Warning: OOC, AWAS TYPO! CERITANYA ABSURD! terganggu dengan cerita ini? silahkan langsung pergi dari cerita ini. Bahasa BIKIN BINGUNG PLES ANEH. Modern AU.

Genre: Humor Parody

Rate: T

Disclaimer: WO punya Koeih

Bukan Tempat Cuci Biasa

Selamat Membaca

Chapter 1: Rival

Suatu hari di sebuah kota, empat orang manusia mendirikan sebuah laundri, empat orang itu adalah Motonari, Takakage, Hanbei, dan Kanbei. Laundri mereka laku keras. Banyak pelanggan yang datang kepada mereka, mereka pun mempunyai pelanggan setia tetapi pelanggan mereka sedikit demi sedikit berkurang karena ada sebuah laundri dengan jasa jemur, menerima cuci kasur, dan pembersihan tungau berdiri di seberang, lalu salah satu dari mereka yang paling pendek mengusulkan untung buka lowongan kerja. Setelah beberapa hari memasang iklan lowongan kerja, mereka mendapatkan dua orang montir handal bernama Gan Ning, dan Ling Tong. Mereka pun mengubah nama laundri mereka jadi 'Bukan Laundri Biasa, menerima jasa cuci, dan memperbaiki kendaraan bermotor.'

Inilah cerita tentang persaingan antara toko laundri yang saling berhadapan.

"Kakek Mori, bagaimana perkembangan laundri kita yang baru?" tanya personil mereka yang paling pendek.

"Bisa dibilang lebih baik daripada beberapa hari yang lalu."

Si pendek bersorak senang, tetapi kesenangan itu berubah saat pawangnya datang menghampirinya.

"Hanbei, bantu Kobayakawa cuci mobil kasian doi nyuci mobil sendirian."

Hanbei manyun lima senti, dan meletakkan kedua tangannya di belakang kepala. "Kan ada Gan Ning sama Ling Tong."

"Gan Ning sama Ling Tong lagi pergi ke alfebruari, udah sana jangan banyak ngeles bantuin gih."

Akhirnya Hanbei pun berjalan keluar menuju garasi yang ada di samping toko laundri mereka. Hanbei berdiri di depan laundri memperhatikan penampilan Takakage.

Kenapa dia memakai kain lusuh itu? Pikir Hanbei.

Jadi seperti sesosok pedang tiruan atau Takakage lagi kecengkok sama anime itu?!

Byurr

"TAKAKAGE! Jangan menyiramku!"

"Maaf-maaf abis, kamu seperti melamun begitu, takutnya kamu kesambet jadi aku siram aja deh, hehe."

"Ta-tapi kamu juga menggunakan kain lusuh yang aku berikan waktu itu!" teriak Hanbei sambil nunjuk-nunjuk kain lusuh yang menempel di tubuh Takakage.

"Apa hubungannya dengan itu?"

"Ti-tidak ada sih ... tapi tetap saja!"

Byurr

"HEII! GUA BUKAN KUCING GARONG! YANG PERLU DISIRAM!"

"HAHAHAHA!"

"Maaf kukira kamu kucing garong yang suka berantem sama Ling Tong saban hari."

"KANBEI!"

"Permisi.."

Seketika Hanbei, dan Takakage langsung melihat ke sumber suara, ternyata itu adalah pelanggan setia mereka yang bernama Kaguya, dan Joan. Takakage menaruh selang yang di pegangnya ke lantai, mematikan keran airnya, lalu berjalan ke arah dua pelanggan setia yang masih suka malu-malu kucing.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Takakage dengan lembut ples senyuman yang bisa bikin klepek-klepek di tempat.

Hanbei mendengus melihat perilaku sok manis Takakage di depan pelanggan, mereka ga tau aja sifat aslinya kek gimana.

Kedua pipi Kaguya, dan Joan memerah. "I-itu kami mau mencuci pakaian, dan ini pakaian untuk lu-lu-sa." kata Joan tergagap sambil menunjuk dua keranjang cucian yang sudah di letakkan di depan toko.

"Dan kami ingin besok pakaian ini sudah bisa diambil pada malam hari."

Takakage masih tersenyum, lalu perlahan dia menengok ke 2 keranjang yang ditunjuk Joan, Takakage meneguk ludah, dalam hatinya dia menyumpahi kedua gadis di depannya. "Tapi kalau mau selesai besok, bayarannya nambah gapapa?"

"Gapapa, asalkan bisa selesai besok."

"Baiklah kalau begitu, kalian bayarnya besok saja saat mengambil, terima kasih sudah menggunakan layanan kami."

"Kami pergi dulu."

Kedua gadis itu membungkuk pada Takakage lalu pergi. Takakage menghela nafas, Hanbei menghampirinya, seperti biasa dia meletakkan kedua tangannya di belakang kepala lalu berkata.

