Author's note :

Kali pertama dan terakhir aku nulis fiksi-biadab-ini. Gak ada yang ingin ku sampe in. Cuma satu. Untuk si jalang gila yang udah buat aku lakuin DOSA BESAR ini.

FUCK YOU. REST IN PEACE. YOU BITCH.


Meledak. Putih. Terbang.

Nafas memburu, tubuh bergetar menembakkan cairan putih lengket dalam jumlah besar dalam beberapa semprotan.

Lubang anal berkedut betah menjepit karet keras berbentuk kejantanan; karena sang pemilik masih betah menempatkan itu disana. Membiarkan benda itu memijat dinding analnya beberapa kali lagi.

"..sehun.."

Kata -berbalut erangan- terlantun melewati belah bibir seperempat menganga, sementara kepala menyusun beribu fantasi kotor. Mata terpejam menghayati, seakan sang objek fantasi nyata adanya.

Penambahan tenaga pada kocokan di penis kokoh yang terasa pas dalam jepitan salah satu dua lubang. Pun pada penis karet yang telah terlalu lama mengaduk dan menggesek lubang anal. Keringat membasahi tubuh berkulit kecoklatan kian menambah indah pemandangan.

Enam ribu detik mengerangkan nama yang sama; menggesek lubang anal seakan gila; mengocok penis tanpa henti hingga tangan terasa pegal; mengantarkan Jongin pada klimaks keduanya.

Mengucur lebih banyak, seperti tanpa henti. Erangan panjang dan gelinjang tubuh berakhir dua belas detik setelah seluruh cairan semen keluar. Bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikannya sperma yang berkualitas dan banyak.

Meraih seluruh cairan yang tertembak ke perut dan dada dengan jari-jarinya, menghisap itu seakan penis berlumurkan sperma. Menghabiskan waktu seratus dua puluh detik untuk itu sebelum mencabut penis karet yang mengisi lubang analnya.

Terasa kosong dan itu sedikit menganggu, jadi, Jongin membawa tiga jarinya sebagai pengganti. Memainkan jarinya dengan tempo seperti biasa.

Karena ini tak akan berakhir dengan cepat. Oh Sehun terlalu berbahaya baginya.

Karena Sehun adalah zat adiktif; pemicu memuncaknya nafsu seksualnya Jongin.


.. [Lunatic] ..

Kim Jongin x Oh Sehun

Drama x Mature x Romance

PWP – Porn With Plot


Hembusan keempat, saat seseorang meraih paksa batang nikotin dari tangan Sehun. Menempatkan itu di bawah tapak sepatu mahalnya; menginjaknya kasar.

"Apa masalahmu, sialan?"

Mood Sehun tidak dalam keadaan baik, ia bisa saja mematahkan kedua lengan bajingan itu sekarang juga.

"Hanya mengingatkan kalau kau memiliki riwayat penyakit paru-paru. Berhenti menyusahkanku, brengsek."

Alih-alih memberikan respon, tangan terulur menarik sebatang lainnya membakar dan menghisapnya lagi. Asapnya ia hembuskan ke atas pria lain.

"Jangan urusi aku lagi kalau begitu."

Tawa sarkastik terdengar keras, pria bermarga Park melempar tatap tajam. "Akan kulakukan kalau aku bisa, bajingan." sebuah penegasan berselimutkan kebohongan. "Aku masih terikat kontrak bersamamu dan pesan mendiang Ibumu."

"Putuskan kontrak dan abaikan pesan itu. Kau terbebas dariku."

Bara rokok padam setelah berciuman dengan asbak. Tatap datar melayang, menahan pria tinggi di depannya bicara.

"Jangan cegah aku menjemput kematianku. Karena kau tahu lebih dari siapapun." penegasan itu menghadirkan hening beberapa ratus detik. Sebelum terpecahkan oleh celetuk tiba-tiba Sehun.

