Always Love

In the gap between tall buildings, I found a rainbow.

"I wanna show it to you too" while thinking so, a smile unknowingly broke across my face..

Gerimis mengguyur kota Seoul sedari tadi pagi. Kurang lebih sudah 10 jam lamanya, membuat jalanan kota itu basah. Tapi itu tidak berarti apa-apa bagi pria yang saat ini duduk dengan dokumen-dokumen di hadapannya.

Jaehyun menghela napas perlahan, pasalnya dia harus berkutat dengan dokumen perusahaan untuk proyek besar selama tiga bulan ke depan. Jenuh rasanya, tapi bagaimanapun itu adalah pekerjaannya.

Lalu, yang dia lakukan memutar kursinya mengalihkan pandangan ke belakang. Terdapat jendela kaca yang besar hingga kota Seoul terpampang dengan jelas.

"Masih gerimis.." Gumamnya.

Matanya tiba-tiba tertuju pada lekungan berwarna-warni yang terlihat indah di bawah langit. Pelangi.

Pandangan Jaehyun mulai menerawang. Mengingat kekasihnya yang memiliki mata seperti kelinci itu, dia menyukai pelangi.

Seandainya saja kita melihat pelangi ini di apartemen bersama, dengan tubuh yang saling merasakan satu sama lain, batinnya. Membayangkannya saja dapat membuat Jaehyun tersenyum tanpa sadar.

Tapi saat teringat dokumen-dokumen di meja yang menunggunya ..senyumannya lenyap.

Ah, sial.

.

Thank you for your cheering me..

Kembali menekuni dokumen-dokumen yang rasanya tak ada habisnya, Jaehyun mengalihkan atensi saat merasakan handphonenya bergetar.

Dia tersenyum lagi untuk kedua kalinya, dengan alasan yang sama, orang yang sama.

Kekasihnya mengirimi pesan:

'Semangat yaa beruangku sayang! Jangan sampai lupa makan @.@

Aku mencintaimu.'

Kekasihnya sudah mengetahui bahwa saat ini Jaehyun mendapat proyek penting dan sering lembur akhir-akhir ini. Tapi kesayangannya itu tak pernah lupa memberi semangat, juga perhatian padanya dalam berbagai bentuk, contohnya mengirimi pesan seperti itu.

..dan itu adalah salah satu yang membuat hati Jaehyun terasa lebih ringan.

.

Love, no matter when

This heart is given so much love that it's overflowing.

Jam satu dini hari dan Jaehyun memutuskan untuk pulang ke Apartmen dan melanjutkan pekerjaannya besok.

Saat dia membuka pintu, pemandangan yang dilihatnya yaitu kekasihnya yang tertidur di sofa ruang tamu. Jaehyun mendekatinya, berlutut supaya dapat melihat wajah kekasihnya dengan jelas. Dia tersenyum lalu mengelus pipi kekasihnya perlahan.

Kekasihnya mengerjapkan mata, dan mulai sadar dari tidurnya. "Kau sudah pulang?"

"Hm." Jaehyun mengangguk.

Dia terlihat lelah dengan kantung mata yang terlihat jelas di bawah matanya, dan kekasihnya sadar akan hal itu. Maka, ditariklah Jaehyun ke dalam pelukannya, dielusnya perlahan punggung itu. Sementara Jaehyun membalas dan menikmati perlakuan kekasihnya, merasa lebih baik.

"Aku sudah memasak tadi. Mandilah, aku akan menghangatkan makanannya untukmu."

Jaehyun dengan patuh mengikuti perintah kekasihnya.

.

Dengan rambut yang masih agak basah dia keluar dari kamar mandi dan melihat kekasihnya di dapur untuk menyiapkan makanan untuknya.

Jaehyun tersenyum, memeluk kekasihnya dari belakang dan sesekali mencium leher seseorang yang dicintainya tersebut.

Sementara yang di depannya menengokkan wajah, hanya balas menatapnya datar, tapi Jaehyun tidak menghapus senyum dari wajahnya. Justru mengecup bibir kekasihnya.

Dan senyum Jaehyun melebar mengetahui pipi kekasihnya yang merona merah seperti tomat yang sudah matang.

Dia mempererat pelukannya lalu berbisik, "Kau harus tau betapa beruntungnya aku memilikimu sebagai kekasihku, Kim Doyoung."

Because, you are the reason for my smile..

-end

.

Song by SHINee - Always Love

.

.

Jadi begini, aku menulis songfic ini karena terinspirasi sama liriknya. Maaf kalau ceritaku ternyata gak ada ada hubungan sama lagunya. Atau mungkin juga aku yang salah pemahaman sama maksud lagunya(?)

Yang jelas aku menulis ini berdasarkan lagu-lagu yang aku dengar dan berimajinasi dari lirik yang aku baca hehe

Semoga suka ya, review juseyooo :3