya ini semua salahmu.. titik.." gadis itu tampak tersenyum seraya menjulurkan lidahnya imut kearah Naruto yang hanya menatapnya datar.

"Hah.. dasar.. para gadis semaunya sendiri." Naruto hanya mengalah.

"Heh!.. tidak. Kau itu memang harus mengalah pada perempuan, Naruto.." gadis itu tampak berdiri dari duduknya dan memandang sebal kearah Naruto sembari menunjuk pemuda itu.

"Iya-iya terserah kau sajalah.." balas Naruto cuek yang tak memandang gadis berdiri dibelakangnya itu.

"hihi.. kau-.."

"Apakah aku mengganggu kalian, heh?."

Ucapan Natsumi terhenti seketika. Ketika sebuah suara disamping mereka berdua berajalan seseorang yang mendekat dengan santainya. Hingga membuat Natsumi memandang kaget pada orang itu.

Sementara Naruto hanya menutup matanya tanpa merubah posisinya sama sekali. Tenang.

"Siapa kau?.." Tanya Natsumi penuh selidik, ketika melihat orang itu berhenti 10 meter didepannya.

"Hehe, ternyata gadis cantik sepertimu ya.." bukannya menjawab, pria bersurai hitam panjang dengan poninya yang terbelah tengah dan memakai masker menutup mulut dan hidungnya itu menatap tertarik pada Natsumi.

'Siapa dia?.. kenapa perasaan aneh ini muncul lagi?. Ini seperti yang terjadi pada malam itu.' batin Natsumi sedikit panic itu. dan dia langsung menoleh kea rah Naruto yang ada disamping kirinya dimana sejak tadi Naruto duduk membelakanginya.

Sring!

Brakk!

Namun ketika gadis itu menoleh kearah Naruto, ternyata pemuda itu tak ada disana. Dan saat yang bersamaan suara benda hancur terdengar keras ditelinga Natsumi.

"A-apa.."

Dan benar saja. Suara dentingan benda keras yang beradu itu tepat dihadapannya saat ini ketika dia kembali menoleh ke depan ke orang yang baru datang itu, orang itu terlihat menyilangkan kedua tangannya sembari melompat mundur dengan tiga cakar besi tangan kanannya.

Dan pandangannya saat ini terlihat syok dengan tiba-tiba kursi kayu panjang yang tadi dia duduki dan Naruto telah hancur dihadapannya karena sebelumnya dilempar oleh pemuda yang saat ini tiba-tiba sudah ada membelakanginya dihadapannya sebelah kiri. Dan tangan kanan pemuda itu terlihat terkepal karena telah melempar kursi panjang yang berat itu.

"A-apa yang terjadi?.." gumam gadis itu dengan mata membola dan keadaan masih syok.

Dimana ternyata pria yang baru datang itu menyerangnya namun digagalkan langsung oleh pemuda berkacamata bersurai putih yang lebih cepat muncul di hadapan gadis itu sembari melempar kursi sebelumnya hingga mengenai pria penyerang itu dan membuat pria dengan cakar besi kembali melompat mundur.

"Kau tak apa Natsumi?.." Tanya pemuda yang menyelamatkan gadis cantik yang masih syok itu dengan pandangan mereka yang saling bertemu.

"Na-rut-.."

Brukk!

Belum sempat gadis itu menyelesaikan kalimatnya, dia sudah kehilangan kesadarannya akibat syok dan pingsan. Namun dengan gerakan cepat Naruto telah mendekap tubuh gadis itu. dan memandang datar wajah tak sadarkan diri gadis cantik itu.

"Khekhe.. hebat juga kau bisa menyadari pergerakanku yang mengincar gadis itu.." puji sang penyerang bermasker itu yang memiliki surai hitam lurus.

"Apa tujuanmu kemari?.." Tanya Naruto datar tanpa mengindahkan pujian pria itu seraya menatap datar pada pria itu dan masih mendekap tubuh Natsumi.