"Bisakah kau membuka pantat mu untukku? Mendadak aku ingin meniduri seorang lelaki."

Pria bermarga Park melontarkan sebuah makian. "Kau butuh lubang untuk penismu kan?" kakinya terangkat, mendarat tepat di atas selangkangan menggembung Sehun. Memberikan tekanan kuat diatasnya. "Rasakan jepitan lubang neraka ini."

Menariknya kembali, tertawa mengejek keatas Sehun sebelum pergi.

Tawa Sehun meledak. "Hei, boleh juga. Rasanya enak juga." setengah berteriak ia kearah Park Chanyeol. Tertawa seiring dengan menghilang punggung lebar itu dari pandangan.


Ciuman panas mengawali pergumulan—Jongin melakukannya, ia bertindak begitu agresif.

Bibir tebal pemuda berkulit tan melumat rakus bibir tipis pemuda berkulit pucat. Menghisap dengan kuat sebelum meloloskan lidah ke dalam mulut pemuda Oh.

Seringai kecil tertarik di ujung bibir pemuda Oh; menikmati keagresifan pemuda Kim. Ia tidak ingin menghabiskan banyak waktu hanya untuk berciuman, tetapi bibir tebal dan ranum itu terlalu manis untuk di anggurkan.

Sisi gila Jongin mendominasi; perpaduan mengerikan (tidak dalam artian buruk), menakjubkan dan menggairahkan.

Tiga ratus menit terhabiskan bermain dengan bibir; Jongin memindahkan bibirnya ke leher dan bahu pemuda Oh.

Mata memandang kagum, memuja betapa indahnya tubuh bak pahatan. Bibir;gigi;lidah bekerja sama membentuk bentuk keunguan; secara tak langsung ikut membuat pemuda Oh mengerang.

Bertemu dengan dada bidang;penuh otot;kencang bibir tebal itu menggila. Enam puluh lima detik bergerak disana, pemuda Oh tak kuasa lagi. Nafasnya memberat dengan deru yang tak teratur.

"Sudah cukup bermain-mainnya, sayang. Mari segera ke intinya, oke."

Kerlingan mata menjadi jawaban.


.. [Chapter 0/3] ..

Continue / Stop ?


Publisher's note :

Love you too, honey. Sesekali kau itu harus dijahatin. Kkkk.

Tapi aku masih enggak terima kau tulis cerita ini pake otp mu dulu baru kau edit. Liat nanti, ku buat kau sengsara lebih dari ini HAHAHA.

Well. Salam kenal semuanya. Istri imajiner Oh Sehun disini.

Saya bukan author, hanya bertugas mempublish (paksa) cerita yang dikarang oleh author cerita diatas, sebut saja dia Mawar.

Kenapa publish paksa, karena si Mawar idiot itu nulis cuma untuk konsumsi pribadi dan alasannya terlalu malas untuk kelola akun. [Dia orang terbodoh yang pernah saya jumpai]

Jadi saya ambil paksa cerita dia untuk saya publish disini.

Cerita yang saya publish bisa fiksi dengan pair otp si Mawar, atau dengan otp saya, Sehun x Everyone. Karena saya tidak menulis, jadi, saya hanya mengambil paksa cerita Mawar untuk saya publish. Jadi, akun ini akan diramaikan oleh banyak shipper [amin].

Tapi kalau kalian ingin fiksi otp kalian yang di publish, silahkan pm saya. Saya akan menyuruh budak saya itu untuk membuatnya. Kkkk.

Ah, lupa, satu lagi. Fiksi ini bisa dibilang imajinasi saya setelah melihat Sehun bugil eh topless di majalah dan konser. I just wanna sit on his lap, kiss him, bite his lips, and ride his dick. OMFG. That would be fuckin' amazing. Maaf, saya memang selalu sange tiap melihat Sehun.

Btw, i'm weak for bottom Jongin. I love that concept so much. But i love Sehun being topped too, kkk.

Sampai jumpa di chapter depan.