"Sok manis lu di depan cewe."

"Cemburu?"

Hanbei memalingkan wajahnya. "Tidak."

"Kalau begitu bantu aku membawa dua keranjang itu." katanya sambil berjalan menuju toko.

Hanbei mendengus kesal. "Che, kaga peka."

Takakage melihat ke arah Hanbei. "Kamu bilang sesuatu?"

"Ti-tidak."

Mereka pun membawa dua keranjang penuh pakaian kotor ke dalam, dan membiarkan Mori mencatat pakaian-pakaian itu.

"Takakage, nanti semua pakaian ini kamu yang cuci ya."

"Kok aku semua?!" protes Takakage ga terima.

"Ayahmu inikan dapet bagian catat-mencatat, dan menghitung, Kanbei-Hanbei jasa jemus sama pengeringan, Gan Ning-Ling Tong ngurus kendaraan bermotor, sementara kamu bagian nyuci pakaian dengan cara manual maupun pake mesin." jelas Ayahnya panjang lebar sambil tetap fokus mencatat.

Takakage mangap. "Tapi Yah, yang ada nanti tanganku putus duluan sebelum beres." Takakage memberikan puppyeyes pada Ayahnya tetapi tak berhasil, mau berhasil juga ga mungkin toh Bapanya masih fokus ngecek baju-baju dalam keranjang itu.

Cape ngedenger protesan Takakage akhirnya Mori memberikan keringanan pada anaknya itu. "Yaudah kalo gitu minta Hanbei gih."

"Kok Hanbei Yah?"

Mendengar pertanyaan lagi dari anaknya membuat Mori berhenti mencatat dilanjut dengan mengelus dadanya, lalu menjawab. "Kalian tuh saling melengkapi, dah sana syuh gausah ganggu Ayah, nih bawa dulu tuh yang itu Ayah sudah mengecek pakaian di keranjang itu."

"Iya Yah."

Akhirnya Takakage pun mengangkut satu keranjang ke tempat pencucian, dan menyeret Hanbei untuk membantu mencuci pakaian dari pelanggan setianya. Sementara itu di toko laundri disebrang.

Laundri Anti-Menstrim

Terima cuci kasur, dan pembersihan tungau 100% dijamin

Grand Opening Ichi Salon and Spa untuk pelanggan yang ingin menunggu pakaiannya selesai, dan mempercantik diri

Tulisan dengan font tujuh puluh dua terpampang di spanduk yang mereka tempelkan di dinding bagian atas toko. Sang pemilik berambut oranye tersenyum puas setelah melihat spanduk yang kedua temannya tempelkan. Pemilik laundri ini ada tiga orang, berbeda dengan laundri di sebrang sana yang mempunyai empat personil. Pendiri sekaligus pemilik laundri ini bernama Mitsunari, Yoshitsugu, dan Takatora. Berbeda dengan laundri seberang mereka mendapat sepasang suami-istri yang menerima aliansi untuk bekerja sama dengan mereka, sepasang suami-istri ini bernama Nagamasa, dan Oichi. Mereka bekerja sama untuk mengalahkan laundri seberang.

"MITSU! UDAH LURUS BELUM!" teriak Takatora dari atas.

"UDAH!" Mitsunari mengacungkan jempol ke atas.

Mereka pun menuruni tangga, setelah itu menghadap ke Mitsunari. Tak lama setelah itu Oichi datang membawa kue, dan tiga gelas teh hijau bersama Nagamasa yang mengangkut beberapa setrikaan di punggungnya.

"Otsukaresama! Mitsunari-san terima kasih sudah menerima kami untuk bekerja disini."

"Tidak apa-apa, kami juga membutuhkan kalian untuk menarik pelanggan yang rada cabe kesini sama tante-tante rempong."

"Permisi apakah ini benar Ichi Salon and Spa?" tanya seorang dikuncir kuda dengan nada agak kemayu.

Mitsunari menggaruk tengkuknya yang ga gatal, ternyata pelanggan pertama salon ini banci perempatan.

Oichi memutar badannya, dengan riang Oichi menyambut pelangkan pertamanya, dan menuntun orang itu ke salonnya bersama Nagamasa. Mitsunari, Yoshitsugu, dan Takatora sweatdrop.

"KAMI MENERIMA SEGALA JENIS PELANGGAN!" teriak mereka bertiga sambil mengacungkan senjata(alat bebersih) mereka ke langit. "MWAHAHAHA!"

TBC

ga nyangka tiga tahun ngelewatiin dua laundri yang saling berhadapan membuahkan sebuah ide nista, dan ana kembali lagi ke fendem ini……….. tapi emang percuma sih, pindah juga klo ga SB, SW, DW, WO gitu terus sampe goblok.

Terima kasih sudah membaca cerita ini

see you next chapter~