"Heh.. tujuanku sudah jelas bodoh.. kita para Rave memiliki tujuan yang sama." Jawab pria itu dengan nada mengejek.

"Rave?.. pantas sejak tadi aku merasakan aura aneh yang mengikuti kami sejak dari gang itu. ternyata kau.." ujar Naruto datar.

"Kau sudah tau keberadaanku rupanya.. tak usah banyak bicara. Berikan Device itu." pria itu mengangkat tangannya seperti meminta pada Naruto.

"Kau.. untuk apa?. Bukankah yang kau gunakan itu juga Device'mu?." Tanya Naruto mengidentifikasi.

"Heh.. kau benar-benar seorang Rave yang bodoh. Tujuan mendapatkan Device adalah menjadi lebih kuat untuk mengalahkan yang lainnya. kita para Rave memang ditakdirkan saling membunuh. Dan aku akan mengambil Device itu.."

Wuss!

Setelah menghentikan ucapannya, pria itu berlari melesat kearah Naruto yang hanya menatap datar saja.

Sring! Trank!

Pria itu menyerang dengan mengayunkan cakar panjangnya vertical berusaha membelah kepala Naruto. namun dengan mudah Naruto memunculkan Device'nya dengan tangan kirinya yang menganggur dan menahan secara horizontal diatas kepalanya tanpa mengubah posisinya.

"Rave ya.. aku memang belum mengerti betul kenapa para Rave saling membunuh hanya demi tujuan mendapatkan 'itu'.. padahal seharusnya tanpa itupun, bisa hidup dengan damai. namun jika kau masih ingin mencoba mengusikku.. kau harus terima akibatnya.." ujar Naruto datar yang menatap tepat iris pria itu yang memicing tajam.

"Heh.. kau itu tetap bodoh walau sudah ku jelaskan.. kita para Rave ditakdirkan untuk saling membunuh demi tujuan yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.." balas pria itu.

"Heh.. terserah apa yang kau katakan.. aku tak peduli apa itu Rave dan tujuan kalian." Ujar Naruto dengan nada seidikit mengejek.

Duag!

Naruto langsung menendang kearah perut pria itu. namun ternyata pria itu gesit dan behasil melompat kebelakang beberapa meter walaupun sebelumnya terkena tendangan Naruto.

"Heh.. dasar kau Rave yang bodoh. Aku akan membunuhmu.." ujar pria itu yang kedua tangannya saat ini menyilang didepan dadanya seraya tangan kanannya yang telah menggunakan Claws itu bercahaya biru muda. Diikuti dengan tangan kirinya yang mengepal itupun ikut bercahaya.

Namun Naruto tak menggubris itu dan berjalan kepinggir lapangan yang terdapat kursi panjang juga disana. Dan meletakkan Natsumi yang sebelumnya dgendong bridal style di atas kursi kayu panjang itu.

Kembali Naruto berjalan tenang mendekat pada pria yang tampak menatap tajam Naruto yang hanya datar saja.

Sring!

Hingga pria itu menghentikan aura Cosmo yang ada ditangannya itu ketika muncul sebuah Claws lagi di tangan kirinya. Dan kedua Claws itu tampak lebih panjang dari sebelumnya dengan warna silver dan terdapat tengkorak di punggung Claws itu.

"Kuperkenalkan padamu.. Device type Glaive milikku.. [Tresvarastaa].." Ujar pria bermasker dan bersurai hitam itu yang kini tangan kanannya yang terdapat Hand Claws itu mengarah kedepan kearah Naruto.

"Hm.." balas Naruto datar seraya menggenggam Kukri'snya di tangan kirinya.

'Dia memiliki Device type yang sama denganku.. kesempatan untukku menang ternyata besar juga.' Batin pria bermasker itu yakin. Dan dia berjalan kearah Naruto.

'Type Glaive.. jadi itu bentuk Device miliknya..' batin Naruto datar seraya juga berjalan kearah pria dengan cakar itu.

Keduanya sama-sama memandang sebagai lawan dengan jarak yang semakin mereka berdua pangkas. Dan keduanya semakin bergerak cepat, kemudian berlari secara bersamaan saling menyongsong dengan senjata mereka yang siap di tangan mereka.

Wuss! Wuss!

Trank!

Keduanya melesat cepat dan langsung beradu senjata mereka masing-masing dihadapan mereka. hingga dentingan logam beradu itu terdengar nyaring.

Sring!

Duag!

Dengan cepat cakar itu terayun secara horizontal ke arah kepala Naruto. namun masih dihindari oleh Naruto dengan sikap kayang. Tapi sepertinya pria dengan tiga cakar panjang itu langsung melakukan tendangan berputar hingga membuat Naruto tak sempat menghindar hingga terpental ke sisi kirinya kearah lapangan.

Brakk!

Srakk!

"KYAA!.."

Naruto langsung menabrak pagar pembatas lapangan disana hingga jebol dan terseret sampai ketengah lapangan disana. Membuat para murid dan guru disana berteriak histeris yang sejak tadi terpaku melihat keduanya bertarung, dan berlarian menjauh dari area itu.

'Tenaganya kuat..' batin Naruto yang saat ini terduduk bertumpu pada lutut dan tangan kirinya yang menopang. Memandang datar musuhnya yang beberapa meter berjalan didepannya itu melewati lubang bekasnya sebelumnya.

"Aku tau jika senjata yang kau gunakan itu adalah Device'mu, bukan?. Heh, pisau biasa seperti itu apa gunanya. Kau hanya bisa menggunakannya untuk memotong sayuran didapur, bukan." Ujar pria dengan cakar itu yang kini berhenti 10 meter didepan Naruto. menatap pemuda itu dengan mata angkuh. Karena mulutnya yang tertutup masker hitamnya.

"Hm.." balas Naruto singkat yang berdiri kembali memandang tenang musuhnya itu. Kukri's ditangan kanannya masih ia genggam erat. Tanpa menggubris apa yang dikatakan pria itu.

Sementara pria bersurai hitam panjang yang mencuat menggunakan pakaian kaus dan jaket serta celana gelap panjang dan bersepatu itu, tampak meregangkan kedua tangannya yang sepertinya terasa kaku. begitupun lehernya yang juga diregangkan seperti bersiap akan melanjutkan pertarungan itu.

"Heh.. dasar, Rave bodoh.. akan kubunuh kau!.."

Wuss! Wuss!

.

.

.

.

To be continued…

.

Ending: Every Heart byBoA

.


A/N: bagaimana menurut kalian chap ini?, ancur kah?. Kalian yang menilai kawan.

Untuk penampilan wajah dan surai Naruto di chap ini persis dengan di cover. Hanya tinggal kalian tambah dengan kacamata seperti Ulquiora di anime Bleach.

Dan saya sarankan, untuk memiliki opening song dan endingnya sebelum membaca fict saya. kalian bisa download terlebih dahulu jika belum memilikinya.

Tentunya dengan alasan yang sama. agar lebih mengena fellnya.

Dan satu lagi, saya mempermudah kalian semua yang membaca fict saya dengan image atau gambar dari apa yang ada di setiap fict saya. jadi di sarankan untuk melihat imagenya dahulu sebelum membaca fict saya ataupun sesudahnya. jadi itu juga dengan tujuan yang sama..

Agar lebih mengena fellnya dan mempermudah kalian dalam membayangkan apa yang ada di fict ini maupun fict saya yang satunya 'World'.

Jika ingin melihat character, suit, Device dan Soul'nya yang ada di fict ini silahkan lihat di album Fb saya dengan profil name Kyoigneel.

Jangan lupa fav and follownya serta jika ada pertanyaan, komentar, kritik, ataupun saran dari kalian silahkan kirim lewat Review.

See you next time!.

Kyoigneel out!.

.

Next chapter 5: Demon Brothers..